Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
dr. Suci Nurannisa Yusuf
1
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
Disusun sebagai salah satu syarat dalam menempuh Program Dokter Internsip di
UPT Puskesmas Patuk 1
Disusun oleh :
dr. Suci Nurannisa Yusuf
I. LATAR BELAKANG
Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang
sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Kebutuhan nutrisi selama laktasi
didasarkan pada kandungan nutrisi air susu dan jumlah nutrisi penghasil susu. Ibu
menyusui disarankan memperoleh tambahan zat makanan 800 Kkal, kebutuhan
kalori ini lebih tinggi bila dibanding saat kehamilan. Kandungan kalori ASI rata-
rata yang dihasilkan ibu dengan nutrisi baik adalah 70 kal/100 ml, dan kira-kira 85
kal diperlukan oleh ibu untuk tiap 100 ml yang dihasilkan. Rata-rata ibu
2
menggunakan kira-kira 640 kal/hari untuk 6 bulan pertama dan 510 kal/hari
selama 6 bulan kedua untuk menghasilkan susu normal.
3
ml pada bulan pertama, sedangkan ibu dengan gizi kurang hanya memproduksi
ASI sekitar 500 - 700 ml.
Status gizi ibu menyusui di pengaruhi oleh prinsip, dan faktor yang mesti
diperhatikan dalam pemenuhannya.
4
Apabila gizi ibu tidak di penuhi dengan baik semasa hamil dan menyusui tentu
akan menimbulkan dampak negative terhadap status gizi ibu, kesehatan ibu dan
anak karena ASI yang akan dihasilkan akan berkualitas rendah.
Zat gizi yang dibutuhkan antara lain:
Energi. Karena kondisi ibu yang sedang hamil, maka membutuhkan tambahan
masukan energi untuk mencukupi kebutuhan untuk ibu dan janin. Untuk itu
dibutuhkan sebesar 700 kkal/hari (6 bulan pertama menyusui). Untuk 6 bulan
kedua dibutuhkan sekitar rata-rata 500 kkal/ hari dan pada tahun kedua dianjurkan
tambahan sebanyak 400 kkal/hari.
Protein. Tambahan protein dibutukan sebesar 16 g/hari untuk 6 bulan pertama.
Pada 6 bulan kedua dibutuhkan protein sekitar 12 g/hari dan untuk tahun kedua
dibutuhkan sebesar 11g/hari.
Zat besi. Terdapat sebanyak 0,3 mg/ hari dikeluarkan dalam bentuk ASI. Oleh
karena itu perlu ditambahkan dengan basal loss sehari-hari. Rata-rata kebutuhan
zat besi untuk 6 bulan pertama menyusui adalah 1,1 mg/hari. Sehingga
memerlukan tambahan zat besi sebesar 5 mg/ hari.
Kalsium. Diperlukan tambahan dalam jumlah yang cukup besar sekitar 400 mg,
karena dalam proses produksi ASI, tubuh juga menjaga konsenterasi kalsiun
dalam ASI relative konstan baik dalam kondisi intake kalsium cukup atau kurang.
Jika intake kalsium tidak mencukupi maka kebutuhan kalsium dalam produksi
ASI akan diambil dari deposit yang ada pada tubuh ibu, termasuk dalam tulang.
Vitamin D. Penting untuk kesehatan gigi dan pertumbuhan tulang.
Vitamin B-6. Memetabolisme lemak dan protein, memfasilitasi pertumbuhan sel,
mendukung syaraf dan sistem kekebalan. Vitamin B-6 sangat dibutuhkan bagi
produksi sel darah merah dan putih.
Folic Acid (Asam folat). Mensintesis DNA dan membantu dalam pembelahan sel.
Vitamin B-12. Mendukung sistem saraf dan produksi sel darah merah.
Zinc (Seng). Mendukung sistem kekebalan tubuh yang sehat dan penting
dalam penyembuhan luka.
