You are on page 1of 25

.

A. Sistem Pencenaan Manusia


Sistem pencernaan manusia bisa dikatakan sistem sempurna untuk
mencerna makanan, sistem tersusun dari mulut sampai anus sudah tersusun
sedemikian rupa sehingga manfaat dari makanan dapat terserap oleh tubuh
manusia, energi dari proses ini dimanfaatkan untuk melakukan kegiatan
kehidupan yang sebelumnya sudah di bahas di ciri-ciri makhluk hidup.
Sistem pencernaan manusia berawal dari mulut dan berakhir di anus,
dan sering disebut sebagai tabung di dalam tabung. Sistem pencernaan juga
disebut perut, saluran alimentari atau jalur gastrointestinal. Sistem pencernaan
terentang dari bagian bawah kepala menelusuri seluruh badan (torso). Pada
dasarnya, sistem ini melakukan lima tugas terpisah yang berurusan dengan
pemprosesan dan penyebaran nutrisi. Pertama, ia mengatur asupan, atau
pengambilan makanan. Kedua, ia mengirim makanan ke organ-organ untuk
penyimpanan sementara. Ketiga, ia mengendalikan mekanisme pemecahan
makanan dan pencernaan kimianya. Keempat, ia bertanggung jawab untuk
penyerapan molekul nutrisi. Kelima, ia memberikan penyimpanan sementara
dan penghancuran produk limbah.
Saluran pencernaan dan kelenjar-kelenjar pencernaan dalam tubuh
akan membentuk suatu sistem yang disebut sistem pencernaan. Molekul-
molekul zat makanan yang berukuran besar akan diubah menjadi molekul-
molekul yang lebih kecil agar dapat diserap oleh dinding usus. Proses
perubahan tersebut disebut sebagai pencernaan. Secara umum, gambaran
sistem pencernaan manusia dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Alat-alat pencernaan makanan berfungsi mencernakan makanan
sehingga dapat diserap oleh usus halus. Saluran pencernaan makanan meliputi
mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus
.
1. Mulut
Di dalam mulut terjadi pencernaan secara mekanik dan kimia. Di dalam
mulut terdapat gigi, lidah, kelenjar ludah. Struktur rongga mulut secara
umum
a. Lidah
Berfungsi sebagai alat pengecap, membantu mendorong makanan
dalam proses penelanan, membantu membersihkan mulut dan
membantu bersuara.

b. Kelenjar Ludah
Berfungsi untuk melarutkan makanan, memudahkan penelanan, dan
melindungi selaput mulut terhadap panas, dingin, asam, dan basa.
Kelenjar ludah ada 3 bagian, yaitu:
Glandula parotis, menghasilkan ludah yang berbentuk air.
Glandula submaksilaris, menghasilkan getah yang mengandung air
dan lendir.
Glandula sublingualis, menghasilkan getah yang mengandung air
dan lendir.

Dan terdapat pula tiga buahkelenjar saliva pada mulut, yaitu


kelenjar parotis, sublingualis, dan submandibularis. Kelenjar saliva
mengeluarkan air liur yang mengandung enzim ptialin atau amilase,
berguna untuk mengubah amilum menjadi maltosa. Pencernaan yang
dibantu oleh enzim disebut pencernaan kimiawi. Di dalam rongga
mulut, lidah menempatkan makanan di antara gigi sehingga mudah
dikunyah dan bercampur dengan air liur. Makanan ini kemudian
dibentuk menjadi lembek dan bulat yang disebut bolus. Kemudian
bolus dengan bantuan lidah, didorong menuju faring.

c. Gigi
Gigi terbentuk dari tulang gigi yang disebut dentin. Struktur
gigi terdiri atas mahkota gigi yang terletak diatas gusi, leher yang
dikelilingi oleh gusi, dan akar gigi yang tertanam dalam kekuatan-
kekuatan rahang. Mahkota gigi dilapisi email yang berwarna putih.
Kalsium, fluoride, dan fosfat merupakan bagian penyusun email.
Untuk perkembangan dan pemeliharaan gigi yang bai, zat-zat tersebut
harus ada di dalam makanan dalam jumlah yang cukup. Akar dilapisi
semen yang melekatkan akar pada gusi.

