You are on page 1of 6

PENGARUH TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM

PEMBAYARAN PAJAK RESTORAN TERHADAP SELF


ASSESSMENT SYSTEM STUDI KASUS DI DINAS
PENDAPATAN KOTA PALEMBANG

Meri Tiara (meritiara61@yahoo.com)


Siti Khairani (siti.khairani@mdp.ac.id)

Jurusan Akuntansi S1
STIE MDP

Abstrak : Penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Pembayaran
Pajak Restoran Terhadap Self Assessment System. Penelitian ini dilakukan dalam Studi Kasus Di Dinas
Pendapatan Daerah Kota Palembang tahun 2008-2012. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
asosiatif atau hubungan, populasi dalam penelitian ini adalah Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Restoran
Dalam Pembayaran Pajak Restoran Rumah Makan Terhadap Self Assessment System Studi Kasus Di
Dinas Pendapatan Kota Palembang dari tahun 2008-2012. Data yang digunakan Data Primer. Metode
pegumpulan data yang berasal dari penyebaran kuesioner dengan pendekatan survei. Analisis data yang
digunakan Kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode asosiatif atau hubungan,
populasi dalam penelitian ini adalah Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Restoran Dalam Pembayaran Pajak
Restoran Rumah Makan Terhadap Self Assessment System Studi Kasus Di Dinas Pendapatan Kota
Palembang dari tahun 2008-2012. Data yang digunakan Data Primer. Metode pegumpulan data yang
berasal dari penyebaran kuesioner dengan pendekatan survei. Analisis data yang digunakan Kuantitatif.

Kata Kunci : Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak, Self Assessment System.

Abstrack : This study was to determine the effect of Taxpayer Compliance Levels In Restaurant Against
Tax Self Assessment System. This research was conducted in a Case Study in Palembang City Revenue
Office from 2008-2012. The method used is the method of associative or relationship, the population in
this study is the Taxpayer Compliance Rate In Our Restaurant Restaurant Eating Against Tax Self
Assessment System Case Study in Palembang Revenue Service from 2008-2012. Primary Data The data
used. Pegumpulan method for distributing data derived from a questionnaire survey approach.
Quantitative analysis of the data used. The results of this study the level of tax compliance in paying taxes
top restaurant has a significant positive effect of 47.6% of the self-assessment system in Palembang City
Revenue Office, while 52.4% is influenced by other factors beyond the studied (land and building tax,
Hotel taxes and other tax revenue). Constant at 29.51 describe if tax compliance is zero, then the self-
assessment system conducted by the Regional Revenue Office Palembang. Constant value taxpayer
compliance by only 44.3% , 4.43 illustrates the influence of self-assessment system, while 55.7% is
influenced by other factors beyond the studied (Acceptance of land and building tax, hotel tax and other
tax revenues).

Keywords : Level of Taxpayer Compliance, Self Assessment System.

2 Pendahuluan masyarakat. Partisipasi dari masyarakat


adalah dengan memenuhi kewajiban
Penerimaan sektor pajak merupakan membayar pajak.
pemasukan dana yang berpotensi bagi negara.
Peningkatkan penerimaan sektor pajak, Kepatuhan wajib pajak terdiri dari
diperlukan partisipasi masyarakat di dalam kepatuhan formal dan kepatuhan material.
melaksanakan kegiatan pemerintah, karena Kepatuhan formal adalah suatu keadaan
kegiatan tersebut ditujukan untuk kepentingan dimana wajib pajak memenuhi kewajiban

