Professional Documents
Culture Documents
METODOLOGI PENELITIAN
yang berfungsi sebagai strategi untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Metode
akibat yakni meneliti faktor-faktor tertentu yang berhubungan dengan situasi atau
94
95
(2008) yang dikutif kembali oleh Umi Narimawati (2011:29) menyatakan bahwa :
menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan di tempat
lain dengan mengatasi masalah yang serupa dengan kehidupan. Penelitian ini
Dan penelitian ini digunakan untuk menguji pengaruh variabel X terhadap Y yang
diteliti. Verifikatif berarti mengujin teori dengan pengujian suatu hipotesis apakah
Guru Serta Dampaknya Pada Prestasi Belajar Siswa, (Studi Deskriftif Analitis
Variabel dalam penelitian dapat dibedakan atas variabel bebas dan variabel
terikat. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Nana Sudjana (1988: 24) yang
variabel terikat. Sedangkan variabel terikat adalah variabel yang timbul akibat
terdiri atas 2 (dua) variabel bebas (independen) dan 1 (satu) intervening, dan 1
(independen)
dalam penelitian ini adalah kuisioner, wawancara dan studi dokumenter. Kuisioner
dan Budaya Sekolah , Kinerja Guru dan prestasi Belajar Siswa, sementara
SS = Sangat setuju
S = Setuju
CS = Cukup setuju
KS = Kurang setuju
TS = Tidak Setuju
97
Tabel : 3.1
Variabel segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh
menurut Nur Indriantoro (2002) yang dikutif kembali oleh Umi Narimawati
serta skala dari variable-variabel yang terkait dalam suatu penelitian, sehingga
pengujian hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar
(Sugiyono, 2007) dalam Aditya (2009:1), Murti (1996) dalam Aditya (2009:2),
Tabel 3.2
Operasionalisasi Variabel Penelitian
No
Variabel /Konsep Dimensi Indikator Pengukuran Skala
Kuis
Kepemimpinan Kepala 1. Pengambilan 1. Pengambilan Kepala sekolah melibatkan o 1
Sekolah Keputusan keputusan dila- guru dan TU dalam r
(Variabel X1) kukan secara mengambil kebijaksanaan d
partisipatif yang penting di sekolah i
Cara atau usaha Kepala 2. Pengambilan Kepala sekolah memutuskan n 2
Sekolah dalam mempe- keputusan bersifat suatu masalah berdasarkan a
ngaruhi, mendorong, objektif fakta data dilapangan. l
membimbing, mengarah- 3
Kepala sekolah mengambil
kan dan menggerakkan
keputusan sesuai dengan
guru, staf, siswa, orang tua
peraturan yang berlaku
siswa, dan pihak-pihak lain
3. Pengambilan Kepala Sekolah menetapkan 4
yang terkait, untuk bekerja/
keputusan relevan keputusan terhadap keber-
berperan serta guna
dengan kondisi hasilan siswa sesuai dengan
mencapai tujuan yang telah
siswa kondisi kemampuan siswa
ditetapkan. Singkatnya,
bagaimana cara kepala 2. Keterbukaan & 1. Kepala sekolah Kepala sekolah selalu terbuka 5
sekolah untuk membuat demokratis menjalankan kepe- terhadap masukan dan saran
orang lain bekerja untuk mimpinannya dari bawahan
mencapai tujuan sekolah secara terbuka. Kepala sekolah memberikan 6
(Dep-dikbud, 2000: 11). kesempatan kepada guru
bekerja secara optimal
2. Kepala sekolah Kepala sekolah dalam 7
memiliki memimpin berdasarkan
akuntabilitas peraturan yang berlaku
Semua keputusan Kepala 8
sekolah harus bisa di
pertanggungjawabkan
Kepala sekolah, guru dan TU 9
bersama-sama melakukan
evaluasi terhadap realisasi
RAPBS
3. Budaya demokrasi Kepala sekolah siap dikritisi 10
terbentuk diling- oleh bawahan atas kebijakan
kungan sekolah yang dibuatnya
Semua warga sekolah memiliki 11
kesempatan yang sama
dalam memberikan masukan
untuk kemajuan sekolah.
3. Pola Hubu- 1. Ada keakraban Kepala sekolah memberi 12
ngan atasan antara kepala kesempatan kepada guru dan
bawahan sekolah, guru, staf, TU untuk menyampaikan
dan siswa masalah-masalah yang
dihadapinya.
