You are on page 1of 16

REFARAT

HEPATITIS

Oleh :
Chrisilia Meilita Longdong 080111372
Yulisti Yoel Pardede 080111271
Rio W. Sondakh 080111265

Masa KKM :

7 Juli 2014 - 20 Juli 2014

BAGIAN RADIOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2014
1
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan kasus yang berjudul

HEPATITIS
telah di koreksi, di setujui dan di bacakan pada tanggal 17 Juli 2014

Megetahui,

Kepala Bagian Radiologi

dr. Ramli H. Ali, Sp.Rad

2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan bimbingan-Nya
sehingga pembuatan refarat dengan judul HEPATITIS ini dapat berjalan dengan lancar dan
terselesaikan dengan baik.
Penyusunan refarat ini merupakan salah satu syarat untuk melengkapi tugas Radilogi dan
sekaligus menambah wawasan serta referensi mengenai materi yang dibahas. Dalam
menyelesaikan refarat, penulis mendapatkan bantuan dari berbagai pihak baik berupa saran,
bimbingan dan dukungan moril dan materil akhirnya makalah ini dapat diselesaikan.
Penulis menyadari refarat ini masih belum sempurna. Untuk itu, saran dan kritik yang
membangun sangat diperlukan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga refarat ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya dan tentunya bagi penulis sendiri.
Amin.

Manado, 17 Juli 2014

Penulis

3
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
BAB I : Pendahuluan
A. Latar Belakang 1
B.Perumusan Masalah 2
C. Tujuan Penulisan 2
BAB II : Tinjauan Pustaka
A. Definisi Hepatitis 3
B. Jenis-jenis Hepatitis 3
1. Hepatitis A 4
2. Hepatitis B 4
3. Hepatitis C 5
4. Hepatitis D 5
5. Hepatitis E 6
6. Kemungkinan Hepatitis F dan G 6
C. Penyebab dan Cara Penularan Hepatitis 7
D. Tanda dan Gejala 7
E. Pencegahan 8
BAB III : Pembahasan
A. PemeriksaanRadiologi 10
BAB IV : Penutup
A. Kesimpulan 11
B. Saran 11
Daftar Pustaka 12

