You are on page 1of 12

MANUSKRIP PUBLIKASI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FUNGSI


KOGNITIF PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2
DI RSUD ABDUL WAHAB SJAHRANIE SAMARINDA

AZIZAH IRMADARA OKTAVIA


1010015043

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
MARET 2014
2
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FUNGSI KOGNITIF PADA
PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD ABDUL WAHAB SJAHRANIE
SAMARINDA

Azizah Irmadara Oktavia, Ronny Isnuwardana, Deny J. Rotinsulu


*Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman
**Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman
***Bagian Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman
Email korespondensi: zizah.oktavia@yahoo.com

ABSTRACT
Type 2 Diabetes Mellitus (T2DM) is a degenerative disease could have a lot of serious
complications, for example the change in central nervous system associated with
cognitive impairment. Therefore, this research is necessary to analyze association
between specific factors in T2DM like duration of DM, HbA1c levels, DM treatment
and DM complications with cognitive function using cross sectional design. Data was
collected by interview and from medical records. Cognitive function was measured by
Mini-Mental State Examination (MMSE). The result showed that patients with T2DM
have normal cognitive function (57.7 %), and remain mild (31 %) and moderate
cognitive impairment (11.3 %). Bivariate analysis showed that duration of DM (p=
0.386), HbA1c levels (p= 0.659), DM treatment (p=0.065) was not associated with
cognitive function in patients with T2DM. Meanwhile, DM complications have
significant difference in MMSE score (p = 0.030). The presence of T2DM
complications associated with lower cognitive function in patients with T2DM in RSUD
Abdul Wahab Sjahranie Samarinda.
Key words: Cognitive Function, Type 2 Diabetes Mellitus (T2DM) , Mini-Mental State
Examination (MMSE)

ABSTRAK
Diabetes melitus tipe 2 (DMT2) merupakan salah satu penyakit degeneratif yang
memiliki banyak komplikasi serius, salah satunya perubahan pada sistem saraf pusat
yang berhubungan dengan terjadinya gangguan fungsi kognitif. Oleh karena itu,
penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara faktor-faktor spesifik pada pasien
DMT2, yaitu lama menderita DM, kadar HbA1c, jenis terapi dan komplikasi akibat DM
terhadap fungsi kognitif menggunakan desain potong lintang. Data dikumpulkan dari
wawancara dan data rekam medis. Fungsi kognitif diukur menggunakan Mini-Mental
State Examination (MMSE). Hasil penelitian didapatkan pasien DMT2 memiliki fungsi
kognitif normal (57,7%), dan sisanya mengalami gangguan ringan (31%) dan gangguan
kognitif sedang (11,3%). Analisis bivariat menggunakan uji non parametrik berupa uji
Mann-Whitney dan uji Kruskal Wallis menunjukkan bahwa variabel lama menderita
DM (p=0,386), kadar HbA1c (p=0,659), jenis terapi (p=0,065) tidak berhubungan
dengan fungsi kognitif pada pasien DMT2. Sedangkan, komplikasi akibat DM memiliki
perbedaan skor MMSE yang signifikan (p=0,030). Adanya komplikasi akibat DMT2
berhubungan dengan fungsi kognitif yang lebih rendah pada pasien DMT2 di RSUD
Abdul Wahab Sjahranie Samarinda.
Kata Kunci: Fungsi Kognitif, Diabetes Melitus Tipe 2 (DMT2), Mini-Mental State
Examination (MMSE)