Hal - 1
secara formal sesuai dengan ketentuan dalam Dapat dilihat pada Tabel 1.1 dan Tabel
Undang-undang Perpajakan. Kepatuhan 1.2 rumah makan padang memiliki cabang
material adalah suatu keadaan dimana wajib yang banyak di Kota Palembang dalam
pajak memenuhi semua ketentuan material meningkatkan Pendapatan Pendapatan Asli
perpajakan, yaitu sesuai dengan isi dan Daerah.
Undang-undang Perpajakan (Nurmantu, 2005,
h.148). Masalah kepatuhan wajib pajak juga
masalah penting diseluruh dunia, baik negara 2 TINJAUAN PUSTAKA
yang maju maupun negara yang berkembang.
Kepatuhan wajib pajak baik pajak hotel, pajak 2.1 Landasan Teori
restoran, pajak hiburan, pajak penerangan
jalan, pajak reklame, pajak parkir, pajak air 2.1.1 Pengertian Pajak
bawah tanah, pajak sarang burung walet,
pajak PBB, Bea Perolehan Hak Atas Tanah Berdasarkan pendapat Djajadinigrat
dan Bangunan dan pajak mineral bukan logam (Resmi, 2009, h.1-2) Pajak adalah sebagai
dan batuan. suatu kewajiban menyerahkan sebagian dari
kekayaan ke kas negara yang disebabkan oleh
Tabel 1.1 Persentase Pajak Restoran sesuatu keadaan, kejadian, dan perbuatan
yang memberikan kedudukan tertentu, tetapi
Keterangan Persentase bukan sebagai hukuman, menurut peraturan
Rumah Makan 23% yang ditetapkan pemerintah serta dapat
Padang dipaksakan, tetapi tidak ada jasa timbal balik
Rumah Makan 22,78% dari negara secara langsung, untuk
Sunda memelihara kesejahteraan secara umum.
Rumah akan 12% 2.1.2 Kepatuhan Pajak
Palembang
Berdasarkan pendapat Fidel (2008,h12)
Sumber: Dinas Pendapatan Daerah, 2013 Kepatuhan wajib pajak merupakan bentuk
kesadaran Wajib Pajak dalam melaksanakan
Berdasarkan Tabel 1.1 Rumah Makan kewajiban perpajakan. Kesadaran Wajib Pajak
Padang memiliki persentase tertinggi sebesar merupakan indikator penentu yang
23%, kemudian diikuti Rumah Makan Sunda mempengaruhi penerimaan negara terutama
sebesar 22,78% dan Rumah Makan dalam sistem self assessment yang
Palembang sebesar 12%. Hal ini di akibatkan memberikan tanggung jawab untuk
Rumah Makan Padang memiliki cabang yang menghitung, memperhitungkan, membayar
lebih banyak. Jika di bandingkan dengan dan melaporkan pajak terutang kepada Wajib
rumah makan lainnya, sehingga persentase Pajak. Kepatuhan yang diharapkan adalah
pajak yang diberikan 23% yang tertinggi. kepatuhan yang dipaksakan.
KBerikut Tabel 1.5 jumlah wajib pajak
restoran, terutama Rumah Makan Padang 2.1.3 Pajak Daerah
yang memiliki beberapa cabang di Kota
Palembang. Berdasarkan pendapat Mardiasmo
(2006,h12) Pajak daerah adalah iuran wajib
Tabel 1.2 Wajib Pajak Restoran pajak yang dilakukan oleh orang pribadi atau
badan kepada daerah tanpa imbalan langsung
Wajib Pajak Jumlah yang seimbang yang dapat dipaksakan
Restoran berdasarkan peraturan perundang-undangan
Pagi Sore 8 yang berlaku digunakan untuk membiayai
Sederhana 5 penyelenggaraan pemerintah daerah dan
Palapa 19 pembangunan daerah.
Siang Malam 3
Sumber: Dinas Pendapatan Daerah, 2013

Hal - 2
2.1.4 Pajak Restoran 3.3 Teknik Pengambilan Sampel

Menurut Undang-undang No.34 Tahun Populasi dari penelitian ini adalah tingkat
2000 Pasal 2 Ayat 1Pajak Restoran adalah kepatuhan wajib pajak restoran dalam
pajak atas pelayanan restoran. Restoran adalah pembayaran pajak restoran terhadap self
tempat menyantap makanan dan minuman assessment system studi kasus di Dinas
yang disediakan dengan dipungut bayaran Pendapatan Kota Palembang. Sampel pada
tidak termasuk usaha jasa boga/catering. penelitian ini untuk wajib pajak dalam
pembayaran pajak restoran terhadap self
Menurut Peraturan Daerah Kota assessment system adalah 35 wajib pajak.
Palembang Nomor 25 Tahun 2002 Pasal 7 Teknik sampel pada penelitian ini
tentang besarnya tarif pajak restoran menggunakan teknik random sampling,
ditetapkan sebesar 10% untuk dasar dimana sampel diambil secara acak tanpa
pengenaan (struktur) pajak adalah jumlah memperhatikan strata yang ada yang terdaftar
pembayaran yang dilakukan kepada Restoran. pada Dinas Pendapatan Daerah Kota
Palembang.
2.1.5 Pendapatan Asli Daerah (PAD)
3.4 Jenis Data
Berdasarkan pendapat Nurcholis
(2007,h182) dalam lazio, 2012 Pendapatan Data yang digunakan adalah data primer
Asli Daerah adalah pendapatan yang karena data yang diperoleh dalam penelitian
diperoleh daerah dari penerimaan pajak ini yaitu dengan memberikan kuisioner secara
daerah, retribusi daerah, laba perusahaan langsung kepada wajib pajak restoran yang
daerah dan lain-lain yang sah. terdaftar di Dinas Pendapatan Kota
Palembang.

