You are on page 1of 50

MAKALAH BAHAN BANGUNAN RAMAH LINGKUNGAN

Disusun oleh :

Bobby Damara (021310018)

Iqbal Ahmad T (0213100)

Fakultas Teknik Progam Studi Teknik Sipil

Universitas Islam Lamongan

2015-2016
TREND GREEN DESIGN

Earth Advantage mengidentifikasi 10 tren gedung berwawasan


lingkungan terbaik tahun ini. Tren ini hasil masukan dari berbagai pihak
seperti pemerintah, pengembang, arsitek, broker properti, termasuk para
pemilik rumah. Tren ini mencakup tren penggunaan perabot pintar (smart
appliances), analisis masa pakai bahan bangunan, serta pemanfaatan
energi berbasis komunitas yang makin terjangkau oleh masyarakat.

1. Tren hijau kini semakin terjangkau. Masih banyak yang


mengaitkan tren ramah lingkungan dan bangunan hemat energi
dengan biayanya yang mahal. Kini tidak lagi. Teknologi ramah
lingkungan dan bahan baku berkualitas tinggi semakin murah dan
mudah didapat. Audit energi yang murah dan gratis banyak
tersedia. Pemilik rumah semakin sadar atas manfaat modifikasi
hemat energi yang simpel dan murah. Program Solar City di AS
memungkinkan pemilik rumah memasang panel surya tanpa uang
muka. Program lain seperti Habitat for Humanity menyediakan
rumah ramah lingkungan sesuai dengan standar sertifikasi LEED
dan Energy Star dengan harga terjangkau (US$100.000).
2. Tren kompetisi penghematan energi. Anda bisa menciptakan
kompetisi hemat energi di berbagai jejaring sosial seperti Facebook,
Twitter atau jejaring media lain. Ajak teman-teman Anda bergabung
dalam kompetisi ini. Earth Aid misalnya, menggelar program yang
memungkinkan Anda melacak penggunaan energi di rumah dengan
sponsor toko-toko ritel lokal. Anda juga bisa berbagi dan
menemukan info cara penghematan energi paling efektif di Earth
Aid. Didukung program dari Kementrian Energi AS seperti program
Home Energy Score dan program Energy Performance Score di
Page2

Oregon dan Washington, penduduk AS kini bisa saling


membandingkan konsumsi energi dan menemukan cara
penghematan energi terbaik bagi rumah mereka.

3. Tren peraturan energi berbasis kinerja (performance-based


energy codes). Penggunaan energi bisa tak terkontrol tanpa adanya
peraturan pemerintah. Untuk itu, dibutuhkan regulasi yang
mengatur standar pemakaian energi untuk peralatan rumah tangga
seperti pemanas maupun pendingin ruangan. Hal ini penting bagi
para pemilik bangunan yang ingin memodifikasi bangunan mereka
menjadi bangunan ramah lingkungan. Pemilik bangunan bisa
memilih strategi hijau yang paling efektif bagi bangunan dan
penghuninya namun mereka juga harus memenuhi target minimal
penghematan energi dan melaporkan pemakaian energi mereka
selama satu tahun ke lembaga terkait. Kota Seattle dan New
Building Institute bekerja sama dengan Preservation Green Lab dari
National Trusts telah menciptakan dan memraktekkan peraturan
hijau ini bagi gedung lama maupun baru.

4. Tren energi terbarukan berbasis komunitas (Community


Renewable Energy). Kini, banyak komunitas yang telah bekerja
sama mendapatkan energi surya dengan harga terjangkau. Membeli
panel surya secara berkelompok bisa mengurangi biaya instalasi
dan produksi hingga 15-25%.

5. Tren perabot pintar (Smart Appliances). Dengan memanfaatkan


teknologi pengukuran pintar (smart meters), pemilik gedung bisa
mendapatkan tips cara menghemat energi pada jam-jam sibuk.
Pemilik gedung juga bisa mengetahui kebutuhan energi setiap
perabot yang mereka pakai. Pihak pabrikan banyak yang telah
menerapkan teknologi pengatur waktu dan pengatur konsumsi
energi canggih di produk mereka sehingga pemakaian energi bisa
semakin dikontrol.

6. Tren berbagi ruang. Saat krisis ekonomi, banyak penyewa gedung


Page2

yang memodifikasi bangunan mereka sehingga bisa dihuni lebih


banyak orang. Bangunan kecil tambahan yang bisa dimanfaatkan
sebagai kantor, studio, atau disewakan itu memenuhi syarat ideal
sebuah bangunan yang hemat energi dan berwawasan lingkungan.
Bangunan tambahan ini bisa memaksimalkan penggunaan ruang di
perkotaan dan memberikan nilai tambah bagi pemilik bangunan.
Kota-kota seperti Portland, Oregon, dan Santa Cruz, California,
membebaskan biaya administrasi bagi bangunan-bangunan seperti
ini.

7. Tren penyekatan bangunan secara optimal. Teknologi saat ini


memungkinkan bangunan disekat sedemikian rupa sehingga tidak
ada energi yang keluar. Desain ini sangat cocok bagi negara yang
memiliki empat musim. Saat musim dingin, bangunan yang memiliki
sekat sempurna dipanaskan oleh aktifitas dalam ruang tanpa harus
menggunakan pemanas elektrik. Bangunan yang memiliki sekat
dalam sistem pemanas atau pendingin yang baik bisa menghemat
energi dan biaya pemanasan atau pendinginan gedung. Konsep ini
sesuai dengan sertifikasi Energy Star. Bangunan juga bisa
menggunakan sistem pemanas atau pendingin yang berasal dari
panas bumi (geothermal) yang lebih ramah lingkungan.

8. Tren daur ulang air limbah. Air semakin sulit didapat. Di


beberapa wilayah seperti di bagian barat laut AS dan bagian selatan
California, sistem daur ulang air semakin populer. Dengan mendaur
ulang air kita bisa menghemat penggunaannya dan bisa
mengurangi limbah. Walaupun beberapa kota masih enggan
menggunakan air hasil daur ulang (grey water), namun sejumlah
negara telah memanfaatkannya bahkan untuk irigasi. Singapura
adalah negara di Asia yang mendaur ulang air limbahnya untuk
digunakan pada kebutuhan sehari-hari.

9. Tren sertifikasi gedung-gedung kecil. Sebanyak 95% gedung-


gedung komersial di AS memiliki luas di bawah 4.645 m2. Namun
bangunan yang memiliki sertifikasi LEED (Leadership in Energy &
Page2

Environmental Design) biasanya memiliki ukuran yang jauh lebih


besar. Hal ini karena biaya sampingan untuk sertifikasi seperti biaya
komisi, rancang bangun energi (energy modeling), pendaftaran
proyek , dan biaya administrasi lain masih sangat besar sehingga
biaya sertifikasi ini menjadi sangat mahal bagi pemilik dan
pengembang gedung kecil. Program sertifikasi yang didesain khusus
bagi gedung-gedung kecil kini semakin marak seperti Earthcraft
Light Commercial dan Earth Advantage Commercial.

10. Tren analisis masa pakai (Lifecycle Analysis/LCA).


Memahami masa pakai bahan bangunan dan efeknya dari pabrikan
hingga ke pembuangan sangat penting bagi pengembang
berwawasan lingkungan. Dengan memahami prinsip masa pakai
tersebut, industri konstruksi bisa memelajari efek bahan-bahan
bangunan itu dimulai dari produksi hingga ke pembuangannya.

Analis bisa meneliti dampak dari bahan-bahan bangunan itu


sepanjang masa pakainya dengan menggunakan berbagai indikator
lingkungan seperti efeknya terhadap polusi air dan udara, energi yang
dibutuhkan untuk memroduksi bahan bangunan, dan efek dari limbah
bahan bangunan itu terhadap lingkungan dan pemanasan global. Hasil
dari analisis ini membantu arsitek merancang bangunan yang benar-benar
hijau atau berwawasan lingkungan.

RAMAH LINGKUNGAN = HEMAT

Konsep green building atau bangunan ramah lingkungan didorong


menjadi tren dunia bagi pengembangan properti saat ini. Bangunan
ramah lingkungan ini punya kontribusi menahan laju pemanasan global
dengan membenahi iklim mikro.

Fakta akibat pemanasan global mendorong lahirnya berbagai


Page2

inovasi produk industri terus berkembang dalam dunia arsitektur dan


bahan bangunan. Konsep pembangunan
arsitektur hijau menekankan peningkatan
efisiensi dalam penggunaan air, energi, dan
material bangunan, mulai dari desain
building interior, pembangunan, hingga pemeliharaan bangunan itu ke
depan.

Desain rancang building memerhatikan banyak bukaan untuk


memaksimalkan sirkulasi udara dan cahaya alami. Sedikit mungkin
menggunakan penerangan lampu dan pengondisi udara pada siang hari.
Desain building hemat energi, membatasi lahan terbangun, layout
sederhana, ruang mengalir, kualitas bangunan bermutu, efisiensi bahan,
dan material ramah lingkungan. Atap-atap bangunan dikembangkan
menjadi taman atap (roof garden, green roof) yang memiliki nilai ekologis
tinggi (suhu udara turun, pencemaran berkurang, ruang hijau bertambah).