Kepala sekolah memperha- 13
tikan hubungan baik antar
pribadi kepada guru.
2. Kepala sekolah Kepala Sekolah terbuka terbuka 14
menerima kritikan menerima kritikan dari
dan saran bawahan
3. Ada kejelasan Kepala sekolah memberi aturan 15
pendelegasian dan prosedur secara rinci
tugas sehingga guru tinggal
mengikuti
99
No
Variabel /Konsep Dimensi Indikator Pengukuran Skala
Kuis
Kepala sekolah melakukan 16
instruksi kepada para guru
sesuai dengan tugas pokok
dan fungsinya
4. Kepala sekolah Kepala sekolah memberikan 17
memberikan ke- kesempatan yang sama
sempatan yang kepada semua guru dan staf
sama kepada se-
mua guru dan staf
Budaya Sekolah (X2) 1.Visi Sekolah 1. Mampu membe-rikan Sekolah mampu memberikan 18
Budaya sekolah adalah inspirasi, motivasi, inspirasi, motivasi, dan
pola makna yang dan kekuatan pada kekuatan pada warga sekolah
dipancarkan secara historis warga sekolah dan dan segenap pihak yang
yang mencakup norma, segenap pihak berkepentingan.
nilai, keyakinan, visi, misi yang berkepen-
dan tujuan, seremonial, tingan.
ritual, tradisi dan mitos 2. Merupakan ma-sukan Visi sekolah merupakan 19
dalam derajat yang dari berbagai masukan dari berbagai warga
bervariasi oleh warga warga satuan pen- satuan pendidikan dan pihak-
sekolah, oleh Stolp dan didikan dan pihak- pihak yang berkepentingan
Smith (Adi Kurnia dan pihak yang
Bambang Qomaruzzaman, berkepentingan
2012:25) 2. Misi Sekolah 1. Rumusan misi Rumusan misi memberikan 20
memberikan arah arah dalam mewujudkan visi
dalam mewujud- sekolah sesuai dengan tujuan
kan visi sekolah pendidikan nasional
sesuai dengan
tujuan pendidikan
nasional
2. Menekankan pada Misi Sekolah menekankan pada 21
kualitas layanan kualitas layanan peserta didik
peserta didik dan dan mutu luluan yang
mutu luluan yang diharapkan oleh satuan
diharapkan oleh pendidikan.
satuan pendidikan.
3. Dirumuskan ber- Misi Sekolah dirumuskan ber- 22
dasarkan masukan dasarkan masukan dari
dari segenap pihak segenap pihak yang berkepen-
yang berkepen- tingan termasuk komite
tingan termasuk sekolah dan diputuskan dalam
komite sekolah rapat dewan pendidik yang
dan diputuskan dipimpin oleh kepala sekolah
dalam rapat dewan
pendidik yang
dipimpin oleh
kepala sekolah.
3.Tujuan Sekolah 1.Mengacu pada misi Tujuan Sekolah mengacu pada 23
dan visi dan misi dan visi dan kebutuhan
kebutuhan masyarakat
masyarakat
2.Mengacu pada SKL Tujuan Sekolah mengacu pada 24
yang sudah SKL yang sudah ditetapkan
ditetapkan oleh oleh sekolah
sekolah
4.Fisik Sekolah 1.Simbol-simbol Warga sekolah membuat 25
memberikan simbol-simbol yang dapat
dorongan untuk memberikan memberikan
mencapai prestasi dorongan untuk mencapai
lebih tinggi prestasi lebih tinggi
No
Variabel /Konsep Dimensi Indikator Pengukuran Skala
Kuis
pembelajaran representatif untuk pem-
belajaran
2. Siswa menjadikan Suasana yang nyaman di 28
perpustakaan seba- perpustakaan membuat siswa
gai tempat belajar betah berlama-lama membaca
3. Kegiatan ekstra Kegiatan ekstra kulikuler 29
kulikuler menjadi menjadi sarana pembelajaran
sarana pembela- siswa.
jaran siswa
4. Ruang guru, ruang Ruang guru, BP/BK dan 30
BK dan sejenisnya sejenisnya menjadi solusi
menjadi pusat peningkatan belajar siswa.