3 METODE PENELITIAN 3.5 Teknik Pengumpulan Data

3.1 Pendekatan Penelitian Teknik pengumpulan data yang


digunakan dalam penelitian ini menggunakan
Pendekatan penelitian yang digunakan penyebaran kuesioner.
adalah deskriptif kuantitatif dan asosiatif
dengan jenis penelitian pendekatan studi 3.6 Definisi Operasional
survey. Untuk menganalisis data deskriptif
dari masing-masing variabel dengan Variabel Bebas(Indenpenden Variabel)
menggunakan skor ideal sedangkan untuk adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
analisis asosiatif menggunakan metode menjadi sebab berubahnya atau timbulnya
Analisis Regresi Linear Sederhana dan variabel terikat. Variabel indenpenden (bebas)
Koefisien Determinasi (Kd) dengan dibantu dalam hal ini tingkat kepatuhan wajib pajak
SPSS 17.00 for Windows. restoran. Variabel terikat (dependen variabel)
sering disebut variabel output, kriteria atau
3.2 Objek/Subjek Penelitian konsekuensi dan merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena
Objek dalam penelitian ini adalah tingkat adanya variabel bebas. Variabel tidak bebas
kepatuhan wajib pajak restoran yang terbagi dalam penelitian ini adalah self assessment
dari skala menghitung pajak sendiri (MPS) system.
yaitu pagi sore, palapa, sederhana dan siang
malam. Serta yang menjadi subjek dalam 3.7 Teknik Analisis Data
penelitian ini adalah self assessment system
studi kasus di Dinas Pendapatan Daerah Kota 3.7.1 Analisis Data
Palembang.
Analisis data yang digunakan analisis
kuantitatif, karena menggunakan data berupa

Hal - 3
angka untuk menghitung pengaruh tingkat 4.1 Gambaran Umum Dinas Pendapatan
kepatuhan wajib pajak dalam pembayaran Daerah (PAD) Kota Palembang
pajak restoran terhadap self assessment system
studi kasus di Dinas Pendapatan Daerah Kota Berdasarkan Perda Nomor 3 Tahun 1980
Palembang. dibentuklah Dinas Pendapatan Daerah
(Dipenda) Kota Palembang yang struktur dan
3.7.2 Teknik Analisis Data tata kerja organisasinya berlaku sama
diseluruh Indonesia, yang kemudian
Teknik analisis yang digunakan dalam disempurnakan kembali dengan Perda Nomor
penelitian ini adalah dengan menggunakan 3 Tahun 1990 kemudian Perda Nomor 67
analisis statistik yaitu uji hipotesis uji t. Untuk Tahun 2001 tentang Tugas dan Fungsi Dinas
memudahkan perhitungan statistik tersebut, Pendapatan Daerah Kota Palembang. Hal ini
maka digunakan program SPSS versi 17,0. dilakukan seiring dengan adanya bebrapa
Namun sebelum melakukan analisis uji t perubahan seperti pertambahan penduduk
terlebih dahulu akan dilakukan pengujian serta usaha penyempurnaan dan penyelesaian
validitas, reabilitas, dan uji normalitas. struktur organisasi Dispenda Kota Palembang.
Namun setelah keluarnya Peraturan
3.7.3 Analisis Regresi Linear Sederhana Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah, maka struktur
= + + organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kota
Dimana : Palembang Tahun 2008 mengalamai
perubahan yang sesuai dengan Perda Nomor 9
Y = Self Assessment System Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi Dn
a = Konstanta Tata Kerja Dinas Daerah Kota Palembang.
b = Koefisien regresi Dinas Pendapatan Daerah Kota Palembang
x = Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak bertempat di lingkungan Kecamatan Ilir Barat
Restoran I, Jalan Merdeka No.21 Palembang dengan
e = Tingkat kesalahan wilayah kerja meliputi 16 Kecamatan Dan 107
Kelurahan..
3.7.4 Uji Hipotesis
4.2 Hasil Penelitian
Untuk melihat seberapa besar
pengaruh variabel independen terhadap 4.2 1 Pengujian Kualitas Data
variabel dependen maka digunakan
koefisien determinasi dengan rumus 4.2.1.1 Uji Validitas
sebagai berikut:
Menunjukkan nilai r-hitung > r-Tabel,
= 2 100% yaitu 0,641 > 0,334 secara keseluruhan butir
Keterangan: item soal pertanyaan pada variabel tingkat
kd = Koefisien Determinasi kepatuhan wajib pajak restoran (X) diatas r-
= Koefisien Korelasi Pearson hitung > r-Tabel. Secara keseluruhan tingkat
kepatuhan wajib pajak (X) dapat dikatakan
3.7.4.1 Uji t valid dan memenuhi syarat sebagai alat ukur
instrumen penelitian.
Penelitian ini digunakan untuk
mengetahui ada atau tidaknya pengaruh Untuk variabel self assessment
tingkat kepatuhan wajib pajak restoran (X) system nilai r-hitung > r-Tabel yaitu 0,643 > 0,334
terhadap self assessment system (Y) di Dinas secara keseluruhan butir item soal pertanyaan
Pendapatan Daerah Kota Palembang. pada variabel self assessment system (Y)
diatas r-hitung > r-Tabel secara keseluruhan self
4 HASIL PENELITIAN DAN assessment system (Y) dinyatakan valid dan
PEMBAHASAN memenuhi syarat sebagai alat ukur instrumen
penelitian.