Penggunaan material bahan bangunan yang tepat berperan besar


dalam menghasilkan bangunan berkualitas yang ramah lingkungan.
Beberapa jenis bahan bangunan ada yang memiliki tingkat kualitas yang
memengaruhi harga. Penetapan anggaran biaya sebaiknya sesuai dengan
anggaran biaya yang tersedia dan dilakukan sejak awal perencanaan
sebelum konstruksi untuk mengatur pengeluaran sehingga baik building
interior maupun eksteriornya tetap berkualitas.

Konsep membangun rumah berwawasan lingkungan tidak selalu


identik dengan rumah mewah. Kenaikan harga bahan bakar minyak
memukul telak industri properti di Tanah Air. Harga bahan bangunan
meroket, sementara daya beli masyarakat semakin menurun. Di tengah
keterpurukan ekonomi seperti ini, kita dituntut hidup hemat, bertindak
bijak, dan kreatif dalam segala lini kehidupan.
Kenaikan harga bahan bangunan membuat masyarakat yang berniat
atau telanjur tengah merenovasi dan membangun rumah dipaksa
mengevaluasi kembali rencana atau kegiatan pembangunan rumah yang
Page2

sedang berlangsung. Prioritas pekerjaan disusun ulang, utamakan


kegiatan yang paling mendesak dilakukan. Penghematan pengeluaran
dengan membelanjakan bahan bangunan yang paling diperlukan untuk
pembangunan sekarang.

Lakukanlah survei terlebih dahulu untuk mencari alternatif bahan


bangunan yang bersifat praktis, mampu memberi solusi tepat kebutuhan
bangunan baik untuk building interior design maupun bagian
eksteriornya, dan ramah lingkungan. Hal ini bisa dilihat mulai dari lama
waktu proses pengerjaan, tingkat kepraktisan, dan hasil yang diperoleh.

Building design menggunakan bahan bangunan yang tepat, efisien,


dan ramah lingkungan. Beberapa produsen telah membuat produk
dengan inovasi baru yang meminimalkan terjadinya kontaminasi
lingkungan, mengurangi pemakaian sumber daya alam tak terbarukan
dengan optimalisasi bahan baku alternatif, dan menghemat penggunaan
energi secara keseluruhan.

Bahan baku building interior design maupun eksteriornya yang


ramah lingkungan berperan penting dalam menjaga kelestarian
lingkungan bumi. Beragam inovasi teknologi proses produksi terus
dikembangkan agar industri bahan baku tetap mampu bersahabat dengan
alam. Industri bahan bangunan sangat berperan penting untuk
menghasilkan bahan bangunan yang berkualitas sekaligus ramah
lingkungan. Konstruksi building design yang berkelanjutan dilakukan
dengan penggunaan bahan-bahan alternatif dan bahan bakar alternatif
yang dapat mengurangi emisi CO2 sehingga lebih rendah daripada kadar
normal bahan baku yang diproduksi sebelumnya.
Page2
Semen, keramik, batu
bata, aluminium, kaca, dan
baja sebagai bahan baku
utama dalam pembuatan
sebuah bangunan berperan
penting dalam mewujudkan
konsep bangunan ramah
lingkungan.
Untuk kerangka
bangunan utama dan atap, kini material kayu sudah mulai digantikan
material baja ringan. Isu penebangan liar (illegal logging) akibat
pembabatan kayu hutan yang tak terkendali menempatkan bangunan
berbahan kayu mulai berkurang sebagai wujud kepedulian dan
keprihatinan terhadap penebangan kayu dan kelestarian bumi. Peran kayu
pun perlahan mulai digantikan oleh baja ringan dan aluminium.
Baja ringan dapat dipilih berdasarkan beberapa tingkatan kualitas
tergantung dari bahan bakunya. Rangka atap dan bangunan dari baja
memiliki keunggulan lebih kuat, antikarat, antikeropos, antirayap, lentur,
mudah dipasang, dan lebih ringan sehingga tidak membebani konstruksi
dan fondasi, serta dapat dipasang dengan perhitungan desain arsitektur
dan kalkulasi teknik sipil.
Kusen jendela dan pintu juga sudah mulai menggunakan bahan
aluminium sebagai generasi bahan bangunan masa datang. Aluminium
memiliki keunggulan dapat didaur ulang (digunakan ulang), bebas racun
dan zat pemicu kanker, bebas perawatan dan praktis (sesuai gaya hidup
modern), dengan desain insulasi khusus mengurangi transmisi panas dan
bising (hemat energi, hemat biaya), lebih kuat, tahan lama, antikarat,
tidak perlu diganti sama sekali hanya karet pengganjal saja, tersedia
beragam warna, bentuk, dan ukuran dengan tekstur variasi (klasik, kayu).
Bahan dinding dipilih yang mampu menyerap panas matahari
Page2

dengan baik. Batu bata alami atau fabrikasi batu bata ringan (campuran
pasir, kapur, semen, dan bahan lain) memiliki karakteristik tahan api, kuat
terhadap tekanan tinggi, daya serap air rendah, kedap suara, dan
menyerap panas matahari secara signifikan.
Penggunaan keramik pada dinding menggeser wallpaper merupakan
salah satu bentuk inovatif desain. Dinding keramik memberikan
kemudahan dalam perawatan, pembersihan dinding (tidak perlu dicat
ulang, cukup dilap), motif beragam dengan warna pilihan eksklusif dan
elegan, serta menyuguhkan suasana ruang yang bervariasi.

Fungsi setiap ruang dalam rumah


berbeda-beda sehingga membuat desain dan
bahan lantai menjadi beragam, seperti
marmer, granit, keramik, teraso, dan parquet.
Merangkai lantai tidak selalu membutuhkan
bahan yang mahal untuk tampil artistik.
Lantai teraso (tegel) berwarna abu-abu
gelap dan kuning yang terkesan sederhana dan
antik dapat diekspos baik asal dikerjakan
secara rapi. Kombinasi plesteran pada dinding
dan lantai di beberapa tempat akan terasa unik. Teknik plesteran juga
masih memberi banyak pilihan tampilan.
Konsep ramah lingkungan dewasa ini juga telah merambah ke dunia
sanitasi. Septic tank dengan penyaring biologis (biological filter septic
tank) berbahan fiberglass dirancang dengan teknologi khusus untuk tidak
mencemari lingkungan, memiliki sistem penguraian secara bertahap,
dilengkapi dengan sistem desinfektan, hemat lahan, antibocor atau tidak
rembes, tahan korosi, pemasangan mudah dan cepat, serta tidak
membutuhkan perawatan khusus.
Kotoran diproses penguraian secara biologis dan filterisasi secara
bertahap melalui tiga kompartemen. Media kontak yang dirancang khusus
dan sistem desinfektan sarana pencuci hama yang digunakan sesuai
kebutuhan membuat buangan limbah kotoran tidak menyebabkan
Page2

pencemaran pada air tanah dan lingkungan.


Untuk mengantisipasi krisis air bersih, kita harus mengembangkan
sistem pengurangan pemakaian air (reduce), penggunaan kembali air
untuk berbagai keperluan sekaligus (reuse), mendaur ulang buangan air
bersih (recycle), dan pengisian kembali air tanah (recharge).
Beberapa arsitek sudah mulai mengembangkan sistem pengolahan
air limbah bersih yang mendaur ulang air buangan sehari-hari (cuci
tangan, piring, kendaraan, bersuci diri) maupun air limbah (air buangan
dari kamar mandi) yang dapat digunakan kembali untuk mencuci
kendaraan, membilas kloset, dan menyirami taman, serta membuat
sumur resapan air (1 x 1 x 2 meter) dan lubang biopori (10 sentimeter x 1
meter) sesuai kebutuhan.
Penggunaan panel sel surya meringankan kebutuhan energi listrik
bangunan dan memberikan keuntungan tidak perlu takut kebakaran,
hubungan pendek (korsleting), bebas polusi, hemat listrik, hemat biaya
listrik, dan rendah perawatan. Panel sel surya diletakkan di atas atap,
berada tepat pada jalur sinar matahari dari timur ke barat dengan posisi
miring. Kapasitas panel sel surya harus terus ditingkatkan sehingga kelak
dapat memenuhi kebutuhan energi listrik setiap bangunan.
Pada akhirnya di tengah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM)
dan krisis ekonomi sekarang, cara pandang merencanakan atau
merenovasi bangunan sudah harus mulai diubah. Bagaimana
menghadirkan bangunan yang hemat (bahan bangunan, waktu, tenaga)
yang berujung pada penghematan anggaran biaya dengan tetap menjaga
kualitas dan tampilan bangunan, serta ramah lingkungan.
Sejak fenomena pemanasan global mencuat, isu-isu yang berkaitan
dengan lingkungan banyak digaungkan di berbagai bidang termasuk
properti. Di bidang ini, pemilihan material atau bahan bangunan adalah
salah satu langkah yang dilakukan dalam upaya menciptakan green
property atau properti yang ramah lingkungan. Masyarakat Indonesia saat
ini semakin sadar akan pentingnya memilih bahan atau material yang
mengakomodasi isu-isu lingkungan misalnya yang menyangkut go green,
low energy, dan antitoksin.
Page2
Secara sederhana, dijelaskan bahwa pemilihan material yang ramah
dapat dijabarkan menjadi dua hal yakni dari sisi teknologi dan
penggunaan. Dari sisi teknologi, misalnya, pemilihan bahan sebaiknya
menghindari adanya toksin atau racun dan diproduksi tidak bertentangan
dengan alam. Sebagai contoh, minimalkan penggunaan material kayu,
batu alam ataupun bahan bangunan yang mengandung racun seperti
asbeston.
Sedangkan dari sisi
penggunaan, pemilihan material yang
ramah lingkungan misalnya
menggunakan lampu hemat energi
seperti lampu LED yang rendah
konsumsi listrik, semen instan yang
praktis dan efisien, atau pun memilih
keran yang memakai tap yang hanya mengeluarkan air dalam volume
tertentu.

