You are on page 1of 26

MAKALAH

Penyelesaian Permasalahan dalam Usaha

Home Industry Fun Donuts


Untuk memenuhi tugas Matakuliah Matematika Ekonomi dan Keuangan

yang dibina oleh Bapak Moh. Yasin

Disusun oleh:

Vita Dewi Islami 140312600400


Windy Agustin A. P 140312603278
Zety Azizatul Khoiroh140312602857
Offering I

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN MATEMATIKA

Januari 2016
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah Matematika Ekonomi
dan Keuangan. Adapun isi dari makalah ini adalah bagaimana cara mengatasi
berbagai masalah dalam mengelola usaha Fun Donuts. Makalah ini merupakan
syarat untuk memenuhi tugas Matematika Ekonomi dan Keuangan . Kami juga
tidak lupa untuk mengucapkan banyak terimakasih kepada Dosen Mata kuliah
Matematika Ekonomi dan Keuangan yang selalu membimbing dan mengajari
kami bagaimana cara dan tips-tips dalam membuka usaha dan menyusun makalah
ini. Makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu kritik serta
saran yang membangun masih kami harapkan untuk penyempurnaan makalah ini.
Sebagai manusia biasa kami merasa memiliki banyak kesalahan, oleh karena itu
kami mohon maaf sebesar-besarnya untuk kelancaran penyelesaian makalah ini.
Atas perhatian dari semua pihak kami ucapkan terimakasih.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................

DAFTAR ISI ................................................................................................

DAFTAR TABEL ........................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................

1.2 Tujuan ........................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Agribisnis .................................

2.2 Organisasi Agribisnis ..................................................................

2.3 Manajemen Sumber Daya Manusia ............................................

2.4 Manajemen Produksi dalam Agribisnis ......................................

2.5 Manajemen Pemasaran dalam Agribisnis ...................................

2.6 Manajemen Keuangan dalam Agribisnis ....................................

2.7 Analiaia Nilai tambah .................................................................

2.8 Strategi Pembangunan dengan Analisis SWOT ..........................

BAB III PEMBAHASAN HASIL SURVEI PERUSAHAAN

3.1 Profil Perusahaan ........................................................................

3.2 Organisasi Perusahaan ...............................................................

3.3 Manajemen Sumber Daya Manusia ............................................

3.4 MAnajemen Produksi .................................................................

3.5 Manajemen Pemasaran ...............................................................


3.6 Manajemen Keuangan ................................................................

3.7 Analisis Nilai Tambah .................................................................

3.8 Strategi Pembangunan dengan Analisis SWOT ..........................

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan .................................................................................

4.2 Saran ...........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

Lampiran
DAFTAR TABEl

Tabel 1. Manajemen pemasaran ....................................................................

Tabel 2. Kendala dalam manajemen pemasaran ...........................................

Tabel 3. Biaya tetap .......................................................................................

Tabel 4. Biaya variable .................................................................................

Tabel 5. Biaya total .......................................................................................

Tabel 6. Penerimaan ......................................................................................

Tabel 7. Keuntungan perusahaan ..................................................................

Tabel 8. Kendala dalam manajemen keuangan .............................................

Tabel 9. Analisis nilai tambah ......................................................................

Tabel 10. Strategi pengembangan analisis SWOT ........................................


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Matematika sebagai alat untuk analisis dalam berbagai bidang cabang


disiplin ilmu, mempunyai peranan sangat menonjol sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan. Dalam mempelajari teori ekonomi ilmu-
ilmu sosial, matematika semakin banyak digunakan sebagai alat untuk
mengambil keputusan ataupun perencanaan.

Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang aplikasinya sangat


mempengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemampuan
matematika selalu dibutuhkan, tidak hanya di bidang matematika saja, tetapi
juga mempengaruhi cabang ilmu lainnya. Selain itu, banyak fenomena yang
selalu kita jumpai dan itu menerapkan prinsip-prinsip matematika dalam
kehidupan sehari-hari.

