You are on page 1of 16

Progresif, Vol. 4, No.

1, Pebruari 2008 : 365 - 430 ISSN 0216-3284

SISTEM INFORMASI PARKIR


MENGGUNAKAN SENSOR INFRA MERAH
TERKENDALI MIKROKONTROLER AT89C51

Rahmaniah, Agus Setiyo Budi Nugroho, Budi Rahmani

ABSTRAK

Sistem perparkiran yang konvensional khususnya di pusat-pusat perbelanjaan seringkali


memerlukan penanganan ekstra di lapangan. Petugas harus selalu berkomunikasi untuk menentukan
keadaan lokasi parkir yang sudah terisi dan masih kosong. Belum adanya sistem informasi parkir yang
dapat memberikan informasi tentang keadaan lokasi parkir yang sudah terisi dan yang masih kosong
itulah yang mendorong penulis untuk melakukan penelitian ini.
Pembuatan sistem informasi ini dilakukan dengan melakukan perancangan sistem
menggunakan mikrokontroler sebagai pengendali utama. Untuk tiap-tiap lokasi parkir mobil,
dipasangi sensor infra merah yang akan memberikan informasi apakah dilokasi itu terdapat
kendaraan/mobil atau tidak. Dari hasil pengolahan keluaran sensor tadi akan diberikan informasi
berupa display yang akan menunjukkan keadaan jumlah kapasitas tempat parkir yang sudah terisi
dan sisanya. Pada penelitian ini jumlah kapasitas tempat parkir yang dijadikan sampel adalah
prototipe tempat parkir dengan kapasitas 5 tempat.
Penelitian ini telah menghasilkan suatu prototipe tempat parkir yang dilengkapi oleh sistem
informasi tentang jumlah tempat parkir yang terisi dan yang tersisa. Prototipe ini dapat dipasang
ditempat-tempat parkir pada pusat-pusat perbelanjaan yang memerlukan. Pada keadaan di lapangan
perlu juga kiranya dipertimbangkan untuk melakukan penertiban penempatan kendaraan khususnya
mobil di lajur-lajur yang sudah disediakan. Hal ini untuk menghindari kesalahan sensor, sehingga
mengakibatkan kesalahan pemberian informasi pada display.

Kata Kunci: Sistem Informasi Parkir, Mikrokontroler

I. PENDAHULUAN Di Indonesia, peran teknologi dan


A. Latar Belakang Masalah informasi tidak kalah pentingnya
Pada kehidupan saat ini, zaman dibandingkan dengan negara lain.
sudah semakin maju dan perkembangan Indonesia terus berusaha meningkatkan
teknologi semakin pesat. Manusia selalu kemajuan di bidang teknologi dan
meningkatkan daya guna teknologi dan informasi, karena itu masyarakat berusaha
informasi agar dapat digunakan untuk untuk mengunakan manfaat positif dari
kemudahan dalam pekerjaan di segala teknologi dan informasi agar dapat
bidang. Peningkatan teknologi dan membantu dalam segala bidang
informasi tersebut juga didukung dengan pekerjaan. Seperti halnya sistem parkir,
mudahnya mendapatkan alat-alat dalam membantu kemudahan dan
elektronika yang dibutuhkan, sehingga ketelitian dalam pekerjaan sistem parkir
alat-alat tersebut diharapkan dapat juga dapat digunakan bantuan komputer.
digunakan untuk kemudahan kerja dan Dalam penelitian ini, dibuat sistem
dapat lebih dipelajari dan dikembangkan informasi parkir dengan menggunakan
lebih jauh lagi.