Ada tiga macam gigi manusia, yaitu gigi seri (insisor) yang
berguna untuk memotong makanan, gigi taring (caninus) untuk
mengoyak makanan, dan gigi geraham (molar) untuk mengunyah
makanan. Susunan gigi manusia dapat ditulis sebagai berikut:

Keterangan:
I = Insisivus = gigi seri
C = Caninus = gigi taring
P = Premolar = geraham depan
M = Molar = geraham belakang
2. Kerongkongan (Esofagus)
Setelah melalui rongga mulut, makanan yang berbentuk bolus akan
masuk kedalam tekak (faring). Faring adalah saluran yang memanjang
dari bagian belakang rongga mulut sampai ke permukaan kerongkongan
(esophagus). Pada pangkal faring terdapat katup pernapasan yang disebut
epiglottis. Epiglotis berfungsi untuk menutup ujung saluran pernapasan
(laring) agar makanan tidak masuk ke saluran pernapasan. Setelah melalui
faring, bolus menuju ke esophagus; suatu organ berbentuk tabung lurus,
berotot lurik, dan berdidnding tebal. Otot kerongkongan berkontraksi
sehingga menimbulkan gerakan meremas yang mendorong bolus ke dalam
lambung. Gerakan otot kerongkongan ini disebut gerakan peristaltik.

3. Lambung (Ventrikel)
Lambung tersusun atas 3 bagian, yaitu:
Kardiak, terdapat otot sfinkter kardiak yang akan membuka jika ada
makanan masuk.
Fundus, merupakan bagian tengah lambung dengan bentuk membulat.
Pilorus, bagian bawah lambung yang berdekatan dengan usus halus,di
dekat pilorus terdapat sfinkter pilorus yang dapat bergerak secara
peristaltik sama dengan gerak pada esofagus.
Dinding lambung menghasilkan hormon gastrin dan getah lambung
yang berfungsi merangsang dinding lambung agar mensekresikan getah
lambung. Di dalam getah lambung terkandung asam klorida (HCl), enzim
pepsin, lipase, dan renin.
Asam klorida (HCl) berfungsi membunuh kuman yang ikut bersama
makanan, mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin, merangsang
membuka dan menutupnya sfinkter pilorus, dan merangsang sekresi
getah usus.
Pepsin berfungsi memecah protein menjadi pepton.
Lipase berfungsi mencerna lemak.
Renin berfungsi menggumpalkan kasein yang terdapat dalam susu.
Otot lambung berkontraksi mengaduk-aduk bolus, memecahnya
secara mekanis, dan mencampurnya dengan getah lambung. Getah
lambung mengandung HCl, enzim pepsin, dan renin. HCl berfungsi untuk
membunuh kuman-kuman yang masuk berasama bolus akan mengaktifkan
enzim pepsin. Pepsin berfungsi untuk mengubah protein menjadi peptone.
Renin berfungsi untuk menggumpalkan protein susu. Setelah melalui
pencernaan kimiawi di dalam lambung, bolus menjadi bahan kekuningan
yang disebut kimus (bubur usus). Kimus akan masuk sedikit demi sedikit
ke dalam usus halus.
4. Usus Halus (Intestinum)
Usus halus terbagi atas 3 bagian, yaitu:
Duodenum (usus 12 jari) karena panjangnya sekitar 12 jari orang
dewasa yang disejajarkan.
Jejenum (usus kosong) karena pada orang yang telah meninggal bagian
usus tersebut kosong.
Ileum (usus penyerapan) karena pada bagian inilah zat-zat makanan
diserap oleh tubuh.
Pencernaan di dalam intestinum juga dibantu oleh pankreas.
Organ ini dapat berperan sebagai kelenjar endokrin dengan menghasilkan
hormon insulin dan sebagai kelenjar eksokrin dengan menghasilkan getah
