You are on page 1of 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dahulu, berat molekul suatu senyawa ditentukan dengan cara mengukur kerapatan
uap atau penurunan titik beku senyawa tersebut, sementara rumus molekulnya ditentukan
dengan cara analisis unsur. Selain lama dan merepotkan, teknik ini juga memerlukan jumlah
sampel yang banyak dengan kemurnian yang tinggi. Sekarang berat molekul dan rumus
molekul bisa ditentukan dengan cepat dan jumlah sampel sedikit menggunakan
spektrofotometer massa (MS).

Identifikasi struktur kimia suatu molekul, merupakan salah satu fungsi spektroskopi
massa. Penentuan struktur molekul baik molekul organik maupun anorganik didasarkan pada
pola fragmentasi dari ion-ion yang terbentuk ketika suatu molekul diionkan. Pola fragmentasi
suatu molekul sangat berbeda dengan molekul yang lain dan hasil analisisnya dapat berulang
(reproducible).

Sebuah spektrometer massa menciptakan partikel bermuatan (ion) dari molekul.


Kemudian spektrometer tersebut menganalisis ion untuk memberikan informasi tentang berat
molekul senyawa dan struktur kimianya. Ada banyak jenis spektrometer massa dan teknik
pengenalan sampel yang memungkinkan berbagai analisis. Prinsip kerja alat ini adalah
pembelokan partikel bermuatan dalam medan magnet. Spektrometer massa adalah suatu
instrumen yang dapat menyeleksi molekul-molekul gas bermuatan berdasarkan massa atau
beratnya. Teknik ini tidak dapat dilakukan dengan spektroskopi, akan tetapi nama
spektroskopi dipilih disebabkan persamaannya dengan pencatat fotografi dan spektrum garis
optik.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka perumusan masalah dalam makalah ini
adalah:

1 Apa itu spektrometer massa ?


2 Bagaimana cara kerja spektrometer massa ?

1
3 Apa fungsi dan kegunaan bagian-bagian dari spektrometer massa ?
4 Bagamimana cara menghindari kontaminan ?
5 Bagaimana jumlah kepatutan contoh dalam teknik analisis spektroskopi massa ?
6 Apa fungsi dari derivatisasi contoh untuk analisis GC-MS (Gas Chromatography-
Mass Spectroscopy) ?
7 Bagaimana pemilihan metode memasukkan contoh dalam spektrometer ?

1.3 Tujuan
1 Untuk mengetahui apa itu spektrometer massa.
2 Untuk mengetahui bagaimana cara kerja dari spektrometer massa.
3 Untuk mengetahui fungsi dan kegunaan bagian-bagian dari spektrometer massa.
4 Untuk mengetahui cara menghindari kontaminan.
5 Untuk mengetahui jumlah kepatutan contoh dalam teknik analisis spektroskopi massa.
6 Untuk mengetahui fungsi dari derivatisasi contoh untuk analisis GC-MS
(Gas Chromatography-Mass Spectroscopy).
7 Untuk mengetahui pemilihan metode memasukkan contoh dalam spektrometer.

BAB II
PEMBAHASAN

2
2.1 Pengertian Spektrometer massa

Spektrometer massa adalah alat atau metode yang paling akurat untuk menentukan
massa atom dan massa molekul. Suatu sampel gas ditembakan oleh aliran electron berenergi
tinggi. Tumbukan antara electron dan atom (atau molekul) gas menghasilkan ion positif
dengan terlepasnya satu electron dari tiap atom atau molekul. Ion ion positif ini (dengan
massa m dan muatan listrik e) dipercepat oleh dua buah lempeng yang bermmuatan listrik
berlawanan saat ion ion tersebut melewatinya. Setelah melewati kedua lempeng, ion ion
ini kemudian dibelokan oleh sebuah magnet sehingga bergerak melengkung. Jari jari
lintasannya tergantung pada perbandingan antara muatan listrik dan massa (yaitu e/m). ion
yang memiliki perbandingan e/m terkecil mempunyai lintasan kurva dengan jari jari lebih
besar dari ion yang memiliki perbandingan e/m lebih besar, sehingga ion ion dengan
muatan listrik sama tetapi massanya berbeda akan terpisah satu sama lain. Massa dari setiap
ion (dan juga atom atau molekul) ditentukan oleh sejauh mana ion ion tersebut sampai pada
sebuah detector, yang mencatat arus listrik dari setiap jenis ion. Jumlah arus listrik yang
dihasilkan sebanding dengan jumlah ion, sehingga kita dapat menentukan kelimpahan relatif
san isotope- isotopnya.