401
Progresif, Vol. 4, No. 1, Pebruari 2008 : 365 - 430 ISSN 0216-3284

sensor dengan dikontrol oleh 2. Daerah parkir hanya untuk mobil saja,
mikrokontroler AT89C51. adapun truk / mobil barang tidak
Informasi yang diberikan sistem dapat masuk ke dalamnya.
kepada user adalah jumlah mobil yang 3. Sistem hanya memberikan informasi
sudah masuk di area parkir, posisi dan parkir dalam satu kawasan tempat
kapasitas sekat parkir yang masih bisa parkir, di mana daerah parkir hanya
ditempati pada area parkir. Sensor dalam satu tingkat / satu daerah.
diletakkan pada setiap sekat yang akan 4. Alat ini akan menggunakan AT89C51
ditempati oleh mobil. Sensor yang sudah Programmer and Evaluation Board
diatur ukurannya sesuai dengan ukuran (PEB51) sebagai rangkaian Stand
mobil akan segera mendeteksi jika ada Alone bagi Mikrokontroller AT89C51
mobil yang masuk ke dalamnya, dan akan 5. Mikrokontroller yang digunakan
diteruskan kepada driver (pengkondisi adalah Mikrokontroler tipe AT89C51
sinyal) sehingga akan tampil pada display dari Atmel
jumlah sekat yang sudah terisi oleh mobil 6. Sistem Operasi komputer yang
dan sisa sekat (ruang) parkir yang masih digunakan pada penelitian ini adalah
tersisa atau belum ditempati oleh mobil sistem operasi Windows 98 dan DOS
beserta posisi sekatnya. Jika display dengan prosesor Intel Pentium 3.00
menunjukkan jumlah bilangan penuh GHz.
parkir, itu berarti bahwa ruang parkir 7. Software pemrograman yang dipakai
sudah penuh dan tidak ada lagi mobil adalah Berin Assembly Downloader.
yang dapat masuk pada tempat parkir 8. Sensor yang digunakan adalah sensor
tersebut. Infra Merah dan hanya menggunakan
5 pasang sensor sehingga maksimal
B. Perumusan Masalah yang dapat dibaca sensor hanya 5
Penelitian mengenai Sistem buah sekat parkir.
Informasi Parkir Menggunakan Sensor 9. Informasi yang diberikan oleh sistem
Infra Merah Berbasis Mikrokontroler adalah jumlah sekat yang sudah terisi
AT89C51 ini merumuskan berbagai mobil, posisi sekat pertama yang
permasalahan sebagai berikut : belum diisi oleh mobil, dan kapasitas
1. Bagaimana membuat sistem informasi sekat yang masih belum diisi mobil.
parkir dengan menggunakan sensor
infra merah dengan dikontrol D. Ruang Lingkup Penelitian
mikrokontroler AT89C51 ? Tempat penelitian dilaksanakan pada
2. Bagaimana membuat rangkaian kampus Sekolah Tinggi Manajemen
elektronika yang tepat agar dapat Informatika & Komputer (STMIK)
mendukung pembuatan sistem parkir ? Banjarbaru di Banjarmasin
3. Mampukah sistem memberikan
informasi yang jelas kepada user ? E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
C. Batasan Masalah Menghasilkan suatu alat yang dapat
Penelitian tentang Sistem Informasi memberikan informasi tentang sistem
Parkir Menggunakan Sensor Infra Merah parkir dengan menggunakan sensor
Berbasis Mikrokontroler AT89C51 ini terkontrol AT89C51.
membatasi pada masalah-masalah:
1. Area parkir adalah miniatur untuk 5
buah mobil mainan.