pencernaan berupa tripsin, amilase, dan lipase.
Insulin berfungsi untuk mempertahankan kestabilan kadar gula darah.
Tripsin berfungsi memecah protein menjadi pepton.
Amilase berfungsi mengubah amilum menjadi maltosa.
Lipase berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Suatu lubang pada dinding duodenum menghubungkan usus 12
jari dengan saluran getah pancreas dan saluran empedu. Pankreas
menghasilkan enzim tripsin, amilase, dan lipase yang disalurkan menuju
duodenum. Tripsin berfungsi merombak protein menjadi asam amino.
Amilase mengubah amilum menjadi maltosa. Lipase mengubah lemak
menjadi asam lemak dan gliserol.
Getah empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung dalam kantung
empedu. Getah empedu disalurkan ke duodenum. Getah empedu berfungsi
untuk menguraikan lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Selanjutnya
pencernaan makanan dilanjutkan di jejunum. Pada bagian ini terjadi
pencernaan terakhir sebelum zat-zat makanan diserap. Zat-zat makanan
setelah melalui jejunum menjadi bentuk yang siap diserap. Penyerapan zat-
zat makanan terjadi di ileum. Glukosa, vitamin yang larut dalam air, asam
amino, dan mineral setelah diserap oleh vili usus halus; akan dibawa oleh
pembuluh darah dan diedarkan ke seluruh tubuh. Asam lemak, gliserol,
dan vitamin yang larut dalam lemak setelah diserap oleh vili usus halus;
akan dibawa oleh pembuluh getah bening dan akhirnya masuk ke dalam
pembuluh darah.
5. Usus Besar (Kolon)
Di dalam usus besar sisa makanan akan dibusukkan oleh bakteri
Escherichia coli menjadi feses. Agar sisa makanan yang masuk ke dalam
kolon tidak kembali ke intestinum, di perbatasan kedua usus tersebut
terdapat klep yang bernama klep ileosekum. Di dalam kolon juga terjadi
penyerapan air yang masih tersisa pada makanan sehingga feses menjadi
padat. Feses tersebut melalui gerak peristaltik, kolon akan terdorong
sedikit demi sedikit sehingga mendekati poros usus (rektum). Akibatnya,
timbul rangsangan untuk buang air besar (defekasi). Rangsangan itu
disebut gastrokolik. Feses akhirnya dikeluarkan tubuh melalui anus.
Bahan makanan yang sudah melalui usus halus akhirnya masuk ke
dalam usus besar. Usus besar terdiri atas usus buntu (appendiks), bagian
yang menaik (ascending colon), bagian yang mendatar (transverse colon),
bagian yang menurun (descending colon), dan berakhir pada anus. Bahan
makanan yang sampai pada usus besar dapat dikatakan sebagai bahan sisa.
Sisa tersebut terdiri atas sejumlah besar air dan bahan makanan yang tidak
dapat tercerna, misalnya selulosa.
Usus besar berfungsi mengatur kadar air pada sisa makanan. Bila
kadar air pada sisa makanan terlalu banyak, maka dinding usus besar akan
menyerap kelebihan air tersebut. Sebaliknya bila sisa makanan kekurangan
air, maka dinding usus besar akan mengeluarkan air dan mengirimnya ke
sisa makanan. Di dalam usus besar terdapat banyak sekali mikroorganisme
yang membantu membusukkan sisa-sisa makanan tersebut. Sisa makanan
yang tidak terpakai oleh tubuh beserta gas-gas yang berbau disebut tinja
(feses) dan dikeluarkan melalui anus.

