Professional Documents
Culture Documents
Penyusun :
TIM KOMUNITAS PRODI KEPERAWATAN
POLTEKKES RS. DR. SOEPRAOEN
A. PENDAHULUAN
a. Kegiatan praktek lapangan mahasiswa Prodi Keperawatan Poltekkes
dr. Soepraoen semester VI dilaksanakan sebagai aplikasi dari kegiatan
belajar mengajar di bangku kuliah khususnya pada mata kuliah
perawatan kesehatan komunitas dalam konteks kesehatan utama dan
praktek klinik keperawatan III serta mencerminkan perpaduan Tri
Darma Perguruan Tinggi yang merupakan suatu bentuk kegiatan
kuliah dan sarana belajar bagi mahasiswa yang berkaitan dengan ilmu
pengetahuannya secara komprehensif dan kemampuan penalaran
secara logis.
b. Kegiatan praktek lapangan ini menggunakan pendekatan PKMD
(Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa) dimana dalam
perawatan kesehatan masyarakat melibatkan seluruh masyarakat,
bekerjasama dengan lintas program dan lintas sektoral melalui upaya
yang dilaksanakan oleh Puskesmas setempat.
c. Dengan demikian kegiatan praktek lapangan mahasiswa Prodi
Keperawatan Poltekkes dr. Soepraoen yang berada di dalam wilayah
kerja Puskesmas dan mengikuti program terpadu yang akan dan
sedang dilaksanakan oleh Puskesmas setempat.
B. TUJUAN
a. Tujuan Umum :
Diharapkan mahasiswa dapat membantu dan memotivasi masyarakat
dalam meningkatkan derajat kesehatannya agar dapat menjalankan
fungsi kehidupannya secara optimal sehingga dapat mandiri dalam
upaya kesehatannya dengan menggunakan pendekatan proses
keperawatan.
Page | 1
b. Tujuan Khusus :
Pengalaman yang diharapkan dalam praktek lapangan ini yaitu agar
mahasiswa dapat :
1. Mengenal keadaan masyarakat dengan melaksanakan pengkajian
kesehatan.
2. Mengikutsertakan masyarakat dalam :
a. Mengidentifikasi masalah kesehatan masyarakat
b. Merencanakan tindakan keperawatan kesehatan masyarakat
c. Melaksanakan tindakan keperawatan kesehatan mayarakat
d. Mengevaluasi tindakan keperawatan kesehatan masyarakat
3. Mengenali dan memanfaatkan sumber daya yang ada di
masyarakat guna mengatasi masalah kesehatan masyarakat.
4. Bekerjasama dengan Puskesmas dan lintas sektor lainnya dalam
mengatasi masalah kesehatan masyarakat.
5. Melaksanakan dokumentasi dan pelaporan hasil kegiatan
perawatan kesehatan masyarakat.
C. WAKTU PELAKSANAAN
Praktek lapangan mahasiswa Prodi Keperawatan Poltekkes dr.
Soepraoen dilaksanakan selama 4 minggu mulai tanggal 20 April sampai
dengan 15 Mei 2015
D. PESERTA
Peserta adalah mahasiswa Prodi Keperawatan Poltekkes dr.
Soepraoen Tingkat III semester VI sebanyak 118 orang. (daftar terlampir).
E. PEMBIMBING
Pembimbing praktek lapangan adalah :
a. Dosen tetap Prodi Keperawatan Poltekkes dr. Soepraoen
b. Pimpinan dan Pembimbing Lahan dari Puskesmas Wagir yang telah
ditunjuk
Page | 2
F. BEBAN TUGAS
a. Setiap kelompok diwajibkan membuat 1 asuhan keperawatan
komunitas tingkat RW/dukuh.
b. Setiap kelompok desa membuat satu asuhan keperawatan komunitas
tingkat desa.
G. PENILAIAN
Bobot kredit pada praktek lapangan ini adalah setara dengan 2 sks
dengan penilaian sebagai berikut :
a. Laporan asuhan keperawatan komunitas tingkat dukuh dengan bobot
60%
b. Laporan asuhan keperawatan komunitas tingkat desa dengan bobot
20%
c. Jumlah kehadiran, sikap, kedisiplinan dengan bobot 20%.
H. JADWAL KEGIATAN
1. Tanggal 20 April 2015 :
a. Pembukaan praktek lapangan
b. Orientasi.
2. Tanggal 20 27 April 2015:
a. Pengumpulan data status kesehatan masyarakat
b. Pengumpulan data Puskesmas
3. Tanggal 28 April 3 Mei 2015 :
a. Penyajian hasil pendataan di masyarakat melalui musyawarah
masyarakat desa/ lokakarya mini.
b. Mengidentifikasi masalah kesehatan masyarakat bersam-sama
dengan masyarakat.
c. Bersama-sama dengan masyarakat menyusun rencana tindakan
kesehatan masyarakat.
4. Tanggal 4 14 Mei 2015:
a. Bekerjasama dengan Puskesmas dan masyarakat dalam
melaksanakan rencana tindakan perawatan kesehatan
masyarakat.
b. Mengevaluasi hasil kegiatan perawatan kesehatan masyarakat.
Page | 3
c. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan
perawatan kesehatan masyarakat
5. Tanggal 15 Mei 2015
a. Penutupan/perpisahan praktek lapangan.
Page | 4
JADWAL KEGIATAN PKMD
PRAKTEK KEPERAWATAN KOMUNITAS MAHASISWA TK. III
POLTEKKES RS dr. SOEPRAOEN DESA MENDALANWANGI
KEC. WAGIR KABUPATEN MALANG TA. 2014/2015
Page | 5
pemetaan daerah
binaan
4. Melakukan persiapan Mahasiswa mulai
awal dengan survey melakukan
pendahuluan, pertemuan pendataan keluarga
dengan tokoh formal dan
informal di komunitas,
menyusun kontrak
kerjasama dengan
komunitas dan
menyiapkan instrumen
pengkajian .