Hal - 4
4.2.1.2 Uji Realibilitas lebih besar dari harga t-Tabel (df 34) pada taraf
kepercayaan 95% yaitu 2,032 (t-hitung 3,109 >
Indikator tingkat kepatuhan wajib t-Tabel 2,032). Tolak Ho dan terima Ha, artinya
pajak secara rata-rata cronbach alpha nilainya bahwa ada pengaruh antara kepatuhan wajib
sebesar 0,828. Hal ini menggambarkan pajak restoran dalam membayar pajak restoran
pernyataan tersebut bersifat reliabel sangat terhadap self assessment system di Dinas
tinggi dan dapat dijadikan sebagai alat ukur Pendapatan Daerah Kota Palembang
instrumen penelitian.
4.4 Pembahasan
Indikator self assessments system
secara keseluruhan cronbach alpha nilainya Hasil analisis menggunakan regresi
sebesar 0,821. Hal ini menggambarkan linier sederhana menunjukkan bahwa tingkat
pernyataan tersebut bersifat reliabel sangat kepatuhan wajib pajak restoran dalam
tinggi dan dapat dijadikan sebagai alat ukur membayar pajak restoran memiliki hubungan
instrumen. sebesar nilai R = 0,476 (47,6%) terhadap self
assessment system. Besarnya hubungan
4.2.1.3 Uji Normalitas Data sebanyak 47,6% pada tingkat kepatuhan wajib
pajak restoran terhadap self assessment system
Dari kedua variabel baik variabel di Dinas Pendapatan Daerah Kota Palembang
kepatuhan wajib pajak (X), maupun variabel masuk dalam kategori sedang.
self assessment system (Y) didapatkan nilai
Asymp Sig. (2-tailed) kedua variabel berada V KESIMPULAN DAN SARAN
diatas 0,05 (Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05.
Hasil ini dapat diartikan bahwa data kedua 5.1 Kesimpulan
variabel berdistribusi normal.
1. Tingkat kepatuhan wajib pajak restoran
4.3 Analisis Regresi Linear Sederhana dalam membayar pajak restoran memiliki
pengaruh positif signifikan sebesar 47,6%
Nilai konstanta 29,512 artinya jika terhadap self assessment system di Dinas
nilai tingkat kepatuhan wajib pajak Pendapatan Daerah Kota Palembang,
restoran(X) adalah nol, maka self assessment sedangkan 52,4% dipengaruhi oleh faktor
system di Dinas Pendapatan Daerah Kota lain diluar yang diteliti (Pajak Bumi dan
Palembang adalah sebesar 29,512%, berarti Bangunan, Pajak Hotel dan Penerimaan
asumsi bahwa pada saat ini faktor tingkat Pajak lainnya).
kepatuhan wajib pajak restoran dalam keadaan 2. Konstanta sebesar 29,51 menggambarkan
konstan atau tetap. jika kepatuhan wajib pajak nol, maka self
assessment system yang dilakukan pihak
Nilai koefisien regresi tingkat Dinas Pendapatan Daerah Kota
kepatuhan wajib pajak restoran (X) 0,443, dan Palembang. Nilai konstanta kepatuhan
nilai probabilitas signifikan t sebesar 0,004 (< wajib pajak sebesar 4,43 menggambarkan
0,05). Hasil ini membuktikan bahwa self hanya 44,3% yang mempengaruhi self
assessment system secara signifikan akan assessment system sedangkan 55,7%
meningkat sebesar 0,443% sedangkan 55,7% dipengaruhi oleh faktor diluar teliti
sisanya dipengaruhi oleh faktor lain diluar (penerimaan pajak Bumi dan Bangunan,
yang diteliti (Penerimaan Pajak Bumi dan Pajak Hotel dan Penerimaan pajak
Bangunan, Pajak Hotel dan Penerimaan pajak lainnya).
lainnya). 3. Adapun upaya-upaya yang dapat
dilakukan untuk mengoptimalkan tingkat
4.3.1 Uji t kepatuhan wajib pajak restoran yaitu,
melalui pembenahan system kebijakan
Hasil analisis uji t pada Tabel 4.13 administrasi pajak, perbaikan pelayanan,
diatas diperoleh nilai t-hitung sebesar 3,109. penegakan hukum, dan penyuluhan yang
Berdasarkan data, harga F-hitung sebesar 3,109 sistematis dan berkesinambungan dalam