B. Kelainan pada Sistem Pencernaan Manusia


1. Gangguan pada Mulut
Parotitis atau gondong, yaitu infeksi pada kelenjar parotis.
Xerostomia, yaitu produksi air liur yang amat sedikit.
2. Gangguan pada Lambung
Gastritis: radang akut pada dinding lambung karena makanan yang
kotor.
Kolik: salah cerna akibat makanan yang masuk terlalu banyak.
Ulkus /Tukak lambug :luka pd dinding lambung akibat HCL berlebih
3. Gangguan pada Usus
Diare: infeksi kuman pada kolon yang mengakibatkan feses terlalu
cepat keluar.
Sembelit: keadaan sulit buang air besar akibat penyerapan air khim
pada ileum berlebihan.
Apendisitis: keadaan apendiks yang meradang.
Hemoroid: keadaan membengkaknya vena pada anus.
Gangguan pada alat pencernaan bisa pula akibat keracunan makanan.
Keracunan ini umumnya disebabkan oleh bakteri, seperti Salmonella yang
dapat menyebabkan penyakit tifus dan Clostridium yang dapat menyebab-
kan kelumpuhan bahkan kematian. Bakteri Clostridium umumnya terdapat
pada makanan kaleng yang kadaluwarsa.

C. Zat Makanan dan Fungsinya


Zat makanan merupakan bahan-bahan yang diperlukan oleh tubuh
supaya dapat tetap hidup. Ada 2 jenis zat makanan, yaitu zat makanan makro
(karbohidrat, lemak, protein, air) dan zat makanan mikro (vitamin, mineral).
Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
manusia, diantaranya adalah makanan. Makanan mempunyai peranan yang
sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan manusia. Melalui
makanan, manusia dapat memperoleh nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuhnya.
Nutrisi tersebut berupa karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan garam
mineral.
Setiap makhluk hidup akan membutuhkan makanan untuk dapat tetap
bertahan hidup. Pada umumnya sebagian besar makhluk hidup akan merasa
lapar dan lemas apabila kekurangan makanan. Sebagian besar makhluk hidup
akan mati apabila tidak makan untuk jangka waktu yang lama berturut-turut.
Namun ada juga makhluk hidup yang mampu bertahan dalam kondisi yang
ekstrim tanpa makanan untuk jangka waktu yang lama dengan melakukan
tehnik tertentu.
Setiap makhluk hidup membutuhkan makanan. Tanpa makanan,
makhluk hidup akan sulit dalam mengerjakan aktivitas sehari-harinya.
Makanan dapat membantu kita dalam mendapatkan energi,membantu
pertumbuhan badan dan otak. Memakan makanan yang bergizi akan
membantu pertumbuhan kita, baik otak maupun badan.
1. Fungsi Makanan
Makanan mempunyai berbagai fungsi, antara lain:
a. Pertumbuhan dan perkembangan tubuh.
b. Pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh yang telah rusak atau tua.
c. Pengaturan metabolisme tubuh.
d. Penjaga keseimbangan cairan tubuh.
e. Pertahanan tubuh terhadap penyakit.
f. Penghasil energi.
Makanan yang baik yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Higienis, yaitu tidak mengandung kuman-kuman penyakit dan zat
racun yang membahayakan tubuh.
b. Bergizi, yaitu cukup mengandung kalori, karbohidrat, lemak, dan
protein yang mengandung 10 asam amino esensial.
c. Mudah dicerna.
d. Bervitamin dan bermineral.
e. Cukup mengandung air.
2. Zat Makanan
a. Karbohidrat
Karbohidrat atau hidrat arang merupakan senyawa yang
mengandung C, H, dan O dengan perbandingan H dan O = 2 : 1 dan
dinyatakan dengan rumus umum Cn(H2O)n. Secara kimiawi,
karbohidrat dapat didefinisikan sebagai turunan aldehida (polihidroksi
aldehid) atau turunan keton (polihidroksi keton) dari alkohol, atau
juga karbohidrat berarti senyawa yang dapat dihidrolisis (bereaksi
dengan air) menghasilkan aldehida atau keton.
Karbohidrat terdapat dalam beras, jagung, gandum, kentang,
ubi- ubian, buah-buahan, dan madu. Karbohidrat digunakan sebagai
sumber energi bagi tubuh kita. Setiap satu gram karbohidrat dapat
menghasilkan energi sekitar 4 kilokalori. Kalau kita konversikan I
kalori = 4,2 joule, maka 1 gram karbohidrat menghasilkan energi
sebesar 16,8 kilojoule.
Selama proses pencernaan, karbohidrat akan dipecah menjadi
molekul gula sederhana seperti glukosa. Bentuk gula sederhana inilah
yang diserap oleh tubuh. Jika manusia mengonsumsi karbohidrat
melebihi kebutuhan energi, maka karbohidrat akan disimpan dalam
bentuk glikogen dan lemak. Glikogen akan disimpan di hati dan otot.
Lemak akan disimpan disekitar perut, ginjal, dan bawah kulit.
Kekurangan karbohidrat akan menyebabkan badan lemah, kurus,
semangat kerja atau belajar menurun, dan daya tahan terhadap
penyakit berkurang.
Berdasar panjang rantai karbon, karbohidrat dibagi 3, yaitu:
Monosakarida
Merupakan karbohidrat yang tidak bisa dihidrolisis menjadi bentuk
yang lebih sederhana dibagi menjadi triosa, tetrosa, pentosa,
heksosa, heptosa. Heksosa dalam tubuh antara lain glukosa,