Kelompok dapat
Melaksanakan
5. mengirimkan
pengumpulan data
wakilnya ke
berdasarkan instrumen
puskesmas atau
pengumpulan data serta
desa untuk
menyiapkan alat
pengambilan data
pendukung
yang berkaitan
dengan kesehatan
sesuai dengan
kebutuhan
Page | 6
keperawatan dan faktor
penyebab timbulnya
masalah
8. Melaksanakan Pra
Musyawarah Masyarakat
Tingkat RW (Pra MMRW)
: merencanakan
kepanitiaan
MMD/Lokakarya mini
9. Melaksanakan
Musyawarah Masyarakat
Tingkat RW
(MMRW)/lokakarya mini
11 Menyusun program
kerja Selama 2 minggu
( MMD )
Page | 7
Minggu Ketiga 4 10 Mei 2015
Page | 8
Minggu Ke Empat 11 14 Mei 2015
13. Mengevaluasi hasil
kegiatan sesuai dengan
rencana yang telah
disusun bersama
masyarakat
Page | 9
I. TATA TERTIB MAHASISWA
Peserta diwajibkan :
1. Mengikuti Pembekalan
2. Tinggal di kelurahan binaan / Menginap
3. Apabila meninggalkan tempat praktek harus ijin kepada koordinator
praktek
4. Berpakaian bebas (sopan)
5. Pada saat Pembukaan Dan Penutupan Praktek mahasiswa mahasiswa
berpakaian putih hijau dengan jas almamater
6. Dalam melaksanakan tugas lapangan menggunakan jas almamater
7. Dalam melaksanakan setiap kegiatan koordinasi dengan pembimbing
8. Berpartisipasi dalam setiap kegiatan
9. Hadir dalam setiap proses bimbingan kelompok
10. Menjaga ketertiban dan keamanan
11. Mengormati nilai-nilai dan sosial budaya masyarakat
12. Tidak berpolitik
13. Tidak berbuat / tidak membantu kegiatan kriminal
14. Membuat laporan dan menyelesaikan sesuai dengan batas waktu yang
telah ditentukan
Page | 10
J. KEGIATAN BIMBINGAN DOSEN DAN MAHASISWA
2 Pendataan Memantau
Mengoreksi hasil pendataan
Memberikan penilaian
Page | 11
11 Mengevaluasi hasil kegiatan Mengarahkan
sesuai dengan rencana yang Memberikan penilaian
telah disusun bersama
masyarakat
Page | 12
BAB 2
REVIEW ASUHAN KEPEPERAWATAN KOMUNITAS
1.4 KOMUNITAS
Untuk memahami pengertian Komunitas sebagai kfien, kita terlebih
dahulu harus mendefinisikan arti "Komunitas'. Terdapat berbagai macam
Page | 19
pengertian pada istilah Komunitas sebagaimana juga pada individu dan
keluarga. Definisi global yang tepat, akurat, dan komperhensif sutit untuk
dibentuk. Meskipun demikian terdapat beberapa kunci elemen yang dapat
membedakan dan mengidentifikasi Komunitas sebagai entitas (kesatuan)
yang terpisah dari lingkungan sekitar.
Diskusi elemen berikut ini berdasarkan pada daftar komponennya
Connor. Seluruh Komunitas termasuk berbagai macam individu dapat
dipahami sebagai kelompok (dengan ukuran apapun) atau kelompok social
(yang mengidentifikasikan beberapa tipe interaksi). Dalam hubungannya
dengan aspek kemanusiaan di Komunitas, dapat dengan mudah dimengerti
bahwa seluruh Komunitas terdii dari manusia. Manusia sebagai anggata
masyankat saling berinteraksi baik secara formal atau tidak dalam bebenpa
tipe struktur dalam organisasional. Orang yang tinggal di hotel residen
tertentu dan pekerja yang memanen tanaman merupakan contoh dari
komuitas dengan batasan strukturaf yang terdefinisi dengan jefas dan
terbuka.
Orang dalam Komunitas memiliki perspektif kelompok yang
membedakan dengan kelompok lain. Perspekiif ini dapat memiliki banyak
bentuk atau mungkin merupakan kombinasi dari beberapa karakteristik.
Perspektif ini mencakup pada identitas yang berdasar pada kultur,
kepercayaan,dll. Contoh Komunitas yang sesuai dengan deskripsi ini adalah
berdasar pada etnis, ras, atau agama . Saat imigran berpindah dari satu
negara ke negara lain., mereka cenderung bertempaat tinggal dengan
berkelompok dengan identitas cultural yang sama. Banyak contoh dari hal ini
dapat kita temui di kotakota besar.
Agregrat populasi seperti anak-anak remaja, atau kelomok manapun
yang memiliki karakteristik sama kadang dapat digunakan sebagai altematif
lain guna tujuan pengevaliasian. Agregrat populasi juga dapat digunakan
untuk menandai wilayah tertentu akan kebutuhan kesehatan. Jika agregrat
populasi tidak berfungsi sebagai kesatuan denan identitas kefompok dan
mode interaksi, maka implementasi rencana untuk memperbaiki kesehatan
akan lebih mencakup kerja secara terpisah pada setiap individu dalam
agregrat, dari pada keseluruhan kelompok.
Page | 20
Karakteristik sama lainnya pada identitas kelompok adalah hukum, pekerjaan,
atau wilayah tempat tinggal. Sama dengan wilayah tempat tinggal, hukum
juga berfungsi untuk mengidentifikasi warganya sebagai bagian dari Negara
dan komunits. Pekerjaan juga memiliki identifikasi dan karakteristik yang
dapat menyatukan orang{rang kedalam Komunitas.
Saat wilayah tempat tinggal digunakan sebagai karakteristik
Komunitas, istilah "tetangga" sering dapat ditukar denan istilah Komunitas.
Tetangga biasanya mengarah kekomunitas kecil dalam Komunitas yang lebih
besar. Tetangga merupakan kelompok orang yang bertempat tinggal dalam
area tertentu dalam lingkungan tertentu. Tetangga dapat berupa tetangga
atau tidak. Tetangga dapat dianggap Komunitas iika mereka merupakan
kelompok sosral memiliki perpektif kelompok, dan berfungsi sebagai
Komunitas.
Terdapat banyak contoh untuk mengambarkan karakteristik yang
sama. Apapun dasar yang digunakan untuk kesamaan itu, anggota kelompok
memiliki pemahanan sebagai bagian dari sesuatu dan memiliki identilas
kelompok. Pada waktu yang sama, individu dapat memiliki lebih dari satu
kelompok. Mereka dapat memiliki beberapa Komunitas dan sub Komunitas.
Hal Ini dapat dimengerti sebagai faktor yang mempengaruhi hubungan
dalam Komunitas. "hal ini sama dengan tubuh manusia yang terdiri dari
bagian tubuh dan organ tubuh, masing-masing memberikan sesuatu pada
yang lain dan masing-masing tergantung pada kesehatan dan keefisienan
keseluruhan tubuh manusia.' Contohnya, perawat merupakan anggota dari
perawat. Sebagai warga Negara, peran perawat dan warga Negara dapat
saling mempengaruhi akan tetapi tidak menghilang keanggotaan pada dua
kelompok lersebut.
Ukuran Komunitas mungkin bervariasi dari Komunitas dengan ukuran
besar sampai kecil. Masalah ekologis sering dipandang dari perspektif
Komunitas global. Polusi udara mempengaruhi atmosfir sekitar bumi dan
penduduk di sekitamya, meskipun industri ini disetujui dan dibenarkan oleh
Negara. Pada akhir spectrum ukuran, individu yang menderita penyakit yang
jarangpun dipandang dan diklasifikasikan dalam Komunitas.
Page | 21
Karakteristik ruang biasanya digunakan untuk menentukan batasan
Komunitas. Beberapa definisi Komunitas mencakup tempat tlnggal dalam
wilayah geografis spesifik tertentu. Kita mudah mengidentifikasi Komunitas ini
jika Komunitias ini telah tersensus, atau sebuah sekolah, rumah sakit atau
apartemen. Dasar identifikasi awal ini adalah wilayah tempat tinggal,
identifikasi struktur, atau wilayah geografis yang digunakan untuk tujuan
khusus. Aspek manusia kemudian menjadi individu-individu yang berinteraksi
dalam batasan karakteristik ruang ini'
Page | 22
Waktu juga merupakan dimensi penting karakteristik ruang. Komunitas
berubah dan berevolusi sebagaimana juga den gan individu-individu sebagai
anggotanya.