Agar perubahan perilaku itu memberikan hasil sesuai dengan tujuan


pembelajaran matematika maka dituntut keaktifan Mahasiswa dalam belajar.
Mahasiswa harus menyenangi matematika karena matematika memberikan
mereka tantangan dalam proses pengerjaannya. Seharusnya mahasiswa penuh
semangat, kreatif, gigih, dan antusias dalam belajar matematika.

Dalam makalah ini kami akan menjelaskan tentang fungsi ekonomi linear
yang di terapkan pada usaha fun donuts untuk mengatasi berbagai macam
permasalahan.
1.2 Tujuan

Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini untuk memenuhi tugas


matematika ekonomi dan keuangan. Serta meningkatkan pengetahuan penulis
dan pembaca tentang penerapan fungsi ekonomi linier dalam usaha fun
donuts.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Manajemen Pemasaran


Manajemen pemasaran adalah suatu usaha untuk merencanakan,
mengimplementasikan (yang terdiri dari kegiatan mengorganisasikan,
mengarahkan, mengkoordinir) serta mengawasi atau mengendalikan kegiatan
pemasaran dalam suatu organisasi agar tercapai tujuan organisasi secara efisien
dan efektif. Di dalam fungsi manajemen pemasaran ada kegiatan menganalisis
yaitu analisi yang dilakukan untuk mengetahui pasar dan lingkungan
pemasarannya, sehingga dapat diperoleh seberapa besar peluang untuk merebut
pasar dan seberapa besar ancaman yang harus dihadapi.
Manajemen Pemasaran merupakan kegiatan menganalisis, merencanakan,
mengkoordinasikan dan mengendalikan semua kegiatan yang terkait dengan
perancangan dan peluncuran produk, pengkomunikasian, promosi dan
pendistribusian produk tersebut, rnenetapkan harga dan mentransaksikannya,
dengan tujuan agar dapat memuaskan konsumennya dan sekaligus dapat mencaapi
tujuan organisasi perusahaan jangka panjang.

2.2 Fungsi Manajemen Pemasaran


1. Perencanaan pemasaran
Penentuan segala sesuatu sebelum dilakukan kegiatan-kegiatan
pemasaran meliputi: tujuan, strategi, kebijaksanaan serta taktik yang
dijalankan.

2. Implementasi pemasaran
Proses yang mengubah strategi dan rencana pemasaran menjadi
tindakan pemasaran untuk mencapai sasaran. Implementasi mencakup
aktivitas sehari-hari, dari bulan ke bulan yang secara efektif
melalsanakan rencana pemasaran. Kegiatan ini dibutuhkan program
tindakan yang menarik semua orang atau semua aktivitas serta struktur
organisasi formal yang dapat memainkan peranan penting dalam
mengimplementasikan strategi pemasaran. Implementasi yang sukses
tergantung dari beberapa kegiatan kunci yaitu:
a. Pengorganisasian kegiatan pemasaran
Proses menciptakan hubungan antara fungsi personalia
dan faktor fisik (sarana), agar kegiatan pemasaran yang harus
dilaksanakan bisa mancapai tujuan yang benar, meliputi :
pembagian kerja, wewenang, tanggung jawab dan pelaporan
kerja.
Bentuk umum dalam departemen pemasaran yang
modern, antara lain : organisasi fungsional dimana berbagai
aktivitas pemasaran yang berbeda dikepalai oleh spesialis
fungsional: manajemen penjualan, periklanan, riset pemasaran,
pelayanan terhadap pelanggan, manajemen produk baru.
Organisasi geografik, dimana karyawan bagian penjualan dan
pemasaran diberi tugas di negara, wilayah atau distrik tertentu.
b. Pengarahan kegiatan pemasaran
Usaha yang berhubungan dengan segala sesuatu kegiatan
pemasaran agar semuanya itu dapat dilakukan dengan baik,
meliputi:
a.) Pemberian perintah secara baik, harus ada follow up-nya,
secara senderhana, perlu penjelasan sehingga ada pengertian dan
sifatnya harus konsultatif
b.) Motivasi
c.) Kepemimpinan