3
PENDAHULUAN bahwa DMT2 meningkatkan risiko
Diabetes melitus tipe 2 (DMT2) sebesar 1,5 2 kali lipat untuk
merupakan salah satu penyakit terjadinya gangguan fungsi kognitif dari
degeneratif yang ditakuti oleh karena gangguan ringan bahkan hingga terjadi
komplikasi yang diakibatkannya. demensia.5
Komplikasi penyakit DMT2 dapat Mekanisme gangguan fungsi
terjadi akibat keadaan hiperglikemik kognitif pada penderita DMT2 belum
dan resistensi insulin yang terjadi pada diketahui dengan jelas dan masih
penderita DMT2 maupun terjadi selama diperdebatkan.6 Keadaan yang diduga
pengobatan jangka panjang. Keadaan berhubungan gangguan fungsi kognitif
tersebut menyebabkan perubahan di dan spesifik pada penderita DMT2
berbagai sistem, termasuk pada sistem mencakup keadaan hiperglikemi yang
saraf pusat dan seringkali hal ini tidak terkontrol, lama menderita DM
berhubungan dengan terjadinya 10 tahun, jenis terapi yang dijalani dan
gangguan fungsi kognitif.1 Berbagai adanya komplikasi akibat DMT2.5,7
studi prospektif telah banyak dilakukan Gangguan fungsi kognitif terkait
dan sebagian besar mendukung bahwa dengan DMT2 akan menjadi masalah
penyakit DMT2 merupakan faktor dunia di masa mendatang seiring
risiko yang memperburuk fungsi dengan terus bertambahnya jumlah
kognitif pada usia paruh baya bahkan penderita DMT2.6 Pasien DMT2 RSUD
dapat menyebabkan kerusakan progresif Abdul Wahab Sjahranie Samarinda
sehingga penderita jatuh pada keadaan menunjukkan peningkatan setiap
demensia.2 tahunnya. Oleh karena itu, peneliti
Fungsi kognitif seseorang terdorong melakukan analisis faktor
sebenarnya dapat menurun secara yang dapat mempengaruhi penurunan
fisiologis karena proses penuaan seiring fungsi kognitif pada pasien DMT2 di
berkurangnya volume otak, jumlah RSUD Abdul Wahab Sjahranie
neuron dan kadar neurotransmiter, Samarinda, sehingga dapat dilakukan
namun dapat terjadi lebih cepat secara upaya untuk mengontrol faktor risiko
patologis karena kelainan metabolik, tersebut dan diharapkan penderita
3,4
contohnya pada keadaan DMT2. DMT2 dapat mempertahankan fungsi
Penelitian sebelumnya menunjukkan kognitifnya.

4
TUJUAN persetujuan dari responden berupa
Penelitian ini bertujuan penandatanganan pada lembar informed
menganalisis hubungan antara faktor- consent. Data sekunder diperoleh dari
faktor spesifik pada pasien DMT2, yaitu rekam medis RSUD Abdul Wahab
lama menderita DM, kualitas Sjahranie Samarinda setelah mendapat
pengendalian gula darah berdasarkan persetujuan dari rumah sakit.
kadar HbA1c, jenis terapi dan Analisis univariat dilakukan
komplikasi akibat DM terhadap fungsi dengan distribusi frekuensi dan analisis
kognitif. bivariat dilakukan dengan uji non
METODE PENELITIAN parametrik berupa uji Mann-Whitney
Penelitian ini adalah penelitian dan uji Kruskal Wallis.
analitik observational dengan desain HASIL PENELITIAN
cross sectional dan dilakukan pada Jumlah pasien yang memenuhi
bulan Oktober 2013-Maret 2014. kriteria sampel penelitian adalah 71
Pengumpulan data dilakukan selama orang dari 112 pasien yang didapatkan
bulan Januari 2014 dan sampel dipilih selama sebulan. Sampel tersebut sebesar
dengan teknik simple random sampling. 23 orang berasal dari pasien rawat inap,
Sampel dalam penelitian ini sedangkan sisanya sebesar 89 orang
adalah pasien DMT2 yang menjalani berasal dari pasien rawat jalan.
perawatan di RSUD Abdul Wahab Tabel 1. Gambaran Fungsi Kognitif
Sjahranie Samarinda dalam bulan Pasien DMT2
Januari 2014, berusia 40-59 tahun Skor
Interpretasi Persentase
dengan pendidikan terakhir minimal MMSE
SMP/sederajat dan bersedia 25 - 30 Fungsi Kognitif 57,7 %
Normal
berpartisipasi dalam penelitian. Pasien Gangguan
21-24 31 %
DMT2 tidak menjadi sampel bila Kognitif Ringan
Gangguan
memiliki komorbiditas, riwayat trauma 11-20 11,3 %
Kognitif Sedang
kepala dan atau perdarahan otak, serta Gangguan
10 0%
Kognitif Berat
riwayat konsumsi alkohol.
Total 100 %
Pengumpulan data primer
diperoleh dari wawancara menggunakan
kuesioner MMSE setelah mendapat

