You are on page 1of 5

Pilihan konservatif untuk perawatan ulang pada kasus pengisian gutapercha yang

berlebihan pada saluran akar: laporan kasus

Abstrak
Dalam kasus kegagalan perawatan endodontik karena overfilling saluran akar dengan gutta-
percha, ada dua penanganan yang bisa dilakukan: endodontik re-treatment atau terapi bedah.
Jurnal ini menunjukkan pilihan yang konservatif terhadap overfilling saluran akar dengan
gutta-percha, tanpa prosedur bedah. Endodontik retreatment terhadap gigi yang overfilled
adalah metode yang layak untuk praktek kedokteran gigi, karena memungkinkan pengerjaan
teknik konservatif dengan peluang keberhasilan klinis yang besar, sehingga mencegah
tindakan pembedahan yang tidak perlu.
Kata kunci: pengisian yang berlebihan, perawatan ulang, kegagalan

Pengantar
Perawatan ulang endodontik diindikasikan pada beberapa keadaan yaitu, perkolasi
apikal, perforasi saluran akar, pengisian saluran akar yang tidak lengkap, kebocoran koronal,
pengisian saluran akar yang berlebihan, dan lain-lain (1,2,3,4). Dalam kasus kegagalan
perawatan saluran akar karena pengisian saluran akar yang berlebihan, ada 2 hal yang bisa
dilakukan yaitu perawatan ulang saluran akar atau bedah apikal (2,4,5,6,7,8,9,10). Saat ini
ada kecendrungan untuk melakukan perawatan ulang sebagai pilihan pertama, membatasi
prosedur bedah paraendodontik hanya untuk kasus dimana terdapat kegagalan pada
perawatan ulang yang telah dilakukan (6,10,11).
Pengisian gutapercha yang berlebihan adalah jenis gangguan pada prosedur endodontik
yang tepat yang dilakukan oleh tenaga konservasi profesional saat mencoba mengisi saluran
akar. Dalam hal ini bahan pengisi melebihi batas rongga endodontik, melebihi batas cemento-
dentin canal (CDC), mungkin karena kegagalan pada saat odontometry, pemilihan ukuran
gutapercha yang terbesar, atau kehilangan apical stop yang tepat. Bahan pengisi yang
tertinggal pada jaringan periapikal menimbulkan pembentukan lesi periapikal dan/atau reaksi
tubuh terhadap benda asing, bahkan dapat timbul gejala sakit pada pasien (12,13).
Secara histopatologis area periradicular mengandung bahan pengisi yang ditolak dan
diluar batas apikal menunjukkan adanya jaringan granulasi, khususnya sel mononukleus,
giant cell, dan makrofag (14,15). Kehadiran sel ini menunjukkan reaksi tubuh terhadap benda
asing.
Penolakan gutapercha bersama pengisian sement menyebabkan respon inflamasi
langsung, sementara dan akut, sesuai ketidakcocokan biologis dari semen disebagian kasus,
menunjukkan kerusakan kimiawi pada jaringan periapikal. Ada kasus dimana proses iritasi
tidak akan habis karena beberapa semen akan membebaskan beberapa komponen toksik
untuk jangka waktu yang lama, melakukan kerusakan fisik seperti stimulus biologis (17,18).
Beberapa penulis mengamati bahwa indeks keberhasilan perawatan ulang endodontik
lebih unggul bila dibandingkan dengan prosedur bedah (1,4,12). Bedah periradicular bukan
prosuder yang sederhana, kadang-kadang dilakukan pada area akses yang sulit, dan struktur
yang kompleks. Biasanya dapat dihindari dengan keuntungan perawatan ulang endodontik
(19), prosedur konservasi ini lebih disukai karena lebih mudah untuk dilakukan (2).
Tulisan ini menunjukkan bahwa kasus klinis pada kelebihan pengisian saluran akar akan
berhasil diselesaikan dengan perawatan ulang endodontik, dan menjauhkan dari tindakan
bedah.

Laporan kasus
Pasien R.C, leukoderma, 35 tahun, laki-laki diarahkan ke klinik Endodotik di The
Dentistry School, Federal University of Amazonas, karena adanya abses dentoalveolar akut
pada elemen gigi 21.
Pasien mengeluhkan nyeri yang spontan, intens, terus-menerus, berdenyut, dan
merasakan giginya memanjang. Pada pemeriksaan klinis intra-oral, terdapat nyeri yang
berlebihan saat perkusi, gigi goyang, bengkak di bagian labial. Foto rontgen periapikal
menunjukkan lesi periapikal yang luas dan overfilling guta-percha sepanjang 5mm melebihi
batas apikal (Gambar 1). Berdasarkan temuan masalah obyektif dan subyektif, ditegakkan
diagnosis : Phoenix abses, mengindikasikan dilakukan endodontik retreatment.
Perawatan dimulai dengan pembentukan akses ke kamar pulpa pembuangan sejumlah
besar guta-percha dari servikal menggunakan bur Gates-gliden nomor 4. Pertama,
eksplorasi saluran akar menggunakan K file #35 hingga 1 mm di atas panjang kerja. File
Hedstroen nomor 30 digunakan untuk melewati batas apikal sebanyak 1 mm (Gambar 2),
dilakukan rotasi untuk mengambil material yang kelebihan dan membuang kelebihan guta-
percha (Gambar 3). Terdapat cairan purulen yang keluar dari saluran akar (Gambar 4).