Mekanisme Umum Spektrometer Massa

Prinsip dasar

Apabila ada sebuah benda sedang bergerak lurus dan diberikan gaya luar ke arah
samping maka benda itu tidak akan bergerak lurus, melainkan ia akan bergerak membelok ke
arah samping karena adanya gaya luar tersebut.

Misalkan anda sedang menghadapi sebuah bola meriam yang sedang melewati anda
dan anda mau membelokkannya pada saat tepat lewat di depan anda. Dan alat yang anda
punya hanyalah sebuah selang penyemprot air yang dihubungkan dengan sebuah pompa jet.
Sejujurnya, apa yang anda lakukan .itu tidak akan berpengaruh banyak. Karena bola meriam
itu sangat berat dan ia tidak akan membelok dari jalur lurusnya.

Spektrometer massa adalah teknik analisis yang mengukur perbandingan massa


dengan muatan. Spektrometer massa digunakan untuk menentukan massa partikel, komposisi

3
unsur dari suatu sampel atau molekul serta untuk menuangkan struktur kimia dari molekul,
seperti peptida dan senyawa lainnya. Prinsip spektometer massa adalah pengionisasian
senyawa kimia menghasilkan molekul atau fragmen molekul dan mengukur rasio massa atau
muatan.

Instrument Spektrometer Massa

1. Sumber ion-ion mengubah molekul sample dari fasa gas menjadi ion-ion
(memindahkan ion-ion dalam larutan menjadi fasa gas),

2. Massa analyzer memilih ion-ion berdasarkan massanya dengan menggunakan medan


elektromagnetik,

3. Detektor yakni mengukur nilai kuantitas dan menyediakan data untuk menghitung
kelimpuhan masing-masing ion.

Teknik yang di gunakan adalah kualitatif dan kuantitatif, meliputi identifikasi suatu
senyawanya, menentukan komposisi isotop unsur dalam molekul dan menentukan struktur
senyawa dengan mengamati fragmen-fragmen nya. Penggunaan lain, menghitung jumlah
senyawa dalam sampel dan mempelajari kimia ion fasa gas (kimia ion dan neutron dalam
vakum). Spektrometer massa sekarang sangat umum digunakan dalam laboratorium analitik
yang mempelajari sifat fisika atau sifat biologi dari senyawa-senyawa yang luar biasa
bervariasi.

2.2 Cara Kerja Spektrometer Massa

1. Sampel di masukkan dalam instrument spektrometer massa dan mengalami


penguapan.

2. Komponen dari sample diionisasikan dapat digunakan berbagai metod, salah satunya
mengenai nya dangan sinar berelectron, sehingga menghasilkan partikel bermuatan
(ion).

3. Ion di pisahkan berdasarkan rasio massa atau muatan dalam analizer oleh medan
elektromagnetik.

4. Ion-ion dideteksi, metode yang di gunakan biasanya kuantitatif.

4
5. Sinyal ion diproses menjadi spectra massa.