Hal - 5
rangka meningkatkan kesadaran wajib Republik, Indonesia, Undang-undang
pajak. Nomor 25 Tahun 2002 Tentang
Pajak Restoran, Peraturan Daerah
5.2 Saran Kota Palembang
Resmi, Siti 2009, Perpajakan Teori dan
a. Penerapan self assessment system di Dinas Kasus, Edisi 5, Buku 1, Salemba
Pendapatan Daerah Kota Palembang, dapat Empat, Jakarta
dilakukan dengan baik guna lebih Santoso, Singgih 2010, SPSS Mengolah Data
meningkatkan kepatuhan wajib pajak Statistik Secara Profesional, Elex
restoran dalam membayar pajak restoran Media Komputindo, Jakarta
b. Dinas Pendapatan Daerah Kota Palembang Sugiyono 2006, Metode Penelitian Bisnis,
hendaknya lebih meningkatkan sosialisasi Alfabeta, Bandung
dan pengajaran kepada wajib pajak
restoran sesuai dengan petunjuk yang ada Sugiyono 2008, Metode Penelitian
agar terdapat kebenaran dan kesesuaian Kuantitatif, Alfabeta, Bandung
dalam pengisian laporan pajak terutang.
Meningkatkan pengawasan pada petugas Sugiyono 2009, Metode Penelitian Bisnis,
terkait dalam menerapkan self assessment Alfabeta, Bandung
system agar tidak adanya lagi pemenuhan
permintaan fiskus akan informasi ketiga Sugiyono 20010, Metode Penelitian Bisnis,
c. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan Alfabeta, Bandung
menambah variabel lainnya diluar variabel
yang sudah diteliti, dan dapat bermanfaat Sanusi, Anwar 2011, Metodologi Penelitian
secara teoritis dalam menambah wawasan Bisnis, Salemba Empat, Jakarta
untuk pengembangan penelitian lebih
lanjut tentang kepatuhan wajib pajak. Siregar, Sofyan 2013, Penelitian Kuantitatif
di Lengkapi dengan Perhitungan
Manual dan Aplikasi SPSS versi 17,
Bumi Aksara, Jakarta
DAFTAR PUSTAKA

Pajak 2013, Judul, diakses, dari


http://www.pajakonline.com/engine/le
arning/view.php?id Syarat untuk
ditetapkan menjadi Wajib Pajak
Patuh, Diakses pada tanggal 12
Desember 2013.
Mardiasmo 2006, Perpajakan, Edisi revisi
2006, Andi Offset, Yogyakarta
Nurcholis, Pengertian dan Sumber-sumber
Pendapatan Daerah, Diakses pada 12
Desember 2013 dari
http://sonnylazio.blogspot.com/2012/0
6/ Pengertian dan Sumber-sumber
Pendapatan Daerah

Nurmantu, Safri 2005, Pemahaman Tentang


Kepatuhan Wajib Pajak, Diakses pada
tanggal 12 Desember 2013 dari
http://cinta-
inten.blogspot.com/2009/12/
Pemahaman Tentang Wajib Pajak.

Hal - 6

You might also like