You are on page 1of 4

Proses Pengambilan Keputusan dan Elemen-Elemennya

Posted by ratriwiedyastuti on 2 Oktober 2011


Posted in: Keorganisasian. Tinggalkan komentar

1) Menurut Indriyo Gitosudarmo dan Nyoman Sudita (1997)

1. Menetapkan tujuan

2. Mengidentifikasi masalah

3. Mengembangkan sejumlah alternative

4. Penilaian dan pemilihan alternative.

2) Menurut Herbert. A Simon (1992) dalam Djatmiko (2002)

1. Penemuan masalah (Intelligence), meliputi pengumpulan data, mewaspadai


lingkungan dan mendeteksi permasalahan yang dihadapi.

2. Pemahaman masalah (Design), meliputi pengkajian masalah secara sistematis,


menciptakan alternative berdasarkan hasil evaluasi atas hasil-hasilnya.

3. Pemilihan alternative (Choice), kegiatan yang berkaitan dengan pemilihan alternative


yang disukai.

4. Implementasi (Implementation), adalah pelaksanaan keputusan yang meliputi


pemberian penjelasan kepada pihak-pihak terkait serta membuat konsensus bahwa
keputusan menitikberatkan pada kebaikan dan menanamkan komitmen.

3) Menurut Finch dan McGough dalam Djatmiko (2002)

1. Mengidentifikasi ruang lingkup permasalahan

2. Mendefinisikan masalah

3. Menetapkan alternative-alternatif pemecahan masalah

4. Mengidentifikasi konsekuensi-konsekuensi pemecahan masalah

5. Memilih alternative masalah

6. Menguji konsekuensi keputusan

4) Menurut Dalft (1986) dalam Djatmiko (2002)

1. Memantau lingkunagn keputusan yaitu meminta informasi internal maupun eksternal


yang akan memungkinkan terjadinya penyimpangan dari perilaku yang direncanakan.
2. Mendefinisikan masalah, berkaitan dengan rincian mendasar tentang masalah yang
meliputi : dimana, bilamana, siapa yang dilibatkan, siapa yang terkena, dan
bagaimana kegiatan yang ada akan terpengaruh.

3. Menspesifikasi sasaran keputusan, yakni menentukan hasil kinerja, yang harus dicapai
dengan suatu keputusan.

4. Mendiagnosa masalah, yaitu menganalisa sebab-sebab terjadinya masalah untuk


mendapatkan perlakuan yang tepat.

5. Mengembangkan alternative pemecahan masalah. Hal ini dapat dilakukan dengan


mempertimbangkan pengalaman terdahulu serta menampung masukan-masukan.

6. Mengevaluasi alternative pemecahan masalah. Hal ini dapat dilakukan melalui cara-
cara statistis atau pengalaman pribadi untuk memprediksi kemungkinan keberhasilan
(meritis).

7. Memilih alternative terbaik, yaitu alternative yang mengandung peluang berhasil


terbaik.

8. Mengimplementasikan pilihan terbaik. Kegiatan ini dilaksanakan dengan


menggunakan kemampuan manajerial, administrative dan persuasif serta meyakinkan
bahwa keputusan dilaksanakan.

5) Menurut Lipham (1974) dalam Djatmiko (2002)

1. Merumuskan sasaran dan masalah, ruang lingkup, hambatan-hambatan dari factor


lingkungan.

2. Menentukan asumsi-asumsi dan keterbatasan-keterbatasan yang mempengaruhi


masalah dan pemecahannya.

3. Mengidentifikasi semua kemungkinan alternative pemecahan masalah.

4. Menentukan criteria yang cocok dan penting untuk menilai setiap alternative
pemecahan masalah yang ada.

5. Mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk membuat perbandingan antara


alternative-alternatif.

6. Menilai kemungkinan hasil yang dicapai setiap alternative.

7. Memilih alternative terbaik.

8. Menerapkan keputusan.

9. Menindaklanjuti akibat-akibat penerapan keputusan.

6) Menurut Kuntoro Mangkusubroto dan Listiarini Krisnadi (1989) dalam Djatmiko


(2002)
1. Tahapan deterministic yaitu disaling-hubungkannya variable-variabel yang
berpengaruh terhadap keputusan, penetaoan nilai-nilai serta mengukur tingkat
kepentingan ssetiap variable tanoa memperhatikan dulu adanya usur ketidakpastian.

2. Tahapan probabilistic yaitu penilaian atas tingkat ketidakpastian setiap variable dalam
bentuk suatu nilai.

3. Tahapan informasional yaitu peninjauan hasil atas dua tahap terdahulu untuk
menentukan nilia ekonomis setiap veriabel dan bila diperlukan mengusahakan
informasi tambahan untuk mengurangi kadar ketidakpastian.

7) Menurut Gibson dan kawan-kawan (1996)

1. Menetapkan sasaran dan tujuan dan mengukur hasil.

2. Identifikasi masalah.

3. Mengembangkan alternative.

4. Evaluasi alternative.

5. Memilih alternative.

6. Implementasi keputusan.

7. Control dan evaluasi.

8) Menurut Stephen P. Robbins dan Mary Coulter (2004)

1. Mengidentifikasi masalah, dimana masalah itu adalah kesenjangan antara keadaan


nyata dengan keadaan yang dekehendaki.

2. Mengidentifikasi kriteria keputusan, yakni menetukan faktor-faktor apa yang relevan


dalam mengambil keputusan.

3. Memberi bobot ke kriteria.

4. Meyusun alternative, yakni membuat daftar sejumlah alternative yang dapat


menyelesaikan masalah tersebut.

5. Menganalisis alternative, yaitu menganalisis kekuatan dan kelemahan masing-masing


alternative.

6. Memilih sebuah alternative, yakni memilih alternative terbaik dari alternative yang
dipertimbangkan.

7. Mengimplementasikan alternative terpilih. Implementasi mencakup penyampaian


keputusan kepada orang-orang yang terpengaruh dan mendapatkan komitmen mereka
atas keputusan itu.
8. Mengevaluasi efektivitas keputusan, yakni menilai hasil keputusan itu untuk melihat
apakah masalahnya telah terpecahkan dan mencapai hasil seperti yang dikehendaki.

SUMBER :

Ardana, Komang; Mujiati, Ni Wayan; Ayu Sriathi, Anak Agung, 2009, Perilaku
Keorganisasian Edisi Kedua, Yogyakarta, Graha Ilmu

https://ratriwiedyastuti.wordpress.com/2011/10/02/proses-pengambilan-
keputusan-dan-elemen-elemennya/

You might also like