You are on page 1of 9

PRODUKSI BIODIESEL DARI CPO DENGAN PROSES ESTERIFIKASI

DENGAN KATALIS H2SO4 DAN TRANSESTERIFIKASI DENGAN


KATALIS CaO DARI CANGKANG KERANG DARAH

Tengku Ryhaan Permata Sari Devi1, Nurhayati2, Amilia Linggawati2


1
Mahasiswa Program Studi S1 Kimia
2
Bidang Kimia Fisika Jurusan Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Riau
Kampus Binawidya Pekanbaru, 28293, Indonesia
tengkuryhaan72@gmail.com

ABSTRACT

Biodiesel is one of alternative fuel to replace diesel that was derived from petroleum.
The objective of this research is to optimize biodiesel production from CPO raw
material through esterification reaction catalyzed with H 2SO4 and transesterification
catalyzed with CaO originally from blood cockle. The esterification reaction was
carried out with the weight variation of the catalyst and mol ratio of oil to methanol.
Before performing biodiesel synthesis the water content and free fatty acid (FFA) were
determined. Water content obtained was 0,4% and FFA was 5,0187%. The maximum
biodiesel produced was 77,93% that was obtained from reaction by 2%wt H 2SO4
catalyst with mol ratio of oil to methanol 1:24.

Keywords: biodiesel, crude palm oil, esterification reaction, H 2SO4 catalyst, blood
cockle

ABSTRAK

Biodiesel merupakan salah satu bahan bakar alternatif untuk menggantikan bahan bakar
diesel yang berasal dari minyak bumi. Penelitian ini bertujuan untuk memproduksi
biodiesel dari bahan baku CPO melalui reaksi esterifikasi dengan katalis H 2SO4 dan
reaksi transesterifikasi dengan katalis CaO dari cangkang kerang darah. Reaksi
esterifikasi dilakukan dengan variasi berat katalis H 2SO4 dan rasio mol minyak:
metanol. Sebelum dilakukan sintesis biodiesel kandungan air dan asam lemak bebas
(ALB) ditentukan. Kandungan air yang diperoleh sebesar 0,4% dan ALB sebesar
5,0187%. Hasil biodiesel maksimum yang diperoleh sebesar 77,93% pada 2%berat
katalis H2SO4 dengan rasio mol minyak: metanol yaitu 1:24.

Kata kunci: biodiesel, crude palm oil, reaksi esterifikasi, katalis H2SO4, cangkang
kerang darah