Pemanfaatan Material Reused pada


Hunian

Dengan kreativitas, material reused bisa diaplikasikan pada hunian.


Material bekas yang unik justru bisa membuat hunian memiliki nilai seni
yang tinggi. Bahan material memang menjadi hal paling penting dalam
membangun sebuah hunian. Termasuk saat kita memilih material apa
yang akan kita gunakan. Tak hanya dari segi estetis yang
dipertimbangkan, kekuatan serta ketahanan material patut untuk
diperhatikan demi mencapai suatu hunian yang cantik dan menarik.
Page2
Material reused (daur ulang) bisa dikatakan sebagai material bekas
bangunan lain atau material dari benda/barang dengan kegunaan lain
yang bisa digunakan kembali sebagai material bangunan.

Kendati demikian, beberapa dari material bekas yang masih bisa


dipakai sebagai bahan bangunan relatif besar. Misalnya material kayu,
kayu dari atap, kusen pintu dan jendela dengan kacanya, genting
bongkaran, material bongkaran yaitu bata dan tembok yang dirobohkan
dari rumah lama, kayu dari bekas peti kemas, kontainer baja bekas
pengangkutan barang, besi bongkaran struktur atau konstruksi bangunan
lain, misalnya bekas pabrik, paving block bekas.

Untuk mengaplikasikan material reused ke dalam sebuah bangunan


baru memang bukan perkara mudah. Penghuni dituntut untuk lebih teliti.
Dalam arti, dari segi kekuatan material reused masih terjamin. Hal
tersebut dibenarkan Probo. Menurutnya, si penghuni harus mengetahui
apakah material tersebut kuat atau tidak, rapuh atau tidak. Sekiranya
tidak bisa digunakan karena kualitas bahan sudah menurun drastis, maka
tidak disarankan menggunakan material tersebut.

Beberapa jenis bahan bangunan reused yang kadang memiliki


kualitas tinggi, yaitu kusen kayu jati, paving block, dan sebagainya.
Beberapa hal lain yang perlu untuk diperhatikan adalah fungsi dari
material tersebut. Misalnya, dalam mempergunakan material reused,
tentunya si pengguna perlu memperhatikan fungsi dari material yang
akan dia gunakan. Maksudnya, apakah bisa difungsikan sebagai material
dengan fungsi struktural atau hanya bahan material pengisi bangunan.
Hal lain yang tidak kalah penting untuk diperhatikan, ialah perincian
bagian desain yang dapat mempergunakan material ini.
Page2
PEMILIHAN MATERIAL BAHAN BANGUNAN
RAMAH LINGKUNGAN

Penggunaan material lokal justru akan lebih menghemat biaya


(biaya produksi, angkutan). Kreativitas desain sangat dibutuhkan untuk
menghasilkan bangunan berbahan lokal menjadi lebih menarik, keunikan
khas lokal, dan mudah diganti dan diperoleh dari tempat sekitar.
Perpaduan material batu kali atau batu bata untuk fondasi dan dinding,
dinding dari kayu atau gedeg modern (bambu), atap genteng, dan lantai
teraso tidak kalah bagus dengan bangunan berdinding beton dan kaca,
Page2

rangka dan atap baja, serta lantai keramik, marmer, atau granit. Motif dan
ornamen lokal pada dekoratif bangunan juga memberikan nilai tambah
tersendiri.

Pemanfaatan material bekas atau sisa untuk bahan renovasi


bangunan juga dapat menghasilkan bangunan yang indah dan fungsional.
Kusen, daun pintu atau jendela, kaca, teraso, hingga tangga dan pagar
besi bekas masih bisa dirapikan, diberi sentuhan baru, dan dipakai ulang
yang dapat memberikan suasana baru pada bangunan. Lebih murah dan
tetap kuat.

Material ramah lingkungan memiliki kriteria sebagai berikut;


a. tidak beracun, sebelum maupun sesudah digunakan
b. dalam proses pembuatannya tidak memproduksi zat-zat berbahaya
bagi lingkungan
c. dapat menghubungkan kita dengan alam, dalam arti kita makin dekat
dengan alam karena kesan alami dari material tersebut (misalnya bata
mengingatkan kita pada tanah, kayu pada pepohonan)
d. bisa didapatkan dengan mudah dan dekat (tidak memerlukan ongkos
atau proses memindahkan yang besar, karena menghemat energi BBM
untuk memindahkan material tersebut ke lokasi pembangunan)
e. bahan material yang dapat terurai dengan mudah secara alami

Material yang ramah lingkungan menurut kriteria diatas misalnya;


batu bata, semen, batu alam, keramik lokal, kayu, dan sebagainya.
Ramah lingkungan atau tidaknya material bisa diukur dari kriteria tersebut
atau dari salah satu kriteria saja, seperti kayu yang makin sulit didapat,
tapi bila dipakai dengan hemat dan benar bisa membuat kita merasa
makin dekat dengan alam karena mengingatkan kita pada tumbuh-
tumbuhan.

Semen, keramik, batu bata, aluminium, kaca, dan baja sebagai


bahan baku utama dalam pembuatan sebuah bangunan berperan penting
dalam mewujudkan konsep bangunan ramah lingkungan.
Page2
Untuk kerangka bangunan utama dan atap, kini material kayu sudah
mulai digantikan material baja ringan. Isu penebangan liar (illegal logging)
akibat pembabatan kayu hutan yang tak terkendali menempatkan
bangunan berbahan kayu mulai berkurang sebagai wujud kepedulian dan
keprihatinan terhadap penebangan kayu dan kelestarian bumi. Peran kayu
pun perlahan mulai digantikan oleh baja ringan dan aluminium.

Baja ringan dapat dipilih berdasarkan beberapa tingkatan kualitas


tergantung dari bahan bakunya. Rangka atap dan bangunan dari baja
memiliki keunggulan lebih kuat, antikarat, antikeropos, antirayap, lentur,
mudah dipasang, dan lebih ringan sehingga tidak membebani konstruksi
dan fondasi, serta dapat dipasang dengan perhitungan desain arsitektur
dan kalkulasi teknik sipil.

Kusen jendela dan pintu juga sudah mulai menggunakan bahan


aluminium sebagai generasi bahan bangunan masa datang. Aluminium
memiliki keunggulan dapat didaur ulang (digunakan ulang), bebas racun
dan zat pemicu kanker, bebas perawatan dan praktis (sesuai gaya hidup
modern), dengan desain insulasi khusus mengurangi transmisi panas dan
bising (hemat energi, hemat biaya), lebih kuat, tahan lama, antikarat,
tidak perlu diganti sama sekali hanya karet pengganjal saja, tersedia
beragam warna, bentuk, dan ukuran dengan tekstur variasi (klasik, kayu).

Bahan dinding dipilih yang mampu menyerap panas matahari


dengan baik. Batu bata alami atau fabrikasi batu bata ringan (campuran
pasir, kapur, semen, dan bahan lain) memiliki karakteristik tahan api, kuat
terhadap tekanan tinggi, daya serap air rendah, kedap suara, dan
menyerap panas matahari secara signifikan.

Kehalusan permukaan dan warna bahan bangunan sangat


menentukan iklim mikro di sekitar bangunan, warna cerah dan permukaan
licin adalah pemantul sinar matahari yang baik dan menaikkan suhu
sekitar. Warna gelap dan permukaan kasar akan membantu meredam dan
Page2

menyerap sinar dan panas matahari. Bahan bangunan berpori mudah


meluncurkan panas dan meluncurkannya kembali jika suhu udara
disekitarnya menurun. Sangat bijaksana jika memanfaatkan bahan-bahan
bangunan alami seperti aslinya untuk pelapis dinding dan lantai luar.

Di samping itu diperlukan teknik insulasi yang baik untuk meredam


pancaran panas genteng ke ruang di bawahnya (kasur ijuk sangat baik
sebagai isolasi atap di bawah genteng daripada nylon wool). Dalam ruang
atap yang tertutup rapat, terjadi udara yang lebih panas dari sinar
matahari atau suhu udara luar. Panas pada ruang atap akan dipancarkan
ke bawah ke langit-langit dan dipancarkan lagi ke ruang fungsional di
bawahnya.

Dalam hal sanitasi, septic tank dengan penyaring biologis (biological


filter septic tank) berbahan fiberglass dirancang dengan teknologi khusus
untuk tidak mencemari lingkungan, memiliki sistem penguraian secara
bertahap, dilengkapi dengan sistem desinfektan, hemat lahan, antibocor
atau tidak rembes, tahan korosi, pemasangan mudah dan cepat, serta
tidak membutuhkan perawatan khusus.

Kotoran diproses penguraian secara biologis dan filterisasi secara


bertahap melalui tiga kompartemen. Media kontak yang dirancang khusus
dan sistem desinfektan sarana pencuci hama yang digunakan sesuai
kebutuhan membuat buangan limbah kotoran tidak menyebabkan
pencemaran pada air tanah dan lingkungan.

Ikllim mikro di sekitar bangunan perlu dikendalikan dengan


memanfaatkan tanaman hijau yang berdaun gelap dan lebat. Sangat ideal
jika 30% 70% volume ruang lahan bangunan terisi tanaman hijau dan
30% 70% luasan permukkaan tanah tidak ditutupi material keras.