Perbedaan perbedaan antara pemasaran dan penjualan adalah sebagai


berikut:
1. Penjualan
a Tekanannya pada produk.
b Perusahaan pertama-tama membuat produk dan kemudian
bagaimana menjualnya.
c Perencanaan berorientasi ke jangka pendek, berdasarkan
produk dan pasar
d Tekanannya pada kebutuhan penjual
e Manajemen berorientasi pada laba volume penjualan
2. Pemasaran
a Tekanannya pada keinginan dan kebutuhan konsumen
b Perencanaan berorientasi ke hasil jangka panjang, berdasarkan
produk-produk baru
c Perusahaan pertama-tama menentukan apa yang diinginkan
konsumen dan kemudian menbuat atau mencari jalan keluarnya
bagaimana membuat dan menyerahkan produk tersebut untuk
memenuhi keinginan konsumen.
d Berakhir pada kepuasan konsumen

Dari perbedaan yang ada dapat disimpulkan bahwa pemasaran


lebih populer dibandingakan dengan penjualan, karena pemasaran lebih
efektif dan efisien. Dan pemasaran berorientasi ke hasil jangka panjang
yang lebih mementingkan kepuasan konsumen. Sehingga konsumen lebih
tertarik pada produk yang ditawarkan dalam pemasaran.

2.3 Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran,


pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian, dan penyimpanan dana
yang dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan. Aspek manajemen
keuangan mempertimbangkan akibat dari seluruh keputusan terhadap
penerimaan dan laba perusahaan di bidang agribisnis. Artinya manajer dalam
hal ini harus mempertimbangkan seluruh sumber pembiayaan dari aspek
penerimaan. Dalam bahasa yang umum bidang ini mempertimbangkan
kesehatan perusahaan. Peralatan seperti neraca dan rugi laba adalah perangkat
yang umum digunakan sebagai alat analisis dalam menentukan
kemampulabaan perusahaan.
2.4 Konsep Biaya, Penerimaan, dan Keuntungan Biaya

Biaya merupakan pengorbanan ekonomi yang diukur dalam satuan uang,


yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.
Ada empat unsur pokok dalam definisi biaya tersebut yaitu:

1. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi.


2. Diukur dalam satuan uang
3. Yang telah terjadi atau secara potensial akan terjadi
4. Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu

1. Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam
kisar perubahan volume kegiatan tertentu. Biaya tetap per
satuan akan berubah dengan adanya perubahan volume
kegiatan. Biaya tetap merupakan biaya untuk mempertahankan
kemampuan beroperasi perusahaan pada tingkat kapasitas
tertentu. Besarnya biaya tetap dipengaruhi oleh kondisi
perusahaan jangka panjang, teknologi dan metode serta strategi
manajemen.

FC
i 1
TFC =

Keterangan:

TFC = total biaya tetap

FC = biaya tetap untuk biaya input

n = banyaknya input

Biaya yang diperhitungkan sebagai biaya tetap adalah biaya


penyusutan alat. Besarnya biaya penyusutan alat dihitung
dengan rumus :
Pb Ps
t
D=

Keterangan:

D = Penyusutan alat (Rp/tahun)

Pb = Harga beli awal (Rp)

Ps = Nilai sisa (Rp)

t = Umur ekonomis

2. Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah
sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya variabel
per unit tetap (konstan) dengan adanya perubahan volume
kegiatan. Biaya yang diperhitungkan sebagai biaya tidak tetap
meliputi biaya bahan baku dan bahan penolong, dihitung dengan
rumus:

VC
i 1
TVC =

Keterangan:

TVC = total biaya tidak tetap

VC = biaya variabel dari setiap unit

n = banyaknya input

VC = Pxi . Xi

Keterangan:
Pxi = harga input ke i

Xi = jumlah input ke i

3. Biaya Total

Biaya Total adalah nilai seluruh yang dikeluarkan baik


biaya tetap maupun variabel. Biaya total dihitung dengan rumus:

TC = TFC + TVC

Keterangan:

TC = Biaya total (Rp)

TFC = Biaya tetap (Rp)

TVC = Biaya tidak tetap (variabel) (Rp)

4. Penerimaan dan Keuntungan


Penerimaan adalah semua pendapatan yang diterima
pengusaha dalam kaitannya dengan jumlah yang dilakukannya.
Penerimaan biasanya diperoleh dari jumlah produksi dikalikan
harga produk dipasaran. Makin besar jumlah produksi maka
makin besar pula penerimaan yang akan didapatkan.
Penerimaan merupakan perkalian antara yang dihasilkan dengan
harga jual, dapat dirumuskan sebagai berikut:

