Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Oleh :
PENDAHULUAN
A. JUDUL
Kekuatan massa batuan yang membentuk lereng akan dipengaruhi oleh kekuatan
utuh massa batuan tersebut, tetapi akan lebih tergantung pada kekuatan dari massa
Ledakan pada zona yang tidak stabil menyebabkan getaran, percepatan, dan
melebihi batas maksimum kecepatan partikel puncak terhadap dinding batuan dari
lokasi peledakan. Peledakan produksi dapat memberikan dampak yang sangat besar
bench yang dihasilkan menjadi lebih sempit dan sudut kemiringan lereng yang lebih
landai (flatter bench-face angle). Hal ini jelas membutuhkan perataan sudut lereng
Untuk mencapai sudut lereng yang lebih besar, adalah penting sekali untuk
yang optimal dan aman. Berdasarkan pemaparan diatas maka penyusun memilih
C. TUJUAN PENELITIAN
ANALISIS MASALAH
A. DASAR TEORI
dinding batuan dan dapat meningkatkan back break dan sudut muka lereng yang
dan merusak dinding batuan yang terletak di dekat lokasi peledakan. Getaran
tersebut dapat diukur dengan parameter Peak Particle Velocity (PPV). Vibrasi
tersebut diukur agar menghasilkan kontrol ukuran vibrasi selagi produksi tambang
dipertahankan. Vibrasi dari peledakan tambang dapat dinyatakan dalam tiga sifat
penting, yaitu : kecepatan partikel puncak, frekuensi, dan lama waktu ledakan.
menjadi kelompok yang dapat dikontrol dan tidak dapat dikontrol (Siskind, 1973, pp.
11 110).
sekali variabel rancangan peledakan untuk dipilih, hasil peledakan tidak selalu dapat
diprediksi dengan mudah. Dimana teori yang satu dapat berhasil pada satu
lingkungan atau aplikasi tertentu, namun belum tentu dapat diprediksi pada kondisi
yang lain.
1.1.Faktor Yang Dapat Dikontrol
Yang dimaksud dengan faktor yang dapat dikontrol adalah yang dapat diubah
dengan trial and error tergantung dari karakteristik vibrasinya. Faktor yang dapat
dikontrol adalah sebagai berikut (Siskind, 1973, pp. 11-111; Wiss and Linehan, 1978)
Delay interval
Arah peledakan
Coupling ratio
Yang termasuk ke dalam faktor yang tidak dapat dikontrol adalah sebagai
Geologi
Struktur geologi
Cuaca
Dan lain-lain.
dan retakan di sekitar lubang tembak, getaran tanah (ground vibration) dan air blast.
daerah ini material padat akan berubah menjadi butir-butir halus berupa serbuk. Hal
ini dikarenakan tingginya temperatur dan tekanan gas-gas hasil reaksi peledakan dan
tingginya tekanan detonasi. Ukuran daerah ini tergantung jenis bahan peledak dan
ledakan lebih besar dari tegangan yang dapat diterima material. Retakan-retakan
yang terbentuk pertama disebabkan oleh tekanan detonasi yang kemudian diperbesar
oleh tekanan peledakan. Ukuran daerah ini dipengaruhi jenis material dan bahan
peledak. Untuk batuan sedimen daerah retakan dapat mencapai 40 kali diameter
lubang tembak.
Getaran tanah (ground vibration) terjadi pada daerah elastis (elastic zone). Di
daerah ini tegangan yang diterima material lebih kecil dari kuat material sehingga
hanya menyebabkan perubahan bentuk dan volume. Sesuai dengan sifat elastis
material maka bentuk dan volume akan kembali ke keadaan semula setelah tak ada
3. GELOMBANG SEISMIK
Gelombang seismik dibagi menjadi dua, yaitu gelombang badan (body wave)
bagian dalam massa batuan . Dua macam gelombang badan, yaitu gelombang tekan
Dua faktor prinsip yang mempengaruhi tingkat getaran hasil dari ledakan
suatu muatan bahan peledak, yaitu : jarak dan ukuran (jumlah) muatan.
V = K (D/Q0,5)-B ..3)
Dimana :
Efek dari faktor berat muatan dan jarak dapat diuji masing-masing secara
terpisah.