Gambar 2: Proses kerja pemisahan ion berdasarkan massanya pada spektrometer massa

Proses yang terjadi didalam spektrometer massa

Gambar 3: proses yang terjadi didalam spektrometer massa

5
Tahap pertama : Ionisasi (ionization)

Gambar 4 : tahap pertama

2.3 Fungsi dan Kegunaan Bagian-bagian dari Spektrometer Massa

Sumber ion adalah bagian spektrometer massa yang berfungsi untuk mengionkan
material analit. Ion kemudian di transfer oleh medan listrik dan medan magnet ke massa
analizer. Karena ion sangat reaktif dan massa hidupnya singkat, pembentukan dan
pemanipulasian harus dilakukan diruang vacum, tekanan atmosfer sekitar 760 toor. Tekanan
ion dapat digunakan sekitar 10 sampai 10 torr. Pada umumnya, ionisasi dipengaruhi oleh
energi sinar yang tinggi dari elektron, dan pemisahan elektron dicapai dengan meningkatkan
dan memfokuskan sinar ion, yang kemudian dibengkokkan oleh medan magnet eksternal. Ion
ion kamudian dideteksi sehingga menghasilkan informasi dan dianalisis dalam computer.

Jantung spektrometer adalah sumber ion, disini molekul sampel (titik hitam) di
hancurkan oleh electron (garis biru) dikeluarkan dari filaman panas. Ini disebut sumbar EI
(elektron-impact). Gas dan sampel volatil padatan dan cairan non volatil dapat di hubungkan
secara lansung. Kation dibentuk oleh pembom elektron (titik merah) yang di dorong oleh plat
repeller lain, mempunyai celah yang berbanding terbalik dengan massa tiap-tiap ion. Ion
berat di belokkan lebih sulit dangan memvariasikan medan magnet, ion yang mempunyai
massa berbeda dapat difokuskan untuk di lanjutkan ke defektor.

6
Gambar 5: Proses pengionan sampel

Katika elektron berenergi tinggi bertumbukan dengan molekul analit akan terjadi
ionisasi dengan mengetuk salah satu elektron molekul (elektron ikatan dan non ikatan). Ini
meninggalkan ion molekul (berwarna merah). Energi yang tersisa dari tumbukan dapat
menyebapkan ion molekul terbagi menjadi bagian neutron (warna hijau) dan bagian ion yang
lebih kecil (warna merah muda dan jingga). Ion molekul adalah kation bebas, tetapi fragmen
ion dapat berupa kation bebas (merah muda) atau karbokation (jingga) bergantung pada sifat
neutron.

Gambar 6: Fragmen fragmen analit saat diionisasikan

Teknik ionisasi adalah kunci menentukan apakah tipe sampel yang dapat dianalisis
oleh spektrometer massa. Ionisasi elektron dan ionisasi kimia digunakan untuk gas dan uap.
Dalam sumber ionisasi kimia, analit di ionisasikan oleh reaksi ion-molekul selama tumbuhan
dan dua teknik yang ini sering digunakan pada sampel cairan atau padatan biologis meliputi
ionisasi elektrospray (dikembangkan oleh John Fenn) dan matrix-assisted laser desorption
atau ionization (MAIDI di kembangkan oleh K. Tanaka).

Inductively Couple Plasma (ICP), sumber yang digunakan untuk menganalisis kation.
Plasma keseluruhannya adalah listrik netral, tetapi punya fraksi atom yang terionisasi
oleh temperature tinggi, digunakan untuk mengatokan molekul sampel selanjutnya memotong
elektron terluar dari atom ini. Plasma biasanya dihasilkan dari gas argon, energi ionisasi
pertama gas argon lebih tinggi dari ite, O, F, dan Nc, tetapi lebih rendah dari energi ionisasi
kedua untuk semua unsur kecuali arus logam frekuensi yag melewati coil sekeliling plasma.