TR = P x Q

Keterangan:

TR : Total penerimaan (Rp)

P : Harga produk (Rp/kg)

Q : Jumlah produksi (kg)

Analisis keuntungan merupakan selisih antara total


penerimaan dengan total biaya yang digunakan. Semakin tinggi
keuntungan yang didapat, maka dapat dikatakan bahwa
perusahaan tersebut berkembang dengan baik. Mengingat tujuan
perusahaan secara umum adalah memperoleh keuntungan
maksimal dengan pengorbanan sedikit mungkin. Keuntungan
merupakan selisih antara penerimaan dan semua biaya, dapat
dirumuskan sebagai berikut :

= TR TC

Keterangan:

: Keuntungan (Rp)

TR : Total Penerimaan (Rp)

TC : Total biaya (Rp)

2.5 Analisis Nilai Tambah

Nilai tambah merupakan pertambahan nilai suatu komoditas karena


mengalami proses pengolahan, penyimpanan, pengangkutan dalam suatu
proses produksi. Suprapto (1999) menyatakan bahwa nilai tambah adalah
pertambahan nilai suatu komoditas karena mengalami proses pengolahan,
pengangkutan, atau penyimpanan dalam suatu produksi. Reni Kustiari (2011)
menambahkan bahwa nilai tambah dalam proses pengolahan dapat
didefinisikan sebagai selisih antara nilai produk dengan biaya bahan baku dan
input lainnya, tidak termasuk tenaga kerja. Sedangkan marjin adalah selisih
antara nilai produk dan harga bahan bakunya saja. Dalam marjin tercakup
komponen faktor produksi yang digunakan yaitu tenaga kerja, input lainnya,
dan balas jasa pengusaha pengolahan.
Nilai tambah menggambarkan imbalan bagi tenaga kerja, modal, dan
manajemen (Haryati La Kamisi, 2011) yang dapat dinyatakan sebagai berikut:
Nilai tambah = f (K, B, T, U, H, h, L)
Dimana:
K = kapasitas produksi; B = jumlah bahan baku yang
digunakan;
T = tenaga kerja yang terlibat; U = upah tenaga kerja;
H = harga output; h = harga bahan baku;
L = harga input lain

2.6 Analisis SWOT


Analisis SWOT merupakan teknik dalam membedah kasus sebagai
kekuatan (strength), kelemahan (weakness), kesempatan/peluang
(Opportunity) dan ancaman (threat). Tendensi (trend) atau terjadian dengan
mengancam perkembangan atau keberlangsungannya organisasi. Analisis
SWOT digunakan untuk mencari keuntungan dan memperbaiki situasi.
Mencari keuntungan dilakukan dengan ekspansi, memperbaiki situasi dengan
menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi. Dampak dengan
dilakukannya SWOT analisis adanya kesimpulan dasar (basic conclusions).
i. Faktor analisis SWOT :

a Internal : - Kekuatan (Strength),

- Kelemahan (Weaknesses),

b Ekternal : - Peluang atau Kesempatan

- Ancaman (Threats)

ii. Faktor Kunci Keberhasilan.


Untuk menentukan faktor keberhasilan misi sebagai faktor-faktor
strategis atau faktor kunci keberhasilan maka perlu dilakukan penilaian
terhadap setiap faktor yang teridentifikasi. Suatu faktor disebut
strategis apabila memiliki nilai lebih dari faktor yang lain. Faktor yang
telah memberikan dukungan (kontribusi) tinggi dan keterkaitan tinggi
terhadap berbagai keberhasilan yang diraih organisasi selama ini dan
untuk yang mendatang, dianggap sebagai faktor strategis dan
selanjutnya disebut faktor kunci keberhasilan.
Secara lengkap kerangka analisis SWOT disusun sebagai berikut:
1. Indentifikasi faktor-faktor keberhasilan misi
2. Penilaian Faktor-faktor keberhasilan
3. Faktor kunci keberhasilan & peta posisi kekuatan,
4. Merumuskan dan menentukan tujuan,
5. Menentukan sasaran dan kinerja,
6. Menyusun strategi dan kegiatan,
7. Rencana kerja kegiatan,
8. Monitoring, evaluasi dan pelaporan.