pembelajaran
11. Nilai-nilai 1. Kepala sekolah, Kepala sekolah, tenaga 31
dan norma tenaga pengajar, pengajar, staf, siswa dan
staf, siswa dan orang tua memberikan
orang tua membe- partisipasinya dalam pengam-
rikan bilan keputusan sekolah
partisipasinya
dalam
pengambilan
keputusan sekolah
2. Nilai-nilai kerja-sama Nilai-nilai kerja-sama seluruh 32
seluruh kom-ponen komponen sekolah mendo-
sekolah rong proses pembelajaran
mendorong proses lebih sinergis
pembelajaran lebih
sinergis
3. Nilai-nilai sema-ngat Nilai-nilai semangat dari 33
dari seluruh seluruh komponen akan
komponen akan memotivasi siswa belajar
memotivasi siswa lebih baik
belajar lebih baik
14. Kepercayaan1. Seluruh siswa Seluruh siswa sesungguhnya 34
/keyakinan sesungguhnya dapat belajar dengan baik
dan asumsi- dapat belajar
asumsi dengan baik
2. Orang tua siswa Orang tua siswa meng-inginkan 35
menginginkan putra-putrinya sukses dalam
putra-putrinya belajar dan berbudi pekerti
sukses dalam luhur
belajar dan berbudi
pekerti luhur
3. Keyakinan agama Keyakinan agama mendorong 36
mendorong proses proses belajar agar lebih baik.
belajar agar lebih
baik.
4. Orang tua siswa Orang tua siswa adalah mitra 37
adalah mitra sekolah dalam pendidikan.
sekolah dalam
pendidikan.
5. Ekspektasi Siswa optimis dapat mencapai 38
keberhasilan, cita-citanya jika belajar di
sekolah ini
6. Disiplin sekolah Aturan yang dibuat sekolah 39
mendorong siswa mengem-
bangkan kemampuannya
No
Variabel /Konsep Dimensi Indikator Pengukuran Skala
Kuis
dari tiga elemen yang Guru menggunakan metode 41
saling berkaitan yaitu yang sesuai ketika melak-
keterampilan, upaya, dan sanakan kegiatan belajar
sifat-sifat keadaan mengajar
eksternal. 3. Melakukan penilaian Guru melakukan tes formatif 42
Suprapto (1999:14) hasil belajar. pada akhir pokok bahasan
Guru melakukan koreksi hasil 43
ulangan dan
mengkomunikasikannya
dengan siswa.
5. Berhati-hati dalam Guru menguasai bahan 44
menjelaskan materi pelajaran yang akan
ajar. disampaikan kepada siswa
Guru menggunakan bahan 45
pelajaran dari beberapa
sumber
Guru melaksanakan kegiatan 46
belajar mengajar dengan cara-
cara kreatif untuk memotivasi
siswa.
Guru melakukan bimbingan 47
kepada siswa secara baik
dalam kegiatan belajar
mengajar
9. Menerapkan hasil Guru melaksanakan penelitian 48
penelitian dalam tindakan kelas
pembelajaran
Hasil Penelitian dilakukan 49
untuk perbaikan belajar
mengajar
12.kecepatan dan1. menerapkan hal-hal Hasil penelitian dijadikan 50
ketepatan kerja baru dalam bahan untuk perbaikan guru
pebelajaran. Guru memiliki tingkat ke- 51
mampuan yang dikembang-
kan untuk meningkatkan
mutu pembelajaran
Tingkat kemampuan me- 52
nyampaikan materi pelajaran
selalu ada perbaikan untuk
meningkatkan mutu
pendidikan
4. memberikan materi Dalam program pembela-jaran 53
ajar sesuai dengan selalu Merencanakan
karakteristik yang program kegiatan pembe-
dimiliki siswa. lajaran terlebih dahulu.
Perencanaan pembelajaran 54
dibuat sesuai dengan materi
yang akan disampaikan dan
disesuaikan dengan karak-
teristik siswa
Dalam membimbing siswa 55
Guru menggunakan pengem-
bangan bakat dan minat
3. menyelesaikan Dalam menentukan program 56
program pembelajaran guru selalu
pembelajaran mengalokasikan waktunya
sesuai kalender secara tepat
akademik. Guru merencanakan program 57
secara efektif
Materi yang diberikan sesuai 58
dengan RPP yang telah
dibuat.