5
Tabel 2. Analisis Variabel Bebas pada Pasien DMT2 terhadap Skor MMSE
Karakteristik Pasien Rata-rata Skor Signifikansi
Persentase
DMT2 MMSE (p)
Lama Menderita DMT2
<10 th 70,42 % 24,04
0,386
10 th 29,58 % 26,10
Kualitas Pengendalian Gula Darah
Baik 28,2 % 25,55
Sedang 23,9 % 24,65 0,659
Buruk 47,9 % 24,12
Jenis Terapi
OHO 78,9 % 25,09
0,065
Insulin +/- OHO 21,1 % 23
Komplikasi akibat DMT2
Ada 26,8 % 23
0,030
Tidak Ada 73,2 % 25,25
Hasil penelitian menunjukkan
Hasil analisis bivariat menunjukkan
tidak ada perbedaan fungsi kognitif
bahwa variabel komplikasi akibat
yang signifikan antara pasien dengan
DMT2 memiliki hubungan yang
lama menderita DMT2 <10 tahun
signifikan terhadap fungsi kognitif
maupun yang telah menderita DMT2
pada pasien DMT2 dengan nilai p
10 tahun. Sedangkan penelitian
0,030. Rata-rata skor MMSE pada
sebelumnya menunjukkan bahwa lama
kelompok pasien DMT2 yang memiliki
menderita DMT2 10 tahun
komplikasi terlihat lebih rendah
meningkatkan 2 kali lipat risiko terjadi
dibandingkan kelompok pasien tanpa
gangguan fungsi kognitif. 7
komplikasi akibat DMT2, seperti
Durasi menderita DM yang lama
terlihat pada tabel 2.
berhubungan dengan keadaan
PEMBAHASAN
hiperglikemia kronik dimana dapat
Analisis Hubungan Lama Menderita
merubah fungsi dan struktur
DMT2 dengan Fungsi Kognitif Pasien
mikrovaskular pada sistem saraf pusat.
DMT2
Selain itu, pasien DM dapat mengalami

6
episode hipoglikemi selama jangka HbA1c merupakan produk
waktu menderita DM. Hal tersebut penataan ulang dari glikosilamin, toksik
menginduksi terjadinya stres oksidatif bagi jaringan namun masih reversibel.
pada berbagai daerah di hemisfer Kemudian HbA1c akan mengalami
serebri, serebelum, batang otak dan beberapa tahapan reaksi menjadi produk
diensefalon. Keadaan ini seterusnya yang irreversibel yaitu AGEs (Advanced
menyebabkan kerusakan DNA hingga Glycosylation End Products). AGEs
9,7
akhirnya terjadi kematian sel neuron. merupakan penanda modifikasi protein
Terapi yang dijalani oleh sampel akibat reaksi gula pereduksi terhadap
untuk mengontrol kadar gula darah asam amino. Kadar glukosa darah yang
dapat menjadi faktor perancu, dimana tinggi menyebabkan akumulasi AGEs di
berfungsi mengontrol kadar gula dalam berbagai jaringan, dimana AGEs
batas normal. Maka, meskipun sampel merupakan sumber utama radikal bebas,
telah menderita DM cukup lama, termasuk pada bagian otak penderita
kemungkinan terjadinya gangguan DMT2. Hal ini memacu mekanisme
fungsi kognitif akibat hiperglikemia proinflamasi dan kerusakan jaringan.
kronik maupun hipoglikemi akan Penelitian menunjukkan bahwa pada
berkurang. organ yang terkena komplikasi akibat
Analisis Hubungan Kualitas DM ditemukan konsentrasi AGEs
8,13
Pengendalian Gula Darah sangat tinggi.
berdasarkan Kadar HbA1c dengan Pada penelitian ini kualitas
Fungsi Kognitif Pasien DMT2 pengendalian gula darah berdasarkan
Hasil analisis menunjukkan rata- kadar HbA1c diambil secara potong
rata skor MMSE tidak memiliki lintang, sehingga belum cukup
perbedaan yang signifikan bila ditinjau mewakili kualitas pengendalian gula
dari kualitas pengendalian gula darah darah secara keseluruhan. Kualitas
berdasarkan kadar HbA1c. Sedangkan, pengendalian gula darah perlu diambil
penelitian sebelumnya menunjukkan dari rata-rata kadar HbA1c pasien
bahwa sampel dengan skor penilaian DMT2 selama beberapa waktu untuk
fungsi kognitif yang rendah memiliki melihat hubungannya dengan fungsi
kadar HbA1c lebih tinggi secara kognitif pasien DMT2, dimana
signifikan.12