4
BAB I
PENDAHULUAN

A. LatarBelakang
Hepatitis merupakan inflamasi dan cedera pada hepar, penyakit ini dapat disebabkan oleh
infeksi atau oleh toksin termasuk alkohol dan dijumpai pada kanker hati. Hepatitis virus
adalah istilah yang digunakan untuk infeksi hepar oleh virus, identifikasi virus penyakit
dilakukan terus menerus, tetapi agen virus A, B, C, D, E, F dan G terhitung kira-kira 95%
kasus dari hepatitis virus akut.1
Penyakit hepatitis merupakan urutan pertama dari berbagai penyakit hati diseluruh dunia.
Penyakit ini sangat berbahaya bagi kehidupan karena penykit hepatits ataupun gejala sisanya
bertanggung jawab atas 1-2 juta kematian setiap tahunnya.2 Infeksi virus hepatitis bisa
berkembang menjadi sirosis atau pengerasan hati bahkan kanker hati. Masalahnya, sebagian
besar infeksi hepatitis tidak menimbulkan gejala dan baru terasa 10-30 tahun kemudian saat
infeksi sudah parah. Pada saat itu gejala timbul, antara lain badan terasa panas, mual, muntah,
mudah lelah, nyeri diperut kanan atas, setelah beberapa hari air seninya berwarna seperti teh
tua, kemudian mata tampak kuning dan akhirnya seluruh kulit tubuh menjadi kuning. Pasien
hepatitis biasanya baru sembuh dalam waktu satu bulan.3
Menurut guru besar hepatologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang juga
ketua kelompok kerja Hepatitis Departemen Kesehatan, Alli Sulaiman, virus hepatitis
menginfeksi sekitar 2 miliar orang didunia. Setiap tahun lebih dari 1.300.000 orang meninggal
dunia akibat hepatitis beserta komplikasinya. Prevalensi di Indonesia sekitar 10-15 persen
jumlah penduduk atau sekitar 18 juta jiwa. Dari jumlah yang terinfeksi, kurang dari 10 persen
yang terdiagnosis dan diobati. Sebanyak 90 persen lain tidak menimbulkan gejala sehingga
tidak terdiagnosis. Karena itu, pemeriksaan menjadi penting.4
Insiden hepatitis yang terus meningkat semakin menjadi masalah kesehatan masyarakat.
Penyakit ini menjadi penting karena mudah ditularkan, memiliki morbiditas yang tinggi dan
menyebabkan penderitanya absen dari sekolah atau pekerjaan untuk waktu yang lama. 60-
90% dari kasus-kasus hepatitis virus diperkirakan berlangsung tanpa dilaporkan. Keberadaan
kasus-kasus subklinis, ketidakberhasilan untuk mengenali kasus-kasus yang ringan dan
kesalahan diagnosis diperkirakan turut menjadi penyebab pelaporan yang kurang dari keadaan
sebenarnya.5
Pada umumnya klien yang menderita penyakit hepatitis ini mengalami Anoreksia atau
penurunan nafsu makan dimana gejala ini diperkirakan terjadi akibat pelepasan toksin oleh
hati yang rusak untuk melakukan detoksifikasi produk yang abnormal sehingga klien ini
haruslah mendapatkan nutrisi yang cukup agar dapat memproduksi enegi metabolik sehingga
klien tidak mudah lelah. Secara khusus terapi nutrisi yang didesain dapat diberikan melalui
rute parenteral atau enteral bila penggunaan standar diet melalui rute oral tidak adekuat atau
tidak mungkin untuk mencegah/memperbaiki malnutrisi protein-kalori. Nutrisi enteral lebih
ditujukan pada pasien yang mempunyai fungsi GI tetapi tidak mampu mengkonsumsi
masukan nasogastrik. Nutrisi parenteral dapat dipilih karena status perubahan metabolik atau
bila abnormalitas mekanik atau fungsi dari saluran gastrointestinal mencegah pemberian
makan enteral. Asam amino,karbohidrat, elemen renik, vitamin dan elektrolit dapat diinfuskan
melalui vena sentral atau perifer.6

5
B. PerumusanMasalah
Dari latar belakang diatas dalam makalah ini penulis mengangkat jenis-jenis dan cara
pencegahan penyakit hepatitissertapembahasandarisegiradiologi

C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui jenis - jenis, cara penularan serta cara pencegahan penyakit hepatitis
tersebut.

BAB II

6
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Hepatitis
Hepatitis adalah inflamasi/radang dan cedera pada hepar karena reaksi hepar terhadap
berbagai kondisi terutama virus, obat-obatan dan alkohol.1
Hepatitis adalah infeksi sistemik yang dominan menyerang hati.

Hepatitis virus adalah istilah yang digunakan untuk infeksi hepar oleh virus disertai
nekrosis dan inflamasi pada sel-sel hati yang menghasilkan kumpulan perubahan klinis,
biokomia serta seluler yang khas.2
Hepatitis adalah suatu proses peradangan pada jaringan hati. Hepatititis dalam bahasa
awam sering disebut dengan istilah lever atau sakit kuning. Padahal definisi lever itu sendiri
sebenarnya berasal dari bahasa belanda yang berarti organ hati,bukan penyakit hati. Namun
banyak asumsi yang berkembang di masyarakat mengartikan lever adalah penyakit radang
hati. sedangkan istilah sakit kuning sebenarnya dapat menimbulkan keracunan, karena tidak
semua penyakit kuning disebabkan oleh radang hati, teatapi juga karena adanya peradangan
pada kantung empedu.6
Hepatitits adalah suatu proses peradangan difus pada jaringan yang dapat di sebabkan
oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat obatan serta bahan bahan kimia.6
Hepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis dan klinis,
biokimia serta seluler yang khas.7
Dari beberapa pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa hepatitis adalah suatu penyakit
peradangan pada jaringan hati yang disebabkan oleh infeksi virus yang menyebabkan sel sel
hati mengalami kerusakan sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.7