7
Tahap kedua : Percepatan (acceleration)

Gambar 7 : tahap kedua

Ion-ion tersebut dipercepat supaya semuanya mempunyai energi kinetik yang sama.
Ion-ion positif yang ditolak dari ruang ionisasi yang sangat positif itu akan melewati tiga
celah, dimana celah terakhir itu bermuatan 0 V. Celah yang berada di tengah mempunyai
voltase menengah. Semua ion-ion tersebut dipercepat sampai menjadi sinar yang sangat
terfokus.

Tahap ketiga : Pembelokan (deflection)

Gambar 8 : tahap ketiga

Ion-ion tersebut dibelokkan dengan menggunakan medan magnet, pembelokan yang


terjadi tergantung pada massa ion tersebut. Semakin ringan massanya, akan semakin
dibelokan. Besarnya pembelokannya juga tergantung pada besar muatan positif ion tersebut.
Dengan kata lain, semakin banyak elektron yang diambilf pada tahap pertama, semakin besar
muatan ion tersebut, pembelokan yang terjadi akan semakin besar.

8
Tahap keempat : Pendeteksian (detection)

Gambar 9 : tahap keempat

Unsur tarakhir dari spektrometer massa adalah detector. Detector menghitung muatan
yang terinduksi atau arus yang dihasilkan ketika ion dilewatkan atau mengenai suatu
permukaan. Dalam scanning instrument, sinyal dihasilkan dalam detector selama scanning,
dimana scanning massa dan menghitung ion sebagai m/z. menurut tipenya, beberapa tipe
elektron multipileir digunakan, meliputi faradaycups dan detektor ion ke photon karena
jumlah ion yang yang meninggalkan massa analizer cukup kecil, maka sering di gunakan
Microchanels plate defektor, defektor ini terdiri dari sepasang logam pada permukaan dengan
massa analizer atau daerah pemerangkap ion.

Mendeteksi ion-ion lainnya. Ingat bahwa sinar A dibelokkan paling besar, berarti ia
mempunyai nilai m/z yang paling kecil (ion yang paling ringan bila bermuatan +1) Untuk
membuat sinar ini sampai ke detektor ion, anda perlu membelokkan sinar tersebut dengan
menggunakan medan magnet yang lebih kecil (gaya luar yang lebih kecil).

Untuk membuat ion-ion yang mempunyai nilai m/z yang besar (ion yang berat bila
bermuatan +1) sampai ke detektor ion, maka anda perlu membelokkannya dengan
menggunakan medan magnet yang lebih besar.

Dengan merubah besarnya medan magnet yang digunakan, maka anda bisa membawa
semua sinar yang ada secara bergantian ke detektor ion, dimana disana ion-ion tersebut akan
menimbulkan arus listrik dimana besarnya berbanding lurus dengan jumlah ion yang datang.
Massa dari semua ion yang dideteksi itu tergantung pada besarnya medan magnet yang
digunakan untuk membawa sinar tersebut ke detektor ion. Mesin ini dapat disesuaikan untuk
mencatat arus listrik (yang merupakan jumlah ion-ion) dengan m/z secara langsung. Massa
tersebut diukur dengan menggunakan skala oC.

9
2.4 Cara Menghindari Kontaminan

Di dalam menyiapkan contoh, kebanyakan kimiawan organik hanya memperhatikan


tentang penempatan contoh secara sederhana di dalam sebuah tabung berlebel dan
mengajukannya untuk dianalisis. Akan tetapi spektrometer yang mempunyai kepekaan tinggi
perlu contoh yang terhindar dari kontaminan. Banyak contoh murni yang telah menghasilkan
spektra massa yang tak dapat diterima atau salah arah karena suatu hal yang tak terpikirkan di
dalam penyiapan contoh yang akan dianalisis. Sumber masalah kebanyakan berasal dari
penggunaan penutup tabung/botol model sumbatan yang berbahan plastik. Bahan plastik
yang terlepas masuk ke dalam contoh akan memberikan puncak palsu di dalam spektra
massa. Perhatian! Jangan menggunakan penutup tabung model sumbatan menutup contoh
yang akan dianalisis dengan spektrometer massa. Jenis plastisizer yang digunakan plastik
mempunyai berat molekul dalam kisaran 200-300. Tabung/botoh yang paling baik gunakan
untuk penyimpanan contoh yang akan dianalisis dengan spektrometer massa adalah yang
bersekrup dan berlapis aluminium pada penutupnya. Meskipun demikian, penyumbat plastik
bukanlah satu-satunya sumber kontaminan plastisizer. Karet pipet atau bahkan lapisan
belakang pelat KLT juga dapat menjadi sumber kontaminan plastizer. Jenis kontaminan lain
yang sering ditemukan dalam spektra massa adalah gemuk silikon dan polimer hidrokarbon.