Tabel Kebutuhan Gizi Ibu Menyusui
Protein (g) + 16 + 12
5
Riboflavin (mg) + 0,4 + 0,3
Niasin (mg) +3 +3
Vitamin C (mg) + 25 + 10
Magnesium (mg) + 40 + 30
Besi (mg) +2 +2
Iodium (g) + 50 + 50
Selenium (g) + 25 + 20
Kandungan vitamin dan mineral dapat memastikan bahwa ibu dan bayi
memperoleh nutrisi yang mereka butuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan
yang sehat. Semua gizi tersebut dapat didapatkan pada:
a) Sayur-sayuran
Sayuran merupakan sumber utama makanan yang kaya zat besi, serat, asam folat,
beta-carotene, vitamin C, lycopene, flavonoids dan beta-glucans. Makan-makanan
kaya zat besi membantu memelihara tingkat energi Anda sekaligus mampu
mencegah anemia. Folate atau asam folat sangat penting dalam pembentukan sel
darah merah. Jika Anda suka sayuran mentah, coba makan bayam, selada, tomat,
ketimun, dan jamur. Jika Anda memilih sayuran yang telah dimasak,
pertimbangkan gambas, kacang polong, jagung, kentang, dan labu. sebaiknya
makan 3-5 hidangan sayuran setiap hari.
b) Buah-buahan
Buah yang sehat dan warnanya terang bagus dikonsumsi setelah makan.
Kandungan vitamin A, B, K, dan C dalam buah baik untuk membangun sistem
kekebalan tubuh ibu dan bayi. Asupan buah juga membantu tubuh penyerapan zat
besi. Konsumsi buah-buahan seperti blueberry dan strawberry sangat disarankan
6
karena mengandung anti oksidan dan serat tinggi. Buah dapat dimakan dalam
keadaan alami, beku atau dijus. Usahakan makan 3-5 porsi buah setiap hari.
c) Kacang-kacangan
Kacang mengandung banyak protein dan merupakan sumber lemak sehat. Protein
penting memperbaiki sel-sel vital dalam tubuh. Banyak kacang-kacangan yang
juga mengandung vitamin B, E, C, folat, kalium, kalsium, magnesium dan fosfor.
Tingkat cukup kalsium diperlukan untuk membangun tulang yang sehat dan gigi.
Kacang juga baik untuk camilan termasuk kenari, kacang pinus, kemiri, hazelnut,
kacang Brasil dan pistachio.
d) Ikan
Ikan tinggi omega 3 yang penting bagi pertumbuhan bayi. Tapi ingat, menurut US
Environmental Protection Agency (EPA), ibu menyusui tidak boleh makan ikan
hiu, ikan todak, makarel raja, atau ikan ubin karena tingkat kandungan merkurinya
sangat tinggi. Ikan salmon pollock tuna dan ikan patin masih aman dikonsumsi
12 ons seminggu karena termasuk jenis ikan rendah merkuri.
Hal yang paling penting dalam memenuhi gizi adalah menjaga pola
makanan bergizi untuk ibu menyusui, terutama makanan yang banyak
mengandung protein, vitamin, mineral, dan cairan.
Berikut beberapa contoh makanan serta nilai gizi yang dikandungnya
7
lemak
8
panjang hormon dalam pil masih belum diketahui. Pil KB juga diketahui
mengurangi produksi susu. Namun, pil POP (Progesteron Only Pil / low-dose)
tidak mempengaruhi produksi susu, dan pada kasus khusus pil ini boleh di
gunakan (misalnya pada kasus ibu Diabetes yang tidak boleh hamil). Namun,
kebanyakan wanita sebaiknya menggunakan metode KB alamiah, kondom, atau
IUD daripada menggunakan KB hormonal.
9
Telur 50 (1 butir) 50 (1 potong) 50 50
Berdasarkan hasil uraian diatas, Gizi pada ibu menyusui sangat erat
kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh
kembang bayi. Bila pemberian ASI berhasil baik, maka berat badan bayi akan
meningkat, integritas kulit baik, tonus otot serta kebiasaan makan yang
memuaskan.
Pada ibu yang menyusui memerlukan penambahan kalori, dimana tiap 100
besarnya energi yang diperlukan untuk memproduksi ASI sehari sebanyak 850 cc.
interaktiv dengan ibu-ibu yang memiliki bayi. Metode ini dinilai paling tepat dan
10
IV. PELAKSANAAN
pukul 11.00 di Posyandu Widoro Wetan. Penyuluhan ini dihadiri oleh 11 orang.
leaflet. Materi disusun cukup menarik dengan menyertakan gambar di pada leaflet
agar lebih mudah dipahami. Penyuluhan kurang lebih sekitar 15 menit yang
memberikan sedikit pertanyaan balik kepada para ibu menyusui tentang materi
yang sudah dipersentasikan. Monitoring dan evaluasi dalam jangka panjang cukup
susah dilakukan karena membutuhkan waktu yang cukup lama untuk melihat dan
menilai manfaat dari penyuluhan ini. Akan tetapi kami menekankan bahwa
11
LAMPIRAN
12