B. Jenis-jenis Hepatitis
1. Hepatitis A
Dikenal dengan hepatitis infeksiosa, rute penularan adalah melalui kontaminasi
oral-fekal, HVA terdapat dalam makanan dan air yang terkontaminasi. Potensi penularan
infeksi hepatitis ini melalui sekret saluran cerna. Umumnya terjadi didaerah kumuh
berupa endemik. Masa inkubasi : 2-6 minggu, kemudian menunjukkan gejala klinis.
Populasi paling sering terinfeksi adalah anak-anak dan dewasa muda.7

7
2. Hepatitis B
Penularan virus ini melalui rute trnfusi darah/produk darah, jarum suntik, atau
hubungan seks. Golongan yang beresiko tinggi adalah mereka yang sering tranfusi darah,
pengguna obat injeksi; pekerja parawatan kesehatan dan keamanan masyrakat yang
terpajan terhadap darah; klien dan staf institusi untuk kecatatan perkembangan, pria
homoseksual, pria dan wanita dengan pasangan heteroseksual, anak kecil yang terinfeksi
ibunya, resipien produk darah tertentu dan pasien hemodialisa. Masa inkubasi mulai 6
minggu sampai dengan 6 bulan sampai timbul gejala klinis.8

3. Hepatitis C
Dahulu disebut hepatitis non-A dan non-B, merupakan penyebab tersering infeksi
hepatitis yang ditularkan melalui suplai darah komersial. HCV ditularkan dengan cara
yang sama seperti HBV, tetapi terutama melalui tranfusi darah. Populasi yang paling
sering terinfeksi adalah pengguna obat injeksi, individu yang menerima produk darah,
potensial risiko terhadap pekerja perawatan kesehatan dan keamanan masyarakat yang
terpajan pada darah. Masa inkubasinya adalah selama 18-180 hari.8

8
4. Hepatitis D
Virus ini melakukan koinfeksi dengan HBV sehingga infeksi HBV bertambah
parah. Infeksi oleh HDV juga dapat timbul belakangan pada individu yang mengedap
infeksi kronik HBV jadi dapat menyebabkan infeksi hanya bila individu telah
mempunyai HBV, dan darah infeksius melalui infeksi HDV. Populasi yang sering
terinfeksi adalah pengguna obat injeksi, hemofili, resipien tranfusi darah multipel (infeksi
hanya individu yang telah mempunyai HBV). Masa inkubasinya belum diketahui secara
pasti. HDV ini meningkatkan resiko timbulnya hepatitis fulminan, kegagalan hati, dan
kematian.8

5. Hepatitis E

9
Virus ini adalah suatu virus RNA yang terutama ditularkan melalui ingeti air yan
tercemar. populasi yang paling sering terinfeksi adalah orang yang hidup pada atau
perjalanan pada bagian Asia, Afrika atau Meksiko dimana sanitasi buruk, dan paling
sering pada dewasa muda hingga pertengahan.8

6. Kemungkinan Hepatitis F dan G


Baru ada sedikit kasus yang dilaporkan tentang hepatitis F. Saat ini para pakar
belum sepakat hepatitis F merupakan penyakit hepatitis yang terpisah. Sedangkan
hepatitis G gejala serupa hepatitis C, seringkali infeksi bersamaan dengan hepatitis B
dan/atau C. Tidak menyebabkan hepatitis fulminan ataupun hepatitis kronik. Penularan
melalui transfusi darah jarum suntik.8