7
perubahan fungsi kognitif terjadi Insulin lebih berperan terhadap
melalui proses yang kronis. terjadinya gangguan fungsi kognitif
dibandingkan obat hipoglikemik oral.
Analisis Hubungan Jenis Terapi
Insulin eksogen diduga mendorong
dengan Fungsi Kognitif Pasien DMT2
pembentukan plak amiloid dan
Hasil analisis menunjukkan jenis
menghambat aktivitas sinaps pada otak.
terapi yang diterima pasien tidak
Pengobatan DMT2 secara tidak
berpengaruh terhadap fungsi kognitif
langsung dapat menyebabkan gangguan
pasien DMT2, baik terapi obat
pada fungsi kognitif akibat keadaan
hipoglikemik oral (OHO) maupun terapi
hipoglikemik berulang dan
insulin dengan atau tanpa OHO.
hiperinsulinemia.7
Sedangkan penelitian sebelumnya
Episode hipoglikemi yang
menunjukkan bahwa terjadi
berulang-ulang selama menderita
peningkatan risiko yang signifikan pada
DMT2 berhubungan dengan terjadinya
sampel dengan terapi insulin untuk
gangguan fungsi kognitif. Hipoglikemik
terkena gangguan fungsi kognitif.7
dapat menginduksi terjadinya stres
Penelitian lain menunjukkan
oksidatif pada berbagai daerah di
bahwa penggunaan OHO, dalam hal ini
hemisfer serebri, serebelum, batang otak
metformin dapat meningkatkan risiko
dan diensefalon. Keadaan ini seterusnya
terjadinya gangguan pada fungsi
menyebabkan kerusakan DNA hingga
kognitif.10 Hal ini diduga berhubungan
akhirnya terjadi kematian sel neuron.9
dengan keadaan defisiensi B12 pada
Terapi insulin pada sampel
pengguna metformin, dimana B12
penelitian ini terbanyak didapatkan dari
berperan dalam metabolisme
sampel yang menjalani rawat inap,
neurotransmiter dan menjaga terhadap
dimana sampel memiliki komplikasi
terjadinya kerusakan sel otak.11 Pasien
dan keterbatasan yang nyata bila
DMT2 di RSUD Abdul Wahab
dibandingkan dengan pasien rawat
Sjahranie Samarinda yang mendapat
jalan. Hal inilah yang mungkin menjadi
terapi OHO ternyata juga dikombinasi
penyebab skor rata-rata MMSE pada
dengan pemberian vit B12, sehingga
sampel yang mendapat terapi insulin
dampak terapi OHO terhadap fungsi
lebih rendah dibandingkan sampel yang
kognitif dapat ditekan.
mendapat terapi OHO.

8
Analisis Hubungan Komplikasi akhirnya dapat terjadi gangguan fungsi
akibat DM dengan Fungsi Kognitif kognitif pada penderita DMT2.6
Pasien DMT2 Sampai saat ini belum terdapat
Hasil analisis menunjukkan penanda prediksi perubahan BBB atau
6,14
bahwa secara statistik ada hubungan kerusakan vaskuler di otak.
antara variabel komplikasi akibat Sehingga, komplikasi akibat DMT2
DMT2 terhadap fungsi kognitif pasien yang telah terdiagnosis oleh sampel
DMT2 di RSUD Abdul Wahab dapat menjadi suatu penanda telah
Sjahranie. Komplikasi terbanyak pada terjadi gangguan juga pada sistem saraf
sampel DMT2 penelitian ini adalah yang dapat menyebabkan gangguan
retinopati DM yaitu 8 sampel dari total fungsi kognitif.
19 sampel yang memiliki komplikasi. KESIMPULAN
Hasil ini sejalan dengan penelitian Setelah dilakukan penelitian dan
sebelumnya dimana risiko gangguan pengolahan data yang dilakukan, maka
fungsi kognitif meningkat 2 kali lipat diambil kesimpulan sebagai berikut :
pada sampel yang memiliki komplikasi 1. Tidak ada hubungan antara lama
akibat DM, khususnya komplikasi menderita diabetes melitus tipe 2
berupa neuropati dan retinopati. Selain dengan fungsi kognitif pasien
itu, risiko gangguan fungsi kognitif diabetes melitus tipe 2 di RSUD
meningkat 1,5 kali lipat pada sampel Abdul Wahab Sjahranie Samarinda.
dengan komplikasi nefropati.7 2. Tidak ada hubungan antara kualitas
Penelitian pada penderita DMT2 pengendalian gula darah
menunjukkan bahwa terjadi ekstravasasi berdasarkan kadar HbA1c dengan
albumin di otak tengah dan ganglia fungsi kognitif pasien diabetes
basalis, akibatnya permeabilitas sawar melitus tipe 2 di RSUD Abdul
darah otak atau blood-brain barrier Wahab Sjahranie Samarinda.
(BBB) meningkat. Perubahan fungsi 3. Tidak ada hubungan antara jenis
BBB memungkinkan komponen darah terapi dengan fungsi kognitif pasien
untuk masuk, seperti monosit dan sel- diabetes melitus tipe 2 di RSUD
sel proinflamasi. Hal ini menginduksi Abdul Wahab Sjahranie Samarinda.
terjadinya kerusakan neuron yang pada 4. Ada hubungan antara komplikasi
akibat diabetes melitus tipe 2

