You are on page 1of 3

PENGARUH KASUS KPK VS POLRI TERHADAP MASYARAKAT

Sebagaimana yang kita ketahui, tentang sangat panasnya berita tentang konflik antara
KPK (Komis pemberantasan Korupsi) dan Polri (kepolisi Republik Indonesia). Yang mana
keduanya merupakan lembaga penegak hukum di negara indonesia ini. KPK (komisi
pemberantasan Korupsi) merupakan salah satu penegak hukum di negara ini dalam bidang
pemberantasan para koruptor di indonesia. Yang mana persoalan korupsi di Indonesia sudah
sangat membudidaya. Begitu pula Polri (Polisi republik indonesia) juga merupakan penegak
hukum di negara ini dalam pemelihara keamanan, penertib masyarakat, penegak hukum,
perlindung, dan pelayan masyarakat. Dua lembaga diatas merupakan harapan besar masyarakat
sebagai penegak hukum di negara ini. Tapi akhir-akhir ini sebagaimana yang kita ketahui
keduanya terjadi saling konflik yang tidak diketahui kapan akhirnya.
Dimulai dari pencalonan komisasris Jenderal Budi Gunawan Oleh Bapak Presiden Joko
Widodo sebagai KAPOLRI( Kepala kepolisian Republik Indonesia). Dan diwaktu yang sama
pada tanggal 22/01/15 KPK (komisi Pmberantasan Korupsi) juga telah menetapkan Budi
Gunawan sebagai tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi terkait jabatan kepala biro
pembinaan karir deput sumber daya manusia Mabes Polri. Tidak lama kemudian Setelah itu pada
tanggal 23/01/15 terjadi juga penangkapan terhadap Pimpinan KPK (Komisi Pemberantsan
Korupsi) Bambang Wijayanto oleh Bareskrim Mabes Polri ketika dia sedang mengantar anaknya
sekolah. Yang langsung ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan menyuruh memberikan
keterangan palsu dalam sidang sengketa pilkada kota waringin barat di mahkamah konstitusi
pada tahun 2010. Sehari berseling pada tanggal 25/1/15 giliran wakil ketua KPK (komisi
Pemberantasan Korupsi) Adnan Pandu Praja dilaporkan ke bareskrim Polri. Adnan dituduh
melakukan perampasan saham dan aset sebuah perusahaan kaya di kalimantan timur. Setalah itu
ketua pimpinan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) Abraham Samad juga terkena kasus
rumah kaca. Yang mana Abraham Samad ditetapkan sebagai tersangka kasus pemalsuan
dokumen digunakan untuk sebuah pasport.dan tersebarnya foto Abraham Samad bersama
Perempuan yang dinilai sangat melanggar etika sebagai seorang Pimpinan Ketua KPK (komisi
Pemberantasan Korupsi).
Upaya Presiden Joko widodo dalam mengakhiri pertikaian antara KPK dan Polri,
presiden Joko widodo dengan tegas mengambil keputusan dengan membatalkan pencalonan
Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai kepala Kepolisian Republik Indonesia. Hal iti
ditegaskan oleh presiden di istana negara pada tanggal 18/02/15. Sebagaimana yang kita ketahui
pencalonan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai Kapolri yang telah menimbulkan
perbedaan pendapat di masyarakat, sebagai gantin Komjen Budi Gunawan , Presiden menunjuk
Komisaris Jenderal Badrotin Haiti yang saat ini menjabat sebagai Wakapolri. Penunjukan
Komisaris jenderal Badrotin Haiti menjadi jalan tengan guna menyelesaikan Konflik antar KPK
dan Polri.
Selain itu, presiden juga telah mengambil keputusan mengenai masalah yang saat ini ada
di Komisi Pemberantasan Korupsi. Terjeratnya kedua pimpinan KPK Abraham Samad dan
Bambang Widjojanto menyebabkan kekosongan satu posisi Pimpinan KPK. Presiden mengambil
keputusan dengan memberhentikan sementara Abraham Samad dan Bambang Widjojanto.dan
Presiden Joko Widodo juga mengangkat tiga orang anggota sementara pimpinan KPK yaitu,
Taufiqurrahman Ruki, Prof.Dr.Indranto seno Adji dan Johan Budi.
Dan juga Presiden Joko Widodo Menginstruksikan kepada KPK (komisi Pemberantasan
Korupsi) dan Polri (Kepolisian Republik Indonesia) untuk menaati rambu-rambu aturan hukum
dan kode etik untuk menjaga keharmonisan antar kedua lembaga tersebut.
Kebijakan Presiden Joko Widodo dengan mengambil jalan tengah merupakan jalan yang
terbaik untuk meredamkan guncangan hebat yang terjadi di tengah masyarakat saat ini.
Kebijakan presiden juga cukup melegakan seluruh masyarakat di Indonesia. Dengan
pengambilan kebijakan presiden diatas, KPK (Komisi pemberantasan Korupsi) dan Polri
(Kepolisian Republik Indonesia) dapat diselamatkan dan menciptakan perdamaian diantara
keduanya, menjalin hubungan yang harmonis, dan dapat berkerja sama kembali dalam
menegakkan hukum di negara indonesia ini. Namun KPK sepenuhnya diselamatkan karena
pimpinan KPK yang ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo belum sepenuhnya mampu memegang
amant tersebut. Dan menganai status tersangka oleh Abraham Samad dan Budi Widjojanto masih
mengarahkan kelumpuhan kepada KPK dalam pemulihan kelembagaan tersebut setelah
ditetapkannya kedua pimpinan ketua KPK tersebut.
Dengan dikeluarkannya keputusan oleh Presiden Joko Widodo akhirnya masyarakat
sudah merasa cukup lega. Karena sebelum presiden mengambil keputusan Kasus ini telah
menimbulkan pro dan kontra di kalangan rakyat. banyak yang membela KPK (komisi
Pemberantasan Korupsi) dengan motto save KPK dengan menuduh polri telah melakukan
kriminalisasi terhadap pimpinan KPK. Ada juga yang membela polri (Kepolisian Republik
Indonesia) dengan membawa bendara save Polri sambil mengatakan bahwa memang keempat
pimpinan KPK melakukan perbuatan hukum.
Di balik kasus ini telah memberikan dampak perpecahan negara ini republik indonesia.
Dimana kedua lembaga penegak hukum di Indonesia saling menjatuhkan, saling menyerang, dan
saling mencari kesalahan pihak lain. Yang sebenarnya kedua lembaga penegak hukum tersebut
merupakan harapan besar bagi rakyat negara ini. Harapan besar agar negara kita ini bebas dari
para koruptor yang seenaknya memakan uang negara tanpa memandang bagaimana rakyat kecil
bersusah payah untuk mencari uang demi sesuap nasi. Dan rakyat juga berharap agar bisa dapat
hidup dengan aman, tentram,

You might also like