102
No
Variabel /Konsep Dimensi Indikator Pengukuran Skala
Kuis
30.inisiatif dalam 1. menggunakan media Guru menggunakan media 59
kerja dalam belajar dalam proses
pembelajaran pembelajaran.
2. menggunakan Guru menyesuaikan metode 60
berbagai metode pembelajaran dengan kebu-
dalam tuhan dan situasi kelas.
pembelajaran.
3. Menyelenggarakan Guru disekolah ini menyajikan 61
administrasi materi dengan baik.
sekolah dengan
baik.
4. Menciptakan hal-hal Pembelajaran yang sesuai 62
baru yang lebih dengan PAKEM dikembang-
efektif dalam kan oleh guru di sekolah ini.
menata Guru berusaha mengem- 63
administrasi bangkan kemampuannya de-
sekolah ngan pelatihan dan sekolah.
40. kemampuan 1. Mampu dalam Bagaimana Kualitas guru di 64
kerja memimpin kelas. sekolah ini dalam mengguna-
kan bahasa yang komunikatif
dalam KBM
2. Mampu melakukan Mampu melakukan penilaian 65
penilaian hasil hasil belajar siswa.
belajar siswa. Guru secara rutin mengeva- 66
luasi perkembangan afektif
dan kognitif siswa
4. Mampu mengelola Guru dapat memotivasi siswa 67
ino-vasi belajar untuk belajar lebih baik
mengajar.
5. Menguasai landasan Guru mengorganisasikan materi 68
pendidikan pembelajaran sebelum
membuat RPP
Guru di sekolah ini dalam 69
menyesuaikan materi pelaja-
ran dengan kebutuhan siswa.
Guru disekolah ini telah 70
mengikuti kegiatan pengem-
bangan kurikulum
Kemampuan guru di sekolah ini 71
dalam memahami visi dan
misi
56. Komunikasi 1. melaksanakan Guru mengarahkan siswa untuk 72
layanan mempelajari pokok bahasan
bimbingan yang diberikan
belajar. Guru memberikan penga-rahan 73
kepada siswa yang
mengulangi materi Pelajaran
yag telah dipelajari
3. Menggunakan Guru memberikan penga-rahan 74
berbagai teknik kepada siswa dalam
dalam mengelola memecahkan pokok bahasan
proses belajar yang belum dipahami
mengajar.
4. Terbuka dalam Guru memberikan member-kan 75
menerima pelatihan kepada siswa dalam
masukan untuk memecahkan pokok bahasan
perbaikan yang belum dipahami
pembelajaran Guru memberikan pelatihan 76
dalam mengembangkan bakat
dan minat para siswa.
Prestasi Belajar Siswa 1. Perilaku keter- 1. kehadiran dalam Siswa ikut belajar dikelas 77
(Z) libatan dalam belajar, dengan nyaman.
103
No
Variabel /Konsep Dimensi Indikator Pengukuran Skala
Kuis
Hasil yang telah dicapai belajar siswa 2. pemahaman materi Materi yang disampaikan guru 78
dilakukan, dikerjakan, dan pelajaran; dapat dengan mudah
sebagainya. (Depdiknas, dipahami.
2002:895). Belajar adalah proses 79
mendewasakan diri
2. Kerjasama 1. ikut serta dalam Belajar secara berkelompok 80
dalam kelom- belajar kelompok, lebih menyenangkan daripada
pok belajar belajar sendiri..
