You are on page 1of 8

PLTA terbesar di dunia

Diposkan oleh king the world Selasa, 12 April 2011


Bendungan atau dam adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air menjadi
waduk, danau, atau tempat rekreasi. Seringkali bendungan juga digunakan untuk mengalirkan
air ke sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Air. Kebanyakan dam juga memiliki bagian yang
disebut pintu air untuk membuang air yang tidak diinginkan secara bertahap atau
berkelanjutan.
Three Gorges Dam adalah bendungan air terbesar di dunia. Hal ini terletak di tengah-tengah
pohon ngarai di Sungai Yangtze, terpanjang ketiga di dunia, di Provinsi Hubei Cina. Sungai
Yangtze Dam telah disetujui oleh pemerintah China pada tahun 1992. Namun, pembangunan
tidak dimulai sampai 1994. Hal ini dijadwalkan akan selesai tahun 2009. Proyek senilai US $
25 miliar sedang internasional didanai oleh perusahaan, lembaga kredit ekspor, dan bank dari
Kanada, Swiss, Jerman, Perancis, Swedia, dan Brasil. Kontroversi tentang proyek ini muncul
dari masalah hak asasi manusia (sebanyak 1,3-1.900.000 orang telah dipaksa untuk pindah)
dan dampak lingkungan.

Three Gorges Dam (Bendungan Tiga Ngarai) saat ini merupakan bendungan sekaligus
pembangkit listrik tenaga air (PLTA) terbesar di dunia. Dibangun sepanjang 2.3 km
menyebrangi Sungai Yangtze, China. Proyek ambisius ini dinilai sebagai proyek terbesar
Cina sejak dibangunnya Tembok Besar Cina. Proyek pembangunan bendungan terbesar di
dunia ini telah banyak menuai pro dan kontra. Kritik yang muncul terutama datang dari para
ahli geologi, ahli biologi dan pemerhati lingkungan. Maksud saya menulis ini bukan ingin
memposisikan diri saya sebagai pihak yang pro maupun yang kontra, tetapi hanya sebagai
bahan pelajaran dan bahan pertimbangan dalam membangun proyek-proyek industri
khususnya pembangunan bendungan dan PLTA di Indonesia.
Analisis Dampak dan Manfaat

1. Pengendalian Banjir
Pengendalian banjir merupakan alasan utama dibangunnya Three Gorges Dam ini. Terhitung
selama abad ke-20 saja telah terjadi lima kali banjir besar yang menewaskan total 327.394
jiwa, menghancurkan lebih dari 3 juta hektar lahan pertanian, rumah-rumah penduduk dan
jutaan penduduk terkena dampak banjir tersebut.(1) Tentunya diharapkan setelah bendungan
ini sukses beroperasi dan terbukti dapat mengendalikan banjir, tidak ada lagi kerugian materi
dan biaya jutaan dollar yang harus dikeluarkan untuk recovery pasca banjir.