Page | 23
Maslow telah mengidentifikasi 'kebutuhan hirarkis" individu dengan
dasar teoristis. Kebutuhan dasar ini dan organisasi mereka dalam level
hirarkis adalah cara penting untuk mengevaluasi individu. Arena Komunitas
dipandang sebagai kesatuan (klien), maka ide untuk bertahan hidup,
berkembang, dan pemenuhan kebutuhan hidup Komunitas terus dipandang
pula sebagai kesatuan. Komunitas harus diatur dalam aturan hirarkis yang
sama dengan milik Maslow dengan premis yang sama bahwa tevel yang lebih
rendah harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum levelyang lebih tinggi.
Page | 27
klien. Klien ini dapat dikenakan pemeriksaan pada tahap pertama proses
keperawatan.
Page | 28
- Riwayat KLB
- Kondisi pemukiman , pemukiman , saluran air, sampah
2 ) Sistem Pendidikan
- Jenis pendldikan formal, informal
- Program pemberantasan buta Huruf
3 ) Sistem keluarga
- Tipe keluarga
- Pola hidup sehat keluarga
4 ) Sistem kesejahteraan
- Program pengentasan kemiskinan
- Kegiatan gotong royong
5 ) Sistem Ekonomi
- Pekerjaan
- Sumber ciaya aialtt
- Industri Rakyat
6.) Sistem Politik
- Cara pemiiinan pemimpin masyaraKat
- Cara penetaPan Peratltran
- Struktur pemerintahan
7) Sistem xekreast
- Kebiasaan rekreasi Pendudttk
- Sarana rekreasi
8) Sistem komunikasi
- Hirarki komunikasi Penduduk
- Alat komunikasi
9) Sistem keaganraan
- Kegiatan keagamaan
- Organisasikeagamaan
10) Sistem legal
- Peraturan/ketentuan
- Sanksi
b. Masyarakat sebagai tempat (Dimensi Tempat)
1) Batasan komunitas
- Batas wilayah
Page | 29
- Karakteristik wilayah
- Peta wilayah
2) Lokasi pelayanan kesehatan
- Tempal pelayanan kesehatan
- Jarak
- Cara mencapai
3) Gambaran geografis
- Kesuburan
- Peta oeoorafi
- Kemiringan tanah
- Ketinggian tanah
4) lklim
- Curah hujan
- Prakiraan musim
- Kelembaban udara
5) Flora dan fauna
- Jenis tanaman
- Jenis hewan
6) Lingkungan buatan
- Lapangan
- Sarana olah raoa
- Sarana rekreasi
- Lingkungan pemukiman
Page | 30
3) Komposisi penduduk
- Berdasarkan kelompok umur
- Berdasarkan jenis kelamin
- Berdasarkan status perkawinan
4) Pertumbuhanoenduduk
- Angka kelahiran
- Angka kematian
5) Budaya social penduduk
- Latar belakang budaya/etnis
- Sejarah budaya penduduk
6) Kelas sosial penduduk
- Tingkat kesejahteraan
- Kemampuan baca - tulis
- Tinqkat pendidikan
- Pekerjaan
7) Mobilitas penduduk
- Jenis kependudukan
- Pemanfaatan waktu
Sumber data
Komponen
Individu Masyarakat
1. lnpeksi -Otoscope -Survey
-Ophtalmoscope Datang kelingkungan
masyarakat
Page | 32
Pengkajian lingkungan fisik pada komunitas dapat dilakukan dengan
metode Winshiel Survey atau survey dengan berjalan mengelilingi wilayah
komunitas dengan melihat bebrapa komponen
Page | 33
3). Pelayanan kesehatan dan social
Untuk mengkaji pelayanan kesehatan dan social dibedakan menjadi dua
klasifikasi yakni fasilitas diluar komuniti dan fasilitas di dalam komuniti.
Fasilitas pelayanan kesehatan baik didalam maupun diluar komuniti adalah
sebagai berikut :
a. Hospital
b. Praktik swasta
c. Puskesmas
d. Rumah perawatan
e. Pelayanan kesehatan khusus .
f. Perawatan dirumah
Fasilitas pelayanan social baik didalam maupun diluar communiti , antara lain
adalah sebagai berikut :
a. Counsefing support services
b. Pelayanan khusus ( social worker )
Dari kedua tempat pelayanan tersebut , aspek - aspek / data data yang
perlu dikumpulkan adalah sebagai berikut:
a. Pelayananya ( waktu , ongkos , rencana ketja )
b. Sumber daya ( tenaga , tempat , dana , & perencanaan )
c. Karakteristik pemakai ( penyebaran geografi , gaya hidup, sarana
TransPortasi )
d. Statistik, jumlah pengunjung perhari / minggu / bulan
e. Kecukupan dan keterjangkauan oleh pemakai dan pemberian
pelayanan
4) Ekonomi
Aspek / komponen Yang Perfu dikaji :
a. Karakteristik pendapatan keluarga / rumah tangga
1) Rata - rata pendapatan keluarga / rumah tangga
% pendapatan kefas bawah
% keluarga mendapat bantuan social
% keluarga dengan kepala keluarga wanita
Page | 34
2) Rata - rata pendapatan perorangan
b. Karakteristikpekerjaan
1) Status ketergantungan
Jumlah populasi secara umum ( umur > 18 tahun )
% yang mengangur
% yang bekerja
% yang menganggur terselubung
Jumlah kelompok khusus
2) Kategori yang bekerja , jumlah , prosentasenya
- Manager
- Teknikal
- Pelayan
- Petani
- buruh
5) Keamanan transportasi
a. Keamanan
1) Protection Service : - Pemadam kebakaran
- Pollsi
- Sanitasi
2) Kualitas udara ( polusi udara ), kualitas air bersih (polusi air)
b. Transportasi
1) Milik pribadi
2) Milik umum : Bus umum - angkotan kota
6) Politik & Goverment
a. Jenjang pemerintahan
b. Kebijaksanaan Departemen Kesehatan
7) Komunikasi
a. Formal communication : Mass media , TV , telepon, dll
b. lnformal communication : papan pengumuman, selebaran, dll
8) Pendidikan
a. Status pendidikan
Lama total sekolah
Jenis sekofah
Bahasa
Page | 35
b. Fasilitas pendidikan ( SD, SMP , SLTA , PT ) baik didalam maupun
diluar community.
9) Recreation
Yang meyangkut tempat - tempat rekreasi baik didalam maupun diluar
Community
Page | 37
d. Komunitas sebagai suatu sistem
Sebagai kelanjutan dari pembahasan mengenai profil maka berikut ini
akan dibahas rencana rencana masyarakal dalam fungsinya sebagai system
social .