JOM FMIPA Volume 2 No. 1 Februari 2015 205


PENDAHULUAN dapat digunakan untuk pembuatan
biodiesel ini. Salah satu contoh katalis
Biodiesel merupakan salah satu heterogen yang dapat digunakan seperti
sumber alternatif untuk menggantikan CaO. Asnibar (2014) menggunakan
bahan bakar diesel yang berasal dari minyak goreng bekas dengan katalis
minyak bumi. Pengembangan biodiesel CaO dari cangkang kerang darah pada
berdampak positif bagi lingkungan. suhu kalsinasi 800 oC selama 10 jam,
Biodiesel memiliki keunggulan antara rasio mol minyak: metanol 1:6, berat
lain dapat menekan polusi, katalis 6%, temperatur reaksi 60 2C
meningkatkan efisiensi mesin, tidak diperoleh hasil produksi biodiesel
mengandung toksin atau racun dan dapat sebesar 70,20%.
dioperasikan pada musim dingin (-20 oC) Cangkang kerang darah (Anadara
(Erningpraja dan Dradjat, 2006). granosa) memiliki kandungan mineral
Bahan baku untuk memproduksi yang tinggi yakni kalsium karbonat
biodiesel biasanya berasal dari minyak (CaCO3) dan berpotensi sebagai sumber
nabati. Minyak nabati yang sering katalis heterogen untuk produksi
digunakan seperti minyak kelapa sawit, biodiesel. Cangkang kerang darah
minyak jarak, minyak kedelai serta diubah menjadi serbuk dan terurai
minyak nyamplung. Indonesia memiliki menjadi CaO melalui proses kalsinasi.
perkebunan kelapa sawit terbesar di Asia Kalsinasi dilakukan untuk menguraikan
Tenggara. Dua persen dari konsumsi CaCO3 yang terdapat pada cangkang
minyak diesel pada tahun 2007 berasal kerang darah menjadi CaO. Menurut
dari biodiesel minyak kelapa sawit Asnibar (2014) komposisi cangkang
(CPO) dan minyak jarak (Hasan, 2014). kerang dikalsinasi pada suhu 800 oC
Semakin meningkatnya jumlah produksi selama 10 jam memiliki kadar CaO yang
CPO maka semakin besar pula konsumsi tinggi yaitu sebesar 99,14 dari % berat.
CPO di Indonesia. Menurut GAPKI pada Cangkang kerang darah sebagai katalis
tahun 2013 jumlah yang telah di ekspor memiliki keuntungan mudah didapat,
mencapai 18 juta ton dan sisanya sekitar murah dan dapat mengurangi
8 juta ton (Pratama, 2013). permasalahan limbah yang ada.
CPO mengandung asam lemak Bahan baku yang digunakan dalam
bebas yang relatif tinggi berkisar 3-5%. produksi biodiesel adalah CPO dan
Pada pembuatan biodiesel yang metanol sebagai sumber alkohol.
menggunakan CPO diperlukan tahapan Biodiesel dibuat melalui reaksi
esterifikasi. Tahapan esterifikasi esterifikasi dengan menggunakan katalis
bertujuan untuk menurunkan asam H2SO4 dan reaksi transesterifikasi
lemak bebas karena produksi biodiesel menggunakan katalis CaO dari cangkang
asam lemak bebasnya harus kecil dari kerang darah yang merujuk pada
2% (Kurniasih, 2013). Tahap esterifikasi penelitian Asnibar (2014) untuk
memerlukan katalis asam seperti H2SO4 mendapatkan hasil biodiesel yang
dalam reaksinya. maksimal.
Tahapan transesterifikasi merupakan
proses pembentukan biodiesel dari
trigliserida dengan metanol
menggunakan katalis basa. Katalis
heterogen merupakan alternatif lain yang
JOM FMIPA Volume 2 No. 1 Februari 2015 206
METODE PENELITIAN a. c. Penentuan kandungan air pada
Pemurnian CPO CPO