C. Penyebab dan Cara Penularan Hepatitis

10
1. Hepatitis A
Hepatitis A pada umumnya dapat di tulari melalui mulut, misalnya melalaui gelas atau
sendok bekas yang di pakai penderita hepatitis A. Kadang kadang dapat juga melalui
keringat penderita atau melalui jarum suntik bekas yang di pakai pada penderita pengdapa
hepatitis A.8
2. Hepatitis B
Hampir semua jenis virus hepatitis dapat menyerang manusia. Pada ibu hamil bila
terserang virus ini dapat menularkan pada bayinya yang ada dalam kandungan atau waktu
menyusui bayi itu. Bentuk penularan seperti inilah yang banyak di jumpai pada penyakit
hepatitis B. Pada saat ini jenis hepatitis yang paling banyak di pelajari ialah hepatitis B dan
telah dapat pula di cegah melalui vaksinasi. Walaupun infeksi virus ini jarang terjadi pada
populasi orang dewasa, kelompok tertentu dan orang yang memiliki cara hidup tertentu
berisiko tinggi. Kelompok ini mencakup:8
- Imigran dari daerah endemis hepatitis b
- Pengguna obat IV yang sering bertukar jarum dan alat suntik
- Pelaku hubungan seksual dengan banyak orang atau dengan orang yang terinfeksi
- Pria homoseksual yaang secara seksual aktif
- Pasien rumah sakit jiwa
- Narapidana pria
- Pasien hemodialisis dan penderita hemofilia yang menerima produk tertentu dari plasma
- Kontak serumah denag karier hepatitis
- Pekerja sosial di bidang kesehatan, terutama yang banyak kontak dengan darah
3. Hepatitis C
Penularan hepatitis C dan Delta pada orang dewasa bisa terjadi melalui kontak seksual
dan bisa pula melalui makanan dan minuman, suntikan ataupun transfusi darah. Virus
hepatitis C juga berbahaya karena sebagian besar penyakit Hepatitis C dapat berkembang
menjadi kronis/menahun dan menjadi pengidap yang selanjutnya akan menjadi sumber infeksi
bagi orang sekitarnya.8
4. Hepatitis D dan E
Hepatitis delta dan hepatitis e didduga penularannya melalui mulut, tetapi belum ada
penelitian yang lebih mendalam.8
D. TandadanGejala
Semua Hepatitis Virus mempunyai gejala yang hampir sama, sehingga secara klinis
hampir tidak mungkin dibedakan satu sama lain. Dokter hanya dapat memperkirakan saja
jenis hepatitis apa yang di derita pasiennya dan untuk membedakannya secara pasyi masih
diperlukan bantuan melalui pemeriksaan darah penderita.gejala penderita hepatitis virus
mula mula badanya terasa panas, mual dan kadang-kadang muntah, setelah beberapa hari air
seninya berwarna seperti teh tua, kemudian matanya terlihat kuning, dan akhirnya seluruh
kulit tubuh menjadi kuning. Pasien hepatitis virus biasanya dapat sembuh setelah satu bulan.
Hampir semua penderita hepatitis A dapat sembuh dengan sempurna, sedangkan penderita
hepatitis C dapat menjadi kronis. Mengenai hepatitis delta dan E belum dapat di ketahui
sevara pasti bagaimana perjalanan penyakitnya.9
Sebagian besar penderita hepatitis B akan sembuh sempurna, tetapi sebagian kecil (kira-
kira 10%) akan mengalami kronis (menahun) atau meninggal.penderita hepatitis B yang
menahun setelah 20-40 tahun kemudian ada kemungkinan hatinya mengeras(sirosis), dan
ada pula yang berubah menjadi kanker hati.9

