Professional Documents
Culture Documents
Cacar air atau varisela yang sering disebut chicken pox adalah penyakit akut
dan menular ditandai dengan vesikel (benjolan berisi air) pada kulit maupun
selaput lendir. Disebut varisela karena disebabkan oleh virus varicella atau
virus varicella zooster (virus V-Z) yang juga dapat menyebabkan Herpes
Zooster. Virus varicella sendiri dapat ditemukan dalam cairan vesikel
maupun darah penderita.
Seperti penyakit akibat sesama virus, misalnya influensa, cacar air juga akan
sembuh sendiri bilamana tak ada komplikasi. Yang perlu diperhatikan
hanyalah efek samping dari penyakit ini, di antaranya rasa gatal, panas, dan
keluhan lain yang cukup mengganggu. Bila gatal lalu digaruk sampai luka
tentu saja akan meninggalkan jaringan parut. Bisa juga timbul infeksi, baik
lokal maupun sistemik jika luka garukan tadi terkena kuman penyakit.
BAGAIMANA PENULARANNYA?
Pada dasarnya virus ini menyerang ketika daya tahan tubuh seseorang
sedang menurun. Dengan kata lain, walau tanpa diobati, bila daya tahan
tubuhnya bagus dan sanggup melawan serangan virus, anak bisa sembuh
dengan sendirinya. Namun disarankan agar penderita tetap dibawa ke
dokter. Pertimbangannya, dengan diberi obat, cacar air tidak akan meluas
sampai ke
seluruh tubuh. Soalnya, bisa dibayangkan bila cacar sampai mengenai
daerah sekitar mulut, tentu akan mengganggu sekali. Anak akan sulit makan
yang berakibat pada kian melemahnya daya tahan tubuhnya sekaligus
mempermudah berjangkitnya penyakit lain. Padahal makin kompleks
penyakit yang masuk ke tubuh, tentu penanganannya akan kian sulit dan
akibatnya pun pasti lebih berat.
1
Masa inkubasi varisela umumnya terjadi 11-12 hari setelah penularan. Harap
diwaspadai, ketika di kulit mulai muncul bintik dengan cairan yang masih
jernih, sebetulnya itulah masa yang paling menular. Sebaliknya, kalua bintik-
bintik itu sudah berubah warnanya menjadi hitam, barulah boleh dibilang
tidak menular lagi.
1. Tahap awal (fase prodromal), yakni 24 jam sebelum timbul gejala kelainan
pada kulit. Ditandai dengan gejala demam, perasaan lemah, malas, tidak
nafsu makan, dan kadang disertai bintik kemerahan seperti biang
keringat.Pada tahap ini orangtua sering terkecoh dan mengabaikannya
karena menganggap hanya sebagai flu biasa. Padahal tanda-tanda itu
merupakan gejala awal cacar air.
Anak-anak di bawah usia 1 tahun ternyata paling rentan tertular penyakit ini
walaupun cacar air paling banyak menyerang anak usia 4-14 tahun. Kendati
cacar air merupakan penyakit yang sangat umum, hendaknya jangan
2
menunda-nunda waktu untuk segera memeriksakan penderita ke dokter. Ini
akan membantu penderita terhindar dari komplikasi yang lebih parah
sekaligus meminimalkan penderitaannya.
Pada prinsipnya, sekali seseorang terkena cacar air, maka seumur hidup ia
tidak akan terkena penyakit ini lagi. Toh nyatanya belakangan ini makin
marak penderita yang terpapar cacar air secara berulang atau tertular lagi
setelah sekian tahun pernah menderita penyakit ini. Kejadian seperti ini
mungkin saja terjadi pada beberapa anak yang memang daya tahan
tubuhnya
rendah. Namun untungnya kasus ini angka kejadiannya kecil sekali.
