You are on page 1of 10

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) V

Minggu ke 7 untuk ujian tengah semester


SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) VI

A. 1. Pokok Bahasan : Anatomi dan Biologi Ayam


A. 2. Pertemuan minggu ke : 8 dan 9 (4 jam)
B. Sub Pokok Bahasan
1. Keistimewaan unggas disbanding mamalia
2. Ekstoderm dan endoderm
3. Bentuk comb dan berbagai tipe bulu ayam
4. Alat penutup tubuh (kulit dan bulu)
5. Sistem kerangka
6. Sistem perototan
7. Darah
8. Sistem pembuangan
9. Sistem syaraf

C. Tujuan:
Mempelajari dan menjelaskan perbedaan biologi antara unggas dan
mamalia. Menjelaskan dan menerangkan pula peranan ekstodermis dan
endodermis. Disamping itu juga menerangkan dan menjelaskan fungsi bulu, kulit,
system kerangka, perototan. Dengan menerangkan peranan darah, system
pembuangan dan system syaraf maka mahasiswa menjadi lebih jelas tentang
fungsi fisiologi.

D. Uraian Bahasan
Anatomi dan Biologi Ayam
1. Sifat istimewa ayam dan perbedaanya dengan ntamalia

Dibanding dengan mamalia, ternyata unggas mempunyai beberapa kelebihan


antara lain:
1. Unggas termasuk hewan homeoterm (homeothermic) artinya temperatur
tubuh selalu konstan 40-41 C.
2. Kecepatan metabolisme tinggi ( 4 jam) artinya sejumlah pakan yang dimakan

Universitas Gadjah Mada


akan dikeluarkan lagi sebagai ekskreta setelah 4 jam mengalami metabolisme.
3. Kehidupannya dimulai dari telur sehingga embrio berkembang di luar tubuh
induk.
4. Tubuh kompak dan tulang ringan sehingga ayam bisa terbang
5. Temperatur tubuh tinggi (105-109,5 F atau 40-41C)
6. Sistem syaraf berkembang baik , tetapi tidak punya syaraf pembau dan
kelenjar keringat.
7. Pernafasan cepat dengan pulsus tinggi
a. Embrio (1 -9 hari) 130-230 kali/menit
b. DOC 300 kali/menit
c. DOC dalam perjalanan 560 kali/menit
d. Breed ringan (misal White Leghorn) 330 kali/menit
e. Breed berat (misal Rhode Island Red) 250 - 300 kali/menit.
Perbedaan unggas dengan mamalia antara lain:
1. Pertumbuhannya relatif cepat.
2. Alat reproduksi hanya sebelah kiri yang berkembang, sedangkan yang kanan
mengalami rudimenter sehingga unggas tidak mampu bertelur 2 butir/hari.
3. Perkembangan embrio terjadi di luar tubuh induk.
4. Embrio mengambil bahan makanan dari dalam telur sehingga induk tidak
mampu menambahkannya.
5. Tidak terdapat siklus estrus dan tidak terjadi dobel ovulasi, sebab ovulasi akan
terjadi beberapa saat (30 menit) setelah peneluran, dan ovulasi berikut tidak
akan terjadi apabila di dalam oviduk masih terdapat telur. Pembentukan
bagian-bagian tubuh ayam, dimulai dari telur yang tumbuh dan
berkembang di luar tubuh. Secara skematik perkembangan bagian-bagian ini
adalah sebagai berikut:

Universitas Gadjah Mada


2. Ekstoderm dan endoderm
Ayam mempunyai kulit relatif tipis dibanding mamalia dan tidak terdapat
kelenjar pada kulit kecuali uropigial (kelenjar minyak) yang terdapat pada ekor
bagian atas. Beberapa bagian tubuh seperti comb, gelambir, lobang telinga
menyatu dengan kulit bagian dalam (dermis), sedangkan bulu, paruh, sisik dan
kuku tumbuh pada bagian epidermis (bagian luar). Comb dan gelambir
memberikan gambaran terhadap perkembangan gonade dan sekresi hormon
sexual. Warna kulit tergantung dari pigment yang terdapat di atas atau di bawah
jaringan kulit. Warna kuning disebabkan pigmen karotin (lipokrom) yang terdapat
di epidermis tetapi tidak ada pigmen melanin. Warna hitam dan variasinya
disebabkan pigmen melanin pada epidermis. Warna hitam pada kaki disebabkan
terdapatnya melanin pada epidermis dan dermis. Warna biru pada kaki
disebabkan pigmen melanin di bawah jaringan dermis. Melanin pada dermis dan
karotin di bawah epidermis memberikan warna hijau. Ayam broiler dengan warna
kulit dan kaki kuning lebih disenangi konsumen daripada broiler berkulit putih.
Pemucatan warna pada kulit atau paruh dan kaki mempunyai hubungan
dengan produksi telur dimana pemucatan terjadi pada:
Vent (kloaka) dan cincin mata berarti ayam berproduksi7hari
cuping telinga ayam telah berproduksi 14 hari
paruh menunjukkan ayam telah berproduksi 6 minggu
shank berarti ayam sudah berproduksi 6 bulan
Dengan melihat pemucatan tersebut maka dapat digunakan sebagai salah satu
indikator lama berproduksi atau seleksi ayam yang berproduksi, sedangkan ayam
dengan kulit pucat atau kuning padahal seharusnya ayam sudah berproduksi
maka ayam harus dikeluarkan (culling).
Pada saat perkembangan embrio, maka lapisan luar (ektoderm) akan
berkembang menjadi kulit, bulu, punggung, kaki dan sistem syaraf. Lapisan
tengah (mesoderm) berkembang menjadi tulang, otot, darah dan organ kelamin.
Lapisan dalam (entoderm) berkembang menjadi saluran pencernaan, organ
pernafasan dan kelenjar (organ sekretoris).

Universitas Gadjah Mada


3. Bentuk Comb dan Berbagai Tipe Bulu Ayam
Standard bulu dan comb (jengger) dari berbagai ayam memberikan
perbedaan terhadap bangsa dan varietas. Tidak ada standard yang baku terhadap
bentuk jengger dan warna bulu, karena setiap bangsa mempunyai ciri warna bulu
dan jengger yang spesifik. Beberapa contoh bulu dan comb ayam seperti pada
gambar 21 berikut:

4. Alat penutup tubuh


Peranan bulu pada unggas adalah:
1. Insulasi tubuh terhadap panas dan dingin artinya mampu melindungi tubuh
dari pengaruh panas dan dingin.
2. Membantu menghangatkan tubuh.
3. Untuk terbang.
4. Dapat digunakan sebagai identifikasi penyakit.
5. Identifikasi defisiensi nutrien, bulu akan kusam dan mudah patah apabila
kekurangan salah satu nutrien dalam pakan.
6. Identifikasi produksi telur dan umur ayam.

Pertumbuhan bulu dimulai pada hari ke lima penetasan dengan


tumbuhnya folikel (germ) yaitu pin feather sehingga saat menetas bulu sudah
lengkap. Berat bulu sekitar 4 - 9% berat badan tergantung dari jenis kelamin, umur
dan individu. Bulu tumbuh pada traktus bulu (pterylae) pada bahu, paha, ekor,
dada, leher, perut, kaki, punggung, sayap dan kepala dengan 34 jenis bulu
(gambar 22). Secara alami bulu akan meranggas (molting) yang diikuti dengan
berhentinya produksi telur, tetapi apabila bulu sudah lengkap maka ayam akan
bertelur kembali. Meluruh merupakan fenomena fisiologi yang terbagi dalam 3
tahapan:
1. Meluruh pertama pada ayam umur 6-8 hari dan berakhir pada umur 4 minggu
yaitu dengan ditandai pergantian bulu kapas menjadi bulu normal.
2. Molting kedua terjadi pada umur 7-12 minggu, yaitu dengan tumbuhnya bulu
seksual primer akibat dari terjadinga dewasa kelamin fisiologis.
3. Rontog bulu ke tiga dimulai pada umur 16-18 bulan dimana sudah terjadi
penurunan produksi akibat kelelahan reproduksi.