402
Progresif, Vol. 4, No. 1, Pebruari 2008 : 365 - 430 ISSN 0216-3284

F. Manfaat Penelitian menggunakannya. Namun sekarang ini


Penelitian ini diharapkan dapat mikrokontroler sudah menjadi suatu hal
memberikan manfaat antara lain : yang umum dan biasa dipakai dikalangan
1. Dapat digunakan oleh instansi- para praktisi elektronika dan juga
instansi ataupun perusahaan- komputer.
perusahaan yang membutuhkan Tidak seperti sistem komputer,
sistem parkir yang teratur. mikrokontroler tidak bisa digunakan
2. Agar mahasiswa lain dapat untuk menangani berbagai macam
mengembangkan penelitian ini program aplikasi seperti pengolah kata,
sebagai dasar untuk memajukan angka dan lain sebagainya.
dunia teknologi khususnya Mikrokontroler hanya bisa digunakan
pengembangan pada dunia untuk suatu aplikasi tertentu saja, karena
mikrokontroler sehingga setiap orang hanya satu program yang bisa disimpan.
dapat mengenal, mempelajari, Perbedaan lainnya terletak pada
menerapkannya dalam kehidupan perbandingan RAM dan ROMnya (Putra-
sehari-hari. Agfianto E., 2002:1). Pada komputer,
3. Memberikan kemudahan dalam kapasitas RAMnya jauh lebih besar dari
mendapatkan informasi tentang ROM karena program-program aplikasi
kawasan parkir. disimpan pada RAM pada saat ia
4. Dapat memberikan informasi kepada dijalankan dan rutin-rutin antar mukanya
masyarakat tentang penggunaan disimpan dalam ROM yang kapasitasnya
teknologi mikrokontroler dan kecil. Sedangkan pada mikrokontroler,
penerapannya dalam kehidupan kapasitas ROM jauh lebih besar dari
sehari-hari. RAM karena program aplikasi atau
program kendali yang dijalankan
disimpan didalamnya dan RAM hanya
II. TINJAUAN PUSTAKA digunakan sebagai penyimpan sementara.
A. Mikrokontroler AT89C51 Fitur-fitur yang dimiliki oleh
Sudah sejak lama mikroprosesor mikrokontroler AT89C51 ini antara lain:
yang berbentuk Integrated Circuit (IC) Kompatibel dengan keluarga MCs-51
dikenal dan dipakai dikalangan praktisi yang lain.
elektronika pada rangkaian pengendali Flash PEROM 4K Bytes dengan
yang mereka buat. Banyak jenis 1000 kali kemampuan dihapus atau
mikroprosesor yang populer dan dipakai ditulis kembali.
di Indonesia, misalnya mikroprosesor Frekuensi kerja (eksternal crystal)
keluaran Zilog ataupun dari Intel. antara 1 24 MHz.
Seiring dengan perkembangan 128 bytes Internal RAM.
teknologi, hadirlah apa yang dikenal 32 Line I/O yaitu port 0, port 1,
sebagai mikrokontroller. Mikrokontroler port2, dan port 3.
merupakan perpaduan antara teknologi Dua buah Timer/Counter 16 bit.
mikroprosesor dengan teknologi
Lima buah sumber interupsi.
mikrokomputer. Pada awal
Port serial yang dapat deprogram.
kemunculannya, mikrokontroller tidaklah
Pemakaian daya operasional yang
sepopuler sekarang ini. Hal tersebut
rendah.
dikarenakan harganya yang mahal dan
perlu perhatian ataupun konsentrasi Tiga level penguncian memori
khusus dalam mempelajari dan program.

403
Progresif, Vol. 4, No. 1, Pebruari 2008 : 365 - 430 ISSN 0216-3284

Mikrokontroler AT89C51
U2
mempunyai 40 kaki, 32 kaki diantaranya 39 21
P0.0/AD0 P2.0/A8
adalah kaki untuk keperluan port paralel. 38
37 P0.1/AD1 P2.1/A9
22
23
36 P0.2/AD2 P2.2/A10 24
Satu port paralel terdiri dari 8 kaki 35 P0.3/AD3
P0.4/AD4
P2.3/A11
P2.4/A12
25
34 26
dengan demikian 32 kaki tersebut 33 P0.5/AD5
P0.6/AD6
P2.5/A13
P2.6/A14
27
32 28
P0.7/AD7 P2.7/A15
membentuk 4 buah port paralel, yang 1 10
2 P1.0 P3.0/RXD 11
masing-masing dikenal sebagai port 0, 3 P1.1
P1.2
P3.1/TXD
P3.2/INTO
12
4 13
port 1, port 2, dan port 3. Nomor dari 5 P1.3
P1.4
P3.3/INT1
P3.4/TO
14
6 15
P1.5 P3.5/T1
masing-masing jalur (kaki) dari port 7
8 P1.6 P3.6/WR
16
17
P1.7 P3.7/RD
paralel mulai dari 0 sampai 7, jalur (kaki) 19 29
18 XTAL1 PSEN
pertama port 0 sebut sebagai P0.0 dan 9 XTAL2
RST ALE/PROG
30
jalur terakhir untuk port 3 adalah P3.7. 31
EA/VPP
Perhatikan gambar diagram pin AT89C51 AT89C51
berikut ini
Gambar 1.
Susunan kaki-kaki pada AT89C51