Apa benar ada orang "kebal" yang tidak pernah terkena cacar air seumur
hidupnya? Sebenarnya, mereka yang belum pernah menderita cacar air
dapat saja suatu saat terjangkit. Kemungkinan lain, bisa saja yang
bersangkutan sudah pernah terkena cacar air tapi tidak menimbulkan sakit
karena memang tidak semua cacar air berakibat sakit. Atau bisa juga begitu
tertular, tubuhnya langsung membentuk kekebalan secara alami, sehingga
yang bersangkutan hanya merasakannya seperti demam biasa, tanpa
munculmbintik-bintik cacar.
Seperti halnya penyakit yang disebabkan virus, sebetulnya ada vaksin yang
mampu menangkalnya. Efektivitasnya bahkan menembus angka 97%.
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan, dari 100 anak yang
divaksinasi, hanya 3 orang yang terkena cacar air. Itu pun angka
kesakitannya tergolong ringan. Terlebih bila sebelum usia 13 tahun anak
sudah mendapat vaksin cacar air,maka ia dinyatakan tidak akan terkena
cacar air seumur hidupnya.
Di negara Barat, di mana kasus cacar air jarang, anak yang terkena cacar air
bisa sakit berat, karenanya dianjurkan agar di atas usia 1 tahun anak diberi
vaksin cacar air.
untuk vaksin cacar air, perlu. Vaksin cacar air diberikan pada usia 12 bulan
atau lebih secara subkutan. Dosis untuk usia 12 bulan sampai 12 tahun
adalah 0,5 ml. Untuk usia di atas 12 tahun diberi 0,5 ml, setelah 4-8 minggu
diulangi dengan dosis yang sama.
3
Adapun rekomendasi vaksin cacar air menurut Department of Human
Services Victoria adalah sebagai berikut ini:
Dianjurkan agar satu dosis vaksin cacar air diberikan kepada: anak yang
berusia 18 bulan kecuali jika pernah menderita infeksi cacar air. Anak di
Kelas 7 sekolah menengah, kecuali jika pernah menerima dosis vaksinasi
atau menderita infeksi.
Rekomendasi Vaksin untuk Remaja dan Dewasa: Vaksin ini juga dianjurkan
bagi anak remaja (14 tahun ke atas) dan orang dewasa yang belum
divaksinasi cacar air atau belum menderita penyakit ini. Orang dalam
golongan usia ini yang belum pernah menderita cacar air harus menjalani tes
darah untuk memeriksa kekebalan. Banyak orang dewasa yang tidak pernah
menderita cacar air sebenarnya kebal.
Vaksin cacar air dianjurkan khususnya bagi orang yang tidak kebal dan
melakukan pekerjaan berisiko tinggi, misalnya: petugas kesehatan, guru dan
karyawan di pusat penitipan anak, wanita yang tidak kebal sebelum hamil,
orang tua yang tidak kebal dan mempunyai anak kecil, mereka yang kontak
di rumah yang tidak kebal bagi orang yang mengalami imunosupresi (daya
tahan tubuh menurun).
Orang yang berusia 14 tahun ke atas memerlukan 2 dosis vaksin cacar air,
dengan selang waktu 1 sampai 2 bulan.
Imunisasi terhadap cacar air dilakukan dengan memberikan vaksin cacar air
yang berisi virus hidup yang sudah diolah dan kurang berbahaya, serta
sedikit antibiotik, neomisin. Adapun rekomendasinya adalah sebagai berikut:
4
usia ini yang belum pernah menderita cacar air harus menjalani tes darah
untuk memeriksa kekebalan. Banyak orang dewasa yang tidak pernah
menderita cacar air sebenarnya kebal. Vaksin cacar air dianjurkan khususnya
bagi orang yang tidak kebal dan melakukan pekerjaan berisiko tinggi,
semisal petugas kesehatan atau wanita yang tidak kebal sebelum hamil.