tersebut sejalan dengan pendapat yang tersurat dalam Kamus Besar Bahasa
benda atau hal yang menjadi sumber pengambilan sampel; sekumpulan yang
adalah Guru SMPN 19 Bandung. Populasi adalah keseluruhan nilai atau objek
yang mungkin untuk diukur atau digeneralisasikan baik secara kuantitatif atau
dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi bukan hanya orang, tetapi juga benda-
benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
N
n= 2
1+ N ( d)
Ket. :l
n = sampel
N = populasi
d = nilai presisi 95 % atau sig. = 0.05
Populasi dalam penelitian ini adalah guru yang berjumlah 44 orang sehingga
jumlah sampel dapat ditetapkan sebanyak 40 orang melalui rumus Slovin berikut:
44
n= 2
1+ 44(0.05)
= 39,639 (dibulatkan ke atas)
= 40 orang
a. Data Primer
Yang dimaksud data primer adalah data yang akan diteliti dimana
- Wawancara
dengan responden
- Observasi
106
b. Data Sekunder
- Kuisioner
- Studi kepustakaan
1. Uji Validitas
dikatakan bahwa semakin tingggi valididtas suatu tes maka alat tes tersebut
semakin tepat megenai sasarannya, Nilai validitas pada dasarnya adalah nilai
korelasi , untuk menghitug item yang digunakan dapat memakai metode item
dimesination (daya pembeda item). Oleh karena itu tidak pernah disaarankan
untuk mengadakan uji signifikan pada analisis item yang digunakan adalah
korelasi item total yaitu konsistensi antara skor item secara keseluruhan yang
dapat dilihat besarnya koefisien korelasi antara setiap item dengan skor secara
x
y
2
y 2
n
( 2 )
n x2
n xy ( x ) ( y )
rxy=
Keterangan :
R = Koefisien korelasi
x = Jumlah scor item
y = Jumlah scor total item
n = Banyaknya responden
Menurut Sugiono, bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya 0,3
koefisien validitas yang berkisar antara 0,3 0,4 dianggap cukup tinggi untuk
tingkat valliditas dari seatiap item kuisioner yang merupakan alat ukur
penelitian.
2. Uji Reliabilitas
Namun ide pokok dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana pengukuran
(+) atau negatif (+) tetapi dalam hal reliabilitas, koefisien reliabilitas yang
besarnya kurang dari nol tidak ada srtinya karena interpretasi reabilitas selalu
adalah teknik yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya
2 rb
rI =
I + rb
Keterangan :
rI = Koefisien reliabilitas internal seluruh item
rb = Koefisien product moment antara belahan ( ganjil genap )
Selanjutnya menghitung korelasi Product Moment dengan rumus :
109
x
y
2
y 2
n
( 2 )
n x2
n xy ( x ) ( y )
rxy=
Koefisien realibiltas yang besarnya antara 0,7 0,8 diangap baik untuk
(X2), Kinerja Guru (Y), dan prestasi belajar siswa ( ) dengan cara menghitung
rata-rata masing-masing variabel penelitian, seperti pada tabel 3.3 sebagai berikut:
Tabel 3.3
Kriteria Penafsiran Kondisi Variabel Penelitian
Untuk teknik analisis integrasi ada dua teknik analisis yang digunakan,
yaitu rancangan analisis inferensial ada dua teknik analisi yang digunakan yaitu :
x
y
2
y 2
n
( 2 )
n x2
n xy ( x ) ( y )
rxy=
Sifat korelasi akan menentukan arah korelasi itu sendiri, keeraran korelasi
Tabel 3.4
Tingkat Koefisien Korelasi
2. Analisis Jalur
yang menjadi persoalannya adalah sebab akibat. Istilah yang akan digunakan
dalam analisi jalur ini adalah variabel eksogen yang merupakan variabel
penyebab (X), variabel endogen yang merupakan akibat (Y) dan variabel
1 2
zx1
X1
yx1
rx1x2 Y Z
yz
X2 yx2 zx2
Gambar 3.1
Bentuk Persamaan Analisis Jalur (path analysis)
Keterangan :
Z = nilai nilai taksiran variabel untuk variabel prestasi siswa
X1 = nilai-nilai kepemimpinan sekolah
X2 = nilai-nilai budaya sekolah
Y = nilai-nilai kinerja guru
112
korelasional.
variabel intervening kinerja guru (Y), serta satu variabel dependen yaitu
prestasi siswa (Z), dengan persamaan struktur yang bentuk sebagai berikut :
1
X1 yx1
rx1x2 Y
X2 yx2
Gambar 3.2
Persamaan Struktur hubugan (X1, X2, ) ke Y
y z
yz
Gambar 3.3
Persamaan Struktur hubungan y ke z
Z = zy. Y + 2
Keterangan :
Z : Nilai-nilai taksiran untuk variabel prestasi siswa (Z)
X1 : Nilai-nilai variable kepemimpin kepala sekolah (X1)
X2 : Nilai-nilai budaya sekolah (X2)
Y : Nilai-nilai taksiran untuk kinerja guru (Y)
1 : variabel epsilon/reisudu yaitu variabel diluar X1 dan X2
2 : variabel epsilon/reisudu yaitu variabel diluar Y yang
mempengaruhi Z
= 1R2 y (x1 x 2)
kinerja guru.
yang diharapkan.
kinerja guru.