galaktosa, fruktosa dan manosa.
Oligosakarida
Menghasilkan 2-6 monosakarida melalui hidrolisis. Oligosakarida
yang penting dalam tubuh adalah disakarida yang menghasilkan 2
monosakarida jika dihidrolisis, contoh disakarida antara lain:
sukrosa (gula pasir), laktosa (gula susu), dan maltosa (gula
gandum). Hidrolisis sukrosa menghasilkan glukosa dan fruktosa.
Hidrolisis laktosa menghasilkan galaktosa dan glukosa. Hidrolisis
maltosa menghasilkan dua molekul glukosa.
Polisakarida
Menghasilkan lebih dari 6 monosakarida melalui hidrolisis.
Contoh: pati, glikogen, insulin, selulosa, dekstrin.
Fungsi Karbohidrat antara lain :
Sebagai sumber energi utama.
Berperan penting dalam metabolisme.
Menjaga keseimbangan asam dan basa.
Pembentukan struktur sel, jaringan, dan organ tubuh.
Membantu proses pencernaan makanan dalam saluran pencernaan,
misalnya selulosa.
Membantu penyerapan kalsium, misalnya laktosa.
Bahan pembentuk senyawa kimia lain, seperti lemak dan protein.
Karbohidrat beratom C lima buah, yaitu ribosa adalah komponen
DNA dan RNA.
b. Lemak
Sumber lemak dapat berasal dari hewan dan disebut dengan
lemak hewani, misalnya lemak daging, mentega, susu, ikan basah,
telur dan minyak ikan. Sumber lemak yang bersal dari tumbuhan
disebut lemak nabati. Contohnya adalah kelapa, kemiri, kacang-
kacangan, dan alpukat.
Lemak berfungsi sebagai cadangan energi dan pelarut vitamin
A, D, E, dan K. Lemak disimpan dalam jaringan bawah kulit. Setiap
satu gram lemak dapat menghasilkan energi sekitar 9 kilokalori atau 38
kilojoule.
Persenyawaan antara asam lemak dan gliserol disebut "lemak",
tersusun atas unsur C, H, dan O, serta terkadang P dan N. Lemak tidak
larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik, seperti eter,
kloroform, dan minyak tanah.
Lemak dibedakan menjadi 3, yaitu:
Lemak sederhana
Yang termasuk lemak sederhana, yaitu lemak dan minyak.
Tersusun dari trigliserida (satu gliserol dan tiga asam lemak).
Lemak campuran
Yang termasuk lemak campuran, yaitu fosfolipid, fosfatid,
dan lipoprotein. Fosfolipid merupakan komponen pembentuk
struktur dinding sel, berfungsi untuk mencegah terjadinya
penguapan air yang berlebihan. Fosfatid, dibentuk oleh tubuh
sendiri dari asam lemak, gliserin, kolin, dan fosfat, berfungsi untuk
mengatur timbunan lemak di dalam tubuh. Banyak terdapat dalam
kuning telur, otak, dan urat saraf. Lipoprotein merupakan lemak
yang mengandung unsur N, berfungsi untuk mengangkut beberapa
jenis zat makanan dari saluran pencernaan ke seluruh sel atau
jaringan tubuh yang membutuhkan.
Lemak Asli
Yang termasuk lemak asli antara lain asam lemak, sterol,
kolesterol, dan pelarut vitamin D.
Bahan makanan sumber lemak ada 2 jenis, yaitu:
Lemak nabati (asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh)
Lemak nabati umumnya mengandung asam lemak tidak jenuh,
kecuali minyak kelapa. Contoh lemak nabati, yaitu: minyak kelapa
sawit, minyak kelapa, minyak zaitun, minyak jagung, minyak
bunga matahari, margarin dan kacang-kacangan.
Lemak hewani (asam lemak jenuh)
Lemak hewani mengandung asam lemak jenuh, kecuali ikan dan
kerang. Contoh lemak hewani, yaitu: mentega, susu, keju, daging,
ikan, dan kuning telur.
Fungsi lemak antara lain sebagai sumber energi, pelarut
vitamin A, D, E, dan K, sumber asam lemak esensial, pelindung organ
tubuh, penyebab lamanya pengosongan lambung sehingga memberi
rasa kenyang lebih lama.
c. Protein
Sumber protein dapat berasal dari hewan dan disebut protein
hewani, misalnya lemak, daging, susu, ikan, telur dan keju. Sumber
protein yang berasal dari tumbuhan disebut protein nabati. Contohnya
adalah kedelai, kacang tanah, dan kacang hijau.
Protein berfungsi sebagai komponen struktural dan fungsional.
Fungsi structural berhubungan dengan fungsi pembangun tubuh dan
pengganti sel-sel yang rusak. Fungsi fungsional berkaitan dengan
fungsinya sebagai komponen proses-proses biokimia sel seperti
hormon dan enzim.
Selama proses pencernaan, protein akan diubah menjadi
pepton dengan bantuan enzim pepsin di dalam lambung. Kemudian
pepton akan diubah menjadi asam amino dengan bantuan enzim tripsin
di dalam usus halus. Asam amino inilah yang akan diserap oleh tubuh.
Sama seperti karbohidrat, setiap 1 gram protein dapat menghasilkan
energi sebesar 17 kilojoule. Kekurangan protein dapat menyebabkan
busung lapar.
Protein didefinisikan sebagai senyawa majemuk yang terdiri
atas unsur-unsur C, H, O, N, dan kadang-kadang mengandung pula
unsur P dan S. Protein terdiri atas senyawa-senyawa sederhana yang
disebut asam amino. Jenis asam amino amat banyak, namun secara
sederhana dapat dibedakan menjadi asam amino esensial dan asam
amino non esensial seperti dalam tabel berikut.