KLASIFIKASI MATERIAL BAHAN


BANGUNAN RAMAH LINGKUNGAN
Page2
Teknologi pabrikasi particle board dari bahan limbah bertujuan
untuk mengurangi jumlah limbah berbagai jenis limbah menjadi produk
lain/ baru bernilai jual tingi seperti Particle board, MDF, OSB dengan
menggunakan satu mesin produksi yang sama, mereduksi limbah
sehingga ZERO, system yang ramah lingkungan.

Sangat tepat untuk mengatasi limbah industri pengolahan kayu


berupa serbuk gergaji, tatalan, serutan kayu, sawmill, industri furniture
berupa potongan, serbuk dan debu PB/ MDF, furniture bambu, daun sisa
penyulingan kayu putih, debu tembakau industri rokok, kulit buah kopi,
coco peat limbah coco fiber, Batang dan pelepah sawit menjadi Block
Board papan sawit dan Particle board pelepah sawit. Limbah Industri
kertas atau Paper Sludge menjadi Particle board dan Wood Block sebagai
pengganti papan dan balok kayu untuk Pallet.

Batang dan pelepah sawit menjadi


Block Board papan sawit dan
Particle board pelepah sawit.

Regenerasi Alami Hardwood AS

Pengelolaan jangka panjang hutan hardwood AS untuk produksi


kayu lestari memberikan kontribusi yang signifikan pada penyimpanan
karbon. Setiap tahun selama 50 tahun terakhir hutan hardwood AS
menyimpan setara dengan 165 juta ton karbon dioksida (tidak termasuk
seluruh bahan yang dipanen). Ini cukup untuk membayar sekitar 14 %
emisi rumah tangga tahunan AS pada tahun 2006, atau 9 % emisi
transportasi tahunan AS pada tahun yang sama. Kontribusi langsung
Page2

hutan hardwood Amerika pada penyimpanan karbon ini tidak termasuk


karbon yang disimpan dalam penyimpanan jangka panjang sebagai
komponen produk hardwood Amerika.

Hardwood Amerika sangat efisien energi. Proses mengubah kayu


menjadi produk bangunan yang dapat digunakan membutuhkan jauh lebih
sedikit energi dibanding kebanyakan bahan lain. Selanjutnya, kebanyakan
energi yang diperlukan untuk menghasilkan produk hardwood Amerika
merupakan bio-energi. Penelitian tahun 2007 tentang 20 pabrik
penggergajian kayu di kawasan Timur Laut Amerika Serikat mengungkap
bahwa 75 % energi yang diperlukan untuk membuat kayu kering dengan
oven diambil dari biomassa (seperti kulit pohon, serbuk gergaji dan
serpihan kayu). Alhasil, jauh lebih sedikit karbon dioksida yang diemisikan
saat membuat kayu hardwood Amerika dibanding saat membuat banyak
bahan daur ulang.

Hasil utama penelitian di atas adalah penyusunan Deklarasi Produk


Lingkungan (Environmental Product Declarations/EPDs) untuk produk
hardwood Amerika. EPD akan menjadi alat yang penting untuk komunikasi
data LCA yang spesifik produk kepada para specifier dan pengguna akhir.
EPD dirancang untuk memungkinkan perbandingan performa lingkungan
Page2

produk secara adil melalui pengadaan informasi yang terstruktur, berbasis


ilmu pengetahuan dan terverifikasi. EPD yang menyediakan informasi di
seluruh rantai pasok produk, dirancang untuk bersikap netral dengan
penilaian yang tidak berbasis nilai, dan diharuskan untuk diverifikasi
keakuratannya oleh pihak ketiga yang independen. Standar internasional
ISO 14025 telah disiapkan untuk menyediakan pedoman struktur dan
isi EPD.

Jadi apakah hardwood Amerika merupakan bahan bangunan yang


paling ramah lingkungan di bumi? Nah, sejatinya kita belum tahu. Kita
masih harus menunggu hasil penelitian PE International dan publikasi EPD
yang lebih luas. Namun hardwood Amerika merupakan salah satu calon
utamanya mengingat kemampuan unik mereka menggabungan basis
sumberdaya yang luas dan terus meluas, ekstraksi dengan intensitas
rendah, sifat penyimpanan karbon, emisi rendah selama pengolahan,
performa yang kuat dalam penggunaan, dan industri dengan komitmen
yang tegas pada transparansi dan performa lingkungan yang lebih baik.

Limbah Bubur Kertas Untuk Papan Beton

Kertas yang dipergunakan untuk sarana tulisan ini berbahan dasar


pulp, serat tebu, atau serat bambu, atau serat pohon pinus. Paper sludge
atau bubur kertas berasal dari limbah pengolahan serat pulp menjadi
kertas, mengandung mineral seperti kaolinite dan kalsium karbonat.
Mineral tersebut berfungsi sebagai pelapis di permukaan kertas agar
halus. Besar kandungannya tergantung jenis kertas, pada umumnya 5
g/m2 20 g/m2 (Editing, 1985). PT. Adiprima Suraprinta dari Jawa Pos
Group yang berkedudukan di Legundi Gresik memproduksi kertas dari
kertas bekas. Bahan baku diproses menjadi bubur kertas, selanjutnya
dipilah, warna putih diproses sebagai kertas, sedangkan limbah berwarna
abu-abu karena warna tinta dibuang. Jumlah limbah bubur kertas kira-kira
250 ton/hari.
Page2

Unsur-unsur yang terkandung dalam bubur kertas


disebutkan dalam Tabel 1. (Irawan B., 2006).

Tabel 1. Unsur dalam Bubur Kertas.

Nama unsur Berat(gram) Satuan(ppm)

Plumbum, Pb 0,004339 17,356

Cadmium, Cd 0,000219 0,876

Chromium, Cr 0,002138 8,552

Zinc, Zn 0,0126635 50,654

Mercury , Hg 0,000008 0,032

Phospate, PO4 0,00001125 0,045

sumber: PT Adiprima Supraprinta (2006)

Bubur kertas (bk) tersusun atas 60% air dan sisanya berbentuk
padat (Ishimoto, 2000). Selain itu, abu bubur kertas mengandung kaolinit
dan kalsium karbonat. Pembakaran pada suhu 1.223-1.373 K
menghasilkan abu aluminium silikat amorf, jika bereaksi dengan alkali
akan mengkristal, berubah menjadi zeolit. Zeolit sebagai bahan
microporous material yang mampu memperkuat permukaan beton dari
serangan asam dengan mensubstitusikan 10% dari semen.
Pemanfaatan limbah bubur kertas selama ini hanya dipakai sebagai
urugan tanah di lokasi pabrik, serta lokasi permukiman warga di sekitar
pabrik di Legundi Gresik, demikian juga halnya di Wisconsin (Naik, Tarun
R. dan Kraus, Rudolph N., 2007,Kortnik Joze, 2007, Garrett G. David,
Principal P.G., dan Richardson G.N. & Associates, 2007) Tay, J.H. (1987)
memanfaatkan limbah bubur kertas untuk bahan bangunan bata.
Kemudian dari limbah sewage sludge ash untuk bahan bata telah
dilakukan oleh Lin, D.F., dan Weng, C.H. (2001), selanjutnya Rouf Abdur
Page2

Md. dan Hossain Delwar Md. (2006) menyatakan bahwa bata dari lumpur
arsenic-iron memiliki kekuatan tekan 20-80% dari kekuatan normal yaitu
800 kg/cm2, dan berdasarkan toxicity characteristic leaching procedure
(TCLP) tes dinyatakan bahwa kandungan arsenik dalam bata tergolong
belum membahayakan.
Lumpur dari kolam pengolahan limbah copper slag dan limbah
lempung terowongan dapat dijadikan agregat beton yang ringan (50%
dari berat normal). Kuat tekan beton dengan agregat tersebut antara 31,0
dan 38,5 N/mm2, besar konsentrasi unsur beracun masih di bawah
standar World Health Organization (Tay, J.H. Show, K.Y. dan Hong, S.Y.,
2002). Kuat tekan mortar dengan bubur limbah phosphate semen dan abu
terbang 95% dari kontrol (Pinarli Vedat, Karaca Gizem, Garay Salihoglu,
Salihoglu Nezih Kamil, ----). Tarun R. Naik, dan Thomas S. Fribergb dan
Yoon-moon Chuna (2003) mencampurkan limbah serat bubur kertas dalam
campuran beton menghasilkan kuat tarik dan kuat tekan yang lebih tinggi
dari beton normal.
Kemudian Wajima Takaaki, et.al.(2004) mengatakan bahwa paper
sludge setelah dibakar mengandung unsur Ca dalam jumlah tinggi dalam
bentuk anorthite (CaAl2Si2O8) dan gehlenite (Ca2Al2SiO7), unsur tersebut
dapat meningkatkan kekuatan mekanik beton. Gallardo Ronaldo S., dan
Adajar Mary Ann Q. (2006) mengungkapkan bahwa penggantian bubur
kertas 5-10% memperbaiki karakteristik beton.