9
dengan fungsi kognitif pasien 4. Perlu dilakukan sosialisasi
diabetes melitus tipe 2 di RSUD mengenai faktor-faktor yang
Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. mempengaruhi fungsi kognitif
Pasien diabetes melitus tipe 2 yang pasien DMT2 kepada para penderita
memiliki komplikasi memiliki rata- dan masyarakat umum.
rata skor MMSE yang lebih rendah 5. Perlu dilakukan skrining berkala
secara signifikan dibandingkan terhadap fungsi kognitif pasien
pasien tanpa komplikasi. DMT2 dengan menggunakan
SARAN kuesioner MMSE.
1. Perlu dilakukan penelitian analitik
yang membahas lebih dalam DAFTAR PUSTAKA
mengenai hubungan kualitas 1. Insulin, C-peptide, hyperglycemia,
pengendalian gula darah and central nervous system
berdasarkan kadar HbA1c, jenis complications in diabetes. Sima,
terapi, jenis komplikasi dengan Anders A.F., Kamiya, Hideke and
fungsi kognitif pasien DMT2 Li, Zhen Guo. 2004, European
dengan memperhatikan keterbatasan Journal of Pharmacology.
dari penelitian ini. 2. American Diabetes Association.
2. Perlu dilakukan penelitian terhadap Cognitive Decline in Diabetes:
aspek-aspek fungsi kognitif yang Systematic Overview, Meta-analysis.
lebih khusus dan penelitian untuk [ed.] Conni B. Koury. September
mencari perbedaan pada fungsi 2005.
kognitif kelompok tertentu,. Agar 3. Age-associated cognitive decline.
dapat dicari faktor-faktor lain yang Deary, Ian J., et al. 2009, British
mungkin berpengaruh dalam Medical Bulletin.
penelitian. 4. Structural brain changes in aging:
3. Perlu dilakukan penelitian analitik courses, causes and cognitive
Case Control sehingga dapat consequences. Fjell, A. M. and
diketahui apakah ada perubahan Walhovd, K. B. 2010, National
fungsi kognitif pada pasien DMT2 Center for Biotechnology
dalam jangka waktu tertentu. Information.

10
5. Biessels, Geert J. Diabetes and 10. Increased Risk of Cognitive
Dementia. University Medical Impairment in Patients With
Center Utrecht. s.l. : European Diabetes Is Associated With
Endocrine Disease, 2006. Metformin. Moore, Eileen M., et al.
6. Neurovascular Coupling in Cognitive 2013, Diabetes Care.
Impairment Associated with Diabetes 11. Vitamin B-12 and Cognition in the
Mellitus. Mogi, M. and Horiuchi, Elderly. Smith, A. D. and Refsum,
M. 2011, Circulation Journal. Helga. 2009, The American Journal
7. Roberts, Rosebud O., et al. of Clinical Nutrition.
Association of Duration and Severity 12. Association Between Cognitive
of Diabetes Mellitus With Mild Function and Social Support with
Cognitive Impairment. Arch Neurol. Glycemic Control in Adults with
[Online] Agustus 2008. [Cited: 8 22, Diabetes Mellitus. Okura, Toru,
2013.] Heisler, Michele and Langa,
http://archneur.jamanetwork.com. Kenneth M. Agustus 2009, Journal
8. Waspadji, Sarwono. Komplikasi of the America Geriatrics Society.
kronik diabetes: Mekanisme 13. Whitmer, Rachel A. Type 2
terjadinya, diagnosis dan strategi Diabetes and Risk of Cognitive
pengelolaan. [ed.] Aru W. Sudoyo. Impairment and Dementia. 2007.
Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam. V. Current Neurology and Neuroscience
s.l. : Interna Publishing, 2009, Vol. Reports.
III. 14. Suryadi. Hubungan antara Tingkat
9. Cognitive Decline in Diabetes: Gangguan Kognitif dengan Stadium
Systematic Overview, Meta-analysis. Retinopati Diabetika pada Diabetes
Cukierman, T. [ed.] Conni B. Melitus Tipe 2 (Tesis). Unversitas
Koury. San Diego : s.n., 2005. Diponegoro, Semarang, Indonesia :
American Diabetes Association 65th s.n., 2004.
Annual Meeting and Scientific
Sessions.

11

You might also like