2. Clean Energy Production


Disamping Bendungan terbesar didunia, The Three Gorges Hydropower Plant (TGHP)
merupakan yang terbesar di dunia, menghasilkan listrik dengan kapasitas 22,500 MW (22,5
GW), mengalahkan pembangkit listrik Itaipu di perbatasan Brazil-Paraguay (12,500 MW)
yang selama ini menyandang predikat yang terbesar di dunia. Berikutnya yang termasuk
jajaran lima besar pembangkit listrik terbesar di dunia adalah Guri di Venezuela (10,300
MW), Grand Coulee di U.S. (6,809 MW) dan Sayano-Shushensk di Russia (6,400 MW).
Dengan kapasitas sebesar itu, TGHP akan memasok kurang lebih 10% dari total ketersediaan
energi di Cina.
Dibandingkan dengan pembangkit listrik batubara dengan kapasitas daya listrik yang sama,
TGHP akan mengurangi emisi 100 juta ton CO2, 2 juta ton SO2, 0.37 juta ton NOx dan
beberapa partikulat lainnya. Hal ini akan mencegah hujan asam dan mengurangi efek rumah
kaca di Asia Timur dan Central Cina.(1). Listrik tenaga air yang dihasilkan dari TGHP setiap
tahunnya akan menggantikan 50 juta ton batubara mentah yang digunakan dalam pembangkit
listrik batubara (2).
3. Manfaat Ekonomi
Kerugian jutaan dollar akibat banjir dapat dihindari dengan adanya TGD. Tidak hanya itu,
dengan adanya pasokan listrik dari pembangkit listrik ini akan meningkatkan pertumbuhan
ekonomi di kota-kota yang tersuplai listrik dari Three Gorges Dam Hydropower Plant. Saat
ini, listrik TGHP dikirim tanpa henti ke Central Cina, Cina Timur, Guangdong, dan
Chongqing dengan jangkauan transmisi maksimum 1000 km.
Selain hal tersebut diatas, pembangunan The Three Gorges Dam juga bertujuan untuk
meningkatkan kapasitas pelayaran di sungai Yangtze, memperluas jangkauan pengiriman
barang dan rute pelayaran ke daratan Cina. TGD juga akan menciptakan akses langsung dari
Samudra Pasifik ke daratan Cina, sehingga kapal-kapal besar akan dapat langsung menuju
daratan Cina dengan populasi yang besar sehingga pada akhirnya akan menyebabkan
munculnya pasar baru, penciptaan lapangan kerja, dan vitalitas ekonomi.
4. Transfer Teknologi
Transfer teknologi akan membawa manfaat yang sangat besar walaupun berupa intangible
benefit. Dalam proses pembangunannya, TGD banyak melibatkan vendor-vendor besar Eropa
diantaranya Alstom, ABB, Kvaerner, Voith General Electric dan Siemens yang bekerja sama
dengan perusahaan Cina yaitu Harbin Power Equipment and Dongfang Electrical Machinery.
Faktanya baru-baru ini, Harbin Harbin Electric Machinery, berhasil memproduksi ultra-
critical steam generator turbine dengan kapasitas 1000 MW yang diproduksi di Cina.
Dampak
Yang paling menarik perhatian saya dalam proyek pembangunan Three Gorges Dam ini
adalah begitu banyaknya dampak-dampak negatif yang harus dihindari dan diminimalisir
pada saat proyek pembangunan maupun sesudah bendungan ini beroperasi. Menarik untuk
dicermati, bagaimana para top management proyek tersebut membuat pilihan-pilihan yang
sulit dengan pertimbangan ekonomi, sosial budaya, lingkungan dan lain-lain yang akhirnya
menghasilkan keputusan-keputusan yang harus mengorbankan beberapa hal yang kemudian
menimbulkan kritik dari masyarakat dunia. Pada dasarnya tidak ada satupun teknologi hasil
karya manusia yang tidak menimbulkan dampak negatif disamping manfaat besar dari
keberadaan teknologi tersebut.
1. Dampak Sosial dan Budaya
Proyek besar ini telah menorehkan catatan jumlah pengungsi lebih dari 1,2 juta jiwa dengan
daerah yang terendam air untuk reservoir bendungan sebanyak 140 kota dan 1.350 desa (3).
Keengganan untuk pindah dari tanah yang mereka tempati sejak jaman nenek moyang
mereka, tidak memadainya kompensasi yang diberikan, kurangnya lapangan pekerjaan di
tempat yang baru, masalah korupsi dan lain-lain merupakan dampak sosial yang sangat luar
biasa akibat dari proyek ini.
Reservoir sepanjang 600 kilometer yang membentuk waduk Tiga Ngarai menyebabkan
tenggelamnya banyak bangunan bersejarah dan artefak-artefak yang telah ada sejak 8000
tahun yang lalu.
2. Sedimentasi