11
Gambaran klinis hepatitis virus dapat berkisar dari asimtomatik sampai penyakit yang
mencolok, kegagalan hati, dan kematian. Terdapat tiga stadium pada semua jenis hepatitis
yaitu :9
a. Stadium Prodromal.
Disebut periode praikterus, dimulai setelah periode masa tunas virus selesai dan pasien
mulai memperlihatkan tanda-tanda penyakit. Stadium ini disebut praikterus karena ikterus
belu muncul. Antibodi terhadap virus biasanya belum dijumpai, stdium ini berlangsung 1-2
minggu dan ditandai oleh :9
- Malese umum
- Anoreksia
- Sakit kepala
- Rasa malas
- Rasa lelah
- Gejala-gejala infeksi saluran nafas atas
- Mialgia (nyeri otot)
b. Stadium Ikterus.
Dapat berlangsung 2-3 minggu atau lebih, pada sebagia besar orang stadium ini ditandai
oleh timbulnya ikterus, manifestasi lainnya adalah:9
- Memburuknya semua gejala yang ada pada stadium prodromal
- Pembesaran dan nyeri hati
- Splenomegali
- Mungkin gatal (pruritus) dikulit
c. Stadium Pemulihan.
Biasanya timbul dalam 2-4 bulan, selama periode ini:9
- Gejala-gejala mereda termasuk ikterus
- Nafsu makan pulih
- Apabila tedapat splenomegali, akan segera mengecil
E. Pencegahan
Karena terbatasnya pengobatan terhadap hepatitis, maka penekanan lebih diarahkan pada
pencegahan melalui imunisasi pasif untuk HAV, dan pasif untuk HBV. Anjurkan untuk
praktek imunisasi sebelum dan sesudah paparan telah diterbitkan oleh Centers for Disease
Control ( 1990 ).9
Globulin imun ( IG ) dahulu disebut globulin serum imun, diberikan untuk
perlindungan sebelum atau sesudah paparan terhadap HAV. Semua sediaan IG mengandung
anti HAV. Profilaksis sebelum paparan dianjurkan untuk pelancong manca negara yang akan
berkunjung ke negara negara dimana HAV masih endemis. Bila kunjungan berlangsung
kurang dari 3 bulan, maka diberikan dosis tunggal IG ( 0,2 ml/kg BB ) secara IM : bila
kunjungan diperkirakan lebih lama, diberikan 0,06 ml/kg setiap 4 hingga 6 bulan.9
Pemberian IG paska paparan efektif dalam mencegah atau mengurangi paparan infeksi
HAV. Dosis 0,02 mg/kg diberikan segera mungkin dalam batas 2 minggu setelah paparan.
Inokulasi dengan IG diindikasikan pada kontak serumah atau kontak seksual, serta untuk
staf dari institusi perawatan serta pemeliharaan.Kini tersedia globulin imun HBV titer tinggi
( HBIG ) dan vaksin untuk pencegahan dan pengobatan HBV.9
Profilaksis sebelum paparan dianjurkan untuk individu individu yang beresiko
menderita HBV berikut ini : 9
1. Pekerja social kesehatan

12
2. Kliendanstafinstitusiperawatanpenderitaterbelakang mental
3. Pasienhemodialisis
4. Priahomoseksualyangaktifsecaraseksual
5. Pemakaiobat obatintaravena
6. Penerimaproduk produkdarahsecarakronik
7. KontakserumahataukontakseksualdaripembawaHBsAg
8. Heterosksualdenganbanyakpasangan yang aktifsecaraseksual
9. Pelancongmancanegarakedaerah daerah endemic HBV
10. Pengungsidaridaerah endemic HBV