Banyak bidang yang berbeda satu sama lainnya dalam kaitanya dengan
masyarakat sebagaisystem social , yaitu :
1). Sistem politis
2). Program dan fasilitas pendidikan
3). Program dan fasifitas rekreasi
4). Transportasi
5). lndustri dan perdagangan
6). Pelayanan kesehatan pemerintah
7). Pelayanan kesehatan masyarakat / swadaya / sukarela
8). Penyelengaraan perawatan kesehatan
9). Media komunikasi
10). Keamanan
11). Hubungan warga komunitas dengan instansi
Page | 41
3. Analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan masalah atau lazimnya
disebut dengan etiologi. Untuk menetapkan etiologi dari masalah
keperawatan di Komunitas dapat menggunakan beberapa pilihan di bawah
ini:
a. Faktor budaya masyarakat
b. Pengetahuan yang kurang
c. Sikap masyarakat yang kurang mendukung
d. Dukungan yang kurang dari pemimpin formal atau informal
e. Kurangnya kader kesehatan di masyarakat
f, Kurangnya fasilitas pendukung di masyarakat
g. Kurang efektifnya pengorganisasian
h. Kondisi lingkungan dan geografis yang kurang kondusif
i. Pelayanan kesehatan yang kurang memadai
j Kurangnya ketrampilan terhadap prosedur pencegahan penyakit
k. Kurangnya ketrampilan terhadap prosedur perawatan kesehatan
l. Faktor financial
m. Komunikasi/ koordinasi dengan sumber pelayanan kesehatan
kurang efektif
n. Dll.
Diagnosa keperawatan komunitas (Mueke, 1984)
a. masalah
b. karakteristik populasi
c. karakteristik lingkungan
2.3 . PERENCANAAN
Proses :
1. Menyusun masalah sesuai dengan prioritas
2. Menetapkan sasaran dan tujuan
3. Strategi intervensi
4. Rencana evaluasi
Keterangan : Skore :
1. Sesuai dengan peran CHN 0-5
0 : paling rendah
2. Resiko terjadi
5 : paling tinggi
3. Resiko parah
4. Potensi untuk health education
5. Interest komunitas
6. Kemungkinan diatasi
7. Sesuai dengan program
8. Tempat
9. Waktu Dana
10. Fasilitas
11. Sumber daya
Page | 44
2.4. TAHAP PELAKSANAAN
2.Preventif :
a. Keselamatan dan kesehatan kerja
b. Pencegahan penyakit dan masalah kesehatan
c. Pemberian nutrisi khusus
d. Pengamanan/penyimpanan barang, bahan yang berbahaya
e. Pemeriksanaan kesehatan secara berkala
f. lmunisasi khusus oada kelomook khusus
g. Personal Higiene dan kesehatan lingkungan
h. Perlindungan kecelakaan kerja dan keselamatan kerla .
i. Menghindari dari sumber alergi
Page | 45
2.5 .TAHAP EVALUASI
Macam evaluasi :
A. Formatif dan sumatif
B. lnput, proses , output
Fokus EvaluasI:
a. Relevansi Apakah program diperlukan yang ada/ yang baru
b. Perkembangan dan kemajuan
- Apakah yang dilaksanaKan sesuai dengan rencana
- Baqaimana peran staf . fasilitas dan jumlah peserta
c. Efisiensi biaya
- Bagaimana biaya yang sudah dikeluarkan dapat mencapai tuluan ?
- Apa keuntunqan program
Dampak
- Apakah dampak jangka panjang
- Apakah ada perubahan perilaku dalam 6 minggu / 6 bulan / l tahun
- Apakah status kesehatan meningkat ?
Tingkat Evaluasi
1. Staff :
- Apakah lujuan tercapai
- Apakah instrument berguna
- Apakah strateqi / aktifitas berguna
2. Pekerja sociaf masyarakat ( kader )
- Apakah mereka belajar melalui proses ini
- Masukan / pelaiaran vanq berguna
- Dimana saja dapat dicapai
Page | 46
3. Masyarakat
- Untungnya apa
- Apakah mereka belajar penyebab masalah
- Apakah mereka berpartisipasi pada masa yang akan datang
3.1 Pendahuluan
Pembangunan kesehatan masyarakat merupakan bagian integral dari
suatu pembangunan kesehatan nasional, selain itu juga merupakan bagian
iniegraf dai pembanguanan soslal dan eKonomt masyarakat.
Page | 48
3.1.2 Pembangunan Kesehatan Masyarakat :
Pembangunan adalah suatu rangkaian perubahan dan pertumbuhan menuju
keadaan yang lebih baik dan sejahtera. Tujuan pembangunan di Indonesia
adalah manusia seutuhnya dan seluruh masyarakat. untuk mencapai tujuan
tersebut diperlukan potensi-potensi yaitu :
-Sumber daya alam
- Sumber daya manusia
- llmu dan tehnoloqi
Page | 49
panqan, papan, sehingga masih sulit hidupnya untuk membiayai bila jatuh
sakit
Kebodohan / ketidaktahuan, didalam Negara yang berkembang masih cukup
banvak orang-orang yang masih termasuk 3 buta (Aksara. Anqka, Bahasa
lndonesia) diantaranya akibat adanya kemiskinan sehingga tidak sempat
mempunyai waktu untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan tehnologi.
Penyakit menular,dalam iklim tropis seperti di lndonesia dapat berlangsung
sepanjang tahun.Kehidupan vector-vektor pembawa penyakit dapat
berkembang biak secara terus menerus sehingga penyakit menular umumnya
dapat denqan mudah berpindah dari manusia satu ke manusia yanq lain.
Pengembangan Masyarakat
Adalah suatu usaha-usaha yang menyadarkan dan menanamkan pengertian
kepada masyarakat agar dapat mengqunakan denqan lebih baik semua
potensi yang dimiliki untuk mencapai kesejahteraan yang lebih baik
Lanqkah-lanqkah dalam pengembanqan masyarakat
Page | 50
Ciptakan agar masyarakat dapat mengenal dan memanfaatkan potensi
yang ada
Tingkatan mutu potensi yang acla
Pertahankan dan tinqkatkan keqiatan-kegiatan yang sudah ada
Tingkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memanfaatkan potensi
yang ada
Pengorganisasian Masyarakat
Adalah suatu proses yang terjadi dimasyarakat dalam mengidentifikasi
kebutuhan-kebutuhan dan menentukan priontas dan kebutuhan-kebutuhan
tersebut serta berusaha memenuhi kebutuhan tersebut denqan cara gotong
royong
Tahap-tahap pengorganisasian masvarakat
Langkah-langkah dalam pengorganisasia masyar:akat adalah sebagai berikut
1. Persiapan social
a. Pengenalan masyarakat
b. Pengenalan masalah
c. Penyadaranmasyarakat
2. Pelaksanaan
3. Evaluasi
4. Perluasan
Page | 51
seminar dan lokakarya dengan memanfaatkan media massa dan system
informasi kesehatan. Persiapan petugas penyelenggara melalui pelatihan,
orientasi atau sarasehan di bidang kesehatan. Persiapan masyarakat, melalui
rangkaian kegiatan untuk meningkatkan kemampuan masvarakat dalam
mengenal dan memecahkan masalah kesehatan, dengan menggali dan
menggerakkan swadaya yang dimiliki.
Dalam suatu masvarakat. bagaimanapun sederhananva, selalu ada
suatu mekanisme untuk bereaksi terhadap stjmufus. Mekanisme ini disebut
mekanisme pemecahan masalah atau proses pemecahan masalah.