METODE PEMBUATAN

Perbandingan bahan papan dalam berat (kg) terdiri atas campuran


untuk papan tanpa bubur kertas (papan kontrol) yaitu:
(a) 1 semen (sm) : 3 pasir (ps) : 0 limbah bubur kertas (bk) : 3 kerikil (kr) :
0,7 air. Perbandingan ini menyesuaikan komposisi papan beton yang telah
diproduksi UD. Wijaya di
Driyorejo Gresik. Perbandingan berikutnya dengan penggantian sejumlah
pasir oleh bubur kertas (replacement), nilai sm, kr, dan air sama dengan
nilai perbandingan papan kontrol.
Page2
Penambahan bubur kertas sebagai pengganti sebagian pasir dalam
campuran dilakukan dengan merendamnya dalam air lebih dahulu,
selanjutnya bongkahan bubur kertas diaduk sampai butiranbutiran
bergradasi sama seperti bubur, kemudian diangin-anginkan selama 3 jam,
agar kondisi bubur kertas jenuh kering muka (saturated surface dryssd).
Dengan demikian diharapkan air dalam campuran sebesar 0,7 dari
berat semen tidak diserap oleh butiran bubur kertas. Tahap berikutnya
kerikil dan pasir yang sudah tercuci dan saturated surface dry dimasukkan
ke dalam ruang campur, diikuti oleh semen dan air. Selanjutnya mesin
pencampur yang digerak oleh motor listrik dijalankan selama 8 menit,
sehingga adukan homogen. Penuangan beton segar ke dalam cetakan
ukuran panjang 200 mm lebar 100 mm dan tebal 50 mm, kemudian
didiamkan selama 24 jam.
Dimensi spesimen berukuran 200x100x50 mm3. Ada 13 jenis
campuran, setiap campuran terdiri atas 11 papan beton, jadi jumlah
papan keseluruhan 143 buah. Setelah papan beton dilepas dari cetakan,
direndam dalam air selama 3 hari, tanpa mengukur pH air. Selanjutnya
benda uji diangkat dari rendaman, diletakkan dalam ruang terlindung dari
sinar matahari. Penyiraman dengan air pada papan dilakukan pada pagi
dan sore hari sampai dengan umur 28 hari.
Pemeriksaan pada material limbah bubur kertas adalah berat jenis,
modulus kehalusan butir, dan penyerapan air. Kemudian pengujian yang
dilakukan pada papan yaitu: pengamatan ukuran (visual), penyerapan air,
berat per volume, rembesan air, serta kuat lentur.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Berat Jenis dan Modulus Kehalusan Butir Bubur Kertas

Pemeriksaan berat jenis bubur kertas dalam keadaan jenuh kering


permukaan menunjukkan hasil sebesar 1,24 gram/cm3, sedangkan dalam
keadaan kering oven sebesar 0,47 gram/cm3. Analisis ayakan bubur
kertas yang diambil dari tempat penampungan pabrik dalam kondisi
Page2

basah, menunjukkan bahwa modulus kehalusan butir sebesar 3,98. Jumlah


terbanyak dari butiran tertinggal di ayakan sebesar 74,69% dari
keseluruhan berat berdiameter lebih dari 19,0 mm.
Penggumpalan antar butiran bubur kertas dalam susunan ayakan
terjadi karena getaran motor listrik yang menggerakkan ayakan
mempengaruhi butiran-butiran pada kondisi basah saling menempel dan
melekat. Kadar air rata-rata bubur kertas dari 3 bentuk
spesimen 66,03%, 67,7%, dan 64,06% dari kubus a 5cm x 5cm x 5cm,
kubus b 15cm x 15cm x 15cm, dan silinder diameter 15 cm dan tinggi 30
cm (d15, t30). Penyerapan air rata-rata hingga 65,35% menandakan
bahwa bubur kertas memiliki sifat menyerap air. Nilai rata-rata tersebut
lebih tinggi 6,535 % dari pada kadar air bubur kertas oleh Ishimoto
(2000). Salah satu penyebabnya adalah karakteristik bubur kertas yang
berbeda. Atau bisa jadi sama yaitu sama-sama dihasilkan dari limbah
produksi kertas yang berbahan baku kertas bekas, tetapi kandungan
unsur dan besar butiran berbeda.

Pengamatan Visual Papan

Pengamatan visual papan beton 20 x 10 x 5 cm3 tanpa dan dengan


bubur kertas pada umur 32 hari, menunjukkan bahwa permukaan papan
rata, rusukrusuk relatif tajam dan siku, tidak retak. Permukaan papan
beton dengan perbandingan berat pasir dan bubur kertas 1,25: 1,75,
sampai dengan jumlah bubur kertas maksimum dan pasir minimum (0
ps:3
bubur kertas) tampak butiran bubur kertas yang timbul ke permukaan
papan. Warna papan beton abu-abu, sedangkan warna lebih tua tampak
pada papan beton kontrol.
Ukuran papan beton menyusut pada campuran dengan 0ps:3bubur
kertas yaitu
19,98x9,92x4,94cm3, meskipun dimensi menyusut tetapi tidak lebih dari
1%. Sesuai dengan Standar Industri Indonesia SII 0797-83 menyatakan
bahwa toleransi panjang, lebar,dan tebal berturut-turut 5 mm, 5 mm, 1,0
Page2

mm.
Bubur kertas yang diambil dari tempat pembuangan limbah di
pabrik setelah dicetak dalam silinder baja diameter 15 cm tinggi 30 cm
dalam ruang terlindung matahari selama 1x24 jam, ternyata belum
mampu berdiri tegak seperti layaknya silinder beton. Hal ini disebabkan
kandungan air dalam massa bubur kertas dalam silinder baja masih tinggi,
dan ikatan antar butiran lebih kecil dari berat butiran. Setelah 4x24jam
dalam cetakan silinder,
bubur kertas berbentuk silinder dapat berdiri dengan tinggi 29,41cm.
Permukaan silinder bubur kertas relatif lebih keras, kandungan air
berkurang.
Pengukuran pada 3 silinder bubur kertas umur 210 hari,
menunjukkan, nilai rata-rata tinggi berkurang 13,2%, diameter berkurang
6,7%, volume berkurang 24,33%, dan berat berkurang 66,895% dari
semula. Posisi silinder tampak sudah tidak vertikal, ada bagian yang
masuk ke dalam seperti lekuk pinggang, demikian juga permukaan alas
bawah dan atas tidak rata. Selain itu bau silinder bubur kertas sangat
menusuk hidung (tidak sedap). Pada beberapa bagian permukaan silinder
setelah 2 x 7 hari mulai ditumbuhi jamur yang berwarna biru gelap hampir
hitam.

Penyerapan Air Papan

Sumbu ordinat pada gambar di bawah sengaja diletakkan di sisi atas


dengan tujuan untuk memberikan dan memudahkan dalam penilaian, sifat
dapat dipakai (menguntungkan) jika arah kurva naik kekanan,
sebaliknya tidak menguntungkan jika arah kurva turun kekanan.
Papan beton dengan campuran bubur kertas mempunyai daya resap
air yang tinggi, bila dibandingkan papan beton tanpa campuran bubur
kertas (kontrol). Pemeriksaan kadar air dilakukan pada umur benda uji 39
hari. Penyerapan air 5,59 % ditunjukkan oleh papan beton kontrol. Nilai
penyerapan air papan beton dengan perbandingan ps dan bubur kertas
91,67%:8,33%, dan 83,33%:16,67% menjadi 1,6, dan 2,3 dari nilai kontrol.
Page2

Ketiga jenis campuran papan tersebut telah memenuhi SII 0797-83, yang
menyebutkan bahwa kadar air maksimal 14 %. Seterusnya nilai
penyerapan air bertambah besar yaitu 2,97; 6,68; 7,23; dan 9,18 dari
kontrol, pada perbandingan ps dan bubur kertas 75%:25%, 50%:50%,
25%:75%,
dan 0%:100%.
Kini semakin banyak penambahan bubur kertas yang dicampurkan
pada pembuatan papan beton, mempertinggi nilai penyerapan air.
Kenaikan tersebut dikarenakan bubur kertas menyerap air.
Selama papan tidak dalam proses perawatan yaitu 39-28=11 hari,
terjadi penguapan air yang belum terikat secara kimia dalam papan
beton. Lapisan CSH yang keras terbentuk oleh ikatan semen, air, dan
agregat, belum mampu melindungi seluruh butiran bubur kertas dalam
kesatuan bentuk papan (Neville, 1982). Hal ini telah ditegaskan oleh
Ishimoto (2000) bahwa bubur kertas terdiri atas 40% padat dan 60% air.
Papan beton yang mengandung bubur kertas memiliki berat yang
relatif lebih ringan, karena massa yang porus mudah menyerap air. Air
yang terikat secara fisik dalam massa bubur kertas lambat laun menguap
akibat panas sekitar, sehingga terbentuk rongga. Rongga dalam massa
papan membentuk kepadatan berkurang. Jika kepadatan berkurang, maka
kekuatan papan juga menurun.

Uji lentur papan


Page2

Dengan kata lain boleh juga dikatakan kerapatan massa relatif kecil
(meskipun belum dilakukan pemeriksaan dengan alat yang sesuai).
Kepadatan massa papan semakin berkurang, yang disebabkan oleh
substitusi bubur kertas atas pasir yang semakin banyak, berkorelasi
dengan penurunan sifat mekanik beton seperti, kuat tekan, kuat tarik,
kuat lentur beton (Nawy, 1986).