5
BILA ANAK TIMBUL BEBERAPA GELEMBUNG CACAR AIR, DAPATKAN
VAKSINASI CACAR AIR UNTUK MENCEGAH BERTAMBAH BANYAKNYA
GELEMBUNG CACAR AIR?
Tidak bisa, sudah terlambat. Bila sudah timbul gelembung cacar air, berarti
anak tersebut sudah tertular 3 - 7 hari yang lalu, virus cacar air sudah
berkembang biak dan menyebar keseluruh tubuh anak, sehingga vaksinasi
cacar air tidak dapat menghentikan proses tersebut.
Apabila belum lewat 48 jam anak sehat kontak dengan pasien cacar air
kemungkinan besar anak sehat tersebut dapat dicegah dengan vaksinasi
cacar air agar tidak tertular. Tetapi bila lebih dari 48 jam, kemungkinan anak
sudah tertular virus cacar air tersebut, kemudian sudah mulai berkembang
biak di dalam tubuh anak tersebut, sehingga vaksinasi tidak mampu
mencegah kelanjutan penyakit tersebut.
Tidak perlu. Umumnya anak yang telah sakit cacar air akan mempunyai
kekebalan sampai dewasa, sehingga tidak perlu divaksin cacar air lagi.
Komplikasinya pun jauh lebih parah bila cacar air diderita saat dewasa.
Soalnya, komplikasi pada anak-anak umumnya hanya berupa infeksi kulit.
Sedangkan pada orang dewasa kemungkinan terjadi radang paru-paru atau
pneumonia mencapai 10-25 kali lebih tinggi dibanding pada penderita anak.
6
Komplikasi yang jarang namun bisa terjadi antara lain radang otak, radang
sumsum tulang, kegagalan hati, hepatitis serta sindrom Reye yaitu kelainan
pada otak sekaligus hati.
* Selama 5 hari setelah ruam mulai muncul hingga akhirnya semua lepuh
berkeropeng, orangtua tetap mewajibkan anak untuk mandi seperti biasa.
Bila tidak, kuman yang berada pada kulit dapat menginfeksi kulit yang
sedang terkena cacar air.
* Untuk mengurangi keluhan gatal, sebaiknya berikan bedak talek. Ini bias
mengurangi gesekan yang terjadi pada kulit sehingga kulit tidak banyak
teriritasi.
7
Konsultasikan ke Dokter jika masih terdapat gejala sisa yang mengganggu.
Tips berikut mungkin membantu:
Hindari menggaruk bintik/memecahkan sendiri lentingan; ini berisiko
menyebabkan infeksi, yang dapat meninggalkan bekas permanen
Mandi diperbolehkan, asalkan saat menyekanya dilakukan dengan hati-
hati agar lentingan tidak pecah; jika pecah, lapisan kulit di bawahnya akan
terpapar dengan lingkungan luar dan berisiko terinfeksi
Tutup mulut dan hidung dengan sapu tangan/tisu saat batuk/bersin;
cara ini juga cukup efektif untuk mengurangi risiko penularan
Biasakan cuci tangan pakai sabun untuk mengurangi risiko penularan
Ruam dapat mengenai kulit dan mukosa, yaitu bisa di badan, muka, dan
bagian tubuh yang lain. Bila lepuhan digaruk, akan pecah dan terbuka,
dan mudah kemasukan bakteri. Jika badan mudah berkeringat atau mandi
dengan air tidak bersih maka akan menyebabkan infeksi kulit dibekas
lepuhan. Jika infeksi ini terjadi, berarti penyakit virus cacar air akan
ditambah dengan penyakit bakteri kulit. Penyembuhannya pun tidak lagi
primer dan biasanya akan mengakibatkan terbentuknya jaringan ikat
(scar) yang akan meninggalkan bekas.