Universitas Gadjah Mada


Meluruhnya bulu pada ayam ini dipengaruhi oleh hormon tiroid dari
kelenjar tiroidea. Lama waktu molting sangat bervariasi tergantung dari individu.
Ayam yang mempunyai produksi rendah mengalami molting 6-8 minggu, tetapi
ayam yang mempunyai produksi tinggi hanya membutuhkan waktu 2-4 minggu.
Rontognya bulu dapat terjadi ketika diangkut dari satu tempat ketempat lain,
ventilasi kandang yang kurang baik, terlalu banyak ayam dalam kandang (over
crowded), kekurangan makan dan minum, udara kandang yang terlalu panas.
Konsekuensi dari molting ini ayam menjadi sangat resisten terhadap penyakit,
khususnya coryza.
Meluruh dibedakan menjadi dua yaitu alamiah dan paksaan
(force molting/induce molting). Force molting mempunyai arti penting, karena:
a. mengatur pemasaran telur, artinya peternak dapat melaksanakan
molting agar produksi telur menurun sehingga harga telur dapat
meningkat.
b. mengatur siklus produksi.
c. mengurangi ready to lay bibit, apabila bibit (DOC) mahal dan sulit
didapat maka peternak dapat memberdayakan ayam afkhir sebagai
pengganti bibit.
d. memperpanjang periode produksi.
e. meningkatkan berat telur, artinya berat telur setelah meluruh akan
lebih tinggi bidanding sebelum meluruh.
Meluruhnya bulu dimulai dari kepala, leher, dada dan perut, badan bagian
samping, sayap dan terakhir pada ekor. Setelah bulu sayap dan ekor meranggas
maka produksi telur mulai menurun kemudian berhenti bertelur beberapa minggu
dan akan bertelur kembali setelah bulu tumbuh kembali. Setelah terjadi molting,
ayam membutuhkan pakan dengan protein yang cukup baik, karena untuk
mengganti 125 g bulu membutuhkan 85-88% pakan yang kaya akan asam amino
lisin, sistin, leusin dan treonin atau setara dengan 112 g protein/kg pakan (Say,
1995). Ada sementara ayam yang tidak tumbuh bulu pada bagian leher, sehingga
dinamakan leher gundul (Legund). Hal ini disebabkan oleh genetik yaitu adanya
gen Na.
Sehelai bulu mempunyai tangkai utama yang disebut shaft, bagian bulu
yang bertautan dengan kulit dinamakan root dan bagian luar dinamakan rachis.
Cabang paling awal dekat kulit terdapat sepasang barbules dan arah cabang bulu

Universitas Gadjah Mada


dinamakan barb. Nama bulu biasanya tergantung dari lokasi dan fungsinya,
misalnya: bulu lunak/halus pada sayap disebut perinal, dan pada ekor dinamakan
tectrices.

5. Sistem Kerangka (Tulang)


Tulang tersusun dari 76% bahan anorganik dan 25% bahan organik.
Fungsi tulang adalah:
1. Tempat pertautan otot-otot sehingga membentuk tubuh.
2. Melindungi organ dalam seperti alat pencernaan, jantung, hati, alat
reproduksi.
3. Tempat sumsum untuk pembentukan sel darah merah dan sel darah
putih
4. Untuk bernafas, yaitu meringankan tubuh saat terbang.
Tulang pada ayam kompak, ringan dan sangat kuat. Tulang leher dan ekor
mudah digerakkan, tetapi tulang utama pembentuk badan hanya mampu
memberikan satu gerakan karena berfusi dengan tulang sayap. Tulang unggas
bersifat pneumatic atau berongga yang berhubungan dengan kantong udara,
terutama tulang skull, humerus, klavikel, keel, lumbar dan sakral yang
berhubungan langsung dengan sistem pernafasan. Tulang humerus langsung
berhubungan dengan sistem pernafasan, saat ayam mengangkat sayap maka
trachea akan menutup, hal itu terjadi sebaliknya.
Beberapa tulang antara lain tibia, femur, pubis, sternum, iga, ulna dan
skapula dinamakan pula dengan tulang meduler (medullary bone), karena mampu
menyimpan kalsium saat telur tidak atau belum terbentuk, tetapi kalsium tersebut
dilepas kembali saat pembentukan kerabang telur. Proses pelepasan dan
penyimpanan kalsium pada tulang ini dikontrol oleh hormon estrogen. Hampir 12%
tulang dari ayam dara berupa tulang meduler, malahan 30% tulang rusuk juga
terdiri dari tulang meduler. Tetapi pada ayam jantan atau ayam betina fenomena
ini tidak terjadi. Pada pullet (ayam dara menjelang bertelur) akumulasi kalsium
pada tulang meduler terjadi 10 hari sebelum ovulasi pertama, karena sekitar 40%
dari kalsium tulang hanya mampu untuk membentuk 6 butir telur. Kalsium tersedia
pertama kali pada pullet untuk pembentukan telur pertama dinamakan appetit
calsic spesific. Untuk mencukupi kebutuhan kalsium pada ayam petelur perlu
mendapatkan kalsium tambahan dari pakannya. Susunan tulang terdiri dari:

Universitas Gadjah Mada


Vertebrae cervicalis (13-14 ruas) yang berguna untuk menggerakkan leher.
Vertebrae columnalis atau vertebrae dorsalis ada 7 ruas. Tulang ini melakukan
fusi bersama-sama untuk membentuk persendian tulang.
Vertebrae pygostyle dan urostylus membentuk coccygeal terbentuk 4 ruas
Tulang rusuk 7 buah
Pada sayap terdapat 3 jari dan hanya satu yang berkembang
Tulang pubis, terdiri dari vertebrae sacral dan vertebrae lumbal masing-masing
7 buah yang menyebabkan tulang ini menjadi elastis saat terjadinya
oviposition. Tulang pubis digunakan untuk deteksi produksi telur, dimana jarak
antara tulang pubis untuk ayam yang berproduksi tinggi minimal 3 jari dan jarak
antara kloaka dengan sternum minimal 4 jari dibentangkan.
Menurut tempatnya terdapat tulang:
1. Tulang thorax yang terdiri dari sternum dan rusuk (iga). Tulang rusuk terdiri
dari 7 buah dimana tulang ke 2-5 saling bertautan sehingga dinamakan
uncinate apophysis yang mampu membentuk rongga dada yang kuat.
2. Tulang-tulang anterior limb yang membentuk sayap antara lain tulang
humerus, radius, ulna, carpus. Jari ketiga, melacarpus dan phalange.
3. Tulang posterior limb yang terdiri dari femur, patella, tibia dan fibula,
tarsometatarsus dan phalanges. Phalanges ini tersusun dari 3 tulang bagian
depan dan satu di bagian belakang. Pada umumnya ayam mempunyai 4 jari,
namun ada beberapa bangsa ayam yang mempunyai 5 jari.

6. Sistem Perototan
Fungsi otot pada unggas antara lain untuk:
a. gerakan tubuh
b. generate yaitu meningkatkan suhu tubuh
c. pembentuk tubuh
Dikenal ada 4 jenis otot pada unggas yaitu:
1. Pektoralis yang terdapat pada sayap, strenum dan lunas perahu
(keel) yang berfungsi untuk terbang.
2. Pektineus (ambiens) yang menyebabkan ayam mampu bertengger
dan tidur di tempat bertengger tanpa jatuh
3. Dermal yang digunakan untuk menggerakkan bulu
4. Gastroknemius yaitu otot paha

Universitas Gadjah Mada


Otot merupakan bagian utama yang penting sebagai sumber daging,
sebab kualitas karkas ditentukan oleh jumlah daging yang terdapat pada karkas.
Dikenal beberapa otot pada unggas antara lain otot yang melekat pada tulang
(disebut daging), otot lunak antara lain usus, paru-paru dan jantung. Daging dada,
paha, sayap merupakan daging yang dominan pada karkas.
Menurut wamanya otot unggas dibedakan dalam dua kategori yaitu otot
polos (putih) antara lain daging dada dan merah (misalnya otot paha dan sayap).
Otot merah mengandung mioglobin, zat besi dan pembawa oksigen lebih banyak
dibanding otot polos (putih). Pada otot terdapat syaraf untuk menggerakan otot
apabila ada rangsangan dan terdapat pula pembuluh darah sebagai pembawa
oksigen dan gas karbon dioksida.

7. Darah
Sebagai pemompa darah, ayam mempunyai 4 bilik pada jantung yaitu 2
atrium dan 2 ventrikel. Berat darah pada unggas 8% berat tubuh (pada anak ayam
umur 1-2 minggu) dan 6% pada ayam dewasa. Tekanan darah 350 kali/menit
(Leghorn), 250 kali/menit (RIR), atau 300-560 kali/menit (DOC saat di kirim ke
peternak). Fungsi darah antara lain untuk:
1. transport O2 dan CO2 untuk diedarkan ke seluruh tubuh.
2. transport nutrien ke sel-sel di seluruh tubuh.
3. mengatur temperatur tubuh dan alat transport sisa metabolik, hormon, dan
enzim.
Ayam mempunyai 2,5 - 3,5 juta sel darah merah (cdm)/m3 (tergantung
umur dan jenis kelamin), ayam jantan mempunyai sel darah merah 500.000/m3
lebih banyak dibanding ayam betina. Tidak seperti pada mamalia, sel darah merah
ayam mempunyai inti yang mengandung hemoglobin dan pembawa pigmen
darah. Spleen merupakan organ yang berasosiasi dengan sirkulasi darah. Spleen
terdapat di dekat gizard dimana sel darah merah dan sel darah putih dibentuk.
Darah unggas terdiri dari plasma darah dan sel darah. Plasma darah terdiri
dari protein (albumin, globulin dan fibrinogen), lemak dalam bentuk kolesterol,
fosfolipid, lemak netral dan asam lemak dan mineral anorganik terutama kalsium,
potasium dan yodium. Sel darah terdiri dari sel darah merah (eritrosit), trombosit,
leukosit (heterofil, eosinofil, basofil, limfosit dan monosit).