Ukuran Muatan
Jarak
peledakan semakin kecil. Percobaan dengan cara muatan bahan peledak yang
Peledakan tunda (delay blasting) adalah suatu teknik peledakan dengan cara
meledakkan sejumlah besar muatan bahan peledakan tidak sebagai satu muatan
(single charge) tetapi sebagai suatu seri dari muatan-muatan yang lebih kecil. Maka
getaran yang dihasilkan terdiri seri kumpulan getaran kecil, bukan getaran besar.
velocity).
Yang dimaksud dengan kecepatan perambatan adalah kecepatan gelombang
seismik merambat melalui batuan, berkisar antara 2000 20.000 feet per detik,
tergantung pada jenis batuan. Untuk suatu daerah dengan batuan tertentu, kecepatan
relatif konstan. Kecepatan perambatan tidak dipengaruhi oleh besarnya energi (input
energy).
semula (rest position). Kecepatan partikel adalah fungsi dari energi (input energy).
masing-masing gelombang seismik yang kecil yang terpisah. Gelombang hasil delay
pertama telah merambat pada jarak tertentu sebelum delay selanjutnya meledak.
Cara yang praktis dan efektif untuk mengontrol getaran adalah dengan menggunakan
bahan peledak yang diperlukan atau jarak aman untuk muatan bahan peledak yang
Dimana ;
pada jarak terdekat dengan muatan, atau nilai tengahnya. Dengan kata lain efektif
operasi. Pengaturan ini didasarkan pada alasan bahwa tingkat getaran akibat getaran
selalu berada dalam batas aman. Pernyatan tersebut di atas dapat dan harus
perhitungan Scaled Distance Value dari data. Data harus tersebar dari harga yang
rendah sampai harga yang tinggi, dapat diperoleh dengan cara peledakan berturut-
turut dan setiap kali peledakan letak seismograf dirubah sehingga jarak menjadi
Data tersebut kemudian digambarkan pada kertas grafik log-log yang diberikan
oleh Oriard dengan sumbu tegak particle velocity dan scaled distance pada sumbu
10000.0
1000.0
Peak Particle Velocity, m m /sec
100.0
10.0
Oriard's Upper
1.0
Limit
Oriard's Lower
Limit
0.1
0.1 1 10 100 1000
Scaled Distance chart dapat dibuat pada grafik log-log untuk bermacam-
macam harga dari Scaled Distance. Dengan diketahuinya harga Scaled Distance,
Penggambaran pada kertas grafik log-log dengan sumbu tegak jumlah muatan
Scaled Distance Chart dapat dipakai untuk menentukan berat muatan bahan
peledak untuk sebarang jarak dengan Scaled Distance (SD) yang telah ditentukan.
Estimated Damage Zone Distance Plot
10000
1000
Weight Per Delay (kg.)
100
10
1
0.1 1 10 100 1000
4. STANDAR VIBRASI
Velocity index
Velocity Index
Velocity index
2. PERUMUSAN MASALAH
menentukan jarak aman lokasi peledakan dan jumlah massa bahan peledak yang
digunakan terhadap dinding batuan yang ditinggalkan dan dinding batuan yang akan
sebagai berikut :
2. Identifikasi tiap tipe dan struktur batuan sebelum peledakan, serta potensi
berlangsung.
7. Analisa data.
BAB III
PENELITIAN DI LAPANGAN
A. METODOLOGI PENELITIAN
antara teori dengan data-data lapangan, sehingga dari keduanya didapat pendekatan
akan diteliti
laboratorium.
Adapun data-data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
b. Peledakan ;
4. Akuisisi Data
a. Pengelompokan data
b. Jumlah data
c. Uji realitas
5. Pengolahan data
7. Kesimpulan
B. RENCANA JADWAL KEGIATAN PENELITIAN
WAKTU MINGGU
2. Observasi
3. Pengambilan data
4. Pengolahan dan
analisis data
5. Pembuatan laporan
C. RENCANA DAFTAR ISI
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
I. PENDAHULUAN
a. Batugamping
b. Zona Potasik
c. Zona Phylic
d. KALI Selatan
2.5 Morfologi
2.6 Topografi
2.8 Stratigrafi
4.4 Limestone
4.6 KALI
V. PEMBAHASAN
5.4 Limestone
5.6 KALI
VI KESIMPULAN
REKOMENDASI
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
2. Course, R.L, P.E., Barkley, R.C, P.E., Simplified Blast Monitoring For
Geologists and Engineers At Open Pit Mines, Call & Nichnolas, Inc.,
December 2001.