Professional Documents
Culture Documents
Minyak sawit adalah salah satu minyak yang paling banyak dikonsumsi dan diproduksi di dunia.
Minyak yang murah, mudah diproduksi dan sangat stabil ini digunakan untuk berbagai variasi
makanan, kosmetik, produk kebersihan, dan juga bisa digunakan sebagai sumber biofuel atau
biodiesel. Kebanyakan minyak sawit diproduksi di Asia, Afrika dan Amerika Selatan karena
pohon kelapa sawit membutuhkan suhu hangat, sinar matahari, dan curah hujan tinggi untuk
memaksimalkan produksinya. Efek samping yang negatif dari produksi minyak sawit - selain
dampaknya kepada kesehatan manusia karena mengandung kadar lemak yang tinggi - adalah
fakta bahwa bisnis minyak sawit menjadi sebab kunci dari penggundulan hutan di negara-negara
seperti Indonesia dan Malaysia. Indonesia adalah penghasil gas emisi rumah kaca terbesar setelah
Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dan Amerika Serikat (AS).
1. Indonesia 33,000,000
2. Malaysia 19,800,000
3. Thailand 2,000,000
4. Kolombia 1,108,000
5. Nigeria 930,000
dalam ton metrik
Sumber: Index Mundi
1. Sumatra
2. Kalimantan
Menurut data dari Kementerian Pertanian Indonesia, jumlah total luas area
perkebunan sawit di Indonesia pada saat ini mencapai sekitar 8 juta
hektar; dua kali lipat dari luas area di tahun 2000 ketika sekitar 4 juta
hektar lahan di Indonesia dipergunakan untuk perkebunan kelapa sawit.
Jumlah ini diduga akan bertambah menjadi 13 juta hektar pada tahun
2020.
Perkebunan milik pemerintah memiliki peran yang menengah dalam
industri minyak sawit sementara perusahaan-perusahaan besar (seperti
Wilmar Group dan Sinar Mas) memproduksi sekitar setengah dari total
produksi minyak kelapa sawit Indonesia. Para petani skala kecil
memproduksi sekitar 35% dan kebanyakan petani kecil ini sangat rentan
keadaannya apabila terjadi penurunan harga minyak kelapa sawit dunia.