BAB III
PEMBAHASAN MENGENAI USAHA FUN DONUTS

3.1 Profil Usaha Fun Donuts


Nama Usaha : Fun Donuts
Bahan Baku : Kentang
3.2 Manajemen Sumber Daya Manusia
Fungsi manajemen sumber daya manusia yang dilakukan Fun Donuts
antara lain :
a. Menentukan Kebutuhan Personel
Home industry Fun Donuts berawal dari dua tenaga kerja dan terus
berkembang dan bertambah jumlahnya, sampai tenaga kerja tersebut
menjadi 10 orang yang terbagi atas 2 orang sebagai pegawai produksi dan
8 orang lainnya sebagai pegawai pemasaran produk.
b. Mencari dan Merekrut Tenaga Kerja
Pencarian dan perekrutan tenaga kerja Fun Donuts adalah dari
kalangan saudara atau teman-teman pendiri Fun Donuts melalui
rekomendasi karyawan sendiri.
c. Mengangkat dan Memilih Tenaga Kerja
Pengangkatan dan pemilihan tenaga kerja yang dilakukan Fun Donuts
adalah tidak ada persyaratan untuk menjadi tenaga kerja, pekerjaan ini
bebas untuk siapa saja bahkan ada seusia anak remaja yang juga ikut
dalam kegiatan usaha.
d. Mengevaluasi Prestasi Kerja
Evaluasi prestasi kerja di Fun Donuts tidak terpatok pada jangka
waktu tertentu. Evaluasi kerja dilakukan sewaktu-waktu dan apabila
terjadi permasalahan di tempat usaha, maka langsung dibicarakan serta
dievaluasi sehingga sebab permasalahan dan solusinya dapat ditemukan.

Resiko dan Kendala yang Dihadapi dalam Usaha serta Bagaimana Cara
untuk Memanajemennya.
Untuk produksi Fun Donuts ini terdapat kendala pada tenaga
kerjanya bahwa pekerja pekerja tersebut terkadang tidak pernah minta
izin dan mencari pengganti dari pekerja yang telah keluar dari pekerjaan
tersebut susah untuk dicari atau susah mencari penggantinya.
Oleh karena itu, tenaga kerja tersebut sebaiknya diberikan bonus agar
karyawan nyaman dan tidak pindah serta semangat dalam bekerja karena
jika karyawan pindah atau berhenti akan mempersulit usaha Fun Donuts
menyaring karyawan lagi karena tidak terlalu banyak peminat menjadi
karyawan Fun Donuts.
3.4 Manajemen Produksi Dalam Usaha Fun Donuts
Jenis Produk yang Diproduksi
Home industry Fun Donuts ini memproduksi suatu produk
makanan berupa kue donat yang berbahan baku dari kentang. Variasi rasa
Fun Donuts ini ada banyak misalnya rasa cokelat, durian , strawberry dan
beberapa topping untuk menarik perhatian konsumen.
Bahan Baku Utama dan Tambahan Serta Proses Produksi
Bahan Baku Utama yang digunakan dalam pembuatan Fun Donuts ini
tentunya adalah kentang. Untuk bahan baku tambahannya sendiri antara lain :
Tepung terigu, susu bubuk, ragi instant, gula halus, mentega, garam, kuning
telur, air dingin.

Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat donat kentang

Kocok telur

Proses Produksi Fun Donuts:


n kentang, tepung, gula, ragi, dan air ,lalu aduk sampai merata lalu tunggu hingga 20 menit sampai mengem

Ambil adonan lalu bentuk dengan bulat dan bolong ditengahnya setelah itu diamkan sebentar

Panaskan minyak untuk menggoreng donatnya

Tunggu sampai warna kecoklatan lalu diangkat

Donat siap di sajikan dengan macam-macam topping


Kapasitas Produksi Maksimal Serta Jumlah Produksi
Produsen Fun Donuts memproduksi donat 120 buah per hari untuk setiap
cabang. Fun Donuts memiliki empat cabang yang di buka di daerah Malang.
Jadi total produksi seluruh cabang setiap harinya yaitu 480 buah.
Kualitas produk
a) Kelebihan produk Fun Donuts:
Usaha makanan ini dipandang cukup potensial memberikan keuntungan
bisnis, karena bahan dasar kentang mudah didapatkan. Hanya dengan
berbahan dasar kentang. Selain itu produk ini dapat mengenyangkan
karena mengandung karbohidrat.
b) Kelemahan produk Fun Donuts:
Mudah basi, karena hanya tahan 2 hari saja dan tidak menggunakan
bahan pengawet dalam proses produksinya.

Kendala dan resiko dalam produksi :


Kendala dan resiko yang timbul selama produksi dan penjualan adalah
jika ada donat yang tersisa karena tidak laku terjual, karena hanya tahan 2 hari
saja.
3.5 Manajemen Pemasaran

Tabel 1. Manajemen pemasaran

No Kegiatan Pemasaran Biaya Pemasaran


1 Pengemasan Bungkus kecil : 300
Bungkus besar : 1200
2 Macam-macam toping 1000
1. Pemasaran Produk

Pemasaran Fun Donuts langsung dikios-kios milik Fun Donuts yang


tersebar didaerah malang dan konsumen bisa langsung membelinya dikios-kios
tersebut.

2. Strategi Pemasaran (Manajemen Pemasaran) Produk

a. Marketing Mix (4P)

Product (Atribut-atribut Produk)


Atribut-atribut yang digunakan dalam menjalan produk Fun
Donuts, menggunakan banner dengan tulisan Fun Donuts lalu
menggunakan toping pada Fun Donuts dan Etalase atau lemari
untuk penyimpan segala bahan-bahan yang digunakan untuk
penjualan Fun Donuts.
Place
Produk Fun Donuts ini hanya di jual dikios-kios milik Fun Donuts
yang membuka beberapa cabang di malang.
Price (Metode penetapan harga jual)
Dalam penetapan harga dijual dengan harga Rp 3000,- per donat.
Promotion
Promosi Fun Donuts tersebar kebanyakan melalui mulut ke mulut ,
dan menggunakan banner.

b. STP (Segmentation, Targetting, Positioning)

Segmentation
Segmentasi Fun Donuts ini adalah kalangan atas, menengah dan
kebawah karena harga yang relative terjangkau sehingga dapat
dibeli oleh siapapun.
Targetting
Mahasiswa, remaja dan anak sekolah karena didirikan didekat
kampus dan sekolahan.

3. Kendala (resiko) dalam Manajemen Pemasaran & Manajemen kendala


(resiko)

Table 2. Kendala dalam manajemen pemasaran


No Kendala/Resiko Manajemen Resiko
1. Donat sisa Dijual dengan harga murah ke tetangga

3.6 Manajemen Keuangan

1. Biaya Produk

Table 3. Biaya tetap (TFC)

No Input Tetap Nilai Beli Nilai Sisa Umur Jumalah Biaya


(Rp) (Rp) Ekonomis (Unit) Penyusutan
(Th) D (Rp)
A B C (perhari)
((a-b)/c)xd)
1 Mesin 12.000.000 6.000.000 10 1 1.667
Penggiling

2 Kulkas 2.550.000 1.000.000 10 1 430,56


3 Wajan 50.000 20.000 5 2 33,34
(Penggoreng
an)
4 Pisau 10.000 5.000 3 3 14,29
5 Loyang 25.000 10.000 4 30 312,5
Total Biaya tetap (TFC) 2.457,69

Table 4. Biaya Variabel (TVC)

No Input Variabel Jumlah (Unit) Nilai (Rp) Biaya


Variabel (Rp)
1 Kentang 3 kg 8.000 24.000
2 Telur kg 4.000 4.000
3 Tepung 1 kg 5.000 5.000
4 Mentega kg 4.500 4.500
5 Ragi kg 925 925
Total Biaya Variabel (TVC) 38.425

Table 5. Biaya total (TC)

No Jenis Biaya Biaya (Rp)