Gambar 2. Blok Diagram MCS-51

404
Progre
esif, Vol. 4, No.
N 1, Pebrua
ari 2008 : 365
5 - 430 ISS
SN 0216-3284
4

Adapuun fungsi-ffungsi kakii(pin) padaa Violet Erassable Progrramable Reead


AT89C C51 tersebutt adalah: Only Memoory) yang adda sebelumnyya.
1. Vccc = Suplai tegangan
t Bedanya adalah
a terlettak dari caara
2. GN ND = Groun nd atau pentaanahan pengisian program
p kee chip RO OM
3. RS ST = Masu ukan reset. Kondisi 1 yang bersaangkutan. Pada Flaash
sellama 2 sikluus mesin selaama osilatorr PEROM inni penghapuusan data dan d
bekerja akan mereset mikkrokontrolerr juga penullisan data kedalam
k chhip
yaang bersangk kutan. dilakukan secara
s elekttrik. Hal ini
A PROG = keluaran ALE atauu
4. ALE/ mempermudah dalam pemrogram man
Address Latch h Enable menghasilkan
m n dan pengettesan prograam yang tellah
puulsa-pulsa untuk
u menggancing bytee dibuat ke alat atau ranggkaian kenddali
renndah (low byte) alam mat selamaa yang bersaangkutan. Tidak sepeerti
meengakses memori eksteernal. Kakii UV-EPROM M yang memerlukkan
inii juga berfu ungsi sebaggai masukann bantuan siinar ultra violet unttuk
puulsa program m (the proogram pulsee menghapus memori yaang telah ada a
inpput) atau PROG selamaa sebelumnyaa dan unttuk penulissan
pemrograman flash. Paada operasii program kee chip punn memerlukkan
noormal, ALE akan berpuulsa dengann teknik khuusus dan tiidak semuddah
laju 1/6 dari frekuensi kristal dann menulis proogram ke Flash
F PEROOM
daapat digunak kan sebagaii pewaktuann dalam AT899C51.
(timming) atau pendekatann (clocking))
ranngkaian ekssternal. Catatan,
C adaa 2. Pewaktuaan CPU
puulsa yang dilompaati selamaa Semuua m
mikrokontrol ler
pengaksesan memori
m data eksternal. keluarga 51
5 dari Atm mel termasuk
5. PS SEN = Prrogram Stoore Enablee AT89C51 memiliki on-chip
o cloock
meerupakan sin nyal baca unntuk memorii yang dapat digunakan sebagai cloock
proogram eksternal. bagi chip yang
y bersanggkutan. Unttuk
6. EA A / Vpp = External
E Acccess Enable.. memfungsikkannya, mikrokontrol
m ler
EA A harus seelalu dihubbungkan kee hanya m
memerlukan tambahhan
groound, jika mikrokontrroler akann komponen berupa satuu buah kristal
meengeksekusi program dari d memorii dan dua buaah kapasitor keramik.
ekksternal lokassi 0000h hinngga FFFFh..
Seelain dari itu,, EA harus dihubungkan
d n
ke Vcc agar mikkrokontrolerr
meengakses pro ogram secaraa internal.
Berikuut ini mengeenai Organissasi memorii
dan peewaktuan CP PU pada mikkrokontrolerr
AT89C C51:
1. Organisasi
O Memori
M
Pada mikkrokontrolerr
A
AT89C51, memori dibedakann
m
menjadi dua yaitu memoori program m
daan memori data.
d Memmori program m
addalah berupaa Flash PER ROM (Flashh
Prrogramable Erasable Read Onlyy
M
Memory). Flaash PEROM M merupakann G
Gambar 3. Mikrokontr
M roler AT89C
C51
teerobosan daari UV-EPR ROM (Ultraa

405
Progre
esif, Vol. 4, No.
N 1, Pebrua
ari 2008 : 365
5 - 430 ISS
SN 0216-3284
4

C. Seensor Infram merah bbenda, foto transistor


t akkan tidak akttif,
Rangkaiaan sensor infrai merahh s
sehingga traansistor akann aktif kareena
meenggunakan foto transisstor dan ledd a arus meengalir ke baasis transistoor.
ada
inffra merah. Foto
F transistoor akan aktiff D
Dengan trannsistor dalam m keadaan on,
o
apabila terken na cahaya daari led infraa m
maka arus mengalir
m daari kolektor ke
meerah. Antaraa Led dan footo transistorr e
emitor sehingga menyebabkkan
dippisahkan oleeh jarak. Jauh dekatnyaa t
transistor onn dan outputtnya berlogiika
jarrak mempen ngaruhi besaar intensitass 0 serta Ledd menyala.
cahhaya yang g diterima oleh fotoo
traansistor. Apabila
A antaara Led dann
fotto transistorr tidak terhhalang olehh
benda, maka foto
fo transistoor akan aktif.f.
Trransistor ak kan tidak aktif
a karenaa
tiddak ada arus yang menggalir ke basiss
traansistor. Kaarena transisstor tersebutt
tiddak aktif, maaka tidak adda arus yangg
meengalir dari kolektor ke emitorr
sehhingga meenyebabkan transistorr
tiddak aktif daan outputnyya berlogikaa Gambar 4. Sensor Infr
fra Merah
1 dan Led padam.
p Appabila antaraa
Leed dan foto transistor
t terrhalang olehh

III. METODO
M OLOGI PE
ENELITIA
AN
A. Teempat Penellitian
Penelitiaan ini dilaksanakan di ST
TMIK Banjaarbaru dan teempat tinggaal penulis.