Sumber bahan-bahan kontaminan tersebut pengolesan yang berlebih pada kran kolom
kromatografi atau corong pisah. Oleh karena itu, hati-hatilah ketika mengoles asa gelas
dengan film parafin. Hidrokarbon sering muncul sebagai deretan puncak terpisah dengan
satuan massa 14 yang intensitasnya menurun dengan meningkatnya berat molekul. Bahan
kontaminan ini cenderung tidak menghasilkan ion molekular tertentu sehingga
keberadaannya lebih menyebabkan kenampakan puncak menjadi tidak memuaskan daripada
menyebabkan kesalahan arah dalam interpretasi. Meskipun demikian, contoh yang
menghasilkan puncak ion molekular yang lemah dapat ditimpa oleh puncak kontaminan.
Gemuk silikon adalah suatu kasus yang berbeda yang menghasilkan puncak yang sangat
berbeda dalam spektra massa.

2.5 Kepatutan Contoh

Meskipun teknik analisis spektroskopi massa hanya memerlukan contoh dalam


jumlah yang kecil, akan tetapi jumlah contoh yang kurang daripada cukup akan membuat

10
operator menjadi kesulitan. Di samping itu, jumlah contoh yang besar akan menurunkan
pengaruh kontaminan pada kenampakan spektra. Meskipun demikian, tidak ada perlunya
untuk menyediakan bahan dalam jumlah graman, biasanya akan cukup dengan hanya
beberapa mg untuk kristal atau lebih sedikit lagi untuk minyak kental. Bila memungkinkan,
sebaiknya contoh cair disediakan dalam wadah yang dasarnya lancip di mana contoh
terakumulasi sehingga mudah dipindahkan. Jangan lupa memberi label yang jelas pada
tabung anda dengan nama anda, alamat di mana anda bisa dihubungi, struktur yang mungkin
contoh anda, dan sifat bahaya yang dimilikinya. Normalnya data-data tersebut ditulis dalam
sebuah lembaran khusus dan dalam buku pesanan. Rasa saling percaya dan menghormati
antara anda dengan operator seharusnya selalu dijunjung tinggi; sekali kepercayaan itu hilang
maka sulit untuk dipulihkan kembali. Jangan memberikan bahan berbahaya atau beracun
untuk dianalisis sebelum menbicarakannya terlebih dulu dengan operator.

2.6 Derivatisasi Contoh

Prosedur umum derivatisasi contoh untuk analisis GC-MS (Gas Chromatography-


Mass Spectroscopy) melibatkan konversi gugus polar seperti alkohol, amina, dan asam
karboksilat menjadi turunan sililat, asetilat atau metilat, dan beberapa prosedur lainnya.
Derivatisasi diperlukan dalam pengukuran spektrometer massa bukan hanya untuk membuat
bahan tersebut menjadi lebih atsiri tetapi juga untuk membuat puncak ion molekulnya lebih
melimpah atau pola fragmentasinya menjadi lebih jelas.

