You are on page 1of 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pembangunan merupakan upaya yang dilakukan secara terus-menerus,
yang diarahkan pada peningkatan taraf hidup masyarakat, dan kesejahteraan
secara umum. Dalam pelaksanaannya, perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi memacu adanya pengembangan kreatifitas setiap orang sebagai modal
agar pembangunan dapat dilaksanakan secara labih baik. Seiring dengan hal
tersebut, peningkatan mutu, efisiensi, dan produktivitas dari setiap kegiatan
pembangunan terutama yang terkait dengan sektor fisik mutlak harus dilakukan,
seperti halnya sektor bangunan yang saat ini terus mengalami peningkatan.
Beton umumnya tersusun dari tiga bahan penyusun utama yaitu
semen,agregat, dan air. Jika diperlukan, bahan tambah (admixture) dapat
ditambahkan untuk menambah sifat-sifat tertentu dari beton agar berfungsi lebih
baik dan lebih ekonomis. Beton adalah material utama yang digunakan dalam
pembuatan bangunan. Beton banyak digunakan kerena keunggulan-unggulannya
antara lain karena beton dapat dengan mudah dibentuk sesuai dengan kebutuhan
kontruksi, mampu memikul beban yang berat, tahan terhadap temperature yang
tinggi, dan biaya pemeliharaan yang kecil atau mudah dalam perawatan
(Mulyono, 2005).
Agregat halus dan kasar, disebut sebagai bahan susun kasar campuran,
merupakan komponen utama beton. Nilai kekuatan serta daya tahan (durability)
beton merupakan fungsi dari banyak faktor, diantaranya ialah nilai banding
campuran dan mutu bahan susun, metode pelaksanaan pengecoran dan kondisi
perawatan pengerasannya (Istimawan Dipohusodo, 1996).
Sifat yang paling penting dari beton adalah sifat mekaniknya yaitu sifat
kekuatan tekan, kekuatan lentur, dan kekuatan tarik. Sifat beton berubah karena
sifat dari bahan-bahan penyusun beton yaitu semen, agregat, air maupun
perbandingan campurannya. Sesuai dengan perkembangan teknologi untuk
memperbaiki sifat-sifat beton dan kinerja beton dengan biaya yang murah tanpa

1
mengurangi mutunya seperti pemanfaatan limbah buangan serat ijuk, sabut
kelapa, serat nilon, abu sekam padi, ampas tebu, sisa kayu, limbah gergajian, abu
cangkang sawit, abu terbang (fly ash), mikrosilika (silica fume), cangkang kemiri
dan lain-lain (http://sipil2006.wordpress.com/). Abu terbang atau Fly Ash adalah
sisa hasil proses pembakaran batubara yang keluar dari tungku pembakaran,yaitu
berupa butiran halus ringan, bundar, tidak porous serta bersifat pozzolanik.
Penambahan abu terbang (fly ash) pada campuran beton bersifat pozzolan,
sehingga bisa menjadi additive mineral yang baik untuk beton. Pozzolan adalah
bahan yang mengandung silika atau silika dan alumunium yang bereaksi secara
kimia dengan kalsium hidroksida pada temperatur biasa membentuk senyawa
bersifat cementitious. Mengingat limbah tersebut meningkat setiap tahunnya,
maka perlu penanggulangannya. Limbah Fly Ash dapat mengakibatkan dampak
lingkungan yang cukup membahayakan terutama polusi udara terhadap
kehidupannya sekitarnya. Oleh sebab itu diupayakan agar Fly Ash dapat menjadi
bahan yang berguna, antara lain pemanfaatan Fly Ash salah satunya sebagai bahan
campuran beton.
Usaha penelitian perlu dilakukan untuk mendapatkan suatu alternatif baru
dalam teknologi beton, dengan menggunakan semen yang seefisien mungkin.
Berdasarkan penjelasan diatas maka penulis akan melakukan penelitian yang
berjudul :
PENGARUH BAHAN TAMBAH ABU TERBANG (FLY ASH) SEBAGAI
SUPTITUSI PENGGANTIAN SEBAGIAN SEMEN TERHADAP BETON
MUTU K-300

1.2 PERUMUSAN MASALAH


Dari penjelasan latar belakang, dapat diambil suatu rumusan masalah
untuk pengujian kuat tekan dan Porositas beton adalah seberapa besar kuat tekan
dan nilai porositas beton akibat variasi penggantian sebagian dari semen terhadap
Penambahan Subtitusi abu terbang 10%, 20%, 30%, 40% dari berat total semen.