Sedimentasi lumpur pada hulu bendungan dapat mengakibatkan berkurangnya efisiensi


pembangkitan listrik karena berkurangnya head dan juga mempengaruhi kesuburan tanah di
wilayah hilir sungai karena lumpur tersebut mengandung unsur-unsur yang baik untuk
kesuburan tanah.
Terobosan teknologi untuk mengatasi sedimentasi di hulu bendungan yaitu dengan instalasi
jalur flushing lumpur pada bagian bawah bendungan, sehingga lumpur yang mengendap pada
hulu bendungan dapat dialirkan ke hilir bendungan. Teknologi ini dapat mengurangi 30-60%
sedimentasi di hulu bendungan sehingga bagian hilir sungai masih tersuplai oleh unsur-unsur
hara yang terkandung dalam lumpur sungai.
3. Kekeringan di hilir sungai
Kesuksesan proyek Three Gorges Dam yang diyakini dapat mencegah banjir di hilir sungai
pada kenyataannya sekarang malah menyebabkan masalah baru yaitu memacu kekeringan di
pusat dan timur Cina. Pada bulan Januari, China Daily melaporkan bahwa level permukaan
sungai Yangtze telah mencapai tingkat terendah dalam 142 tahun terakhir sehingga
menyebabkan lusinan kapal terdampar di sepanjang sungai di provinsi Hubei dan Jiangxi.(4)
4. Ancaman Biodiversity
Sementara itu, di mulut Sungai Yangtze penduduk Shanghai, kota terbesar di Cina,
mengalami kekurangan air. Penurunan aliran air tawar juga berarti bahwa air laut dari Laut
Cina Timur kini merangkak lebih jauh ke arah hulu. Hal ini, pada gilirannya menyebabkan
peningkatan jumlah ubur-ubur, yang bersaing untuk mencari makan dengan ikan-ikan sungai
dan mengkonsumsi telur dan larva ikan-ikan sungai, sehingga mengancam populasi aslinya.
(4)

Perhitungan kapasitas daya listrik terpasang pada PLTA


Sekedar untuk mengingat kembali pelajaran saat masih kuliah dulu tentang perhitungan daya
listrik terbangkitkan dari PLTA. Mari kita perhatikan tabel parameter dari lima besar
pembangkit listrik tenaga air terbesar di dunia dibawah ini. Kebetulan mata ini jadi gatal
melihat parameter-parameter desain tersebut, sekaligus sedang ingin bernostalgia lagi dengan
perhitungan kapasitas daya listrik PLTA, karena beberapa tahun lalu saya sempat terlibat
dalam beberapa proyek perancangan pembangkit listrik tenaga mikro hidro dan mini hidro
untuk beberapa lokasi di Indonesia.

Parameters Three Grand Itaipu Guri Krasnoya


Gorges Coulee Brazil/ Venezu rsk
CHINA U.S.A. Paraguay ela Russia
Turbine
Maximum 113.0 108.2 126.7 146 100.5
Head(m)
Rated 80.6 86.9 112.9 130 93
Head(m)
Minimum 71.0(61.0 67.0 82.9 111 76
Head(m) )
Rated 710 612/71 715 610 508
Output 6
(MW)
Maximum 852 827 740/808 730 508(505)
Output(M
W)
Rated 75 85.7 90.9/92. 112.5 93.8
Spinning 3
Speed(r/mi
n)
Runner 9.525(9.8 9.86/9. 8.45 7.163 7.5
Diameter( 00) 22
m)
Generator
Rated 778 718 823.6/73 700 500
Capacity(M 7.0
W)
Maximum 840 710/82 823.6/76 805
Capacity(M 5.6 6
W)
Frequency( 50 60 50/60 60 50
Hz)

TGHP sendiri terdiri dari 32 buah generator utama dan 2 generator kecil dengan kapasitas
masing-masing 50 MW, sehingga total kapasitas daya terpasang mencapai 22,500 MW (4).
Untuk menghasilkan daya listrik diperlukan tinggi jatuhan (head) dan debit aliran yang
cukup. Dari data-data tersebut, daya listrik terpasang dari PLTA dapat kita hitung dengan
menggunakan persamaan:

P = daya terbangkitkan (Watt)


= massa jenis air (1000 kg/m3)
Qd = debit rancangan (m3/detik)
g = percepatan gravitasi (m/detik2)
Hn = net head (m)
= efisiensi turbin, transmisi mekanik dan generator
Nah, dari data di atas, dengan asumsi efisiensi 50%, anda bisa dengan mudah menghitung
berapa debit rancangan dari masing-masing PLTA tersebut.

Read more: http://daysco.blogspot.co.id/2011/04/plta-terbesar-di-dunia.html#ixzz4LcFjbsoG

You might also like