Pada penelitian ini minyak kelapa


Cawan porselin dibersihkan,
sawit mentah terlebih dahulu disaring
kemudian dikeringkan dalam oven pada
untuk memisahkan kotorannya sebelum
suhu 105 oC selama 60 menit. Cawan
dilakukan proses esterifikasi. Sampel
kemudian didinginkan dalam desikator,
ditimbang 200 g dan akuades sebanyak
lalu ditimbang sampai beratnya konstan.
200 g dipanaskan pada suhu 50 oC.
Selanjutnya, ditimbang 10 g minyak dan
Sampel dimasukkan ke dalam corong
panaskan dalam oven pada suhu 105 oC
pisah dan ditambahkan dengan akuades
selama 3 jam. Cawan tersebut kemudian
(suhu 50 oC) dan dihomogenkan. Sampel
dibiarkan dalam desikator pada suhu
didiamkan lebih kurang sehari sehingga
kamar, lalu ditimbang sampai beratnya
terbentuk dua lapisan. Lapisan bawah
konstan.
berupa air dan lapisan atas berupa CPO
yang telah dicuci. CPO yang telah Kandungan air sampel ditentukan
dicuci, ditimbang sebanyak 100 g dan dengan rumus :
dipanaskan pada suhu 105 oC selama 1
jam untuk menghilangkan kadar air.
Kandungan air (%) = x 100% .(2)
b. Penentuan ALB dari CPO
Keterangan:
Penentuan ALB dari CPO yaitu a = berat cawan porselin dan sampel
dengan cara menimbang 20 g CPO dan sebelum pemanasan (g) b = berat
dipanaskan pada suhu 60 oC di dalam cawan porselin dan sampel
Erlenmeyer 250 mL. Sampel CPO yang sesudah pemanasan (g)
telah dipanaskan kemudian ditambahkan
50 mL isopropil alkohol yang telah d. Sintesis biodiesel
dipanaskan pada suhu 50-60 oC ke dalam
erlenmeyer tersebut. Campuran dikocok Sintesis biodiesel dilakukan dengan
dan ditambahkan 2-3 tetes indikator menggunakan dua tahapan reaksi yaitu
fenolftalein hingga homogen. Setelah itu tahapan esterifikasi dan tahapan
titrasi dengan larutan KOH 0,1 N (yang transesterifikasi. Pada tahapan
telah distandarisasi) sampai berwarna esterifikasi dilakukan dengan cara CPO
merah muda. Volume titran yang sebanyak 100 g dipanaskan pada suhu
terpakai dicatat (V mL). 105 oC selama 1 jam. Suhu CPO
diturunkan menjadi 50 oC. Campuran
Jumlah asam lemak bebas dihitung katalis H2SO4 dan metanol ditambahkan
dengan menggunakan rumus : kedalam CPO, lalu direfluks sambil
diaduk dengan stirrer pada suhu 70 oC
selama 3 jam. Setelah bereaksi,
campuran dimasukkan ke dalam corong
. pemisah dan dicuci dengan air hangat.
(1) Air cucian bagian bawah dibuang dan
bagian atas digunakan kembali untuk
dilanjutkan ketahapan transesterifikasi.
Pengulangan perlakuan dilakukan untuk
variasi berat katalis (1, 2 dan 3 g) dan
JOM FMIPA Volume 2 No. 1 Februari 2015 207
rasio mol minyak:metanol (1:6; 1: 12; memiliki kandungan air dan asam lemak
1:18; 1:24 dan 1: 30. bebas tinggi direaksikan dengan katalis
Pada tahapan transesterifikasi basa maka akan terbentuk emulsi karena
menggunakan metoda yang dilakukan asam lemak bebas yang tinggi dan
oleh Utami (2013). Pada tahapan ini, menyebabkan terbentuknya sabun
hasil dari tahapan esterifikasi yang telah (proses saponifikasi) (Ketaren, 1986).
dicuci lalu dipanaskan pada temperatur Oleh karena itu, perlu dilakukan proses
105 oC selama 1 jam. Kemudian suhu esterifikasi untuk merubah asam lemak
hasil esterifikasi diturunkan menjadi 50 bebas menjadi metil ester sebelum
o
C. Pada tempat terpisah, katalis dilakukan proses transesterifikasi.
sebanyak 4 g ditambahkan minyak dan Pada Tabel 1 dilihat bahwa CPO
metanol dengan komposisi 1:6. memiliki kandungan asam lemak bebas
Campuran direfluks sambil diaduk yang tinggi sebesar 5,0187%. Tahapan
dengan pengaduk magnetik pada suhu 60 esterifikasi bertujuan untuk menurunkan
o
C selama 1 jam. Hasil esterifikasi yang asam lemak bebas karena produksi
telah diturunkan suhunya menjadi 50 oC biodiesel asam lemak bebasnya harus
ditambahkan kedalam campuran katalis kecil dari 2%. Pada tahapan esterifikasi
dan metanol pada suhu 60 2 oC dan asam lemak bebas dikonversikan
diaduk selama 3 jam. Setelah bereaksi, menjadi metil ester. Setelah dilakukan
campuran dimasukkan ke dalam corong tahapan esterifikasi diperoleh kandungan
pemisah dan didiamkan selama satu asam lemak bebas sebesar 0,9528 %.
malam sehingga akan terbentuk dua Hasil yang diperoleh menunjukkan
lapisan. Lapisan atas berupa biodiesel bahwa metil ester yang terbentuk dapat
dan lapisan bawah berupa gliserol. dilanjutkan ketahapan transesterifikasi.
Kedua lapisan lalu dipisahkan. Lapisan Kandungan air pada CPO sebelum
biodiesel mentah yang terbentuk dicuci dilakukan tahapan esterifikasi sebesar
dengan akuades suhu 50 oC. Campuran 0,4%. Setelah dilakukan tahapan
didiamkan kembali selama satu malam esterifikasi, kandungan air yang
hingga terbentuk tiga lapisan. Lapisan diperoleh sebesar 0,0516%. Kandungan
atas berupa biodiesel, lapisan tengah air yang tinggi dalam reaksi dapat
berupa sabun dan lapisan bawah berupa menyebabkan terbentuknya emulsi
air. Lapisan biodiesel yang terbentuk sehingga jika reaksi pembentukan
diambil untuk dikarakterisasi. biodiesel dilanjutkan ketahapan
transesterifikasi maka akan terbentuk
HASIL DAN PEMBAHASAN a. Hasil banyak sabun (reaksi saponifikasi). Oleh
penentuan kandungan air dan ALB karena itu, sebelum dilakukan tahapan
dari CPO esterifikasi dan transesterifikasi
kandungan air tersebut harus diturunkan
Hasil produksi biodiesel sangat dengan cara mendidihkannya di atas titik
ditentukan dari besarnya kandungan air didih air pada suhu 105 oC selama 1
dan asam lemak bebas dari bahan baku jam.
yang digunakan. Jika suatu sampel