2.7 Pemasukan Contoh

Pemilihan metode memasukkan contoh ke dalam spektrometer massa biasanya


ditentukan oleh sifat fisik bahan yang dianalisis. Sistem keseluruan dirancang agar apapun
wujud bahannya dapat masuk secara terkontrol dan terukur tampak merusak sistem
pemakuman dalam alat. Contoh beratsiri sedang dapat dimasukkan melalui pintu masuk yang
dipanaskan (heated inlet) dalam mana bahan terdifusi ke dalam penampung yang bertekanan
10-2 mmHg dan temperatur sampai 350 oC. Penampung tersebut dihubungkan ke bagian alat
yang bertekanan sangat rendah dengan cakram berpori sehingga contoh dapat mengalir ke
dalam bilik pengionan (Gambar 8.6).

11
Kekurangan susunan alat ini adalah senyawa yang tidak stabil terhadap panas akan
terurai pada diinding penampung sebelum masuk ke dalam bilik pengionan. Suatu sekat pintu
masuk dapat digunakan untuk contoh yang berupa cairan, tetapi bahan yang kestabilan
termalnya rendah biasanya dimasukkan ke dalam spektrometer dengan menggunakan sebuah
alat penyisip langsung (direct insertion probe). Contoh dimuatkan pada ujung kramik
peralatan yang terpasang pada sebuah gelas kapiler, dan alat tersebut dimasukkan melewati
kunci pemakum ke dalam bilik pengionan di mana contoh ditembak dengan berkas elektron
(Gambar 8.7). Ujung alat tersebut dapat pula dipanaskan dengan elemen platina sampai
temperatur di mana contoh dapat dianalisis.

BAB III
PENUTUP

12
3.1 Kesimpulan

Spektrometer massa adalah alat atau metode yang paling akurat untuk menentukan
massa atom dan massa molekul. Suatu sampel gas ditembakan oleh aliran electron berenergi
tinggi. Tumbukan antara electron dan atom (atau molekul) gas menghasilkan ion positif
dengan terlepasnya satu electron dari tiap atom atau molekul. Ion ion positif ini (dengan
massa m dan muatan listrik e) dipercepat oleh dua buah lempeng yang bermmuatan listrik
berlawanan saat ion ion tersebut melewatinya. Setelah melewati kedua lempeng, ion ion
ini kemudian dibelokan oleh sebuah magnet sehingga bergerak melengkung. Jari jari
lintasannya tergantung pada perbandingan antara muatan listrik dan massa (yaitu e/m). ion
yang memiliki perbandingan e/m terkecil mempunyai lintasan kurva dengan jari jari lebih
besar dari ion yang memiliki perbandingan e/m lebih besar, sehingga ion ion dengan
muatan listrik sama tetapi massanya berbeda akan terpisah satu sama lain. Massa dari setiap
ion (dan juga atom atau molekul) ditentukan oleh sejauh mana ion ion tersebut sampai pada
sebuah detector, yang mencatat arus listrik dari setiap jenis ion. Jumlah arus listrik yang
dihasilkan sebanding dengan jumlah ion, sehingga kita dapat menentukan kelimpahan relatif
san isotope- isotopnya.

3.2 Saran

Penulis menyarankan kepada pembaca dan atau penulis selanjutnya untuk lebih
memaha konsep intinya, agar lebih mudah untuk melanjutkan ke materi yang selanjutnya, dan
jangan berpatokan hanya pada satu sumber, agar lebih memperluas wawasan dan ilmu.

Daftar pustaka

Chang, Raymond. 2003. KIMIA DASAR Konsep Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid1.

13
Erlangga: Jakarta
http://gusnil45mind.wordpress.com/2015/12/08/spektroskopi-massa-ms/

http://www.chemistry.org/materi_kimia/instrumen_analisis/spektrometer_massa1
bagaimana_spektrometer_massa_bekerja/
http://pajjakadoi.blogspot.com/2010/01/pengaplikasian-metode-kromatografi.html

http://eriyatibudhiprajanti.students-blog.undip.ac.id/2009/10/29/spektrometer-
massa-untuk-menentukan-massa-inti-atom/

14

You might also like