1 Total Biaya Tetap (TFC) 2.457,69
2 Total Biaya Variabel (TVC) 38.425
Total Biaya Produksi (TC) 40.882,69

Table 6. Penerimaan (TR)

No Uraian Niali (Rp)


1 Total Produksi (unit) 120
2 Harga (Rp) 3000
Total penerimaan (TR) (Rp) 360.000

Tabel 7. Kendala (resiko) dalam Manajemen Keuangan & Manajemen


Kendala (resiko)

No Kendala/Resiko Manajemen Resiko


1 Karyawan Mencari karyawan dengan
menempel selembaran
2 Bahan-bahan naik ketika bulan puasa Menyediakan stok sebelum ada
kenaikan harga

3.7 Analisis nilai tambah

Table 8. Analisis Nilai Tambah

No. Variable Nilai


Output, Input dan Harga
1. Output atau total produksi (unit/proses produksi) 120 unit/hari
2. Input bahan baku (kg/proses produksi) 3 kg
3. Input tenaga kerja (HOK/proses produksi) 13,75
4. Faktor konversi 40
5. Koefesien tenaga kerja 4,58
6. Harga produk (Rp/unit) 3.000
7. Upah rata-rata tenaga kerja per HOK 242,42
Pendapatan dan Keuntungan
8. Harga input bahan baku 24.000
9. Sumbangan input lain 14.425
10. Nilai produk 120.000
11. a. Nilai tambah 81.575
b. Rasio nilai tambah 67,979
12. a. Pendapatan tenaga kerja 1.110,28
b. Bagian tenaga kerja ( dari nilai tambah) 0,0136
c. Bagian tenaga kerja ( dari nilai produk) 0,0092
13. a. Keuntungan 80.464,72
b. Tingkat keuntungan (dari nilai tambah) 0,986
c. Tingkat keuntungan (darinilai produk) 0,671
Balas Jasa untuk Faktor Produksi
14. Margin 96.000
a. Pendapatan tenaga kerja 0,0115
b. Sumbangan input lain 0,1502
c. Keuntungan perusahaan 0,000838

Dengan input bahan baku 3 kg dapat menghasilkan produk Fun Donuts


sebanyak 120 donat. Dengan HOK 13,75 dan pekerja didapatkan upah rata-rata
per HOK Rp. 242,42 .Nilai produk yang dihasilkan adalah Rp. 120.000 dengan
nilai tambah Rp. 81.575 pendapatan tenaga kerja 1.110,28 Fun Donuts ini
memperoleh keuntungan dari nilai tambah 0,986 dan keuntungan dari produksi
0,00067 yaitu margin yang didapat Rp. 96.000 serta dengan keuntungan
perusahaan 0,000838.

Bagan 1. Distribusi Nilai Tambah Bagi Pendapatan, Tenaga Kerja, Serta


Keuntungan pada Produk

1,37 % Pendapatan TK
Nilai Produk 67,98 % Nilai Tambah
Rp. 115
Rp. 120.000 Rp. 81.575
98,63
Keuntungan
%
20 % Rp. 80.464,72
Bahan Baku
Rp. 24.000
12,02 %
Input Lain
Rp. 14.425

Dari usaha Fun Donuts didapatkan nilai produk Rp. 120.000,00 dengan
nilai tambah 67,98 % ( Rp. 81.575), bahan baku 20 % (Rp. 24.000), dan input lain
12,02 % ( Rp. 14..425). Selain itu juga didapatkan tenaga kerja dari nilai tambah
yaitu 1,37% (Rp. 0,0115) dan keuntungan sebesar 98,63% (Rp. 80,464).

3.8 Stategi Pengembangan (Analisis SWOT)

3.8.1 Faktor-Faktor Internal (Kekuatan dan Kelemahan)

Kekuatan yang dimiliki Fun Donuts adalah terdapat banyak


varian rasa dan aneka topping yang menghiasi Fun Donuts. Serta harga
yang terjangkau sehingga dapat diminati oleh semua kalangan.

Kekurangan dari Fun Donuts ini adalah kios-kios yang


digunakan sempit atau kecil sehingga jika sedang banyak konsumen sulit
untuk melayaninya. Fun Donuts juga tidak tahan lama karena tidak ada
bahan pengawet.