B. Instrumen Peenelitian
Adapun instrumen atau alat pengukur
p daalam peneliitian ini ialah multitestter
maanual dan mu
ultitester diggital.

C. Deesain
1. Blok Diag
gram

406
Progresif, Vol. 4, No. 1, Pebruari 2008 : 365 - 430 ISSN 0216-3284

TX
Rangkaia Rangkai
R di k l
TX
Rangkaia Rangkai
R di k l
Display
TX Sistem seven
Rangkaia Rangkai
R Pengontrolan segment
di k l
TX Mikrokontroller
Rangkaia Rangkai
R di k l
TX
Rangkaia Rangkai
R di k l

Gambar 5. Blok Diagram Sistem

Sensor infra merah dengan mikrokontroler akan dimasukkan


posisi Tx dan Rx yang terpisah diatur kode-kode program pada programmer
sedemikian hingga sensor tersebut agar dapat menjalankan sistem dan
masih dapat mengirim dan menerima mengetahui kebenaran dan kesalahan
cahaya, saat ada atau tidaknya mobil. jalannya program pada sistem yang
Pada situasi awal yaitu sekat dalam dibuat. Mikrokontroler dihubungkan
keadaan kosong pada kondisi ini data dengan Display Seven Segmen untuk
yang diterima adalah 1 karena tidak menampilkan output dari system,
ada mobil sehingga IR Led Tx dan Rx dimana sistem keseluruhan akan
(Photo Transistor) tidak tertutup. menampilkan informasi jumlah mobil
Sensor segera mendeteksi saat sekat yang sudah masuk dan kapasitas
dalam kawasan parkir dimasuki oleh mobil yang masih dapat memasuki
mobil, maka antara IR Led Tx dengan tempat parkir.
Photo Transistor akan tertutup oleh
mobil sehingga Photo Transistor tidak
menerima cahaya dari IR Led Tx dan 2. Desain Hardware
pada kondisi ini data yang diterima Dalam rangkaian
adalah 0. Sensor akan mengirim elektronika yang akan dibuat
sinyal ke driver, pada driver sinyal terdapat rangkaian yang utama.
akan dikondisikan dengan Adapun desain rangkaian tersebut
menggunakan komponen Transistor adalah sebagai berikut :
9014 sehingga tegangan dan arus a. Rangkaian driver Infra Merah
dapat diatur. Kemudian dari driver beserta rangkaian kopel
akan mengirim kepada rangkaian
kopel dalam hal ini akan dikondisikan
lagi melalui komponen lain yaitu
optocoupler jenis TLP 621 dan
beberapa buah resistor. Kemudian
output dari rangkaian akan
disambungkan kepada port 3
mikrokontroler AT89C51, yang pada

407
Progresif, Vol. 4, No. 1, Pebruari 2008 : 365 - 430 ISSN 0216-3284

VCC

3
R10 R7
2 POT2

3
R11 R9 R8
OPT2
2 1 4 D11
1

TR2
TTR2
PTR2 2 3
R12

1
U6
21 39
22 P2.0/A8 P0.0/AD0 38
23 P2.1/A9 P0.1/AD1 37
24 P2.2/A10 P0.2/AD2 36
25 P2.3/A11 P0.3/AD3 35
26 P2.4/A12 P0.4/AD4 34
27 P2.5/A13 P0.5/AD5 33
28 P2.6/A14 P0.6/AD6 32
P2.7/A15 P0.7/AD7
10 1
11 P3.0/RXD P1.0 2
12 P3.1/TXD P1.1 3
13 P3.2/INTO P1.2 4
14 P3.3/INT1 P1.3 5
15 P3.4/TO P1.4 6
16 P3.5/T1 P1.5 7
17 P3.6/WR P1.6 8
P3.7/RD P1.7
29 19
PSEN XTAL1 18
30 XTAL2 9
ALE/PROG RST
31
EA/VPP

