Professional Documents
Culture Documents
SEBAGAI Keluarga
SEBAGAI Perawat B
SEBAGAI Narator
SEBAGAI Pasien
SEBAGAI Perawat C
SEBAGAI Perawat A
SEBAGAI kepala ruang
NARASI
Di sebuah rumah sakit di kota X yang merupakan salah satu rumah sakit kelas B, terjadi
sebuah konflik interpersonal antar perawat, terjadi antara perawat A dan Perawat lain di
ruangan X. Konflik ini terjadi karena perawat A dalam memberikan asuhan keperawatan
bertindak semaunya sendiri tidak sesuai dengan SOP yang sudah ada. Sehingga hal ini
merugikan pasien dan membuat teman perawat lain tidak suka dengan perawat A. Sampai
pada suatu ketika ada perawat baru yang bekerja di ruangan tersebut. Perawat baru ini adalah
perawat B, berbeda dengan perawat A perawat B ini sangat baik sopan dan cekatan sehingga
teman teman perawat lain serta pasien menyukai perawat B. Hal ini mebuat perawat A tidak
suka. Kemudian pada suatu hari perawat A bertugas bersama perawat B dan perawat C.
Hari pertama perawat B bekerja di ruangan dan diperkenalkan oleh kepala ruangan.
Kepala ruang : selamat pagi teman teman semua sebelum kita mulai meeting morning
seperti biasa sebelumnya saya akan memperkenalkan teman baru kita. Dia
Perawat B : baik terimakasih pak, perkenalkan saya ..... asal .... pernah bekerja ...,
senang dapat diterima di sini semoga saya dapat bekerja dengan baik di sini
Kepala ruang : ya semoga cepat dapat beradaptasi di sini. Sekarang silahkan dari yang jaga
Kepala ruang : baik mungkin meeting morning ini selesai, sekarang kita bisa melanjutkan
(perawat B diorientasikan oleh kepala ruang dan diberikan jadwal kemudian langsung
Hari pertama dan seterusnya tidak ada masalah dengan perawat B semua berjalan dengan
baik bahkan sangat baik. Sampai suatu saat perawat B bekerja dengan perawat A dan perawat
C. Perawat A bertugas pada satu pasien yang sama dengan perawat B, mereka akan menggati
Keluarga : sus kok balutanya ga kaya yang disebelah, kok ga rapi sih sus?
Keluarga : sus, adik saya di rawat sama suster itu aja yang rapi
Perawat B : iya lebih rapi ya bu, kalau begitu saya permisi ya?
Setelah kejadian itu, perawat A dan perawat B saling bersaing. Meraka sering terlihat
berdebat di depan pasien.Persaingan mereka sering menjatuhkan satu samalain. Hal itu
Pada suatu hari diruangan tersebut ada 4 pasien yang harus diambil sample darahnya,
akhirnya perawat A dan B bagi tugas, perawat A mendapat 2 pasien dan perawat B juga 2
pasien. Namun, saat perawat B telah selesai mengambil darah 2 pasien, perawat A masih
kesulitan untuk mengambil darah 1 pasien. Melihat keadaan tersebut perawat B meghampiri
Perawat A.
Perawat B : kamu lagi ngapain? Ngambil darah kok lama banget? Aku saja sudah
Keluarga : Iya bagaimana sus sudah dari tadi tapi tidak jadi-jadi, coba sama perawat itu
Keluarga : Nah... itu sama suster itu langsung jadi. Makasih sus
Perawat B : iya bu sama-sama, kalau ada apa-apa lapor saja ke saya ya bu.
Perawat A : lhooo ini kan pasien saya, kok kamu ikut campur
Keluarga : sudah lah sus jangan ribut disini, anak saya pengin istirahat.
Akhirnya Perawat A dan Perawat B meninggalkan pasien tanpa meminta maaf atas
keributan yang terjadi. Keluarga pasien merasa tersinggung sehingga melaporkan kejadian
tersebut ke perawat C yang sedang jaga di ruangan tersebut. Setelah itu perawat C
Pukul 12.00 WIB kepala bangsal memanggil perawat A dan perawat B ke ruangannya.
Kepala ruang : sebelumnya maaf saya mengganggu waktu kerja kalian, begini saya
mendapat laporan dari keluarga pasien bahwa ada suatu keributan di ruangan,
Perawat A dan perawat B menceritakan kejadian yang terjadi, dan kepala bangsal
Kepala Ruang : Baiklah saya mengerti, kalian kan punya kelebihan dan kekurangan
masing-masing. Disini kita kan kerja tim, jadi harus saling melengkapi dan
bekerja sama. Kita boleh bersaing secara sehat dalam memberikan asuhan
Perawat A : Baik bu, disini saya minta maaf. Kedepannya, saya akan berusaha untuk lebih
Perawat B : Iya bu, kamimenyadari kami salah, kami mohon maaf. Saya juga minta maaf ke
perawat A, tolong maafkan saya ya mba, saya harap kejadian ini tidak terulang
kembali.
Setelah kejadian itu akhirnya perawat A dan perawat B saling membantu, terkadang
mereka berselisih pendapat namun tidak di depan pasien, mereka juga akan langsung
mendiskusikannya agar tidak terjadi hal-hal seperti sebelumnya. Mereka pun bersaing demi
kesehatan pasien.