3.8.2 Faktor-Faktor Ekternal (Peluang dan Ancaman)

Peluang bagi Fun Donuts ini adalah dikenalkannya donat yang


mengandung karbohidrat yang cukup banyak sehingga dapat mengenyang
meskipun belum makan nasi. Fun Donuts juga membuka beberapa cabang
sehingga konsumen dapat membelinya dikios terdekat yang ada.

Ancaman yang akan dihadapi oleh Fun Donuts ini adalah


semakin banyaknya inovasi perusahaan lain untuk membuat makanan
mirip dengan donat kentang yang memiliki keunggulan tersendiri.

3.8.3 Strategi Pengembangan Usaha

Table 9. Strategi Pengembangan Usaha


IFAS Strength (S) Weakness (W)
a. Tersedia banyak varian a. Kios kecil
rasa dan topping b. Donat tidak tahan lama
b. Harga terjangkau c. Promosi hanya
EFAS menggunakan banner
dan dari mulut ke mulut
Opportunity (O) Strategi S-O Strategi W-O
a. Cukup banyak a. Memperluas cabang a. Menambah atau
membuka cabang didalam maupun di menggencarkan
b. Donat selalu tersedia luar kota promosi lebih banyak
sepanjang hari b. Mencoba variasi atau lagi misalnya
c. Pangsa pasar luas atau inovasi baru menggunakan media
banyak sosial yang hampir tiap
harinya masyarakat
membuka media sosial.
Sehingga dapat
menarik konsumen
lebih banyak
Threat (T) Strategi S-T Strategi W-T
a. Semakin banyaknya a. Mempertahankan dan a. Memperbesar kios-kios
inovasi baru yang meningkatkan kualitas yang ada agar dapat
muncul serta varian rasa dan melayani pelanggan
b. Banyaknya kios yang topping sehingga dapat dengan puas serta
menjual donat selain bersaing dengan produk nyaman.
Fun Donuts lainnya. b. Pengemasan dan
b. Meningkatkan penyimpanan yang tepat
pelayanan agar konsumen sehingga donat lebih
puas dan nyaman. tahan lama.

BAB IV

PENUTUPAN
4.1 Kesimpulan

Berdasarkan data di atas diperoleh dari usaha Fun Donuts adalah suatu
Home Industry yang menjalankan produksi tersebut dan menjualnya sendiri. Fun
Donuts ini juga sudah membuka empat cabang di malang. Semakin banyaknya
cabang juga menambah karyawan yang bekerja yaitu sebanyak 10 orang. Jenis
donat ini memiliki banyak varian rasa dan beberapa topping. Fun Donuts
memiliki segmentasi disemua kalangan agar konsumen dapat menyicipinya. Dari
data yang didapat usaha ini memiliki total biaya sebesar Rp. 40.882,69 dan
penerimaan sebesar Rp. 360.000 sehingga mendapatkan keuntungan Rp.
319.117,31. Dari analisis nilai tambah didapat Rp. 81.575 untk nilai tambah serta
nilai produk sebesar Rp. 120.000.

DAFTAR PUSTAKA

Harmono, SE.,M,SI. 2009. Manajemen Keuangan, Jakarta : Bumu Aksara.


Haryati La Kamisi. 2011. Analisis Usaha dan Nilai Tambah Agroindustri Kerupuk
Singkong. Jurnal Ilmiah Agribisnis dan Perikanan (Agrikan UMMU-
Ternate) 4(2):82-87.
Hayami,Y,M. Thosinori dan M. Siregar.1987. Agricultural marketing and
prosessing in Upland java: A Prospectif from A Sunda Village, Bogor.
Mulyadi. 1992. Akuntansi Biaya. STIE YPKN: Yogyakarta.
Mohamad, Tiara A. 2015. https://mahasiswa.ung.ac.id/931414105/
home/2015/5/24/makalah-matematika-ekonomi-bisnis.html. di akses
tanggal 26 Januari 2016.
Sianipar, J.P.G dan Entang, H.M., 2003, Teknik-Teknik Analisis Manajemen:

You might also like