JOM FMIPA Volume 2 No. 1 Februari 2015 208


Tabel 1. Hasil Penentuan Kandungan Air dan ALB dari CPO
No Parameter Sebelum Esterifikasi Setelah Esterifikasi

sebelum setelah sebelum setelah setelah


dicuci dicuci dicuci dicuci dipanaskan (%)
1 Kandungan asam 5,586 0,9528 1,5728
lemak bebas
2 Kandungan Air 0,4 0,37 0,0516 0,1696 0,0020

(%) (%) (%)

1. Hasil biodiesel dengan variasi


reaksi esterifikasi

Pada reaksi esterifikasi


digunakan variasi berat katalis
H2SO4 (1, 2 dan 3 g) dan variasi
rasio mol minyak : metanol (1:6,
1:12, 1:18, 1:24 dan 1:30) untuk
produksi biodiesel.

a. Pengaruh variasi Gambar 1. Grafik pengaruh


berat katalis H2SO4 variasi berat katalis
H2SO4 pada hasil
Pada pembuatan biodiesel biodiesel
yang menggunakan CPO
diperlukan tahapan esterifikasi. Berdasarkan Tabel 1 CPO
Tahapan esterifikasi memerlukan mengandung asam lemak bebas
katalis asam seperti H2SO4 dalam yang relatif tinggi, yaitu
reaksinya. Tahapan esterifikasi 5,0187%. Pada penelitian ini,
bertujuan untuk menurunkan variasi berat katalis H2SO4 yang
asam lemak bebas karena digunakan adalah 1, 2, dan 3 g
produksi biodiesel asam lemak dengan rasio mol minyak:
bebasnya harus kecil dari 2% metanol 1:6 pada suhu 70 oC
(Kurniasih, 2008). selama 3 jam. Pada Gambar 1
hasil perolehan biodiesel
maksimum pada berat katalis
2% sebesar 60,99%. Pada berat

JOM FMIPA Volume 2 No. 1 Februari 2015 209


katalis 1 hingga 2 g mengalami bereaksi dengan metanol. Oleh
peningkatan hasil biodiesel, karena itu, metanol yang tersisa
sedangkan pada berat katalis 3 g lebih banyak dan biodiesel yang
mengalami penurunan. Jika dihasilkan sedikit (Zahriyah,
berat katalis yang digunakan 2009).
melebihi kondisi optimum, maka Menurut Syah (2006), jika
konversi biodiesel yang konsentrasi metanol ditingkatkan
dihasilkan akan menurun. Pada atau dikurangi dari kondisi
tahapan esterifikasi, katalis asam optimum maka tidak ada
dengan cepat mengkonversi peningkatan yang berarti dalam
asam lemak bebas menjadi metil produksi biodiesel tetapi
ester dan air. Jumlah katalis kelebihan atau kekurangan
asam yang digunakan sangat metanol mengakibatkan
mempengaruhi kandungan asam terjadinya peningkatan
lemak bebas yang bereaksi pembentukan gliserol dan sabun.
dengan metanol membentuk Sintesis biodiesel menggunakan
metil ester dan air (Arita, 2008). rasio mol minyak: metanol 1:24
pada bahan baku minyak jelantah
b. Penggunaan variasi rasio mol telah dilaporkan oleh Zahriyah
minyak : metanol (2009) mendapatkan hasil
biodiesel sebesar 74,02% .
Pada pembuatan biodiesel
digunakan metanol berlebih
supaya minyak atau lemak yang
digunakan terkonversi secara
total membentuk ester. Oleh
karena itu, untuk
mengoptimalkan konsentrasi
metanol, maka dilakukan variasi
molar metanol terhadap minyak
yaitu 1:6; 1:12; 1:18; 1:24 dan
1:30 dengan berat ktalis H2SO4
2%. Pada Gambar 2 dapat dilihat
bahwa hasil biodiesel tertinggi
diperoleh pada rasio mol 1:24 Gambar 2. Grafik pengaruh
sebesar 67,41%. Hal ini variasi rasio mol
disebabkan karena asam lemak minyak : metanol
bebas telah habis bereaksi dengan pada
metanol sehingga jika lebih dari hasil biodiesel
kondisi optimum tidak ada lagi
asam lemak bebas yang dapat