SIMPULAN

Butiran bubur kertas memiliki berat jenis relatif lebih ringan


daripada pasir, tetapi bergradasi hampir sama dengan butiran agregat
kasar. Papan berbahan butiran bubur kertas memiliki berat yang relatif
ringan.
Bubur kertas memiliki sifat menyerap air. Sifat ini kurang
menguntungkan pada campuran papan beton, karena papan yang
berbahan substitusi bubur kertas banyak sangat peka terhadap
temperatur sekitar, air dalam papan mudah menguap. Air yang diperlukan
oleh semen untuk bereaksi membentuk kalsium silikat hidrat bisa jadi
berkurang, sehingga sifat keras terkurangi (Neville, 1982; Besari, 2007).
Papan beton dengan perbandingan berat pasir dan bubur kertas
2,75:1,25 dan 2,5:1,5 memenuhi SII 0797-83, karena kadar air papan
maksimal adalah 14 %. Tetapi berdasarkan nilai kerapatan dan kuat
lentur, maka tidak satupun papan beton dengan bubur kertas sebagai
bahan pengganti pasir yang memenuhi standar SII 0797-83.
Material bubur kertas memiliki sifat kembang susut yang relatif
tinggi daripada bahan beton seperti pasir dan kerikil. Sifat kembang dan
susut yang tinggi pada massa komposit seperti papan beton dengan
penggantian pasir oleh sejumlah bubur kertas memicu timbulnya retak.
Pemakaian bubur kertas dalam papan berbahan beton diperlukan
bahan lain untuk melindungi permukaan papan, agar tidak terjadi
Page2

penguapan yang berlebihan.


Pemanfaatan Limbah Agro

GENTENG SEJUK

Genteng semen ijuk adalah genteng beton yang dibuat dengan


campuran pasir, semen dan ijuk sebagai bahan pengisi.

Manfaat

Menunjang program pembangunan RS/RSS dan Rusun


Menciptakan lapangan kerja

Digunakan sebagai penutup atap


Page2
Spesifikasi Teknis

Bahan : semen + ijuk +


baku pasir

Ukuran : 38 x 23 1.2 cm

Berat : 2.5 kg/bh

Beban :
80 kg/cm2
Lentur

PANEL SERAT TEBU

Pengembangan bahan bangunan dari limbah tebu menjadi papan


serat tebu

Manfaat

Menunjang program pembangunan RS/RSS dan Rusun


Mengurangi pencemaran lingkungan

Menciptakan lapangan kerja

Digunakan untuk langit-langit dan dinding partisi non-


struktural

Spesifikasi Teknis

Bahan ampas tebu +


baku : semen

240 x 60 x 2.5
Ukuran
: cm

Kuat
40 - 50 kg/cm2
Lentur :

Page2

PANEL SEKAM PADI


Salah satu pengembangan bahan bangunan dari limbah sekam padi
menjadi Papan Sekam Padi

Manfaat

Menunjang program pembangunan RS/RSS dan Rusun


Mengurangi pencernaran lingkungan

Menciptakan lapangan kerja

Digunakan untuk langit-langit dan dinding partisi non-strukutral

Proses Pembuatan

Sekam padi direndam dalam air atau dapat langsung digiling,


dicampur dengan semen,dicetak dengan alat manual. Proporsi
campuran = 1 semen : 4 sekam padi atau maksimum 20%

SAWIT BLOCK

Pengembangan bahan bangunan dari limbah SAWIT menjadi


Conblock.

Manfaat

Menunjang program pembangunan RS/RSS dan Rusun


Mengurangi pencemaran lingkungan

Menciptakan lapangan kerja

Digunakan untuk dinding partisi non-struktural


Page2

Spesifikasi Teknis
1 PC : 6 Agregat (
Komposisi
20% Limbah +
camp. :
80% Pasir)

Ukuran 8 x 20 x 40 cm
:

25 kg - 35 kg /
Kuat Lentur
: cm2

Kertas Bekas (Papercrate) Sebagai Bahan


Dinding

Kertas bekas yang dimaksud disini adalah berupa kertas yang


mempunyai tekstur kasar seperti kertas Koran atau kardus, yang
dihancurkan menjadi semacam bubur kertas dan diolah lagi menjadi bata
kertas agar dapat digunakan untuk penggunaan lebih lanjut sebagai
material bahan bangunan.

SPESIFIKASI KERTAS BEKAS (PAPERCRATE)


Page2

Mempunyai massa dan berat yang sangat ringan


Bersifat lembek, sehingga mudah dibentuk
Cukup kuat dalam menahan gaya vertikal
Mempunyai bentuk yang ramping, sehingga memudahkan dalam
pengemasan dan distribusinya
Tidak mengandung racun, karena tidak menggunakan cairan kimia yang
berbahaya.

PENGOLAHAN KERTAS BEKAS (PAPERCRATE)

Kertas bekas khususnya yang berbahan Koran (mempunyai serat


yang kasar) kemudian di campurkan dengan air dan semen dengan
kisaran perbandingan antara kertas:air:semen adalah 6:2:2. Setelah
tercampur, bubur kertas tersebut dicetak sesuai keinginan (biasanya
dicetak dalam bentuk ukuran batu bata), kemudian dikeringkan sehingga
menjadi sebuah bata yang terbuat dari kertas dan siap digunakan.

Bahan kertas sudah dapat dipastikan ramah lingkungan karena


dapat mengurangi pembuangan sampah kertas dan juga meningkatkan
kualitas dan kuantitas daur ulang kertas menjadi sebuah bahan dinding.

Dinding papaercrate tetap dapat memiliki


bukaan yang lebar
Page2
PENERAPAN KERTAS BEKAS

Kertas bekas yang sering kita temui sehari hari dapat diolah
menjadi berbagai macam kerajinan tangan ataupun ornamen ornamen.
Namun, dengan teknologi rekayasa yang tepat maka kertas ini dapat
digunakan sebagai bahan dasar pembuatan dinding bangunan, tetapi
tentunya untuk skala bangunan kecil atau bangunan berlantai 1. Secara
teknis, bahan kertas akan mudah menyerap dan mengeluarkan panas di
dalam ruangan dan juga mampu meredam kebisingan. Namun, bahan
kertas ini tidak cocok digunakan di ruang luar atau ruang ruang yang
sering terkena air karena akan merusak kompisisi campuran (semen, air,
dan kertas) dari dinding kertas tersebut, meskipun dalam penerapannya,
dinding kertas ini biasanya sudah dilapisi semen atau diplester bagian
terluarnya.

PEMASANGAN KERTAS BEKAS (PAPERCRATE) PADA DINDING


1. Bata dari kertas bekas yang sudah siap digunakan di pasang
selayaknya memasang batu bata pada dinding dinding konvensional
seperti biasa.

2. Kemudian, bata kertas tersebut direkatkan dengan menggunakan


campuran semen dan air, tetapi dengan perbandingan semen yang lebih
rendah, yaitu perbandingan semen:air adalah 2:6.

3 . Sebelum diberi finishing seperti plester atau acian, dinding kertas


dikeringkan dan didiamkan pada suhu lebih dari 30 derajat celcius selama
satu hari penuh.
Page2
Rumah yang dindingnya terbuat dari bahan
pepercrate

Pada saat pengolahan kertas bekas ini (atau biasa disebut dengan
papercrate) kertas yang digunakan adalah kertas dengan serat kasar
seperti kertas koran, karena kertas dengan serat yang kasar akan
mempunyai kekuatan mereka yang baik dibandigkan dengan kertas biasa.
Secara teknis kertas ini lebih optimal dalam menyerap panas pada siang
hari yang kemudian dilepas kembali pada malam hari. Sehingga
penggunaan pendingin ruangan pada siang hari dapat berkurang. Selain
itu, dengan menggunakan dinding kertas ekas ini maka secara tidak
langsung kita juga membantu mengurangi sampahsampah kertas
sehingga bahan ini dapat dikatakan ramah lingkungan.
Page2
Proses pemasangan papercrate
pada dinding

KELEBIHAN PENERAPAN KERTAS BEKAS (PAPERCRATE) PADA DINDING

Mampu menyerap panas


Meredam suara / kebisingan
Tidak mengandung racun
Biaya produksi murah
Daya kering yang cepat
Penggunaan semen yang sedikit.

KEKURANGAN PENERAPAN KERTAS BEKAS (PAPERCRATE) PADA DINDING

Tidak tahan lama terhadap air, apabila dinding jenis ini sering
terkena atau dialiri air, maka komposisi didalamnya akan rusak dan
dinding akan menjadi lemah serta mudah roboh .
Butuh waktu yang relatif lama untuk mempersiapkan papercrate ini
hingga dapat digunakan sebagai material bangunan.
Page2
Linoleum: Bahan Pelapis Lantai Ramah
Lingkungan

Bahannya elastis, tersusun dari material anorganik dan organik.


Pilihan warna dan ragam yang banyak memberi keuntungan untuk
desain-desain masa kini. Bahan pelapis lantai ini populer di Eropa.
Banyak pilihan warna dan desainnya. Produk ini bisa menjadi
alternatif bahan untuk lantai rumah kita, lantai area komersial,
bahkan rumah sakit karena mudah dipasang, dirawat, dan
dibersihkan. Untuk memasangnya hanya butuh permukaan rata
seperti lantai semen, lalu diberi perekat khusus. Kalau mau afdol,
perekatnya juga pakai yang ramah lingkungan.