Fungsi protein antara lain sintesis zat-zat penting tubuh,


seperti hormon, enzim, dan antibodi, pertumbuhan, perbaikan, dan
pemeliharaan jaringan tubuh, pelaksanaan metabolisme tubuh,
penyeimbangan asam dan basa cairan tubuh karena berperan sebagai
buffer, pemeliharaan tekanan cairan dalam sekat rongga tubuh,
penyediaan sumber energi, di mana 1 gramnya terkandung 4,1 kalori,
penetralan (detoksifikasi) racun di dalam tubuh.
d. Air
Fungsi air dalam tubuh antara lain sebagai pelarut senyawa-
senyawa lainnya, mengangkut zat lain dari sel ke sel atau dari jaringan
ke jaringan lainnya, menjaga stabilitas suhu tubuh, pengaturan air di
dalam tubuh dikendalikan oleh berbagai kelenjar buntu, seperti
hipofisis, tiroid, anak ginjal, dan alat pengeluaran seperti kulit melalui
kelenjar keringat.
e. Mineral
Garam mineral dibutuhkan secara sendiri-sendiri maupun
kelompok. Masing-masing mempunyai peranan tertentu dalam tubuh.
Sebagai contoh, kalsium, sumbernya berasal dari susu, keju, daging,
sayur-sayuran. Berfungsi pembentukan darah, kontraksi otot,
pembentukan tulang, dan gigi, dan sebagainya.
Mineral-mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dikelompokkan
menjadi makroelemen dan mikroelemen.
Makroelemen
Unsur-unsur yang diperlukan tubuh dalam jumlah besar
disebut makroelemen, seperti terlihat pada tabel berikut!
Mikroelemen
Mikroelemen merupakan unsur-unsur yang diperlukan tubuh dalam
jumlah yang sangat sedikit namun berperan vital bagi proses
metabolisme, misalnya pada tabel berikut!
f. Vitamin
Vitamin berfungsi sebagai kompenen organik enzim yang
disebut sebagai co-enzim. Terdapat dua kelompok vitamin yang larut
dalam air dan lemak. Vitamin larut dalam lemak mempunyai sifat
dapat disimpan lama. Bila jumlah yang tersedia lebih banyak dari yang
diperlukan tubuh, akan disimpan di dalam lemak dalam waktu yang
cukup lama. Berbeda halnya dengan vitamin yang larut dalam air, bila
jumlahnya melebihi yang diperlukan oleh tubuh, kelebihan akan
dibuang ke luar tubuh melalui urin. Kekurangan vitamin akan
menyebabkan penyakit avitaminosis.
Senyawa organik yang terdapat dalam makanan dan
dibutuhkan untuk pertumbuhan yang normal dinamakan vitamin.
Menurut kelarutannya vitamin dibedakan menjadi 2 golongan, yaitu:
Vitamin yang larut dalam air: vitamin B dan C.
Vitamin yang larut dalam lemak: vitamin A, D, E, dan K

You might also like