Professional Documents
Culture Documents
Pendahuluan
1
tingginya konsumerasi dan hedonisme yang akan mengakibatkan dampak yang
kurang baik terhadap kesehatan nafas tubuh.1
Etiologi dari penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) yang terjadi pada
orang lanjut usia sering dikaitkan dengan adanya beberapa faktor risiko yang
terdapat pada penderita, yaitu adanya pengaruh genetik, paparan partikel atau gas
toksis, seperti asap rokok, asap pabrik, dan bentuk polutan lainnya. Selain itu,
juga bisa dipengaruhi oleh pertumbuhan atau perkembangan paru yang abnormal,
sters oksidatif, gender, umur, kondisi sosial ekonomi, nutrisi dan penyakit-
penyakit komorbid, seperti asma bronkial. Faktor risiko yang paling kuat dari
penyebab penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), yaitu merokok, namun, dari
segi faktor genetik, utamanya yaitu adanya defisiensi alfa-1 antitripsin yang
sifatnya herediter.2
Paparan secara langsung terhadap partikel gas kimia atau gas toksik yang
berlangsung secara progresif, sehingga hal ini akan menimbulkan suatu respon
inflamasi pada paru, saluran nafas, dan vaskular. Respon inflamasi ini terjadi
sepanjang adanya paparan bahan toksik tersebut. Perubahan patologi yang timbul
akibat respon inflamasi tersebut, yaitu dapat dijumpai pada saluran nafas
proksimal, parenkim paru, vaskular paru, dan penebalan otot polos yang bisa
menimbulkan hipertensi pulomonal. Perubahan lain yang terjadi secara
ekstrapulmonal paru, dapat dijumpai adanya osteoporosis, anemia, otot-otot atrofi,
dan depresi mental yang terjadi pada beberapa kasus penyakit paru obstruktif
kronik (PPOK) yang berat.1,4
2
dalam alga hijau diharapkan mampu menjadikan suatu terapi yang sangat eektif
dalam hal lebih meningkatkan tingkat pencegahan dari penyakit paru obstruktif
kronik (PPOK) menjadi kasus yang berat. Namun, apabila terjadi eksaserbasi
yang sangat kuat pada penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) ini, maka jumlah
eosinofil ini akan meningkat sebanyak 30 kali lipat dari normalnya.4
3
Manfaat Kandungan Pigmen Klorofil Dalam Alga Hijau (Chlorophyceae)
Untuk Penyakit Paru Obstrukif Kronik (PPOK) Pada Pasien Lanjut Usia
Dalam hal ini, pemanfaatan dari pigmen klorofil yang dianggap sebagai
suatu pigmen yang mampu menghasilkan kadar antioksidan yang tinggi dan
mampu memperbaiki respon inflamasi yang terjadi pada pasien dengan penyakit
paru obstruktif kronik (PPOK) ini, diharapkan mampu memberikan perbaikan
dengan tingkat pemcegahan yang tinggi dari pigmen klorofil dalam alga hijau ini,
4
sehingga dalam perjalanan penyakit pasien, tidak terlalu rumit dalam
meminimalisir dari setiap gejala yang ada.5
5
Kesmpulan
Sejauh ini, penelitian yang lebih lanjut lagi mengenai manfaat dari pigmen
klorofil pada alga hijau ini belum dilakukan dalam ruang lingkup instansi
kesehatan, untuk sangat diharapkan kedepannya mampu memberikan sumbangsih
yang sangat besar terhadap upaya pencegahan dari penyakit paru obstruktif kronik
(PPOK) pada pasien lanjut usia.
6
Daftar Pustaka
7
Curriculum Vitae