Vaksin HBV orisinil ditahun 1982 yang berasal dari pembawa HBV, kini telah digantikan
dengan vaksin mutakir hasil rekayasa genetika dari ragi rekombian. Vaksin mengandung
partikel partikel HBsAg yang tidak menular. Tiga injeksi serial akan menghasilkan
antibody terhadap HBsAg pada 95% kasus yang divaksinasi, namun tidak memiliki efek
terhadap individu pembawa.9
HBIG merupakan obat terpilih untuk profilaksis paska paparan jangka pendek.
Pemberian vaksin HBV secara bersamaan dapat dilakukan untuk memperoleh imunitas
jangka panjang, bergantung pada situasi paparan. Center for Disease Control ( CDC )
menganjurkan pemberian HBIG dan vaksin hepatitis B dalam 12 bulan setelah lahir pada
bayi bayi dari ibu positif HBsAg. Lebih jauh, mereka menganjurkan uji rutin HBsAg
prenatal pada semua wanita hamil dimasa yang akan datang, oleh karena kehamilan akan
menyebabkan penyakit yang berat pada ibu, dan infeksi kronik pada neonates. Bayi yang
dilahirkan oleh ibi HBsAg dan HBeAg positif memiliki resiko 70% hinga 90% terinfeksi
HBV : 80% hinga 90% bayi yang terinfeksi akan membawa HBV kronik, lebih dari 25%
pembawa ini akan meninggal akibat karsinoma hepatoseluler primer ataupun sirosis hati.
Sekitar 18.000 kelahiran diperkirakan berasal dari ibi ibu HBsAg positif pada tahun 1987
( Centers for Dieseas Control, 1990 ).9
HBIG ( 0,06 ml/kg ) adalah pengobatan terpilih untuk mencegah infeksi HBV setelah
paparan perkuatan ( jarum suntik ) ataupn paparan mukosa dengan darah HBsAg positif.
Vaksin HBv harus segera diberikan dalam waktu 7 hari bilamana individu terpapar belum
divaksinasi. Idividu yang sudah divaksinasi harus sudah menjalani pemeriksaan pengukur
kadar antibody anti HBs. Bila kadar antibody HBs cukup, maka tidak perlu diberikan
pengobatan : namun bila tidak memadai, perlu diberikan booster vaksin.
Petugas yang terlibat dalam kontak resiko tinggi, misalnya pada hemolisis, transfuse tukar,
dan terapi parenatal, perlu sangat berhati hati dalam menangani peralatan dan tusukan
jarum.9
Langkah langkah dalam masyarakat adalah penting dalam pencegahan hepatitis,
termasuk penyediaan makanan dan air bersih yang aman, setra system pembuangan sampah
yang efektif. Higene umum, mencuci tangan dan pembuangan air kemih dan faeces dari
pasien terinfeksi secara aman, penting untuk diperhatikan. Pemakaian kateter, jarum suntik
dan spuit sekali pakai, akan menghilanhkan sumber infeksi yang penting. Semua donor
darah perlu disaring terhadap HAV, HBV, dan HCV sebelum diterima menjadi panel donor.9
BAB III
PEMBAHASAN

13
A. PemeriksaanRadiologi

1. Ultrasonography ( USG )
USG paling
baikdigunakansebagaialatpenapisuntukmemeperlihatkandilatasipercabangn-
percabangansaluranempedudanmemperlihatkanbatuempedu.Alatinijugamendeteksipenya
kitparenkim.

2. Computed tomography scanning ( CT-Scan )


CT-SCAN dengankontrasintravena paling
banyakdigunakanuntukevaluasipenyakitparenkimhatinamundapat pula
digunakanuntukdilatasipercabangansaluranempedu.Dalampemeriksaanterhadaplesidesakr
uang( Space occupying lesion/SOL ) sepertimisalnyaabsesdan tumor, CT-Scan
mempunyaikegunaanberupakontras yang lebihbaik.

3. Magnetic Responanse Imaging ( MRI )


MRI mempunyaikegunaan yang serupadengan CT-
Scan.Keunggulannyaterletakpadakemampuannyamemperlihatkanpembuluhdarahtampape
rlumenggunakanbebankontras.
Padapemeriksaanmridiperlukansikapkooperatifpadapenderita.

4. Scintigraphyhati - limpa
Merupakantehnik lama yang
terutamadigunakanuntukmendeteksikelainanpenangkapankoloid yang
terjadipadadisfungsisel-selhati.

5. Percutaneous TranshepaticColangiography( PTC ) danEndoscopic Retrograde


ColangeoPankreatography( ERCP )
Tehnikinidilakukandengancaramemasukanbahankontraskedalampercabangansalurane
mpedudan paling bermanfaatjikadilakukansetelahpenapisanawaldengan USG, CT- Scan,
atau MRI yang hasilnyamemperlihatkankelainanpadapercabnagansaluranempedu.

