Professional Documents
Culture Documents
Abstrak
Sampah plastik memiliki dampak buruk bagi lingkungan apabila tidak diolah lebih lanjut.
Penelitian ini dilakukan untuk mengkonversi sampah plastik menjadi bahan bakar minyak
menggunakan katalis sintetis yang disintesis dari abu terbang batubara yang selanjutnya
dikarakterisasi menggunakan XRD. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh
variasi suhu dan rasio katalis/plastik. Sebanyak 100 gram plastik jenis polipropilena direngkah
di dalam reaktor batch pada suhu 350 oC, 400oC, dan 450oC selama 60 menit dengan variasi
rasio katalis/plastik 0,5; 1; 1,5 (% berat). Yield (%) tertinggi adalah 76,09% yang diperoleh
pada variasi suhu 450oC dan rasio katalis/plastik 1,5%. Nilai kalor produk adalah 45,56 MJ/kg.
Hasil analisis GC-MS menunjukkan % area produk mengandung bahan bakar seperti bensin
(60,46%), kerosin dan solar (7,48%).
Kata Kunci: abu terbang batubara, bahan bakar minyak, perengkahan, polipropilena, sampah
plastik
Abstract
Plastic waste has a bad impact on the environment if it is not processed further. The objective
of this research is to convert a waste plastic into liquid fuel using synthetic catalyst which it is
synthesized from coal fly ash, further characterized by XRD. This research aims to see the
effect of various temperature and catalyst/plastic ratio. 100 grams of polypropylene-type
plastic are cracked in a batch reactor at 350 oC, 400oC, and 450oC during 60 minutes with
various catalyst/plastic ratios were 0.5; 1.0; 1.5 (% wt). The highest yield (%) was 76.09%
that is obtained at 450oC and catalyst/plastic ratio is 1.5%. Heating value of product is 45.56
MJ/kg. GC-MS result shows % area of the product contains of fuel such as gasoline (60.46%),
kerosene and diesel (7.48%).
Keywords: coal fly ash, cracking, liquid fuel, polypropylene, plastic waste
17
Ekky Wahyudi, dkk. / Jurnal Rekayasa Kimia dan Lingkungan, Vol. 11, No.1
18
Ekky Wahyudi, dkk. / Jurnal Rekayasa Kimia dan Lingkungan, Vol. 11, No.1
19
Ekky Wahyudi, dkk. / Jurnal Rekayasa Kimia dan Lingkungan, Vol. 11, No.1
Dari hasil analisis XRD diketahui puncak dapat disimpulkan bahwa zeolit X sudah
mineral (2) dan intensitas mineral yang terbentuk namun belum sempurna. Hal ini
menunjukkan tingkat kristalinitasnya diduga terjadi karena adanya beberapa
(crystallinity). Dari Gambar 2 terlihat bahwa faktor yang mempengaruhi, antara lain
terdapat 4 puncak mineral Faujasit. Faujasit distribusi suhu yang tidak merata pada saat
merupakan mineral utama penyusun zeolit sintesis hidrotermal.
X. Jadi dapat dikatakan bahwa proses
pembentukan kristal tidak berjalan sem- 3.3. Pengaruh Suhu dan Rasio
purna karena sedikitnya puncak Faujasit Katalis/Plastik terhadap Perolehan
yang teridentifikasi dan rendahnya inten- Yield (%) Bahan Bakar
sitas. Hal ini dapat terjadi karena distribusi
suhu yang tidak merata pada saat proses Produk perengkahan berupa cairan hasil
hidrotermal yang merupakan proses kondensasi uap hidrokarbon yang berasal
pembentukan kristal zeolit. Jadi, dapat dari plastik. Cairan inilah yang menjadi
dikatakan bahwa zeolit X yang ingin bahan bakar yang masih bercampur, seperti
disintesis pada penelitian ini belum fraksi bensin, kerosin maupun solar. Yield
terbentuk secara sempurna. dihitung menggunakan rumus:
17,631 4,14 17,547 0,13 Hasil tersebut disajikan dalam bentuk grafik
perolehan yield (%) seperti yang ditunjuk-
19,755 8,50 19,995 2,45 kan pada Gambar 3.
22,149 0,58 22,384 0,18
Dari Gambar 3 dapat dilihat bahwa yield
22,324 0,57 22,384 0,18 yang dihasilkan semakin meningkat seiring
22,567 4,37 22,448 1,13 dengan meningkatnya suhu dan rasio
katalis/plastik. Hal yang sama juga
*Treacy dan Higgins, (2001) dikemukakan oleh Houshmand dkk., (2013)
bahwa dengan meningkatnya suhu maka
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin banyak ikatan yang terputus
perbandingan antara zeolit sintesis dengan sehingga produk semakin banyak, yield juga
zeolit X standar sangat signifikan (Tabel 2). semakin meningkat. Pada suhu 350 oC
Dari Tabel 2 dapat diketahui bahwa inten- dengan variasi rasio katalis/plastik, yield
sitas zeolit X standar sangat kecil di- yang diperoleh kecil dibandingkan pada suhu
bandingkan dengan zeolit sintesis sehingga 400oC dan 450oC yang meningkat secara
20
Ekky Wahyudi, dkk. / Jurnal Rekayasa Kimia dan Lingkungan, Vol. 11, No.1
Berikut ini adalah nilai densitas yang Tabel 4. Kandungan bahan bakar dari hasil
diperoleh pada tiap variasi penelitian. analisis GC-MS
21
Ekky Wahyudi, dkk. / Jurnal Rekayasa Kimia dan Lingkungan, Vol. 11, No.1
22
Ekky Wahyudi, dkk. / Jurnal Rekayasa Kimia dan Lingkungan, Vol. 11, No.1
Ulfah, E. M., Yasnur, F. A., Istadi (2006) Zahrina, I., Saputra, E., Evelyn, Santoso, I.
Optimasi pembuatan katalis zeolit X dari A., Ramelo, R. (2006) Sintesis ZSM-5
tawas, NaOH dan water glass dengan tanpa templat menggunakan silika
response surface methodology, Bulletin terpresipitasi asal abu sawit sebagai
of Chemical Reaction Engineering & sumber silika, Jurnal Natur Indonesia,
Catalysis, 1(3), 26 32. 9(2), 99 103.
23