You are on page 1of 3

Edukasi

1. Promotif

sebagai promotif menganjurkan memberikan makanan yang mengandung gizi yang cukup yang
meliputi karbohidrat, protein, lemak, kemudian buah-buahan dan sayuran sebagai sumber
vitamin dan mineral untuk penderita.dan menasehatkan supaya selalu menjaga kebersihan diri
dan lingkungan terutama lingkungan rumah.

2. Preventif

sebagai usaha preventif mengajarkan kepada orang tua untuk mencuci tangan yang lebih sering,
menghindarkan anak dari berdekatan dengan keluarga atau orang lain yang menderita infeksi
saluran nafas. Jika terdapat batuk yang keras dan kering berikan banyak minum dan dekatkan
pada udara yang lembap dan hangat. Mengedukasikan kepada orang tua tentang kepentingan asi
dan kegunaannya. Bayi yang mendapat asi akan memiliki daya tahan tubuh yang lebih optimal.
Jika terdapat tanda-tanda croup berulang segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat.

3. Memberikan nasehat kepada orang tua penderita untuk secara optimal berusaha mencukupi
kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang yang meliputi :

- Asuh

memenuhi kebutuhan akan pangan/gizi, papan/pemukiman yang layak, perawatan


kesehatan dasar antara lain : imunisasi, penimbangan anak yang teratur dan pengobatan kalau
sakit.

- Asih

memberikan kasih sayang dan perhatian pada penderita supaya pengobatan berjalan
sampai tuntas dan mencegah berulangnya penyakit.

- Asah

memberikan stimulasi mental psikososial dengan alat pengasah edukatif yang dapat
berupa gambar dan suara.
Pencegahan

Pencegahan dapat berupa imunisasi pertama untuk mencegah infeksi H.Influenzae, biasanya
diberikan pada anak saat usia 2 tahun.Vaksinasi Haemophilus influenza type B (HIB) telah
mengurangi insidensi epiglotitis secara dramatis pada anak anak di Negara yang menerapkan
vaksinasi tersebut sebagai vaksinasi rutin.

Sesuai namanya, imunisasi ini bermanfaat untuk mencekal kuman HiB (Haemophyllus
influenzae type B). Kuman ini menyerang selaput otak sehingga terjadilah radang selaput otak
yang disebut meningitis. Meningitis sangat berbahaya karena dapat merusak otak secara
permanen sampai kepada kematian. Selain mengakibatkan radang selaput otak, kuman ini juga
dapat menyebabkan radang paru dan radang epiglotis.

Mula-mula, kuman ini berada di dalam rongga hidung kemudian masuk ke darah dan menyebar
sampai ke otak dengan masa inkubasi satu minggu. Gejala yang muncul bisa berupa demam
tinggi lebih dari 38,50C, pusing, menggigil, kejang-kejang, dan kesadaran menurun. Bila sudah
terjadi serangan harus diatasi dengan segera dan tepat oleh dokter yang memahami betul
penyakit ini. Jika meningitis tak diobati dengan baik atau terlambat ditangani, akan menimbulkan
gejala sisa, seperti lumpuh, tuli, bahkan kadang tak bisa melihat. Pada banyak anak
perkembangannya juga terlambat, bisa retardasi mental atau cerebral palsy. Itulah mengapa,
peran imunisasi HiB dalam mencekal penyakit ini sangatlah penting.

Usia & JumlahPemberian:

Diberikan sebanyak 4 kali, yaitu pada usia 2, 4, 6, dan 15 atau 16 bulan. Bila terlambat
diberikan, semisal hingga usia 5 bulan belum diimunisasi, maka dapat diberikan di usia 6 bulan
dan 15 atau 16 bulan.

Efek Samping:

Umumnya muncul demam ringan yang akan reda dengan sendirinya.

Tingkat Kekebalan:

Efektivitasnya mencapai 97-99%.


Indikasi Kontra:

Tak dapat diberikan pada anak yang sakit atau kekebalannya sedang menurun untuk menghindari
efek samping yang mungkin terjadi.

You might also like