You are on page 1of 2

1. Bagaiamana cara menilai bahwa pasien asma sudah terkontrol?

(misalnya
kalau hipertensi <140/90 , kalau diabetes HbA1c < 6,5%, kalau asma
gimana)
Dengan melihat gejala klinis asma pada pasien dan dihubungkan dengan
klasifikasi asma menurut GINA (tekontrol, terkontrol sebagian, tidak
terkontrol) atau bisa menggunakan Asthma Control Test terdiri dari 5
pertanyaan dan masing-masing pertanyaan mempunyai skor 1 sampai 5,
jika total nilai dibwah 19 berarti asma tidak terkontrol dengan
baik,sedangkan diatas 20 berarti asma terkontrol baik.

2. Bagaimana cara pasien menilai tingkat kronisitas asma nya dan melakukan
penilaian dini dari serangan asma agar bisa melakukan tindakan segera?
Dengan menggunakan peak flow meter pasien diminta untuk mengukur
secara teratur setiap hari dan membandingkan nilai APE yang didapat pada
waktu itu dengan nilai APE terbaik pasien atau nilai prediksi normal.

3. Apakah pada pasien ini perlu diberikan kortikosteroid sistemik?


Tidak, karena pemberian kortikosteroid sistemik dilakukan jika respon
terhadap beta 2 agonis hirup tidak memuaskan. Dosis 0,5-1mg/kgBB.
Perbaikan biasanya bertahap sehingga perlu waktu beberapa hari

4. Misal kita mendapat pasien serangan asma di RS daerah, kapan kita harus
merujuk pasien asma?
Pasien dengan resiko tinggi untuk kematian karena asma
Serangan asma berat APE <60% nilai prediksi
Respon bronkodilator tidak segera, dan bila ada respon hanya
bertahan kurang dari 3 jam
Tidak ada perbaikan dalam waktu 2-6 jam setelah pengobatan
kortikosteroid
Gejala asma semakin memburuk

5. Apa yang dinilai pada pemeriksaan penunjang analisis gas darah pada
pasien asma?
Biasanya dilakukan pada pasien serangan sma berat. Pada fase awal
serangan, terjadi hipoksemia dan hipokapnia (PaCo2 < 35mmHg) kemudian
pada stadium yang lebih berat PaCO2 justru mendekati normal sampai
normokapnia. Selanjutnya pada asma yang sangat berat terjadinya
hiperkapnia (PaCo2 > 45mmhg), hipoksemia, dan asidosis respiratorik

You might also like