JOM FMIPA Volume 2 No. 1 Februari 2015 210


KESIMPULAN si. Jurnal Teknik Kimia.
18 (2) : 34-43.
Biodiesel dapat diproduksi
dari bahan baku Crude Palm Oil Asbinar, S. 2014.
(CPO) melalui tahapan reaksi Transesterifikasi Minyak
esterifikasi dengan katalis Goreng Bekas Untuk
H2SO4 dan transesterifikasi Produksi Biodiesel
dengan katalis CaO dari Dengan
cangkang kerang darah pada Katalis CaO Dari Limbah
suhu kalsinasi 800 oC selama 10 Cangkang Kerang Darah
jam. Kandungan ALB CPO (Anadara Granosa)
o
sebesar 5,0187% dan setelah Kalsinasi 800 C. Skripsi.
dilakukan tahapan esterifikasi Jurusan Kimia Fakultas
kandungan ALB berkurang Matematika dan Ilmu
menjadi 0,9528%. Hasil Pengetahuan Alam.
biodiesel optimum diperoleh Universitas Riau,
sebesar 67,41% pada berat Pekanbaru.
katalis H2SO4 2 g dengan rasio
mol minyak: metanol 1:24 Dogra, S.K. dan S. Dogra. 1990.
selama 3 jam pada suhu 65 oC. Kimia Fisik dan Soal-
soal. Universitas
Indonesia, Jakarta.
UCAPAN TERIMA KASIH
Erningpraja, L dan Dradjat, B.
2006. Pusat Penelitian
Terima kasih penulis
Kelapa Sawit.
ucapkan kepada kepada
Warta Penelitian dan
Laboratorium Riset Sains
Pengembangan
Material yang telah
Pertanian. ISSN 0216-
menyediakan fasilitas untuk 4427. 28 (3).
penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA Hasan, F. 2014. GAPKI
Perkirakan Produksi
Arita, S., Dara, M. B., dan CPO Indonesia Tahun Ini
Prawan, J. 2008. Tembus 28 Juta Ton.
Pembuatan Metil Jaring News, Jakarta.
Ester Asam Lemak dari
CPO Off Grade dengan Hikmah, M.N., dan Zuliyana.
Metode 2010. Pembuatan Metil
Ester (Biodiesel) dari
EsterifikasiTransesterifika Minyak Dedak dan
Metanol Dengan Proses

JOM FMIPA Volume 2 No. 1 Februari 2015 211


Esterifikasi dan Syah, A.N.A. 2006. Mengenal
Transesterifikasi. Skripsi. Lebih Dekat Biodiesel
Jurusan Teknik Kimia Jarak Pagar Bahan
Fakultas Teknik. Bakar Alternatif Yang
Universitas Ramah Lingkungan.
Diponegoro, Agromedia, Jakarta.
Semarang.
Ketaren, S. 1986. Minyak dan Utami, W. 2013. Sintesis
Lemak Pangan. Biodiesel menggunakan
Universitas Indonesia, Katalis yang
Jakarta. Bersumber dari Cangkang
Kerang Darah (Anadara
Kurniasih, E. 2013. Produksi granosa). Skripsi.
Biodiesel Dari Crude Jurusan Kimia Fakultas
Palm Oil Melalui Reaksi Matematika dan Ilmu
Dua Tahap. Laporan Pengetahuan Alam.
Hasil Penelitian. Universitas Riau,
Program Studi Teknik Pekanbaru.
Kimia. Politeknik Negeri
Zakaria, S. 2014. Pembangunan
Lhokseumawe, Aceh.
Kilang Minyak Jadi
Pratama, A. F. 2013. GAPKI : "Anak Tiri" Kedua
Sisa Ekspor CPO Capres-Cawapres.
Digunakan Untuk Bio Okezone, Jakarta
Diesel. Tribunnews.com,
Jakarta.

JOM FMIPA Volume 2 No. 1 Februari 2015 212


JOM FMIPA Volume 2 No. 1 Februari 2015 212

You might also like