8
tidak dapat ditangani dengan cara biasa seperti pemberian krim ataupun
obat. Untuk mengatasi cekungan kulit yang terbentuk akibat bekas cacar
diperlukan tindakan khusus seperti:
Penularan cacar air sudah dimulai sebelum timbulnya kelainan kulit, yaitu
pada masa inkubasi (24 jam sebelum erupsi). Ketika mendekati masa
sembuh pun, masih berisiko untuk menular. Menurut penelitian, sekitar 12
hari setelah sembuh, penderita baru "aman". Namun, agar lebih aman,
sebaiknya tiga minggu setelah sembuh, penderita jangan melakukan
kontak dengan orang lain.
9
Hingga saat ini belum ada ada bukti cacar air ditularkan melalui ASI. Sebab,
penyakit yang disebabkan oleh virus Varicella zoster ini, menular melalui
kontak dengan percikan ludah atau cairan yang ke luar dari gelembung-
gelembung berair yang pecah. Ibu menyusui bisa menularkan penyakit ini
kepada bayi melalui percikan air ludah dan kontak langsung cairan dari
gelembung-gelembung yang pecah dengan kulit bayi. Anda tetap bisa
menyusuinya dengan mengenakan masker dan menutup gelembung-
gelembung pada permukaan kulit yang pecah agar tidak menular ke bayi
Anda.
10
kehamilan, penyakit cacar dapat membuat janin berisiko terkena kelairan
bawaan yang disebut sindroma varisela. Kondisi ini ditandai oleh adanya
kelainan bawaan, bisa berupa:
Jika sakit cacat terjadi pada kehamilan tua dan lebih dari lima hari
sebelum melahirkan, kemungkinan kondisi bayi akan baik-baik saja. Ini
karena lima hari setelah terinfeksi virus cacar, tubuh si ibu membangun
antibodi terhadap virus dan bayi mendapatkan antibodi tersebut lewat
plasenta.
Apabila ibu terkena cacar 5-21 hari sebelum bayi lahir, ada kemungkinan
si bayi terkena cacar beberapa hari setelah lahir. Namun, karena sudah
ada antibodi, kondisinya tidak parah.
Akan lebih membahayakan jika penyakit cacar itu dialami ibu hamil antara
lima hari sebelum melahirkan dan dua hari setelah melahirkan. Si kecil
berisiko terpapar virus dan bisa menjadi serius karena tidak sempat
mendapat kiriman antibodi dari sang ibu.
Pada kasus ini, 30-40 persen berisiko mengalami varisela neonatal yang
mungkin memerlukan penanganan jangka panjang, bahkan sepanjang
hidup. Keparahan ini bisa dikurangi dengan suntikan varicella zoster
immune globulin (VZIG) segera setelah lahir.
Siapa saja yang pernah sakit cacar air dapat mengalami herpes zoster.
Kedua penyakit ini disebabkan oleh virus yang sama, yaitu virus varisela
zoster. Sekali anda sakit cacar air, virus tersebut hidup selamanya di saraf
11
tepi anda. Pada titik tertentu virus dapat aktif kembali, menyebabkan lesi
yang sakit pada salah satu penyebaran saraf tersebut. Anda tidak harus
mempunyai system kekebalan yang lemah untuk mengalami herpes zoster,
tetapi ini meningkatkan kemungkinan. HZ menjadi lebih umum pada orang
lanjut usia dan juga dapat terjadi setelah mengalami masa-masa stress.
Tidak setiap orang terjangkit herpes zoster, bahkan orang dengan AIDS atau
bentuk lain dari turunnya sistem kekebalan.
Karena anda mendapat herpes zoster dari virus yang sudah ada dalam
tubuh anda, anda tidak perlu khawatir tertular dari orang lain. Namun jika
anda belum pernah terkena cacar air, anda dapat tertular dari orang lain yg
terkena cacar air atau herpes zoster.
Dalam keadaan itu, anda dapat mengalami cacar air, bukan hepers zoster.