Mengembangkan dan membina partisipasi masyarakat sebenarnya lain dari
pada menqembangkan mekanisme atau proses pemecahan masalah tersebut
agar berlangsung lebih rasional. Sayangnya, ialah bahwa seringkali apa yang
rasional menurut petugas kesehatan, tidak selamanya dianggap rasional pula
oleh masyarakat. Perbedaan persepsi tersebut menyebabkan hambatan
dalam berkembangnya mekanisme atau proses pemecahan masalah,
sehingga berpengaruh pula terhadap perkembangan dan pembinaan
partisipasi itu sendiri.
Mengembangkan dan membina partisipasi masyarakat bukan
pekerjaan gampang partisipasi masyarakat memerlukan kemampuan,
kesempatan dan motivasi. Kenyataan di masyarakat menunjukkan bahwa
partisipasi masyarakat terjadi karena berbagai alasan :
a. Tingkat partisipasi masyarakat karena paksaan
b. Tingkat partisipasi masyarakat karena imbalan
c. Tingkat partisipasi masyarakat karena identifikasi atau ingin meniru
d. Tingkat partisipasi masyarakat karena kesadaran
e. Tingkat partisipasi masyarakat karena tuntutan akan hak asasi dan
tanggung jawab
3.1.4 Kepemimpinan
Dalam pelaksanaan kepemimpinan yang diperankan oleh tokoh
msyarakat maupun formal diharapkan memliki :
Pemahaman dan penghayatan mengenai kesehatan bagi semua
Sikap adil
Page | 52
Tanggap terhadap harapan, keresahan masyarakat dan dinamika
masyarakat, terutama masyarakat yang berpenghasilan rendah
Kemampuan mengambil keputusan dalam pemecahan masalah
pembangunan desa, dan kesehatan merupakan persyaratan mutlak
sebagai pertimbangannya
Mampu berkomunikasi secara efektif
.Mampu membaca situasi dan kondisi organisasi dengan menetapkan
permasalahan, ganggua dan tuntutan masyarakat dalam bidang
pembangunan kesehatan.
Mampu menggerakkan sektor-sektor yang menujang pembangunan
kesehatan untuk bekerjasama secara terintegrasi'
Mampu mempengaruhi masyarakat untuk mandiri serta berperan,
berkewajiban dan bertanggungjawab memelihara dan meningkatkan
derajad kesehatan perorangan, keluarga dan lingkungan'
Page | 53
4. Menyampaikan surat permohonan ijin vang dilampiri dengan
proposal kepada Kepala Badan Perlindungan Masyarakat yang akan
disampaikan kepada Kepala Kecamatan dan desa / kelurahan binaan.
5. Menvampaikan surat permohonan iiin vanq dilampiri denqan
proposal kepada Dinas Kesehatan Kota /Kabupaten yang dilanjutkan
kepada Puskesmas setempal.
6. Melakukan pendekatan kepada tokoh informal.
Page | 55
Ciri Tokoh Masvarakat:
Tokoh masyarakat memiliki hubungan social lebih luas dari pada para
pengikutnya. Memiliki pengetahuan dan Keahlian namun tidak menyimpan
pengetanuan dan keahliannva itu untuk dirinya sendiri. melainkan berusaha
untuk menyebarkan kepada orang lain, mereka menjadi tumpuan bertanya
dan meminta nasehat.
B. Penqenalan masalah
Untuk dapat mengenal masalah kesehatan masyarakat secara menyeluruh
yang benar-benar menjadi Kebutunan masyaraKat pada saat ini diperlukan
interaksi dan interelasi dengan masyarakat setempat secara mendalam. Hal
ini dalap dilakukan melalui survey dalam ruang lingkup yang terbatas. Adapun
langkah-langkah dalam pengenalan masalan adalan sebagal berlkut
1. Setelah adanya semua surat ijin, dilanjutkan survey awal untuk mengetahui
:a. Gambaran kelembagaan
- Hubungan / Koordlnasl dengan aparat dibawahnya
-Konflik kelembagaan
-Sikap terhadap program kesehatan
b. Gambaran geografi dan demografi
- Luas wilayah
- Potensi wilayah
- Kondisi jalan
- Sarana transportasi
- Keamanan
- Keterjangkauan
- Fasilitas umum
- Fasilitas kesehatan
- Jumlah RW/RT
- Jumlah penduduk dan komposisi penduduk
c. Gambaran umum tentang kesehatan
- Angka Kelahiran
- Angka Kematian
- Cakupan Posyandu
Page | 56
- Kader kesehatan
- Perencanaan kesehatan
- Penvakit yang sering diderita
- Kejadian wabah I KLB
- Musibah masal
- Pembuangan samoah
- Pembuangan limbah
- Dana sehat
Page | 57
harus membuat sendiri, mufai dari perencanaan, menyusun, mengadakan
ujicoba, dan merevisi.
1 SD 67 67%
2 SMP 19 19%
3 SMA 10 10%
4 PT 4 4%
lnterpretasi :
Tingkat pendidikan masyarakat berpendidikan SD dan sebagian RW II
Kelurahan X tahun 2005 sebagian besar (67 %) kecil (4 %) Perguruan tinggi.'
Page | 59
3.2.2 Tahap 2 : Pelaksanaan
Setelah melaksanakan musyawarah masyarakat, maka langkah selanjutnya
adalah melaksanakan kegiatan sesuai dengan perencanaan yang telah
disusun berdasarkan hasil musyawarah masyarakat. Berberapa hal yang
harus dipertimbangkan dalam melaksanakan suatu kegiatan adalah :
1. Pilihlah kegiatan yang dapat dirasakan oleh masyarakat
2. Pelaksanaan kegiatan - kegiatan yang telah direncanakan dengan
melibatkan secara aktif masyarakat melalui kelompok-kelompok yang ada
di masyarakat, tokoh,tokoh masyarakat dan bekerjasama dengan
pimpinan formal di masyarakat, Puskesmas/Dinas Kesehatan atau sector
terkait lainnya sesuai dengan hasil musyawarah masyarakat.
3. Disesuaikan dengan kemampuan yang ada pada msyarakat
4. Tumbuhkan rasa percaya diri masyarakat, bahwa mereka mempunyai
kemampuan dalam penanggulangan masalah
Page | 60
Langkah :
a. Pelajari tujuan
b. Tentukan indicator dan cara pengkurannya
c. Susun intrumen evaluasi
d. Susun rencana evaluasi
e. Laksanakan evaluasi
f. Susun laporan evaluasi
Pembuatan laporan
Laporan ini sangan berguna untuk masukan dan bahan pertimbangan
tindakan kegiatan, juga untuk masukan sector lain yang terkait serta untuk
doKumentasi
Page | 61
3.2.4.3 Form perencanaan
Page | 62
Survei Mawas Diri adalah pengenalan, pengumpulan, pengkajian masalah
kesehatan pekerja untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat pekerja
mengenai kesehatan kerja.
c) Pengolahan Data
Kader, tokoh masyarakat dan kelompok warga yang telah ditunjuk mengolah
data SMD dengan bimbingan petugas Puskesmas dan bidan di desa,
sehingga dapat diperoleh perumusan masalah kesehatan untuk selanjutnya
merumuskan prioritas masalah kesehatan, lingkungan dan perilaku di
desa/kelurahan yang bersangkutan.