Gambar 1 : Radiografi Awal Gambar 2 : file Hedstroen mengambil Guta-percha


Gambar 3 : file dengan Guta-percha Gambar 4 : cairan purulent mengalir keluar

Gambar 5 : odontometry Gambar 6 : Medikamen saluran akar

Gambar 7 : Mengukur Guta-percha Gambar 8 : radiografi setelah pengisian


Gambar 9 : radiografi Post-provervation (setelah 2 tahun)

Selama proses retreatment, tidak digunakan pelarut/irigasi, setelah semua bahan pengisi
dibuang, desinfeksi kimia-mekanis terhadap saluran akar dapat dilakukan menggunakan
teknik step-down (Gambar 5). Larutan irigasinya adalah sodium hypochlorite (NaOCl) 2,5%.
Smear layer dihilangkan menggunakan larutan agitating EDTA dengan file selama 5 menit,
dilanjutkan dengan irigasi menggunakan NaOCl. Saluran akar dikeringkan dan diisi dengan
pasta yang mengandung Calcium hydroxide, paramonochorophenol, Zinc Oxide, dan
propylene glycol menggunakan lentulo (Gambar 6). Pada kunjungan berikutnya, setelah 15
hari, medikamen intracanal dibuang menggunakan prosedur step-down yang baru,
dilanjutkan dengan pengisian saluran akar menggunakan teknik lateral kondensasi aktif
(Gambar 7 dan 8). Pasien dievaluasi secara klinis dan radiografi selama 2 tahun dan
perbaikan periapikalnya diobservasi (Gambar 9).

Pembahasan

Evaluasi radiografi dapat menentukan diagnosis , hal ini memungkinkan untuk melihat
saluran akar yang mengalami overfilling , menunjukkan ketidakberhasilan dari pengobatan
yang dilakukan, akibat dari kesalahan dari teknik pengisian. Sayangnya , saat ini penyebab
( 4,5,6,8,11,12 )
utama dari perawatan endodontik yang tidak berhasil adalah kasus iatrogenik .
Perawatan ulang harus dilakukan seiring dengan tingginya tingkat kegagalan perawatan
saluran akar ( 19 ) .
Perawatan alternatif tergantung pada batas apikal dari obturasi dan kualitas dari
kondensasi lateral. Menurut kriteria evaluasi, perawatan konservatif dipilih dengan cara
pembuangan gutapercha tanpa mengaplikasikan pelarut. ( 7 )
Teknik manual yang digunakan pada perawatan ulang terdiri dari penggunaan K file
untuk membuka jalur melalui bahan pengisi- diikuti dengan file Hedstroen dengan gerakan
(4,6)
menarik. Awalnya digunakan K file untuk mengeksplorasi saluran melebihi batas apikal,
kemudian file Hedstroen digunakan dengan kedalaman yang sama untuk membuang
kelebihan gutapercha. Metode file Hedstroen harus selalu menjadi pilihan pertama , terutama
ketika kon gutapercha melebihi batas apikal dan pengisian yang tidak hermetis atau tidak
terlalu padat.(6,19) Hal ini diperlukan untuk melewati gutapercha dengan batas apikal untuk
menjamin material yang dikeluarkan tidak melebihi dari apeks. Points ini akan menangkap
kon yang tidak padat dan membuangnya dengan menarik instrumen. Apabila berhasil, ini
adalah metode yang paling mudah, paling cepat dan paling aman untuk membuang kelebihan
gutapercha. (1,7,19)
Selama perawatan ulang tidak ada pelarut jenis apapun yang digunakan, hal ini dapat
menghambat pembuangan gutapercha. Di tempat-tempat dimana pengisian saluran akar yang
tidak homogen dan padat, dihilangkan dengan metode menarik tanpa menggunakan bahan
pelarut, yang tidak ada pelarut jenis apa pun itu. Penggunaan bahan pelarut dapat melarutkan
bahan pengisi dan dengan gerakan menekan dari alat menyebabkan bahan pengisi melewati
(1,5,11,19)
batas apeks , merusak jaringan periradicular. Literatur yang berkaitan menggunakan
pelarut, bila diperlukan, untuk mengubah bahan pengisi menjadi massa larut, masuk kedalam
jaringan periradicular dan akibatnya menghambat pengambilan bahan pengisi tersebut. Faktor
lain yang penting dalam perawatan ulang endodontik adalah bahan yang berlebih tersebut,
sekali terinfeksi dengan bahan nekrotik, mikroorganisme atau bahan yang terlarut dapat
menyebabkan perubahan dari peradangan kronis menjadi keadaan akut, yang disebut flare
up.(19,20)
Pada keberhasilan kasus yang disajikan menggunakan prosedur konservatif. Sebuah
prosedur bedah tidak dianjurkan dikarenakan pasien datang dalam keadaan akut. Pembedahan
apikal merupakan kontraindikasi pada kasus infeksi akut, hal ini dapat menyebabkan
gangguan kesehatan umum dari pasien dengan meningkatnya terpapar bakterimia dan resiko
dari septikemic. (5,13,17)

Kesimpulan

Perawatan ulang pada kasus overfilling saluran akar harus selalu diperhatikan
berdasarkan faktor-faktor lokal. Oleh karena itu, harus diperhatikan status klinis dan
gambaran radiograf untuk meningkatkan angka keberhasilan perawatan yang dipilih,
menghindari teknik radikal yang tidak diperlukan yang dapat membahayakan keadaan
kesehatan umum pasien.
Perawatan konservatif pada kasus overfilling gutapercha adalah layak, aman dan
prosedur yang efektif. Pilihan pembedahan harus dipertimbangkan hanya sebagai pengobatan
komplementer, ketikan perawatan konservatif tidak dapat memecahkan masalah yang terjadi.

You might also like