Sebagai bahan lantai, jika tak lagi dibutuhkan, Linoleum mudah


diurai kembali oleh tanah, alias ramah lingkungan. Inilah yang menjadi
salah satu kelebihannya. Standar Eropa yang ketat tentang material
ramah lingkungan membuat bahan ini dipergunakan sebagai salah satu
alternatif pilihan para desainer. Syarat yang ketat itu bisa dipenuhi oleh
bahan pelapis Linoleum ini. Ada satu hal penting juga yang menjadi
keunggulan, yaitu daya tahannya terhadap panas, dan tahan terhadap
api lebih baik dari plastik dan kain.
Page2
Linoleum, bahan yang terbuat dari bahan alami yang terukur dan
dihasilkan dari sumber daya yang bisa diperbaharui. Terdapat setidaknya
enam bahan utama, linseed oil, rasin, woodfloor, limestone, pigment,
jute . Linoleum pada produk lantai terbagi menjadi tiga bentuk produk,
yakni marmoleum yang menampilkan motif-motif warna dan corak alami,
artoleum yang menampilkan corak kayu, dan Walton yang menghasilkan
corak-corak yang memiliki tekstur.

Linoleum yang mudah dibersihkan ini memiliki ketebalan kurang


dari 5mm. Panjang satu roll-nya bisa mencapai 32m dengan lebar sesuai
kebutuhan.

Tempurung Kelapa Sebagai Bahan Lantai


Page2
Salah satu bagian pohon kelapa yang pada saat ini belum banyak
digunakan adalah tempurung kelapa (batok) kelapa. Tempurung kelapa
yang banyak dijumpai di pasar-pasar tradisional dari sisa pemecahan
buah kelapa saat ini sebagian besar digunakan sebagai bahan bakar.
Sebenarnya, tempurung kelapa (atau sisa berupa pecahan-pecahan)
dapat ditingkatkan kualitasnya menjadi bahan yang lebih bermanfaat
dibanding hanya sebagai bahan bakar saja. Oleh karena itu melalui
rekayasa yang tepat, maka tempurung kelapa dapat dibentuk menjadi
mozaik ubin bahan bangunan yang antik, unik, alami dan menarik

SPESIFIKASI TEMPURUNG KELAPA

Mempunyai bentuk asli berupa serat serat serabut


Cukup empuk dan hangat
Bersifat sedikit tembus pandang sehingga terlihat pengisinya
Mampu menyerap panas
Cukup baik untuk aplikasi akustik (menyerap bunyi karena rongga
pada serat)
Tahan air

PENGOLAHAN TEMPURUNG KELAPA

Tempurung kelapa mempunyai serat yang kasar sehingga dalam proses


pembuatannya dapat menghasilkan sebuah proses yang solid dan
kemudian untuk lapisan terluarnya dihaluskan agar dapat digunakan
sebagai tempat berpijak. Dalam pengolahan serat kelapa tersebut, serat
dibersihkan dan direbus di dalam campuran cairan kimia. Hasil rebusan
dituang ke dalam sebuah cetakan yang kemudian di press dan didinginkan
beberapa hari. Jika telah dingin dan kaku, bahan tempurung (serat) kelapa
siap digunakan sebagai bahan (material) lantai.
Page2
PENERAPAN TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI LANTAI

Tempurung kelapa yang telah dibersihkan dari serabutnya (berwarna


hitam mengkilat) dapat dijadikan ornamen yang sangat menarik. Tidak
hanya dapat digunakan sebagai perabot rumah, tetapi dapat ditingkatkan
sebagai ornamen lain. Tempurung kelapa juga bisa digunakan untuk
hiasan pada lantai parket, gasper, bingkai foto, tempat lampu, arang
balok dan talam.

Dengan menggunakan teknologi rekayasa yang tepat (telah dijelaskan


diatas), maka serat serat dari tempurung kelapa ini dapat diolah sebagai
bahan dasar lantai.

PEMASANGAN LANTAI TEMPURUNG KELAPA

1. Pada dasar tanah dibuat tulangan lantai seperti biasanya.

2. Lantai tempurung kelapa yang sudah jadi dalam bentuk lembaran,


dipasang pada tulangan tersebut.

3. Karena pada lembaran lantai tersebut sudah terdapat lock-nya, tidak


perlu diberi nat pada sela sela lantai.

4. Jika digunakan untuk ruang yang sering dilewati oleh pengguna,


sebaiknya dibentuk menjadi sebuah mozaik agar lebih indah.

KAJIAN PENERAPAN TEMPURUNG KELAPA PADA LANTAI

Tempurung kelapa mempunyai serat yang kasar sehingga dalam


proses pembuatannya dapat menghasilkan sebuah proses yang solid dan
kemudian untuk lapisan terluarnya dihaluskan agar dapat dipakai untuk
tempat berpijak. Bahan ini dapat dikatakan lebih efektif daripada lantai
Page2

kayu maupun keramik karena lebih mudah didapatkan (banyak terdapat


pohon kelapa di Indonesia, dimana setiap pohon dapat menghasilkan
banyak tempurung kelapa) sehingga dapat menghemat biaya dan juga
mengurangi beban energi yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk
pabrikan tersebut.

Serat kelapa juga dapat menyerap panas dengan baik sehingga


lantai dapat tetap terasa hangat di malam hari (karena panas siang
ditahan di dalam serat tempurung kelapa) dan pada siang hari bahan ini
menyerap panas ruangan sehingga dapat menurunkan suhu ruangan.

Secara teknis, serat pada tempurung kelapa yang kasar dapat


mencegah meresapnya air ke dalam struktur lantai yang dapat
mengakibatkan kerusakan pada struktur tersebut. Jika telah dihaluskan,
serat kelapa mempunyai lapisan yang cukup baik dalam memantulkan
cahaya dan juga dapat menyerap panas dengan baik sehingga lantai
dapat tetap merasa hangat di malam hari dan pada siang hari bahan ini
menyerap panas ruangan sehingga dapat menurunkan suhu ruangan.

KELEBIHAN PENERAPAN TEMPURUNG KELAPA PADA LANTAI

Tahan air dan jamur


Lebih lunak
Mampu memantulkan cahaya dengan baik
Mampu menyerap panas ruangan dan melepaskannya lagi
mengurangi penggunaan pendingin ruangan di siang hari

KEKURANGAN PENERAPAN TEMPURUNG KELAPA PADA LANTAI

Cukup rumit dalam pembuatan lantai jenis ini

Onduvilla Atap Ramah Lingkungan


Page2
Onduvilla produk impor dari Prancis yang ramah lingkungan karena
terbuat dari bahan cellulosa fiber dan bitumen yang menghasilkan atap
yang ringan dan berkualitas. Onduvilla satu-satunya produk yang terbuat
dari Cellulosa fiber yakni hasil daur ulang material yang menggunakan
proses berteknologi tinggi dan ditambah dengan bitumen organik yang
menghasilkan atap ramah lingkungan dan aman.

Onduvilla memiliki spesifikasi umum panjang 400 mm dan lebar 40


mm dengan tinggi 40 mm, Karena terbuat dari cellulosa fiber, Onduvilla
hanya memiliki berat 1,27 kg. Harga pasarannya dipatok Rp 55 ribu per
keping. Onduvilla memiliki tiga bubungan dengan ukuran panjang 90 cm
dan lebar 50 cm yang tersedia dalam berbagai warna seperti merah,
hitam, coklat dan hijau. Pemasangan Onduvilla dapat dilakukan pada
rangka kayu atau baja.
Page2
Selain Onduvilla, sebelumnya Onduline juga sudah memasarkan
produk Onduline yang diimpor dari Italia. Onduline produk yang juga
ramah lingkungan berbentuk gelombang seperti seng.

Aman dan Tidak Berisik


Onduvilla ringan kurang dari 4 kg/meter persegi

bebas dari asbes dan racun kimia lainnya

Meredam suara ketika hujan dan meredam panas ketika suhu


naik sehingga penghuni rumah merasa sejuk

Tahan terpaan angin sampai dengan kecepatan 192 km/h

Kuat, mudah dan efisien dalam transportasi

Banyak digunakan di gedung-gedung, rumah dan perkantoran

Bambu Sebagai Tulangan Dinding


Page2
Bambu merupakan salah satu komoditas utama di Indonesia, yang
biasanya digunakan bahan untuk ornamen, kerajinan tangan, dan juga
mebel. Namun, dengan penerapan rekayasa rekayasa ilmiah, bambu
dapat berfungsi sebagai bahan dasar dan utama dalam mendirikan
sebuah bangunan.

SPESIFIKASI BAMBU

1. Mempunyai daya lentur yang tinggi

2. Tahan panas dan tidak mudah terbakar

3. Mempunyai ukuran yang berbeda beda sehingga mampu disesuaikan


dengan kebutuhan

4. Tumbuh cepat, sehingga tidak mengganggu ekosistem lingkungan

5. Tidak mengandung racun, karena langsung diambil dari alam

PENGOLAHAN BAMBU

Sebelum digunakan sebagai bahan bangunan (khususnya untuk nbahan


dasar konstruktif atau structural) bambu sebelumya direndam dalam
cairan kimia (campuran antara air dan formalin) selama 14 hari sebagai
cara untuk mengawetkan dan membuat bambu anti serangga dan juga
tahan lama.kemudian bambu dikeringkan di suhu yang cukup tinggi yaitu
>350 C untuk menghilangakan efek racun yang mungkin terdapat pada
cairan kimia tersebut.
Bambu dapat dikatakan hemat energi karena waktu serta biaya
pemasangan (penerapan di lapangan) yang relatif murah dan singkat
dibanding dinding dengan bahan dasar beton bertulang. Selain itu
ketersediaan bambu di indonesia cukup melimpah dan ramah lingkungan
karena dapat di daur ulang, dan perawatannya relatif mudah.
Page2
PENERAPAN BAMBU SEBAGAI DINDING

Bambu biasa kita lihat sebagai ornament yang ditempelkan pada dinding,
dan biasa digunakan sebagi dinding dengan menggunakan ikatan ikatan
pada ujung ujungnya. Namun kali ini yang akan dibahas adalah bambu
sebagai pengganti dinding beton melalui sebuah teknologi rekayasa.

