Professional Documents
Culture Documents
a. Gigi utuh
Sebelum dimulai pencetakan gigi, dilakukan pencetakan dengan bahan cetak
alginat, jika akan dibuat mahkota sementara yang memerlukan cetakan.
Alat yang dipakai adalah bur intan atau tungsten carbide berbentuk fisur
mengerucut (tapered fissure) yang panjang dan berdiameter kecil.
Pemotongan dimulai di permukaan labial + 1 mm dari permukaan proksimal
untuk mencegah tergerindanya gigi-gigi sebelah. (Gambar 2)
2) Pengurangan Insisal
Pinggiran insisal dikurangi dengan batu roda pada handpiece sebanyak 1,5 -
2,0 mm.
Dengan alat yang sama seperti untuk pemotongan proksimal, dibuat lekukan
(groove) yang berjalan labio-lingual sedalam ukuran yang diperlukan (1,5-
2,0 mm). Dari dasar lekukan ini, pemotongan dilanjutkan ke arak proksimal
dari 2 tahap, yaitu ke distal dan kemudian ke mesial atau sebaliknya.
(Gambar 3)
3) Pengurangan Palatal
Permukaan bagian singulum dapat juga dikurangi dengan batu silinder yang
mengerucut (taper) pada contra-angle handpiece.
Bagian cekung dari permukaan palatal dikurangi dengan batu gerinda intan
berbentuk roda, yang berpinggiran membulat atau alat intan berbentuk bola
lampu pijar (pear shape). Pengurangan di sini sedalam 0,5-0,75 mm.
(Gambar 4)
Permukaan ini dikurangi dengan batu roda mengikuti kontur gigi asli
sedalam 0,5-0,75 mm.
Di tengah permukaan labial dibuat saluran yang berjalan aksial sedalam 0,5-
0,75 mm, sebagai pedoman dari sini jaringan dibuang merata ke arah mesial
dan distal. Setelah belah insisal selesai dikurangi, reduksi bagian servikal
dilakukan dengan cara yang sama.
b. Pembuangan jaringan bagian insisal, mulai dari sela pedoman. Jaringan diambil
dengan menggerakkan alat ke arah mesial distal.
c. Di bagian servikal dibuat lagi sela pedoman dan dari situ jaringan digerinda
dengan cara yang sama seperti b.
d. Bagian permukaan labial insisal dan servikal dijadikan satu. Kontur permukaan
preparasi mengikuti kontur labial gigi sebelum dipreparasi.
5) Pembentukan Pundak
Dengan batu silinder atau kerucut (taper), bagian servikal dari gigi dikutangi
lagi. Akibat pengurangan ini akan terbentuk suatu pundak dan dinding aksial
dari gigi dikerucutkan kearah insisal sebanyak 5 sampai 7 derajat.
Dengan bur fisur atau bur diamond berbentuk silinder taper, berdiameter 0,5
mm, pundak disempurnakan menjadi sama lebar mengelilingi gigi,
mengikuti garis gusi dan berada 0,3-0,5 mm dibawah permukaan gusi atau
setengah dari dalamnya sela gusi.
Pembentukan pundak di proksimal dibentuk dengan batu kerucut yang kecil dan
panjang (1) dan (2) batu kerucut silinder berujung datar.
b. Sudut pundak tumpul (+ 90o 120o). Tekanan gigitan (2) dapat meretakkan
jaket, oleh karena bergerak melalui arah (1). (3) bidang pundak 120o terhadap
dinding labio/servikal.
C PENCETAKAN
E PROSEDUR LABORATORIUM