Page | 64
Langkah langkah Survei Mawas Diri (SMD)
a) Persiapan
Menyusun daftar pertanyaan :
1) Berdasarkan prioritas masalah yang ditemui di Puskesmas & Desa (data
sekunder)
2) Dipergunakan untuk memandu pengumpulan data
3) Pertanyaan harus jelas, singkat, padat & tidak bersifat mempengaruhi
responden
4) Kombinasi pertanyaan terbuka, tertutup dan menjaring
5) Menampung juga harapan masyarakat
Menyusun lembar observasi (pengamatan)
Untuk mengobservasi rumah, halaman rumah, lingkungan sekitarnya.
Menentukan Kriteria responden, termasuk cakupan wilayah & jumlah KK
b) Pelaksanaan:
Pelaksanaan interview/wawancara terhadap Responden
Pengamatan terhadap rumah-tangga & lingkungan
c) Tindak lanjut
Meninjau kembali pelaksanaan SMD,
Merangkum, mengolah & menganalisis data yang telah dikumpulkan
Menyusun laporan SMD, sebagai bahan untuk MMD
d) Pengolahan data
Setelah data diolah, sebaiknya disepakati:
1) Masalah yang dirasakan oleh masyarakat.
2) Prioritas masalah
3) Kesediaan masyarakat untuk ikut berperan serta aktif dalam pemecahan
masalah
A. PENGERTIAN
Loka karya mini merupakan salah satu bentuk kegiatan dalam perencanaan
perawatan komunitas yang melibatkan peran serta masyarakat dalam
mengenal masalah kesehatan / keperawatan serta merencanakan tindakan
pemecahan masalah sesuai dengan potensi yang dimiliki .
B. TUJUAN
1. Difahaminya masalah masalah kesehatan/ keperawatan yang terjadi di
wilayahnya.
2. Dapat menetapkan masalah yang jadi prioritas.
3. Terciptanya peran serta masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan
upaya kesehatan dalam penyelesaian masalah kesehatan/keperawatan yang
ada.
4. Terjalin hubungan kerja lintas sektor dan lintas program dalam upaya-
upaya yang mendukung kesehatan.
C. INDIKASI
1. Ditemukannya masalah kesehatan/ keperawatan pada masyarakat wilayah
binaaan.
2. Adanya kesedian masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan.
D. KONTRA INDIKASI
Dalam keadaan timbulnya bencana alam.
Situasi konflik./ gangguan stabilitas keamanan .
Page | 66
E. PROSEDUR
1. Tahap Persiapan.
1.1. Persiapan Masyarakat sebagai klien.
a. Tokoh Masyarakat ( Guru, Kepala adat, Orang yang dituakan, dll).
b. Tokoh Agama ( Kiayi, Ustadz, Ketua/pengurus DKM, Pimpinan pondok
pesantren)
c. Tokoh Pemuda ( Karang taruna, remaja mesjid, dll)
d. PKK
e. Kader Kesehatan.
f. Petugas kesehatan ( Puskesmas, Puskeskel, Bidan desa, dll)
g. Pengelola layanan kesehatan swasta.
h. Pengurus dan anggota organisasi kemasyarakatan dan politik
(LSM,Parpol)
i. Ketua dan anggota BPD/ Dewan Kelurahan.
j. Aparat pemerintahan desa/kelurahan.
k. Pengurus RW dan RT.
l. Unsur departemen terkait.
2. Tahap Pelaksanaan.
Pembukaan.
2.1. Moderator mengawali pertemuan dengan mengucapkan salam.
2.2. Moderator menjelaskan maksud loka karya mini.
2.3. Moderator menyampaikan tahapan-tahapan / susunan acara yang akan
dilakukan selama loka karya mini berlangsung.
Page | 67
2.4. Moderator membuka loka karya mini dengan Bassmallah.
2.5 Moderator memberikan kesempatan kepada presenter/ penyaji untuk
pemaparan data dan permasalahan hasil temuan.
Penyajian Data
2.6. Penyaji penyampaikan temuan data-data yang terkait dengan masalah
kesehatan/keperawatan.
( Penyajian disampaikan secara singkat, padat, lugas dan menggunakan
bahasa yang mudah dimengerti, dengan bantuan media yang berfariasi serta
melaksanakan klarifikasi )
2.7. Penyaji memberikan kesempatan kepada peserta lokmin untuk
mengklarifikasi data, masalah dan mengadaklan Tanya jawab.
2.8. Bersama-sama masyarakat / peserta lokmin mengidentifikasi masalah
kesehatan .
2.9. Penyaji menyampaikan/ menjelaskan kembali masalah-masalah yang
telah teridentifikasi untuk dapat disepakati oleh peserta lokmin.
2.10. Melakukan prioritas masalah bersama-sama masyarakat dengan
menggunakan beberapa criteria penapisan. ( 12 kriteria )
2.11. Memberikan penilaian / scor pada masing-masing criteria penapisan
berdasarkan kondisi yang dirasakan masyarakat.
2.12. Penilaian pada masing-masing criteria dilakukan terhadap seluruh
masalah kesehatan yang teridentifikasi.
2.13. Menetapkan masalah berdasarkan urutan prioritasnya.
Page | 68
2.21. Moderator menutup lokakarya mini dengan hamdallah ( atau diawali
dengan pembacaan doa)
Page | 69
3.2.5 Sistematika Laporan
Lembar Cover
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I : ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
A. Pengkajian
B. Analisa data
C. Daftar masalah
D. Perencanaan
E. Pelaksanaan
F. Evaluasi
BAB II : PENUTUP
A. Kesimpulan
B.Saran
Lampiran-lampiran :
A. Lampiran Laporan Hasil Kegiatan Pra MMRW
- Daftar hadir
- Keputusan hasil Pra MMRW ( kepanitiaan )
B. Laporan Pelaksanaan Kegiatan MMRW
- Daftar Hadir
- Keputusan dan program kerja hasil MMRW
C. Lampiran Pelaksanaan Pelatihan Dan Pembinaan Kader
D. Lampiran Pelaksanaan Penyuluhan Kesehatan
E. SAP, daftar hadir, bahan/materi penyuluhan, leaflet dan diskripsi
singgkat respon kegiatan
Page | 70
BAB 3
EVALUASI DAN CONTOH PENGORGANISASIAN
FORMAT PENILAIAN
SIKAP MAHASISWA SELAMA PROSES PEMBIMBINGAN
2 Tanggungb jawab 15
4 Stabilitas emosi 10
5 Kejujuran 15
7 Penampilan 10
JUMLAH 100
Keterangan : Malang,
A = 81 100 Pembimbing
B = 68 80
C = 56 67
D = 41 55
E = 0 40
(-----------------------------------)
Page | 71
FORMAT PENILAIAN
LAPORAN ASKEP KOMUNITAS
2 Penutup : 15
A. Kesimpulan
B. Saran
4 Lampiran-lampiran 25
JUMLAH 100
Keterangan : Malang,
A = 81 100 Pembimbing
B = 68 80
C = 56 67
D = 41 55
E = 0 40
(-----------------------------------)
Page | 72
FORMAT PENILAIAN
PRESENTASI MMRW ( MUSYAWARAH MASYARAKAT TK. RW )
NILAI NILAI YANG
NO. ASPEK YANG DINILAI
MAK DICAPAI
1. Persiapan tempat 5
5. Ketepatan waktu 5
Jumlah 100
Keterangan : Malang,
A = 81 100 Pembimbing
B = 68 80
C = 56 67
D = 41 55
E = 0 40 (-----------------------------------)
Page | 73
A. Contoh Tabulasi data dan analisa data secara diskriptif
Tabulasi data demografi
1.1 Komposisi umur
Tabel 1.
