You are on page 1of 7

LAPORAN KASUS:

Judul : Seorang Remaja dengan Gatal Kemerahan di Ketiak


KELOMPOK 2

1. Ilham Wijaya Kusuma 0302006121


2. Dimas Adi Bayu Dewo 0302007348
3. Stefanry 0302008231
4. Yehezkiel Kurniawan 0302009273
5. Amelia Shadrina 0302010025
6. Bela Amanda Putri 0302010050
7. Delima Cheryka 0302010072
8. Devina Pangastuti 0302010079
9. Fakhrurrozy Nasron 0302010100
10.Hani Aqmarina 0302010120
11.Imam Adli 0302010132

UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
14 NOVEMBER 2011

BAB I

DAFTAR ISI

I. Daftar Isi 2
II. Pendahuluan 3
Studi Kasus 4
III. Pembahasan 6
IV. Tinjauan Pustaka 10
V. Kesimpulan 23
VI. Daftar Pustaka 24

BAB II

PENDAHULUAN

Pendahuluan

Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari

lingkungan hidup manusia. Kulit juga merupakan cermin kesehatan dari kehidupan,

Kulit merupakan suatu sistem yang kompleks yang terdiri dari berbagai lapisan.
Lapisan kulit terdiri dari epidermis, dermis, dan subkutis dimana tiap-tiap lapisan

memiliki komponen-komponen yang menyusun dan memiliki fungsinya sendiri. Kulit

berfungsi sebagai proteksi yang menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisis

atau mekanis, sebagai absorbsi, ekskresi dimana terdapat kelenjar-kelenjar

didalamnya yang mengeluarkan zat-zat tidak berguna lagi atau sisa metabolisme

dalam tubuh berupa NaCl, urea, asam urat, dan ammonia. Kulit juga berperan sebagai

persepsi dimana kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan subkutis,

selanjutnya kulit berperan dalam pengaturan suhu tubuh dengan cara mengeluarkan

keringat dan mengerutkan (otot berkontraksi) pembuluh darah kulit. Fungsi lain dari

kulit adalah pembentukan pigmen, keratinisasi, dan pembentukan vitamin D.

Pada suatu keadaan, ketika kebersihan seseorang tidak dijaga ataupun ketika

daya tahan tubuh seseorang lemah, adanya reaksi hypersensitifitas, atau berbagai

factor lainnya kulit dapat berubah menjadi patologis. Salah satunya adalah Dermatitis

Kontak Alergi. Dermatitis Kontak Alergi terjadi akibat bahan kimia sederhana dengan

berat molekul umumnya rendah.

Laporan Kasus

Seorang remaja berumur 17 tahun datang berobat ke klinik RS

Trisakti mengeluh merah gatal di ketiak kiri dan kanan sejak 8

minggu yang lalu.

OS sejak beberapa tahun ini merasa bau badannya tidak sedap,

oleh karena itu dia memakai bedak BB yang dipakainya setiap hari
sejak 4 bulan yang lalu. OS mengaku tidak pernah alergi. Sejak

3 minggu yang lalu, OS merasa ketiaknya gatal dan merah. OS

mengobatinya dengan obat kocok tapi makin parah. Ibu OS

menderita gatal-gatal yang kronis dan tebal terutama pada

punggung , kaki, dan lutut. Adik OS apabila minum paracetamol,

bibir dan kelopak mata bengkak dan gatal seluruh badan.

Status Generalis : Tidak ada kelainan

Status Dermatologikus :

Regio Axilla dextra sinistra terdapat :

Plak eritema, circumskripta, ukuran plakat diatasnya terdapat

papul-papul, vesikel, erosi, excoriasi, exudasi. Krusta kuning

jernih dan di beberapa tempat terdapat pustule ukuran

miliere.

Pemeriksaan Penunjang :

KOH 20% Tidak ditemukan hypha maupun spora


Tes tempel + Crescendo

BAB III

PEMBAHASAN

Identitas pasien
Nama :X
Usia : 17 tahun
Pekerjaan :-
Perkawinan : Single
Alamat :-
Keluhan utama :

Merah gatal di ketiak kanan dan kiri sejak 8 minggu yang lalu.

Berdasarkan keluhan utama tersebut, kamu mendapatkan beberapa hipotesis

yang dirasa mendekati kepada keluhan pasien, seperti

Dermatitis Kontak Alergika diduga karena pemakaian deodoran atau

bahan-bahan yang dapat menyebabkan suatu reaksi alergi.


Milaria rubra diduga karena usia pasien yang masih remaja dengan

tingginya aktifitas yang dapat menyebabkan retensi keringat sehingga

menyebabkan timbulnya penyakit tersebut. Milaria menggambarkan

gambaran klinis gatal dan papul merah.


Kandidosis (C. Intertriginosa) Memberikan suatu gambaran klinis

berupa eritematosa pada daerah lipatan kulit ketiak.


Dermatitis Kontak Iritan memiliki gambaran klinis yang hampir

sama dengan dermatitis kontak alergi yaitu adanya eritem dan rasa

gatal pada kulit yang terkena iritan.