AT89C51

Gambar 6. Rangkaian Driver Infra Merah

b. Rangkaian Driver Display Seven Segment

+5v

R45 R42 R39


3

2 2 2

TR12 TR9 TR6


1

U6 R38
21 39
22 P2.0/A8 P0.0/AD0 38
23 P2.1/A9 P0.1/AD1 37
24 P2.2/A10 P0.2/AD2 36
25 P2.3/A11 P0.3/AD3 35
26 P2.4/A12 P0.4/AD4 34
27 P2.5/A13 P0.5/AD5 33
28 P2.6/A14 P0.6/AD6 32
P2.7/A15 P0.7/AD7
R31
10 1
11 P3.0/RXD P1.0 2
12 P3.1/TXD P1.1 3
13 P3.2/INTO P1.2 4
14 P3.3/INT1 P1.3 5
15 P3.4/TO P1.4 6
16 P3.5/T1 P1.5 7
17 P3.6/WR P1.6 8
P3.7/RD P1.7
29 19
PSEN XTAL1 18
30 XTAL2 9
ALE/PROG RST
31 Y1
EA/VPP

+ C3
AT89C51
R47

vcc C1 C2
vcc

Gambar 7. Rangkaian Driver Display Seven Segment

408
Progresif, Vol. 4, No. 1, Pebruari 2008 : 365 - 430 ISSN 0216-3284

3. Desain Software
A. Desain Flowchart secara umum
a. Flowchart utama:

mulai

Jumlah = 0
Posisi = 1
Kapasitas = 5

x =1

Baca sensor ke x

No
Ada
mobil

Yes
Posisi = x

Jumlah = jumlah + 1
Kapasitas = kapasitas -1

x =x+1

No
x >5

Yes

x =1

2 1

Gambar 8. Flow chart program

409
Progresif, Vol. 4, No. 1, Pebruari 2008 : 365 - 430 ISSN 0216-3284

2 1

Baca sensor ke x

No
Mobil
keluar

Yes

Jumlah = jumlah 1
Posisi = x
Kapasitas = kapasitas + 1

x =x+1

No
x >5

Yes

Tampilkan Jumlah
Tampilkan x
Tampilkan Kapasitas

Gambar 9. Flow chart program lanjutan

D. Teknik Pengumpulan Data Pada rangkaian driver


a. Rangkaian Driver sensor infra sensor infra merah ini untuk
merah mengumpulkan data dilakukan
langkah sebagai berikut :
TTR1

1. Kondisikan multitester pada


kondisi voltmeter.
R6
VCC

2. Letakkan probe merah pada


kaki anoda led infra merah dan
probe hitam pada ground.
3. Lakukan langkah 1 dan 2 pada
Gambar 10. Rangkaian Driver saat kondisi antara IR led Tx
Sensor

410
Progresif, Vol. 4, No. 1, Pebruari 2008 : 365 - 430 ISSN 0216-3284

dan Photo transistor ada mobil 2. Letakkan probe merah pada kaki
dan tidak ada mobil. anoda optocoupler TLP 621 dan
probe hitam pada ground.
b. Rangkaian Driver Photo 3. Letakkan probe merah pada kaki
Transistor katoda optocoupler TLP 621 dan
probe hitam pada ground.
VCC 4. Letakkan probe merah pada kaki
collector optocoupler TLP 621 dan
3

probe hitam pada ground.


POT1
2
5. Letakkan probe merah pada kaki
R4 emitter optocoupler TLP 621 dan
probe hitam pada ground.
6. Lakukan langkah 1 dan 2 pada saat
1

kondisi antara IR led Tx dan Photo


3

R5 PORT 3.0
transistor ada mobil dan tidak ada
2 mobil.
TR1
TTR1 PTR1
E. Teknik Analisa Data
1

1. Rangkaian driver sensor infra


merah
Langkah yang dilakukan pada
pengumpulan data untuk rangkaian
Gambar 11. driver sensor infra merah adalah untuk
Rangkaian Driver Photo Transistor mengetahui besar tegangan yang
dihasilkan pada rangkaian driver
Pada rangkaian driver photo transistor sensor infra merah tersebut. Besar
untuk mengumpulkan data dilakukan tegangan yang diukur yaitu pada saat
langkah sebagai berikut : kondisi IR led Tx dan photo transistor
1. Kondisikan multitester pada kondisi tertutup yaitu ada mobil pada sekat
voltmeter. parkir dan pada saat kondisi IR led Tx
2. Letakkan probe merah pada vcc dan dan photo transistor terbuka yaitu
probe hitam pada kaki 3 transistor tidak ada mobil yang parkir pada sekat
(TR1). parkir.
3. Lakukan langkah 1 dan 2 pada saat
kondisi antara IR led Tx dan Photo VCC
transistor ada mobil dan tidak ada
mobil.
R6

c. Rangkaian Kopel
Pada rangkaian kopel untuk TTR1
mengumpulkan data dilakukan langkah
sebagai berikut :
1. Kondisikan multitester pada kondisi
voltmeter.

