Professional Documents
Culture Documents
Alhamdulillah dengan rasa syukur kehadirat Allah SWT yang dengan rahmat
dan inayah-Nya Makalah Masalah tentang Taharah ini telah selesai kami susun
untuk dapat di pergunakan di kalangan masyarakat umat Islam.
Makalah ini kami susun dengan maksud untuk dapat dijadikan pedoman tambahan
bagi mahasiswa dan kalangan masyarakat.
Dengan menggunakan makalah ini semoga kita dapat melaksanakan dan
meningkatkan ibadah kita kepada Allah SWT dengan rasa iman, khusyu dan ikhlas
dengan niat Li-Ibtiqhaa-i Mardatillah yakni untuk memperoleh keridhoan Allah
baik di dunia maupun di akhirat.
Latar Belakang
A. Arti Thaharah
a. bersuci dari hadast,bagian ini tertentu dari badan,seperti mandi, mengambil air
untuk sholat dan tayamum
b. bersuci dari najis, bagian ini berlaku pada badan ,pakaian,dan tempat.
B.Macam-macam dan pembagian air
1. Air yang suci dan menyucikan air yang demikian yang boleh diminum dan syah
untuk di pakai menyucikan benda yang lain yaitu air yang jatuh dari langit atau
terbit dari bumidan masih tetap belum berubah keadanya,seperti air hujan, air
laut, air sumur , air es yang sudah hancur kembali, air embun dan air yg keluar
dari bumi seperti mata air.
2. Air suci, tetapi tidak menyucikan tetapi zatnya suci tetapi tidak suci untuk
menyucikan diri termasuk di dalam bagian ini ada 3 air :
a. air yang telah berubah salah satu sifatnya dengan sebab bercampur dengan
suatu benda yg suci selain perubahan yang tersebut di atas seperti air kopi teh
dan sebagainya.
b. air sedikit berarti kurang dari dua qullah sudah terpakai untuk
mengangkatkan hadast atau menghilangkan hukum najis sedang air itu tidak
berubah sifatnya.
c. air pohon atau air buah-buahan seperti air yg keluar dari tekukan pohon kayu
(air nira) ,air kelapa,dan sebagainya.
3. Air yang bernajis air yang masuk bagian ini ada dua macam:
a. sudah berubah salah satu sifatnya sebab najis, air yang tidak boleh dipakai
lagi meski airnya sedikit atau pun banyak.
b. air bernajis tetapi tidak berubah salah satu sifatnya, air ini kalau sedikit
berarti kurang dari dua qullah tidak pula boleh di pakai lagi malah hukumnya
sama dengan najis.
Air itu tak dinajisi sesuatu,kecuali apabila berubah rasa,warna atau baunya.
(riwayat ibnu majah dan baihaqi).
Apabila aair cukup dua qullah tidaklah dinajisi oleh sesuatu apa pun (riwayat lima
ahli hadis).
4. Air yang makruh di pakai yaitu yang terjemur pada matahari, air ini makruh di
pakai untuk badan tidak untuk pakaian terkecuali air yang terjemur di tanah seperti
air sawah ,air kolam , dan tempat-tempat yang bukan bejana yang munkin berkarat.
C.NAJIS
Suatu barang (benda) menurut hukum aslinya adalah suci selamanya tak ada dalil
yang mengatakan bahwa benda itu najis banyak di antaranya:
1. Karena hadast
2. Karena najis dan
3. Karena kehormatanya
1. Najis mughallazhah (tebal) yaitu anjing kaifiat mencuci benda yang kenak najis
ini hendaklah di basuh tujuh kali satu kali dari padanya di cuci dengan tanah .
3. Najis mutawasittah (pertengahan) yaitu najis yang lain dari pada kedua macam
yang tersebut di atas najis pertengahan ini terbagi atas dua bagian.
a. Di namakan najis hukmiah kita yakini adanya tetapi tidak nyata zat,bau, rasa
dan warnanya seperti kencing yang sudah lama kering sehinga sifat-sifatnya
telah hilang cara mencucikan najis ini cukup mengalirkan air di atas benda
tersebut.
b. Najis ainiah yaitu yang masih ada zat.warna,rasa atau baunyaa terkecuali
warna atu baunya yang sangat sukar hilangkannya,sifat ini di maafkan.Cara
mencuci najis ini hendaklah dengan menghilangkan zat nya,rasa ,warna,dan
baunya.
1. Sunat mendahulukan kaki kiri ketika masuk kakus atau WC dan mendahulukan
kaki kanan ketika mau keluar karena sesuatu yg mulia hendak lah di mulai
dengan kaki kanan,sebalik nya kalau yg hina hendak lah dengan kaki kiri.
2. Janganla bekata-kata selama di dalam kakus itu kecuali dzikrullah ke dalam
kakus,sebab apabila Rasulullah SAW masuk kakus,beliau mencabut cincin beliau
yg berukir Muhammad rasulullah.
3. Hendak lah memakai sepatu ,terompah,atau sejenis nya karena rasullullah SAW
apabila masukWC beliau memakai sepatu.
4. Hendak lah jauh dari orang sehingga bau kotoran tidak sampai kepadanya
supaya jangan mengangu orang lain.