Universitas Gadjah Mada


8. Sistem Pembuangan
Sistem pembuangan air dan hasil metabolisme diatur dan disaring oleh
ginjal (kidney), sehingga ginjal ini berfungsi pula sebagai pengatur keseimbangan
asam-basa dan keseimbangan osmose bagi cairan tubuh. Hasil penyaringan air
dan sisa metabolik pada ginjal adalah asam urat yang dibuang bersama urine
bercampur dengan feces, sehingga dinamakan ekskreta. Tempat keluar dari
pembuangan ini dinamakan urodeum. Urine yang dihasilkan oleh apparatus
urinary di kidney bersifat volumineus yang mempunyai 3 lobang,diantara tulang
pelvis, lumbal dan sacral. Dua dari 3 lobang diantaranya untuk ureter yang
mengalirkan urine ke kloaka.

9. Sistem Syaraf
Sistem syaraf pada unggas berintegrasi dengan fungsi tubuh yang diatur
oleh sistem syaraf yang berpusat di otak. Elemen pokok sistem syaraf adalah sel
nervus dan berfungsi memerintah untuk menjalankan proses. Sel-sel nervus
terpusat di otak, spinal cord, dan ganglion. Sistem syaraf dibagi menjadi dua yaitu
somatik atau serebro-spinal yang merupakan bagian dari sistem syaraf pusat yang
mengontrol aktivitas tubuh dan sistem atonomi yang bertanggungjawab terhadap
koordinasi gerakan yang tidak diatur sistem otonomi yaitu gerakan jantung, usus
dan aliran darah. Hipotalamus yang terdapat pada otak mengatur mekanisme
kenyang dan lapar, regulasi sekresi dari pituitaria anterior, agresivitas dan
kompartemen sexual (Cupps, 1991). Syaraf optik berkembang dengan baik
sehingga unggas dapat dengan segera mengenal warna seperti halnya responsif
terhadap suara. Sebaliknya syaraf perasa dan pembau kurang berkembang
dengan baik, namun ayam mampu membedakan pakan meskipun rasa pakan
tidak penting bagi ayam.

D. Pemahaman:
1. Apa kelebihan unggas dibandingkan dengan hewan mamalia dan apa
perbedaan unggas dengan mamalia?
2. Menurut terjadinya bagian-bagian tubuh unggas terjadi dari jaringan
ekstoderm, mesoderm dan endoderrn. Bagian-bagian mana saja yang
terbentuk dari setiap jaringan tersebut?
3. Ada berapa macam warna kulit dari ayam dan apa penyebabnya?

Universitas Gadjah Mada


4. Pemunculan warna kulit dan kaki memberikan indikasi kuat dengan produksi.
Terangkan bagaimana identifikasi dan prakiraan produksi berdasarkan
pemucatan kulit?
5. Apa peranan bulu pada unggas?
6. Ambil sehelai bulu ayam, kemudian gambarkan anatominya dan sebutkan
bagian-bagiannya?
7. Apa yang saudara ketahui tentang force molting (induce molting) dan berapa
kali molting terjadi pada ayam?
8. Ada berapa penyebab terjadinya molting pada ayam?
9. Apa peranan kerangka ayam dan sebutkan nama bagian-bagian dari tulang
ayam?
10. Apa yang saudara ketahui tentang tulang meduler dan tulang yang bersifat
pneumatic?
11. Sebutkan susunan tulang utama pada unggas?
12. Sebutkan (dengan disertai contohnya) macam otot pada unggas?
13. Sebutkan beberapa faktor yang mempengaruhi tekanan darah dan sel darah?
14. Terdapat tiga muara pengeluaran pada kloaka ayam, sebutkan tempat
pengeluaran ekskreta ayam. Mengapa feces ayam dinamakan ekskreta?
15. Ceritakan sistem syaraf pada unggas dan sekaligus peranannya dari
masing-masing syaraf tersebut?

Universitas Gadjah Mada

You might also like