Sebagian besar orang telah terpajan virus ini, sekali pun mereka tidak ingat
pernah terjangkit cacar air. Jika anda tidak yakin, tes antibodi akan
menunjukkan pada anda (tes anti-varisela IgG). Orang yg belum pernah
terpajan dan tidak mempunyai antibody sebaiknya mendapat varicella zoster
immune globulin (VZIG) setelah terpajan untuk mencegah infeksi primer.
Vaksin varisela tidak aman bagi ODHA karena merupakan vaksin virus hidup.
Pengobatan dengan asiklovir, famsiklovir, atau valasiklovir akan
memperpendek lamanya herpes zoster muncul jika pengobatan tersebut
dimulai cukup dini.
Menurut literatur, bila penderita herpes zoster tanpa disertai defisiensi imun
(penurunan daya tahan tubuh), biasanya tanpa komplikasi. Namun bila
disertai defisiensi imun, dapat disertai komplikasi: radang mata (keratitis,
skleritis, uveitis, korioretinitis, neuritis optik) hingga kebutaan. Infeksi juga
dapat menjalar ke paru-paru, hati, dan otak.
APA SIH BEDA CACAR, CACAR AIR, CACAR ULAR DAN CACAR API?
Cacar ular berbeda dgn cacar api/cacar monyet. Cacar ular biasa kita sebut
herpes zoster. Jika seseorang pernah kena cacar air, maka sang virus
sesungguhnya "tidur" di dalam tubuh orang tersebut. Dan ketika kondisi
daya tahan tubuh orang tsb sedang drop, maka virus tsb bias "bangun" lagi
dan jadilah Herpes Zoster.
Dampak yang paling sering dikhawatirkan dari cacar air adalah bopeng yang
sebenarnya tidak perlu terjadi. Lagi pula bopeng inilah yang membedakan
cacar air dengan cacar biasa. Soalnya, cacar biasa pasti meninggalkan
bopeng, sedangkan cacar air seharusnya tidak. Sebagai catatan penyakit
12
cacar yang bukan cacar air kini tak pernah lagi ditemui kasusnya. Bila ada
anak yang terkena cacar air lalu bekasnya tidak hilang, itu berarti selama
sakit ia sering menggaruk-garuk kulitnya. Ini sangat mungkin karena rasa
gatal biasanya sungguh tidak tertahankan untuk digaruk. Padahal garukan
yang terlalu dalam akan membuat lapisan kulit yang seharusnya membentuk
lapisan kulit baru justru terambil. Nah, mekanisme itulah yang menyebabkan
bopeng.
Sedangkan yang disebut cacar api atau di beberapa daerah disebut cacar
monyet, sebenarnya adalah penyakit kulit yang penampakannya mirip cacar
air. Ini merupakan infeksi bakteri pada kulit berupa borok yang muncul di
seluruh tubuh. Meski sebenarnya kuman ada di permukaan kulit, tapi karena
ada luka dan digaruk, kuman kemudian masuk ke bawah kulit dan
menyebabkan infeksi. Infeksi ini bisa disertai demam, bisa juga tidak. Infeksi
disebabkan kurang
terjaganya kebersihan daerah tempat tinggal/lingkungan. Anak-anak yang
tinggal di daerah kumuh umumnya lebih rentan terinfeksi bakteri.
Cacar Ular
Walaupun namanya cacar ular, penyakit ini tidak disebabkan oleh ular. Cacar
ular adalah nama awam untuk penyakit Herpes Zoster. Penyakit ini
merupakan bentuk reaktivasi penyakit cacar air (varisela) yang pernah
diderita seseorang sebelumnya. Perlu diketahui, bila seseorang terkena
infeksi virus varisela-zoster untuk pertama kali, maka akan timbul penyakit
cacar air. Setelah sembuh, virus tersebut tidaklah musnah seluruhnya dari
tubuh penderita, melainkan berdiam di dalam tubuh penderita, tepatnya di
ganglion saraf tepi penderitanya. Virus yang berdiam dalam tubuh penderita
ini dapat sewaktu-waktu muncul kembali dan menyebabkan penyakit yang
dinamai Herpes Zoster.