2
1.3. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
1.3.1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Kuat Tekan beton akibat variasi
bahan tambah Abu Terbang (fly ash) pada umur 28 hari ?
2. Untuk mengetahui pengaruh bahan tambah Abu Terbang (fly ash) pada
campuran beton, terhadap porositas pada umur 28 hari ?

1.3.2. Manfaat Penelitian


Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Memberikan informasi tentang fungsi lebih dari abu terbang (fly ash).
2. Meningkatkan nilai ekonomis abu terbang (fly ash).
3. Menambah pengetahuan dan wawasan tentang pengaruh penambahan abu
terbang (fly ash), pada pembuatan beton untuk mendukung kebutuhan
masyarakat, dengan memanfaatkan Limbah Industri.

1.4. BATASAN MASALAH


Agar penelitian tidak menyimpang dari tujuannya, maka diberi batasan
antara lain:
1. Penelitian dilakukan pada beton mutu Normal, dengan kuat tekan beton
direncanakan K-300.
2. Desain campuran beton menggunakan metode Mix Desain.
3. Fly Ash sebagai bahan tambah berasal dari sisa pembakaran batu bara yang
didapat dari PLTU PT.Panasia Power Plant kecamatan dayeuhkolot,
Kabupaten Bandung dan persentase variasi pengaruh abu terbang kelas C yang
disarankan sebesar, 0%,10 %, 20%, 30%,40% dari berat semen.
4. Bahan pembuatan beton: semen portlan type I dengan, agregat kasar (batu
pecah) dari tawau, agregat halus (pasir) dari sungai kayan, air yang digunakan
dari laboratorium CV.Putra Kayan Mix Tanjung Selor.
5. Penelitian menggunakan benda uji yang berupa kubus 15 x 15 x 15 cm
6. Pengujian mekanik yang meliputi pengujian kuat tekan beton dan Pengujian
Porositas setelah beton berumur 28 hari.

3
1.5. SISTEMATIKA SKRIPSI
Adapun dalam penulisan tugas akhir ini, berdasarkan pada aturan yang
telah ditetapkan oleh panitia tugas akhir tahun 2014 Univesitas Kaltara, dimana isi
penulis didapat dari hasil pengamatan penulis di lapangan dan dari literatur-
literatur yang ada.
Isi dari penulisan Tugas Akhir ini dimulai dari :
- BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini, penulis menguraikan latar belakang, perumusan masalah,
Maksut dan tujuan,Manfaat penelitian, batasan masalah dan sistematika skripsi.

- BAB II : LANDASAN TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA


Dalam bab ini akan dibahas mengenai landasan teori, kajian pustaka, dan
kerangka berpikir . Bab ini akan menjadi dasar dan arahan dalam penentuan
arah penelitian yang akan dilakukan.

- BAB III : METODOLOGI PENELITIAN


Metodologi penelitian dibagi menjadi beberapa bagian dan tahapan, yaitu
tahapan bahan dan alat yang digunakan, tahap pelaksanaan penelitian meliputi
pemeriksaan bahan yaitu Agregat halus dan Agregat kasar. Proses selanjutnya
adalah proses pembuatan benda uji, perawatan benda uji, pengujian kuat tekan,
pengujian Porositas serta analisis pengolahan data.

- BAB IV : PEMBAHASAN
Berisi tentang pelaksanaan, hasil penelitian, pengolahan data hasil
penelitian disertai dengan grafik dan gambar untuk memperjelas kesimpulan.
Pada bab ini juga berisi tentang pembahasan data-data hasil penelitian.

- BAB V : PENUTUP
Merupakan bab terakhir atau penutup dari skripsi yang berisi kesimpulan
dari hasil penelitian dan juga saran-saran yang diberikan penulis.

You might also like