Usia warga pada masyarakat RT 07 RW 02 Kelurahan Tunjungsekar, Juni
2005
Usia Frekuensi Prosentase
0-<1 - 0
1-<5 17 13,39
5 - < 13 20 15,75
13 - < 20 10 7,87
20 - < 55 67 52,76
55 13 10,24
Jumlah 127 100
Sumber : Data Primer
Interpretasi : berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa 67 orang ( 52,76
% ) berusia 20 - < 55 tahun dan sebagian kecil 10 orang ( 7,87 % ) berusia
13 - < 20
Page | 74
1.3 Tingkat Pendidikan
Tabel 2
Tingkat pendidikan pada masyarakat RT 07 RW 0
2 Kelurahan Tunjungsekar, Juni
2005
Pendidikan Frekuensi Prosentase
Tidak tamat 12 9,45
SD 28 22,05
SLTP 42 33,07
SLTA 16 12,60
D3 2 1,57
S1 10 7,87
S2 4 3,15
Belum sekolah 13 16,24
Jumlah 127 100
Sumber : Data Primer
Interpretasi : berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa hampir
setengahnya ( 33,07 % ) dari warga RT 07 RW 02 Kelurahan Tunjung
sekar mempunyai tingkat pendidikan SLTP
Page | 75
TABULASI KESEHATAN LINGKUNGAN
RT 07
1. Jenis rumah
Tabel 1
kepemilikan lingkungan berdasarkan jenis rumah pada masyarakat di RW 07
Kelurahan Tunjung Sekar, Juni 2005.
No Jenis rumah Frekuensi %
1 Permanen 34 100
2 Semi Permanen 0 0
3 Non permanen 0 0
Jumlah 34 100
Interpretasi : berdasarkan data diatas di RT 07 RW 02 Kelurahan Tunjung
sekar didapatkan bahwa seluruhnya ( 100% ) masyarakat di RT 07
memiliki jenis rumah permanen
7. Jenis WC
Tabel 2
kepemilikan lingkungan jenis WC pada masyarakat di RW 07 Kelurahan
Tunjung Sekar, Juni 2005.
No Jenis WC Frekuensi %
1 Leher angsa 31 91,18
2 Cemplung 0 0
3 Plengsengan ke sungai 3 8,82
Jumlah 34 100
Interpretasi : berdasarkan data diatas di RT 07 RW 02 Kelurahan Tunjung
sekar didapatkan bahwa hampir seluruhnya ( 91,18 % ) memiliki WC jenis
leher angsa dan sebagian kecil ( 8,82 % ) memiliki WC jenis plengsengan
ke sungai
Page | 76
TABULASI BALITA DAN ANAK
1. usia anak dan balita
Tabel 1
kesehatan Anak dan Balita berdasarkan usia pada masyarakat di RW 07
Kelurahan Tunjung Sekar, Juni 2005.
No Usia Frekuensi %
1 0 - <1 0 0
2 1 - <5 17 50
3 5 - <13 17 50
Jumlah 34 100
Interprestasi Data :
Berdasarkan hasil pendataan pada masyarakat RT 07 RW 02 Kelurahan
Tunjung sekar didapatkan balita dan anak berdasarkan jenis usia yaitu
usia >1 - <5 tahun sebanyak 17 orang, usia >5 - <13 sebanyak 17 orang
(50%)
( Sudah jelas )
Page | 77
CONTOH KEPANITIAN DAN SUSUNAN ACARA PRE PLANNING
MUSYAWARAH MASYARAKAT TINGKAT RW ( MMRW )
Penanggung Jawab :Lurah Desa Mendalanwangi dan Pembimbing
Akademik
Ketua : Ketua RW
Sekretaris : Warga
Sie ilmiah
- Pokjakes Kesling : Warga/kader dan mahasiswa
- Pokjakes KIA : Warga/kader dan mahasiswa
- Pokjakes Lansia : Warga/kader dan mahasiswa
- Pokjakes P2M : Warga/kader dan mahasiswa
D. Contoh susunan acara MMRW ( Musyawarah Masyarakat Tingkat RW )
Page | 78
CONTOH SUSUNAN ACARA
MUSYAWARAH MASYARAKAT RUKUN WARGA ( MMRW ) DESA
MENDALANWANGI KEC WAGIR KAB. MALANG
Pembukaan 5 Menit
Sambutan :
- Lurah 5 Menit
- Ketua RW 5 Menit
- Pembimbing Akademik 5 Menit
- Mahasiswa 5 Menit
Acara Inti :
- Penyajian Data 15 Menit
- Diskusi kelompok 15 Menit
Doa 5 Menit
Penutup 5 Menit
120 menit
Page | 79
PEMBANGUNAN KESEHATAN MASYARAKAT DESA
PRAKTEK KOMUNITAS PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
POLTEKKES dr SOEPRAOEN DI DS. MENDALANWANGI
KEC. WAGIR
TA. 2014/2015
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
I. DATA DEMOGRAFI
A. Struktur Keluarga
Nama KK :
Umur :
Jenis Kelamin :
Agama :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Suku/ Bangsa :
C. Data Ekonomi
a. Penghasilan rata-rata perbulan : (dalam 1 KK)
1. <Rp 1.000.000 2. Rp 1.000.000-3.000.000 3. >Rp 3.000.000
b. Apakah keluarga menabung :
1. Ya 2. Tidak
Page | 80
a. Status Kepemilikan :