Walau di dalam tubuhnya terdapat virus ini, namun kebanyakan orang
memang tidak mengalami penyakit Herpes Zoster. Hal ini disebabkan daya
tahan tubuh yang baik yang dapat menekan virus ini berkembang.
Sebaliknya, pada orang yang daya tahannya sedang menurun, tak jarang
penyakit ini tiba-tiba muncul menyerang.Gejala yang terjadi pada penyakit
ini awalnya hampir sama dengan cacar air, yaitu terjadi demam dan badan
terasa pegal-pegal.
Selanjutnya sedikit berbeda dengan penyakit cacar air, walaupun virus
penyebabnya sama. Pada Herpes Zoster, gelembung muncul dalam suatu
kelompok yang menyerupai garis lebar dengan dasar kulit kemerahan, yang
muncul dari bagian belakang tubuh dan menjalar ke arah depan pada salah
satu sisi tubuh.
Mungkin karena gambaran kelainan yang seperti gambar ular ini, maka ada
yang menemakannya cacar ular. Sebenarnya gelembung ini bisa muncul di
bagian tubuh mana saja, termasuk wajah, namun yang paling sering adalah
dari punggung ke bagian dada.
13
Ada mitos yang mengatakan, bila deretan gelembung muncul dari kedua sisi
tubuh, dan kedua ujungnya bertemu, maka akan fatal akibatnya. Mitos ini
tidaklah tepat, namun ada unsur benarnya juga. Yang jelas, deretan
gelembung memang umumnya muncul hanya di salah satu sisi saja. Bila
sampai muncul di kedua sisi, berarti infeksi yang terjadi sangat berat, dan
daya tahan tubuh penderita dalam keadaan sangat lemah dan buruk.
Tentunya kondisi fisik yang demikian ini memang memiliki risiko yang bias
berakibat fatal. Walaupun jarang, kasus seperti ini dapat dijumpai pada
penderita yang mendapat terapi imunosupresan (penekanan sistem
kekebalan tubuh) dosis tinggi dalam jangka panjang atau pada penderita HIV
/ AIDS.
Cacar Monyet
Istilah cacar monyet memang relatif tidak sepopuler istilah cacar lainnya
yang telah disebutkan di atas. Penyakit ini nama ilmiahnya adalah impetigo
bulosa, atau ada pula yang menamakan impetigo vesikulo-bulosa. Berbeda
dengan jenis cacar lainnya yang disebabkan karena infeksi virus, cacar
monyet ini disebabkan oleh Bakteri Staphylococcus aureus. Secara klinis,
penderita tidak mengalami demam ataupun gejala umum seperti pada cacar
air ataupun herpes zoster. Gejala yang didapatkan adalah adanya
gelembung yang munculnya terutama di ketiak, dada, dan punggung.
Gelembung yang muncul ini cepat pecah dan jumlahnya tidak begitu banyak,
namun kerap kali disertai pula oleh miliaria (biang keringat). Penyakit ini
memang tidaklah seberat penyakit lainnya, karena terbatas pada lapisan
kulit saja. Namun tentunya tidak berarti tidak perlu diobati. Apalagi karena
yang menjadi penyebab adalah bakteri, yang untuk memusnahkannya
diperlukan obat antibiotika yang dioleskan pada tempat yang terkena. Ada
yang mengatakan, penyakit ini disebut cacar monyet, sebab kelainan yang
tampak di kulit
memang bagi orang awam sedikit banyak mirip dengan penyakit cacar.
Sedangkan
asal usul dikaitkan dengan monyet, konon karena umumnya kulit terasa
gatal
sekali dan kerap menyebabkan penderitanya menggaruk-garuk tubuhnya
terus
menerus...seperti monyet.
14