Gambar 12. Rangkaian Driver Sensor

411
Progresif, Vol. 4, No. 1, Pebruari 2008 : 365 - 430 ISSN 0216-3284

2. Rangkaian driver photo transistor parkir. Tegangan diukur pada kaki-


Langkah yang dilakukan pada kaki optocoupler yaitu pada anoda,
pengumpulan data untuk rangkaian katoda, collector dan emitter.
driver photo transistor adalah untuk
mengetahui besar tegangan yang
dihasilkan pada rangkaian driver photo IV. HASIL PENELITIAN DAN
transistor tersebut. Besar tegangan
PEMBAHASAN
yang diukur yaitu pada saat kondisi IR
led Tx dan photo transistor tertutup
A. Deskripsi Dari Hasil Penelitian
yaitu ada mobil pada sekat parkir dan
Pada hasil penelitian akan dilakukan
pada saat kondisi IR led Tx dan photo
pengujian dan penggambaran dari
transistor terbuka yaitu tidak ada
rangkaian elektronika. Data pengujian
mobil yang parkir pada sekat parkir.
yang akan dilakukan adalah sebagai
berikut :
VCC a. Pengujian terhadap rangkaian sensor
inframerah.
3

b. Pengujian terhadap rangkaian driver


POT1 sensor.
2 c. Pengujian terhadap rangkaian kopel.
R4
d. Pengujian port pada mikrokontroler
AT89C51.
1

e. Pengujian port pada display seven


3

R5 PORT 3.0 segment.


2
TR1 Berikut adalah rincian dari pengujian :
TTR1 PTR1 a. Pengujian terhadap rangkaian driver
sensor inframerah
1

Tabel 1. Pengujian Rangkaian


Driver Sensor
Gambar 13. Rangkaian Driver
Photo Transistor
Tegangan Dioda
Kondisi
Anoda Katoda
3. Rangkaian Kopel Tidak ada mobil 1.3 v 0v
Langkah yang dilakukan pada Ada mobil 1.3 v 0v
pengumpulan data untuk rangkaian
kopel adalah untuk mengetahui besar
tegangan yang dihasilkan pada b. Pengujian terhadap rangkaian
rangkaian kopel tersebut. Besar driver Photo Transistor
tegangan yang diukur yaitu pada saat
kondisi IR led Tx dan photo transistor
tertutup yaitu ada mobil pada sekat
parkir dan pada saat kondisi IR led Tx
dan photo transistor terbuka yaitu
tidak ada mobil yang parkir pada sekat

412
Progresif, Vol. 4, No. 1, Pebruari 2008 : 365 - 430 ISSN 0216-3284

Tabel 2. Pengujian terhadap Berikut ini adalah hasil


Rangkaian Driver Photo Transistor pengujiannya :
Kondisi antara
IR Led TX Data
Tegangan
dengan Photo diterima
transistor
Ada mobil 0 0v
Tidak ada 1 4.5 v
mobil

c. Pengujian terhadap rangkaian


kopel

Tabel 3. Pengujian terhadap


Rangkaian Kopel
Kondisi Optocoupler TLP 621
IR Led
TX
terhada
Ano Kato Colect Emitt
p Photo
da da or er
Transist
or
Ada 1.18 0.04
0.24 v 0v
mobil v v
Tidak 4.5 v
ada 4.5 v 4.5 v 0v
mobil

d. Pengujian port pada


mikrokontroler AT89C51 beserta
Display seven segment
Pengujian yang dilakukan
pada mikrokontroler ini dengan
sebelumnya melakukan download
program Ra11a.H51 pada
mikrokontroler AT89C51 yang
hasilnya hampir sama dengan
pengecekannya akan tetapi pada
pengujian port 3 sudah
dikoneksikan dengan rangkaian
sensor , pada pengujian
mikrokontroler ini sekaligus
ditampilkan hasil pengujian pada
display seven segmen karena
output program ditampilkan pada
display seven segment tersebut.