5. Jangan bekata-kata di dalam kakus,kecuali apabila ada keperluan yang sangat
penting dan tak dapat di tanguhkan,sebab rasulullah SAW melarang yang
demikian.
6. Jangan buang air di air yang tenang,kecuali air itu besar dan menggenang
seperti tebat sebab rasulullah melarang kencing di air yang tenang.
7. Jangan buang air di lubang-lubang tanah karena mungkin ada binatang didalam
lubang itu dan rasulullah SAW melarang yang demikian.
8. Jangan buang air di tempat perhentian karena mengganggu orang yang
berhenti.
Syarat-Syarat wudhu
1. Islam.
2. Mumaiyiz karna wudhu itu yang wajib di niati sedangkan orang yang tidak
beragama islam dan orang yg belum mumaiyiz tidak di beri hak untuk niat.
3. Tidak berhadast besar.
4. Dengan air yg suci dan menyucikan.
5. Tidak ada yg menghalangi air untuk sampai ke kulit seperti getah dan
sebagainya yang melekat di atas kulit.
F.Mandi wajib
Yang di maksud dengan mandi di sini ialah dengan mengalirkan air keseluruh
badan dengan niat
Firman allah swt:
apabila kamu junub hendaklah bersuci
Sunat-sunat mandi
1. Membaca bismillah pada permulaan mandi
2. Berwudhu sebelum mandi
3. Mengosook-gosok seluruh badan dengan tangan
4. Mendahulukan yang kanan dari yang kiri
5. Berturut-turut
Mandi sunat
1. Mandi hari jumat bagi orang yang bermaksud akan sholat jumat agar baunya
yang busuk tidak mengangu orang lain
2. Mandi hari raya idulfitri dan hari raya kurban
3. Mandi orang gila apabila ia sembuh dari gilanya karena ada sangkaan ia keluar
mani
4. Mandi tatkala hendak ihram haji atau umrah
5. Mandi sehabis memandikan mayat
6. Mandi orang kafir setelah memeluuk agama islam
G.Tayammum
Taymmum ialah mengusapkan debu kemuka dan kedua tangan sampai siku
dengan beberapa syarat tayammum adalah penganti wudhu atau mandi yang tidak
dapat memakai air karena beberapa alangan (uzur):
1. Uzur karena sakit,kalau ia memakai air ia tambah sakit
2. Karena dalam perjalanan
3. Karena tidak ada air
Syarat tayammum
1. Sudah masuk waktu shalat,tayammum di syariatkan untuk orang yang terpaksa
2. Sudah di usahakan mencari air tetapi tidak dapat
3. Dengan tanah suci dan berdebu
4. Menghilangkan najis berarti sebelum melakukan tayammum hendaklah ia bersih
dari najis
Sunat tayammum
1. Membaca bismillah.Dalil hadis sunat wudhu,karena tayammum adalah penganti
wudhu
2. Menghembus tanah dari dua telapak tangan supaya tanah yang di atas menjadi
tipis
3. Membaca dua kalimat syahadat sesudah selesai tayammum sebagaimana
sesudah selesai wudhu
1. Mengerjakan sholat baik sholat fardhu maupun sholat sunat begitu juga sujud
tilawah sujud sukur dan khutbah jumat
2. Thawaf,baik thawaf fardhu maupun thawaf sunat
3. Menyentuh,membawa ,atau mengangkat al-quran kecuali jika keadan terpaksa
untuk menjaganya supaya jangan rusak
Apakah yang wajib di hindari oleh suami ketika isterinya sedang haid? Di dalam soal
ini ada dua pendapat seperti di bawah ini:
1. yang wajib di hindari adalah semua badan istri.Karena dalam ayat di perintah
kan untuk menjauhi perempuan dengan tidak di tentukan apanya yang harus di
jauhi itu
2. yang wajib di hindari itu hanya tempat darah itu keluar saja
3. wajib di hindari antara pusat dan lutut perempuan karena di kwatirkan tidak
sabar
dari ayat tersebut timbul pula perbedaan paham antar ulama apakah sesudah haid
sebelum perempuan itu mandi , sudah bolehkah suami mendekatinya atau mesti
menungu nya mandi dahulu?..............
1. pendapat pertama ,sudah boleh , tidak usah menungu mandi dahulu karena ia
sudah suci namanya
2. pendapat kedua ,belum boleh ia di sentuh karena ia belum suci
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan makalah diatas dapat disimpulkan bahwa thaharah itu adalah bersuci
yang menjadi syarat yang mengesahkan untuk mengerjakan ibadah di dalam
thaharoh terdapat berbagai macam cara bersuci diantaranya:
1) Istinja
Istinja ialah membersihkan kubul dan dubur sesudah buang air kecil atau buang air
besar dengan memakai air yang suci. Istinja itu hukumnya wajib.
2) Berwudhu
Air wudlu menurut bahasa ialah bersih atau indah. Adapun menurut hukum syara
ialah membersihkan sebagian dan anggota badan yang tertentu untuk
menghilangkan hadas kecil.
3) Tayammum
Tayammum merupakan perbuatan bersuci penganti wudhu dan mandi, dengan
mengusap muka dan kedua belah tangan dengan debu yang suci.
4) Mandi
Mandi adalah membasuh seluruh tubuh mulai dari puncak kepala hingga ujung kaki