Urtikaria akibat kontaktan zat kimia memberikan gambaran klinis

gatal, rasa terbakar atau tertusuk. Tampak eritema dan edema setempat.
Eritrasma memberikan adanya gambaran klinis berupa eritema dan

skuama halus terutama di daerah ketiak dan lipat paha.

Anamnesis
Apakah menggunakan deodorant atau bahan-bahan yang bersifat kimia pada

daerah ketiak ?
Bagaimana rasa gatalnya ? seperti terbakarkah ?
Apakah merah dan gatal bersifat hilang timbul ?
Apakah gejala timbul saat berkeringat atau tidak ?
Apakah merah dan gatal terdapat pada daerah lain selain ketiak ?
Kegiatan sebelum timbulnya keluhan ?
Bagaimana keadaan lingkungan tempat tinggal pasien ?
Bagaimana kebersihan terhadap diri pasien ?
Apakah sudah pernah diobati sebelumnya ?
Apakah pasien memiliki alergi ?
Apakah pasien memiliki riwayat penyakit DM ?
Apakah pasien memelihara hewan ?

Setelah didapatkan keterangan tambahan, diketahui bahwa pasien dalam

beberapa tahun ini merasa bau badannya tidak sedap sehingga menggunakan bedak

BB yang dipakainya dalam kurun waktu yang cukup lama. Bedak BB tersebut bisa

merupakan suatu penyebab (suatu iritan) dari Dermatitis Kontak Alergi ataupun

Dermatitis Kontak Iritan. Ibu pasien mengalami gatal kronik yang tebal pada

punggung , kaki, dan lutut sedangkan adik pasien apabila minum paracetamol, bibir

dan kelopak mata bengkak dan gatal seluruh badan. Hal ini menandakan bahwa

pasien memiliki riwayat penyakit alergi pada keluarga yang mungkin dapat

diturunkan kepada pasien tersebut.

Berdasarkan hasil anamnesis yang didapat, maka kami dapat menyingkirkan

berbagai hipotesis sehingga hipotesis yang lebih spesifik mengarah kepada :

Dermatitis Kontak Alergi


Kandidosis
Miliaria
Kami menyingkirkan hipotesis dermatitis kontak iritan karena

__________________ sedangkan eritrasma berhubungan dengan penyakit DM dan

pada pasien tersebut tidak ditemukan adanya penyakit DM, pada urtikaria

________________________.

Berdasarkan hasil pemeriksaan dermatologikus regio axilla dextra sinistra,

didapatkan adanya plak eritema, circumskripta, ukuran plakat diatasnya terdapat

papul-papul, vesikel, erosi, excoriasi, exudasi, krusta kuning jernih dan di beberapa

tempat terdapat pustul ukuran miliere. Erosi , excoriasi, dan exudasi diduga akibat

rasa gatal yang sangat kuat sehingga pasien menggaruk daerah yang terasa gatal

sangat keras dan mengakibatkan ekskoriasi dimana hilangnya jaringan sudah

mencapai stratum papilare sehingga akan timbul darah selain serum. Krusta yang
berwarna kuning jernih berasal dari serum yang mengering. Adanya exudasi

mengindikasikan adanya infeksi sekunder pada pasien tersebut.

Hasil pemeriksaan dengan KOH 20% menunjukkan tidak ditemukannya hypha

maupun spora pada kerokan. Hal tersebut menunjukkan bahwa penyebab penyakit

pada pasien ini bukanlah jamur (kandida) dimana apabila penyebabnya adalah jamur

akan ditemukan hypha dan spora pada kerokan kulit yang diolesi oleh KOH 20%.

Sedangkan pada tes tempel didapatkan + Crescendo dimana menunjukkan bahwa

adanya suatu respon alergik pada pasien dalam hal ini adalah dermatitis kontak alergi.

Diagnosis didapatkan dari hasil anamnesis yang cermat dan pemeriksaan klinis

yang teliti. Berdasarkan pemeriksaan yang timbul, kami menyimpulkan bahwa pasien

ini mengalami Dermatitis Kontak Alergika . Hal ini didukung oleh hasil status

dermatologis yang menunjukkan adanya tanda-tanda dermatitis kontak alergi akut

berupa bercak eritematosayang berbatas jelas kemudian diikuti edema, papulovesikel,

vesikel atau bula. Vesikel atau bula dapat pecah yang kemudian menimbulkan erosi

dan eksudasi. Selain itu, pada pemeriksaan uji tempel didapatkan hasil + Crescendo

yang menunjukkan bahwa adanya suatu dermatitis kontak alergika. Adanya cairan

eksudasi juga menunjukkan adanya infeksi sekunder pada pasien ini. Sehingga

diagnosis kerja kami pada pasien ini adalah DERMATITIS KONTAK ALERGIKA

AKUT REGIO AXILLA DEXTRA SINISTRA DENGAN INFEKSI

SEKUNDER.

Penatalaksanaan

Prognosis
Ad vitam : Bonam
Ad functionam : ----
Ad sanationam : ---

You might also like