PEMASANGAN DINDING BAMBU

1. Antara kolom dengan kolom diberi tulangan tulangan besi seperti


biasa

2. Masukkan bambu dengan diameter 10mm 12mm kedalam tulangan


tersebut
Page2
3. Kemudian tulangan tersebut di cor beton

4. Dapat ditambahkan anyaman bambu terlebih dahulu di dalam cor -


coran

5. Diplester / di aci sesuai keinginan atau diekspose begitu saja

KAJIAN PENERAPAN BAMBU PADA DINDING

Penggunaan bambu maupun anyaman bambu (gedhek) cukup familiar


bagi kita, bisa digunakan untuk dinding dalam maupun luar. Biasanya
untuk anyaman bambu digunakan bambu bagian kulitnya, sebab ia cukup
kuat terhadap cuaca, dan teksturnya bagus (licin dan mengkilap). Dengan
kelenturan yang dimiliki bambu maka dinding rumah akan lebih tahan
terhadap gaya gaya horizontal seperti angin, gempa, dan gaya gaya
horizontal lainnya. Dengan adanya bambu didalam cor coran beton,
maka volume beton yang digunakan akan berkurang dan menghemat
biaya dan jumlah semen yang digunakan. Racun yang mungin terdapat di
dalam semen dapat terhalangi oleh adanya anyaman bambu.

Bambu mampu mengendalikan suhu lebih baik dibandingkan dengan


beton leh karena itu penggunaan bambu tanpa beton dapat lebih
mengoptimalkan suhu didalam ruangan namun tidak memiliki kekuatan
sekuat bambu beton.
Page2

KELEBIHAN PENERAPAN BAMBU PADA DINDING


Mampu menstabilkan suhu
Meredam suara / kebisingan
Tidak mengandung racun
Mengurangi konsumsi semen
Mampu menahan getaran gempa dengan baik
Menahan kerusakan (retak rambut) pada dinding

KEKURANGAN PENERAPAN BAMBU PADA DINDING

Bambu mempunyai ukuran yang tidak sama persis, sehingga


kemungkinan kekuatan di satu titik dan titik lainnya berbeda
Dalam pengolahannya (sebelum diaplikasikan) butuh waktu yang
lama
Tidak mampu menahan beban vertical dengan baik

Dinginkan Atap, Sejukkan Bumi

Dr. Art Rosenfeld, ilmuwan dari Lawrence Berkeley National


Laboratory menemukan solusi untuk mengatasi panas tinggi yang selalu
memanggang penduduk dan pengunjung kota-kota di dunia saat musim
panas.

Konsepnya berawal dari suhu permukaan. Pada dasarnya,


Page2

permukaan yang gelap, seperti aspal dan acuan semen menyerap radiasi
cahaya matahari dalam jumlah besar. Jika tidak ada bantuan efek
pendinginan dari pepohonan yang teduh dan rindang, wilayah yang
ditutupi oleh aspal di perkotaan akan menjadi layaknya tempat
penampungan dan penyerapan panas raksasa.

Akibatnya, saat tengah hari, suhu di perkotaan bisa mencapai 10


derajat lebih tinggi dibanding wilayah-wilayah di sekitarnya. Fenomena ini
oleh Dr Rosenfeld disebut dengan efek pulau panas atau heat island
effect.

Solusinya, menurut Dr. Rosenfeld bisa dimulai dari atap. Jika Anda
mengecat atap Anda dengan warna putih sebagai ganti warna hitam,
sinar matahari akan dipantulkan kembali ke angkasa, tidak disimpan di
dalam bangunan. Hal itu karena permukaan berwarna putih memiliki
tingkat albedo (daya refleksi) yang lebih tinggi dibanding permukaan
yang berwarna hitam.

Masyarakat di wilayah Mediterania telah mengetahui konsep ini


selama berabad-abad. Hal ini bisa kita lihat dari desain kota-kota kuno di
perbukitan Yunani. Saat ini, atap-atap bangunan di wilayah perkotaan
mewakili 20% dari total wilayah permukaan. Jika semua atap di perkotaan
berwarna putih, suhu di perkotaan bisa dikurangi hingga 1-1.5 derajat.

Bagi kota metropolis modern, memutihkan atap memiliki banyak


manfaat. Pertama, suhu permukaan yang lebih rendah akan membuat
kota lebih nyaman dan aman untuk ditinggali baik di dalam ruangan
maupun di lingkungan sekitar. Saat kota Chicago di AS dilanda gelombang
panas pada 1995, 739 orang meninggal dunia. Sebagian besar korban
berasal dari mereka yang tinggal di bangunan-bangunan yang beratap
hitam.

Kedua, atap yang lebih dingin bisa mengurangi jumlah energi yang
dibutuhkan untuk mendinginkan ruangan. Dengan mengubah atap
menjadi putih, pemilik gedung dan penghuninya bisa menghemat biaya
Page2

listrik hingga 15%.


Yang terakhir, atap yang lebih dingin bisa mengurangi efek
perubahan iklim. Selain secara langsung mengurangi emisi karbon melalui
penghematan energi, efek albedo dari atap putih bisa mencegah
terperangkapnya panas yang akan meningkatkan efek rumah kaca dan
pemanasan global.

Penelitian Dr. Rosenfeld menemukan, jika seluruh atap bangunan di


perkotaan dicat warna putih, upaya itu akan bisa mengurangi emisi
karbon sebesar 24 juta ton. Hal ini setara dengan menyingkirkan 300 juta
mobil dari jalanan setiap tahun selama 20 tahun!

Nilai tambah lain proses pendinginan atap ini bisa dikombinasikan


dengan sel-sel energi dan pemanas bertenaga surya.

High Desert Government Center di California, telah menerapkan


konsep ini sehingga mampu memenuhi 70% kebutuhan energi gedung
tersebut dari tenaga surya. Anda juga bisa memanfaatkan atap sebagai
lahan berkebun. Walau tidak memiliki efek pendinginan sebesar atap yang
berwarna putih namun konsep tersebut mampu mengurangi suhu wilayah
dan menjadi sumber bahan pangan bagi penduduk lokal.

Page2
DAFTAR ISI

Daftar Isi

Trend Green Design


............................................................................... 2

Ramah Lingkungan = Hemat ...........


................................................................... 5

Pemanfaatan Material Reused


............................................................................... 10

pada hunian

Pemilihan Material Bahan Bangunan


............................................................................... 12

Ramah Lingkungan

Klasifikasi Material Bahan Bangunan


............................................................................... 15

Ramah Lingkungan
Page2
Daftar Pustaka
............................................................................... 44

DAFTAR PUSTAKA

http://www.slideshare.net/Yourie/recycle-in-architecture. Recycle In

Architecture.

http://puskim.pu.go.id/en/produk-litbang/teknologi-terapan/pemanfaatan-

limbah-agro. Pemanfaatan Limbah Agro.

http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/mts/article/viewFile/17711/176

25. Widjaja, Andang. Limbah Bubur Kertas Untuk Papan Beton

http://anangsafroni.blogspot.com/2011/06/bambu-sebagai-tulangan-

dinding.html. Bambu Sebagai Tulangan Dinding.


Page2

http://www.hijauku.com/category/green-design. Green Design.


http://www.hijauku.com/2011/08/04/dinginkan-atap-sejukkan-bumi/.

Dinginkan Atap Sejukkan Bumi.

http://palembang.tribunnews.com/favicon.ico. Onduvilla Atap Ramah

Lingkungan.

http://www.woodmagmagazine.com/biz-forum/hardwood-amerika-

benarkah-ini-bahan-bangunan-paling-ramah-lingkungan-di-bumi.

Hardwood Amerika:Benarkah Ini Bahan Bangunan Paling Ramah

Lingkungan Di Bumi.

http://fariable.blogspot.com/2010/09/kertas-bekas-papercrate_4891.html.

Kertas Bekas (Papercrate)

http://www.ideaonline.co.id/iDEA/Peralatan-dan-bahan-

bangunan/Artikel/Bahan-bangunan/Linoleum-Bahan-Pelapis-Lantai-Ramah-

Lingkungan. Linoleum Bahan Pelapis Lantai Rumah.

http://www.alpensteel.com/article/108-230-pemanasan-global/1661--

pemilihan-material-bangunan-yang-ramah-lingkungan.html. Pemilihan

Material Bangunan Yang Ramah Lingkungan.

http://lifestyle.okezone.com/read/2011/01/25/30/417594/manfaatkan-

material-reused-pada-hunian. Manfaatkan Material Reused Pada Hunian.

http://fariable.blogspot.com/2010/10/tempurung-kelapa-sebagai-bahan-

lantai.html. Tempurung Kelapa Sebagai Bahan Lantai.

http://www.hijauku.com/2011/01/27/top-10-green-building-trends-for-

2011/. Top 10 Green Building Trends For 2011.


Page2

You might also like