1. Sewa 2. Numpang 3. Milik sendiri
b. Jenis Rumah
1. Permanen 2. Semi permanent 3. Tidak
permanen
c. Lantai
1. Tanah 2. Papan 3. Tegel 4. Semen
d. Ada jendela di setiap kamar
1. Ya 2. Tidak
e. Kebersihan rumah
1. Baik 2. Cukup 3. Kurang
f. Ada jendela di setiap rumah
1. Ya 2. Tidak
g. Jika Ya, apakah dibuka setiap hari
1. Ya 2. Tidak
h. Ventilasi rumah
1. > 10% dari luas lantai 2. < 10% dari luas lantai
i. Pencahayaan dalam rumah di siang hari
1. Terang 2. Remang-remang 3. Gelap
j. Jarak rumah dengan tetangga
1. Bersatu 2. Dekat 3. Terpisah
k. Halaman di sekitar rumah
1. Ada 2. Tidak
l. Jika ada , lokasinya
1. Di depan 2. Disamping 3. Di belakang
m. Pemanfaatan pekarangan
1. Kebun 2. Kolam 3. Kandang
n. Berapa luas rumahm2
B. Sumber Air
a. Sumber air untuk masak dan minum
1. PAM 2. Sumur 3. Air mineral
b. Jika di PAM, sumur
1. Dimasak 2. Tidak
c. Sumber air mandi/ mencuci
1. PAM 2. Sumur 3. Sungai
4. Lain-lain, sebutkan..
d. Jarak sumber air dengan septic tank
1. < 10 m 2. > 10 m
e. Tempat penampungan air sementara
1. Bak 2. Gentong 3. Ember
4. Lain- lain, sebutkan.
f. Kondisi tempat penampungan air
1. Terbuka 2. Tertutup
g. Kondisi air dalam penampungan
Page | 81
1. Berwarna 2. Berbau 3. Berasa
4. Tidak berasa/ berwarna
h. Ada jentik dalam penampungan air
1. Ya 2. Tidak
C. Pembuangan Sampah
a. Dimana keluarga membuang sampah
1. Sungai 2. Ditimbun 3. Dibakar
4. Sembarang tempat 5. Lain-lain, sebutkan.
b. Penampungan sampah sementara
1. Ada 2. Tidak ada/ berserakan
c. Bila ada, keadaannya
1. Terbuka 2. Tertutup
d. Jarak dengan rumah
1. Dekat (< 5 m) 2. Jauh (> 5 m)
D. Pembuangan Limbah
a. Kebiasaan keluarga BAB & BAK
1. Jamban/ WC 2. Sungai 3. Sembarang
b. Kondisi kamar mandi/ WC
1. Bersih/ tidak licin 2. Kurang bersih/ licin
c. Jenis jamban yang digunakan
1. Cemplung 2. Plengsengan 3. Leher
angsa
d. Pembuangan air limbah
1. Resapan 2. Got 3. Semabarangan
e. Kondisi saluran pembuangan
1. Lancar 2. Menggenang/ becek 3. Tersumbat/ tidak
mengalir
E. Kandang Ternak
a. Kepemilikan kandang tenak
1. Tidak 2. Ya, jenisnya.
b. Bila Ya, letak kandang
1. Dalam rumah 2. Di luar rumah
c. Kondisi
1. Terawat 2. Tidak terawatt
d. Kebersihan
1. Kotor, berbau 2. Cukup bersih
f. Bila Ya
1. 2 kali 2. 3 kali 3. 4 kali
g. Bila Tidak, alasannya
1. Tidak ada biaya 2. Tidak sempat 3. Tidak
tahu
4. Lain-lain, sebutkan
h. Apakah mendapatkan TT
1. Tidak 2. Ya
i. Bila Ya
1. Lengkap (2 kali) 2. Tidak lengkap (1 kali)
j. Adakah penyakit/ keluhan yang dirasakan bumil saat ini
1. Lemah, letih, lesu 2. Pusing
3. Mual & muntah 4. Bengkak di kaki atau tempat
lain
5. Lain-lain, sebutkan...
C. Ibu Menyusui
a. Apakah ada buteki
1. Tidak 2. Ya
b. Bila Ya, apakah ibu meneteki anaknya
1. Tidak 2. Ya
c. Bila Ya, lamanya menyusui
1. < 1 bulan 2. 1 4 bulan 3. 5 12 bulan
4. > 12 bulan
d. Bila Tidak, alasannya
1. Pekerjaan 2. Tidak tahu 3. Penyakit
4. Lain-lain, sebutkan
D. Balita
a. Apakah ada anggota keluarga yang berusia balita
1. Tidak 2. Ya
b. Apakah setiap bulan balita dibawa ke posyandu
1. Tidak 2. Ya
c. Bila Tidak, alasannya
1. Jauh 2. Tidak ada waktu 3. Lain-lain, sebutkan.
d. Apakah anak ibu sudah diimunisasi
1. Tidak 2. Ya
e. Jenis imunisasi yang sudah didapatkan
1. Polio.kali 2. BCG 3. DPT..kali
4. Hepatitis 5. Campak
f. Bila tidak diimunisasi, alasannya
1. Tidak tahu 2. Waktu 3. Lain-lain, sebutkan
g. Apakah anak memiliki KMS
1. Tidak 2. Ya
Page | 84
h. Hasil penimbangan di KMS, pada saat ini berat badan anak berada
pada
1. Di daerah garis hijau 2. Diatas garis hijau sampai kuning
3. Di bawah garis titik-titik 4. Di bawah garis merah
E. Anak dan Remaja
a. Dalam keluarga mempunyai anak sekolah/ remaja
1. Tidak 2. Ya
b. Jika Ya, usia anak saat ini
1. 6 10 tahun 2. 11 15 tahun 3. 16 21 tahun
c. Pendidikan anak berada pada tingkat
1. SD 2. SMP 3. SMA
4. PT
d. Kegiatan anak di luar sekolah
1. Kegamaan, sebutkan.. 2. Karang Taruna
3. Olahraga, sebutkan 4. Lain-lain,
sebutkan..
e. Apakah ada anak yang menderita penyakit
1. Tidak 2. Ya, sebutkan
f. Jika Ya, sudahkah berobat
1. Sudah 2. Belum, alasannya
g. Jika sudah, berobat kemana
1. Medis, sebutkan. 2. Non medis, sebutkan.
h. Bagaimana penggunaan waktu luang anak
1. Musik/ TV 2. Olahraga 3. Rekreasi
4. Keagamaan
i. Kebiasaan anak
1. Merokok 2. Alkohol 3. Narkoba
4. Lain-lain, sebutkan..
F. Usia Lanjut
a. Apakah anggota keluarga ada yang berusia lanjut (lebih dari 60
tahun)
1. Tidak ada 2. Ada, usianya..
b. Usia lansia termasuk
1. Middle age 2. Eldery 3. Very Old
c. Apakah lansia memiliki keluhan penyakit
1. Tidak 2. Ya
d. Jika Ya, jenis penyakitnya
1. Asma 2. TBC 3.
Hipertensi
4. Kencing manis 5. Rheumatik/arthritis 6. Katarak
7. Osteoporosis 8. Penyakit kulit 9. Jantung
Page | 85
10. Liver 11.Lain-lain, sebutkan.
e. Upaya yang telah dilakukan
1. Berobat ke sarana kesehatan 2. Berobat ke non medis
3. Diobati sendiri 4. Lain-lain, sebutkan..
f. Penggunaan waktu senggang pada lansia
1. Berkebun/pekerjaan rumah 2. Jalan-jalan
3. Senam 4. Lain-lain, sebutkan
g. Apakah ada posyandu lansia di daerah tempat tinggal saudara
1. Tidak ada 2. ada
h. Jika ada, apakah lansia ikut posyandu lansia tersebut
1. Tidak 2. Ya.kali/bulan
i. Jika tidak, alasannya
1. Tidak tahu 2. Tidak mau
j. Kebutuhan Nutrisi (frekuensi)
1. Baik 2. Cukup 3. Kurang
k. Kualitas makan
1. Baik 2. Cukup 3. Kurang
l. IMT
1. Lebih 2. Normal 3. Kurang
m. Kebiasaan makan
1. Tinggi garam 2. Tinggi Lemak 3.Tinggi Purin 4. Tinggi gula
n. Psikososial
Page | 86
DAFTAR PUSTAKA
Page | 87