BAB III
PENUTUP

14
A. KESIMPULAN

1. Hepatitis adalah suatu penyakit peradangan pada jaringan hati yang disebabkan oleh
infeksi virus yang menyebabkan sel sel hati mengalami kerusakan sehingga tidak dapat
berfungsi sebagaimana mestinya.

2. Hepatitis terdiri dari beberap jenis, yaitu :


Hepatitis A
Hepatitis B
Hepatitis C
Hepatitis D
Hepatitis E
Kemungkinan Hepatitis F dan G

3. Virus-virus yang menyebabkan hepatitis dapat menyebabkan cedera dan kematian


hepatosit dengan secara langsung membunuh sel dan dengan merangsang reaksi peradangan
dan imun yang mencederai atau menghancurkan hepatosit. Reaksi peradangan melibatkan
degranulasi sel mast dan pelepasan histamin, pengaktivan komplemen, lisis sel-sel yang
terinfeksi dan sel-sel di sekitarnya, serta edema dan pembengkakan interstisium. Respon
imun yang timbul kemidian mendukung respon peradangan. Perangsangan komplemen dan
lisis sel serta serangan antibodi langsung terhadap antigen-antigen virus menyebabkan
destruksi sel-sel yang terinfeksi. Hati menjadi edematosa sehingga kapiler-kapiler kolaps
dan aliran darah berkurang yang menyebabkan hipoksia jaringan, akhirnya terbentuk
jaringan ikat dan fibrosis dihati.

4. Semua hepatitis Virus mempunyai gejala yang hampir sama, sehingga secara klinis
hampir tidak mungkin dibedakan satu sama lain.

5. Terdapat tiga stadium pada semua jenis hepatitis yaitu :


a. Stadium Prodromal
b. Stadium Ikterus
c. Stadium Pemulihan

6. Pencegahan terhadap hepatitis virus ini adalah sangat penting karena sampai saat ini
belum ada obat yang dapat membunuh virus, sehingga satu-satunya jalan untuk mencegah
hepatitis virus adalah dengan vaksinasi.

B. SARAN
1. Biasakan untuk selalu hidup bersih dan sehat.
2. Selalu periksa kesehatan atau vaksinasi jika sudah terjangkit penyakit hepatitis.

DAFTAR PUSTAKA

15
1. Ester, Monica.Hepatitis .KeperawatanMedikalBedah. EGC. Jakarta: 2002 hal: 76-9
2. Oswari. Penyakit Dan Cara Penanggulangannya. Gaya BaruJakarta 2006 hal: 23-5
3. Mansjoer, Arief, Dkk. Hepatitis. 2000. KapitaSelektaKedokteran. EGC. Jakarta 2004, hal:
91-5
4. Smeltzer, Suzanne C. BukuAjarMedikalBedah Brunner &Suddarth, Edisi 8, Vol 2. EGC.
Jakarta 2001, hal: 114-120
5. AgusWaspodo. BuletinDinasKesehatanJawaTimur, 6 Januari 2015.
6. Ali Sulaiman. PenatalaksanaanStrategi Hepatitis B Kronik di Indonesia. Proceeding Liver
Update, Jakarta 2006.
7. M. anzola. (2004) Hepatocellular: role of hepatitis B and hepatitis C viruses protein in
hepatocarcinogenesis. Journal of Hepatitis. September 2004 Vol 11 (5): 383-389
8. Gupta S., Bent S., Kohlwes J. Test characteristic of alphafetoprotein for detecting
hepatocellular carcinoma in patients with hepatitis C. A systemic review and critical
analysis. Annals of Internal Medicine. 2005; 139 (1): 46-50
9. Chairuddin P. Lubis. Imunisasi Hepatitis B ManfaatdanKegunaanyaDalamKeluarga: e-
USU Repository@2004 Universitas Sumatera Utara.

16

You might also like