Professional Documents
Culture Documents
Obyektif Presentasi:
Deskripsi: Perempuan, 63 tahun, luka pada ibu jari kaki kanan disertai bengkak hingga mata kaki kanan, nyeri, dan mengeluarkan bau, sejak 3 minggu
terlihat luka dan oedem pada tungkai dextra.
Tujuan: memahami gejala dari ileus serta mengetahui penyebab dan tatalaksana yang tepat .
TinjauanPustaka Riset Kasus Audit
Bahanbahasan:
1. Diagnosis/GambaranKlinis:
Ulkus diabetic. Perempuan, 63 tahun, luka pada ibu jari kaki kanan disertai bengkak hingga mata kaki kanan, nyeri, dan mengeluarkan bau, sejak 3
Ekstremitas terlihat luka dan oedem pada tungkai dextra.
2. Riwayat Pengobatan:
Pasien berobat ke dokter dan minum obat-obatan namun luka tidak kunjung sembuh, dan perawatan luka yang seadanya.
4 Riwayat kesehatan/Penyakit:
Sebelumnya pasien belum pernah dirawat di RS maupun mengeluh keluhan seperti ini.
5 Riwayat keluarga:
Di dalam keluarga tidak ada yang pernah mengeluh seperti keluhan pasien. Hipertensi dan DM dalam keluarga diakui
6 Riwayat pekerjaan:
7 Pemeriksaan Fisik
Tanda Vital :
Nadi : 89 kali/menit
Pemeriksaan sistematis
Kepala :
Leher :
Kelenjar getah bening tidak teraba membesar ; JVP dalam batas normal
Thoraks :
Ins : pergerakan dada simetris, retraksi (-); Auskultasi : rhonki -/-, wheezing -/-, BJ I dan II normal
Abdomen :
Ekstremitas
Rontgen : Cardiomegali
Daftar Pustaka:
1. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus tipe 2 di Indonesia 2015, Perkeni
2. Kumar A. : A New Classification of Diabetic Foot Complication: A Simple and Effective Teaching Tool. The Journal of Diabetic Foot Complic
access 7 October 2016
Hasil Pembelajaran:
Keluhan luka pada ibu jari kaki kanan, disertai bengkak hingga mata kaki kanan, nyeri, dan mengeluarkan bau, sejak 3 minggu SMRS.
Riwayat perawatan luka yang kurang baik.
Riwayat Diabetes sebelumnya
Hasil pemeriksaan fisik yakni Terdapat ulkus di digiti 1 pedis dextra grade II,
Hasil Lab GD2PP = 307 mg/dL
3. Assessment(penalaran klinis): keluhan luka pada ibu jari kaki kanan yang tidak kunjung sembuh pada pasien ini diakibatkan proses inflamasi yang
berlangsung lama akibat penyakit diabetes militus yang berlangsung bertahun-tahun, dimana penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan jaringan saraf
yang mengganggu mekanisme umpan balik sensoris nyeri yang pada keadaan normal, rangsang nyeri yang diterima kaki cepat mendapat respon dengan
cara merubah posisi kaki untuk mencegah terjadinya kerusakan yang lebih besar. Memberatnya keluhan juga merupakan suatu exacerbasi yang biasanya
disebabkan oleh infeksi bakteri dimana pada hiperglikemi dapat mengganggu berbagai fungsi netrofil dan monosit (makrofag) meliputi proses
kemotaksis, perlekatan (adherence), fagositosis dan proses-bunuh mikroorganisme intraseluler. Terganggunya system vascular seperti iskemik juga
merupakan penyebab berkembangnya gangren pada pasien DM. Kondisi seperti ini merupakan salah satu kegawatdaruratan dan harus segera
mendapatkan penanganan bila tidak, dapat menyebabkan komplikasi yang sangat merugikan. Diagnosis dapat ditegakkan melalui anamnesa, pemeriksaan
fisik, pemeriksaan laboratorium. Untuk menejemen tatalaksana pertama dilakukan pemberian antibiotic dan terapi suportif yang membantu proses
penyembuhan.
4. Plan:
Diagnosis: Anamnesis, Pemeriksaan Fisik, Pemeriksaan Laboratorium
Pengobatan: Pengobatan secara medikamentosa berupa infuse RL 1500 cc/24jam untuk nutrisi cairan. Penggunaan obat lain seperti cefotaxime, novorapid
diberikan untuk menekan proses inflamasi yang terjadi dan untuk pengobatan infeksi bakteri. Penggunaan omeperazole, ketoralac dan pregabalin mengobati
rasa sakit yang disebabkan oleh kerusakan saraf akibat diabetes serta megurangi gejala simptomatik yang membantu proses penyembuhan
Rujukan: -
Pendidikan: dilakukan kepada pasien dan keluarganya untuk membantu proses penyembuhan dan pemulihan, untuk itu pa sien dianjurkan perawatan kaki
yakni Tidak boleh berjalan tanpa alas kaki, termasuk di pasir dan di air. Periksa kaki setiap hari, dan dilaporkan pada dokter apabila kulit terkelupas,
kemerahan, atau luka. Periksa alas kaki dari benda asing sebelum memakainya. Selalu menjaga kaki dalam keadaan bersih, tidak basah, dan mengoleskan
krim pelembab pada kulit kaki yang kering. Potong kuku secara teratur. Keringkan kaki dan sela-sela jari kaki secara teratur setelah dari kamar mandi.
Konsultasi: Dijelaskan secara rasional perlunya konsultasi dengan spesialis penyakit dalam untuk penanganan jangka panjang dari pasien tersebut.