413
Progresif, Vol. 4, No. 1, Pebruari 2008 : 365 - 430 ISSN 0216-3284

Tabel 4. Pengujian Mikrokontroler AT89C51 dan Display Seven Segment


Sekat ( sensor ) Display
Posisi yang
5 4 3 2 1 Jumlah kosong Kapasitas
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada 0 1 5
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Ada 1 2 4
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Ada Tidak ada 1 1 4
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Ada Ada 2 3 3
Tidak ada Tidak ada Ada Tidak ada Tidak ada 1 1 4
Tidak ada Tidak ada Ada Tidak ada Ada 2 2 3
Tidak ada Tidak ada Ada Ada Tidak ada 2 1 3
Tidak ada Tidak ada Ada Ada Ada 3 4 2
L

Tidak ada Ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada 1 1 4


Tidak ada Ada Tidak ada Tidak ada Ada 2 2 3
Tidak ada Ada Tidak ada Ada Tidak ada 2 1 3
Tidak ada Ada Tidak ada Ada Ada 3 3 2
I

Tidak ada Ada Ada Tidak ada Tidak ada 2 1 3


Tidak ada Ada Ada Tidak ada Ada 3 2 2
Tidak ada Ada Ada Ada Tidak ada 3 1 2
Tidak ada Ada Ada Ada Ada 4 5 1
B

Ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada 1 1 4


Ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Ada 2 2 3
Ada Tidak ada Tidak ada Ada Tidak ada 2 1 3
Ada Tidak ada Tidak ada Ada Ada
O

3 3 2
Ada Tidak ada Ada Tidak ada Tidak ada 2 1 3
Ada Tidak ada Ada Tidak ada Ada 3 2 2
Ada Tidak ada Ada Ada Tidak ada 3 1 2
M

Ada Tidak ada Ada Ada Ada 4 4 1


Ada Ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada 2 1 3
Ada Ada Tidak ada Tidak ada Ada 3 2 2
Ada Ada Tidak ada Ada Tidak ada 3 1 2
Ada Ada Tidak ada Ada Ada 4 3 1
Ada Ada Ada Tidak ada Tidak ada 3 1 2
Tidak ada Ada Ada Tidak ada Ada 3 2 2
Ada Ada Ada Ada Tidak ada 4 1 1
Ada Ada Ada Ada Ada 5 F (FULL) 0

V. SIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan maka dapat disimpulkan beberapa hal,
antara lain:
1. Telah berhasil dibuat rangkaian sensor inframerah yang kemudian terhubung pada
port 3 mikrokontroler AT89C51 yang telah berfungsi dengan benar dimana 5 buah
rangkaian sensor digunakan untuk 5 buah sekat parkir yang ada pada kawasan
parkir.
2. Sistem telah memberikan informasi kepada user yaitu tentang banyaknya jumlah
mobil yang ada atau yang masuk di kawasan parkir dan juga informasi tentang
kapasitas yang masih bisa dimasuki oleh mobil di kawasan parkir tersebut.

414
Progresif, Vol. 4, No. 1, Pebruari 2008 : 365 - 430 ISSN 0216-3284

Daftar Pustaka

Putra, Agfianto Eko, 2002, Belajar Mikrokontroler AT89C51/52/55, Penerbit Gava Media,
Yogyakarta
Rahmani, Budi, 2006, Sistem Kopel Menggunakan Optocoupler TLP-621 Sebagai
Pengeman Komunikasi Data Paralel antara Mikrokontrole AT89C51 dengan PC
(Personal Computer), Jurnal Progresif Vol. 2 No.1, STMIK Banjarbaru
Rahmani, Budi, 2007, Desain Sistem Pengendali Robot Berbasis Mikrokontroler AT89C51
sebagai Media Pembelajaran Robot Otomatis Beroda, Jurnal Progresif Vol. 3 No.1,
STMIK Banjarbaru
Rahmani, Budi, 2008, Aplikasi Robot Cerdas Pemadam Api, Artikel Pemaparan Hasil
Penelitian Dosen Muda dan SKW Ditjen Dikti 2008, Banjarmasin
Setiawan, Rachmad, 2006, Microcontroller MCs-51, Graha Ilmu, Yogyakarta

PENULIS:

1. Rahmaniah, S.Kom
Lulusan STMIK Banjarbaru 2008
2. Agus S.B.N. , M.Kom.
Dosen Politeknik Negeri Banjarmasin
3. Budi Rahmani, S.Pd.
Dosen Kopertis Wil. XI Kalimantan Dpk. pada STMIK Banjarbaru

415
Progresif, Vol. 4, No. 1, Pebruari 2008 : 365 - 430 ISSN 0216-3284

Halaman ini sengaja dikosongkan

416

You might also like