You are on page 1of 2

Ormas Islam apresiasi

profesionalitas polisi tangani


kasus Ahok
Lingkarannews.com Jakarta-Beberapa organisasi massa Islam menyatakan
penghargaan mereka pada profesionalitas polisi dalam menangani kasus
penistaan agama setelah kepolisian menetapkan Basuki Tjahaja Purnama
(Ahok) sebagai tersangka dalam perkara itu.

Saat menyampaikan keterangan pers di Jakarta, Rabu, perwakilan dari Al


Washliyah, Forum Santri Jakarta, Pesantren Bina Insan Kamil, Ikatan
Persaudaraan Haji Indonesia, Wanita Islam, Forum Komunikasi Alumni
Afghanistan Indonesia, Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam
(KAHMI),Nasyiatul Aisyiyah, Pemuda Muhammadiyah dan Dewan Dakwah
Islamiyah Indonesia juga menyampaikan penghargaan mereka kepada
Presiden Joko Widodo.

Kami menyampaikan ucapan terima kasih dan memberi penghargaan tinggi


pada Presiden Joko Widodo atas sikap kenegarawanannya untuk tidak
melakukan intervensi terhadap proses hukum dan tidak melindungi Ir. Basuki
Tjahaja Purnama, ujar Ketua Umum Pengurus Besar Al Washliyah, Yusnar
Yusuf, mewakili ormas-ormas Islam yang lain.

Begitu pula, kami memberi penghargaan tinggi kepada Kepolisian Republik


Indonesia yang telah menunjukkan profesionalitas, integritas dan moralitas
dalam menegakkan hukum dan keadilan, kata Ketua Majelis Ulama
Indonesia itu.

Yusnar dan perwakilan ormas Islam yang hadir, termasuk MS Kaban dari
KAHMI, menyatakan akan mengawal proses hukum terjadap Ahok.

Kami mendesak agar proses hukum terhadap Saudara Basuki Tjahaja


Purnama dilakukan secara berkeadilan, cepat, transparan dan
memperhatikan rasa keadilan masyarakat sebagaimana kasus-kasus
terdahulu, kata Yusnar.

Setelah memeriksa para saksi dan ahli, dan melaksanakan gelar perkara,
polisi menetapkan Ahok sebagai tersangka kasus penistaan agama.

Ahok dituduh melakukan penistaan agama karena mengutip Alquran Surat Al


Maidah 51 saat berbicara di hadapan warga Kepulauan Seribu pada akhir
September, dan video yang menampilkan pernyataannya menyebar di media
sosial serta memicu demonstrasi besar pada 4 November.

Polisi menetapkan Ahok sebagai tersangka berdasarkan Pasal 156 a Kitab


Undang-Undang Hukum Pidana juncto Pasal 28 ayat 2 Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

ANTARA

ADW/NDI,

You might also like