You are on page 1of 2

Praktikum ini mengenai proses esterifikasi.

Proses esterifikasi adalah


suatu reaksi reversible antara suatu asam karboksilat dengan suatu
alkohol. Produk esterifikasi disebut ester yang mempunyai sifat yang khas
yaitu baunya yang harum. Sehingga pada umumnya digunakan sebagai
pengharum (essence) sintetis. Ester yang akan dibuat adalah ester etil
asetat dengan mereaksikan etanol dengan asam asetat. Adapun
parameter yang diukur massa etil asetat yang tebentuk. Sedangkan
variabel yang divariasikan adalah konsentrasi asam asam asetat 0,5 M
dan 2M dan suhu reaksi pada suhu kamar dan 70oC.
Esterifikasi pada dasarnya adalah reaksi yang bersifat reversibel (dapat
balik) karena ketika asam karboksilat (asam asetat) dan alkohol (etanol)
dipanaskan untuk bereaksi maka akan terjadi reaksi kesetimbangan
antara ester dan air, artinya bahwa ester dan air yang terbentuk dapat
kembali menghasilkan reaktan-reaktannya yaitu asam asetat dan etanol.
Oleh karena itu, untuk memperoleh hasil reaksi yang banyak maka
diusahakan agar reaksi cenderung bergeser ke arah produk yaitu dengan
cara reaktan dibuat berlebih yang dalam percobaan ini asam asetat
dibuat berlebih ketika direaksikan dengan etanol. Esterifikasi dipengaruhi
oleh beberapa faktor diantaranya adalah struktur molekul dari alkohol,
suhu proses dan konsentrasi katalis maupun reaktan. Adapun reaksi yang
terjadi :
C2H5OH + CH3COOH CH3COOC2H5 + H2O
Etanol as.asetat etit asetat air

Tahap awal dari praktikum ini adalah standarisasi asam asetat 0,5M dan
2M dengan cara dilakukan titrasi menggunakan NaOH 2M. Tahap ini
bertujuan untuk mengukur konsentrasi sebenarnya dari asam asetat yang
akan digunakan. Konsentrasi asam asetat sebenarnya yaitu 0,56M dan
1,92M. Hasil tersebut digunakan untuk menghitung jumlah mol mula-mula
dari asam asetat.
Tahap selanjutnya adalah proses esterifikasi. Asam asetat akan
direaksikan dengan etanol 2 M pada suhu ruangan (tanpa pemanasan)
dan pada suhu 70oC tanpa adanya penambahan katalis. Selanjutnya hasil
dari esterifikasi akan diukur sisa dari asam asetat yang tidak bereaksi
dengan melakukan titrasi menggunakan NaOH 2M. Dari data tersebut
dibuat perhitungan stoikiometri untuk menghitung jumlah ester yang
terbentuk. Diperoleh hasil sebagai berikut.
Suhu Massa Etil
Konsentrasi Asam Konsentrasi
No reaksi asetat (mg)
Asetat (M) Etanol (M)
(oC)
1 0,5 2 0
70
2 2 2 15,2
3 0,5 2 60,8
24
4 2 2 121,6
Dari hasil tersebut, semakin tinggi konsentrasi reaktan maka produk ester
yang dihasilkan semakin banyak. Hal ini disebabkan semakin besar
konsentrasi pereaksi, maka semakin banyak partikel-partikel zat yang
bereaksi. Akibatnya, kemungkinan tumbukan yang berhasil maka semakin
banyak zat baru yang terbentuk.
Dari hasil tersebut juga terlihat bahwa pada suhu ruang menghasilkan
ester yang lebih banyak. Secara teori kinetika reaksi bahwa kenaikan suhu
mempercepat reaksi karena dengan kenaikan suhu gerakan partikel
semakin cepat. Energi kinetik partikel-partikel semakin bertambah
sehingga makin banyak terjadi tumbukan yang efektif. Dengan demikian,
makin banyak partikel-partikel yang bereaksi. Adapun yang
mempengaruhi kekeliruan dari hasil praktikum tersebut adalah tidak
akuratnya pengukuran jumlah asetat sisa karena buret yang sudah rusak
mengakibatkan kebocoran pada bagian valve saat proses titrasi. Selain itu
juga ketidaktelitian praktikan dalam proses titrasi.

You might also like