You are on page 1of 13

Term of Reference

Plotting Hasil Survey Batimetri


dan Perhitungan Volume Dredging
Alur Pelayaran Barat Surabaya

Juni 2013
PT. Pelindo Marine Service
1. Latar Belakang
Pelabuhan merupakan titik simpul dari mata rantai sistem transportasi
serta merupakan pintu gerbang khususnya bagi transportasi laut dalam
rangka kegiatan lalu lintas barang, petikemas dan pergerakan
penumpang. Dengan demikian pelabuhan mempunyai peran dan fungsi
yang penting dalam menunjang pertumbuhan ekonomi. Beberapa
Pelabuhan dan Dermaga besar telah direncanakan di sekitar Teluk
Lamong dan sepanjang pesisir Kabupaten Gresik hingga Kotamadya
Surabaya. Seiring dengan pesatnya perkembangan lalu lintas angkutan
laut, teknologi bongkar muat, serta meningkatnya perdagangan antar
pulau dan antar negara, maka kualitas dari pelabuhan sebagai terminal
bagi barang dan kapal perlu ditingkatkan secara konsisten dan
berkesinambungan guna mengimbangi laju pertumbuhan kegiatan
ekonomi dan perdagangan dari tahun ke tahun.

Alur Pelayaran masuk suatu pelabuhan berperan penting dalam


meningkatkan kualitas pelayanan pelabuhan. Kondisi Alur Pelayaran
Barat Surabaya (APBS) saat ini sangat tidak mendukung pelayananan
Pelabuhan dan Dermaga di sepanjang Selat Madura sisi Barat. Kapal-
kapal berukuran besar kesulitan melewati Alur Pelayaran karena
kondisinya sempit dan dangkal. Lebar kurang dari 100m dengan
kedalaman alur saat ini adalah sekitar 8,5 11m LWS. Untuk
mengantisipasi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi serta
mengurangi peluang terjadinya kecelakaan di alur, direncanakan APBS
dengan lebar 150m dengan kedalaman -13m LWS.

Sebelum dilakukan pengerukan dan pendalaman alur, diperlukan suatu


kegiatan survey pemetaan batimetri beserta perhitungan volume
pengerukan yang diperlukan. Dokumen ini merupakan kerangka acuan
untuk pekerjaan plotting hasil survey batimeti beserta perhitungan
volume pengerukan untuk mendapatkan kedalaman dan lebar Alur
Pelayaran Barat Surabaya sebagaimana yang studinya telah dilakukan
sebelumnya oleh MH Poly.

1
2
2. Lingkup Pekerjaan
Kegiatan Plotting Hasil Survey Batimetri dan Perhitungan Volume
Dredging Alur Pelayaran Barat Surabaya ini terdiri dari dua kegiatan
utama yaitu :

1. Plot Hasil Survey Batimetri APBS sepanjang 38.000m lengkap


dengan gambar tiap segmen dan gambar keseluruhan

2. Hasil perhitungan Volume pengerukan APBS sepanjang 38.000 sesuai


dengan lebar dan kedalaman rencana.

Untuk mendapatkan keluaran tersebut di atas, diperlukan langkah


kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a. Pengumpulan Data Sekunder (Data Batimetri hasil survey, Peta


Lingkungan Laut, Peta Batimetri terdahulu dari Dinas
Hidrooseanografi TNI AL atau Bakosurtanal)

b. Proses Tabulasi Data Hasil Survey Batimetri dalam koordinat XYZ

c. Proses Digitasi dan Gridding Data Hasil Survey

d. Proses Analisa Hasil Gridding Data dan Penggambaran Garis Kontur


dalam bentuk 2D

e. Melakukan Perhitungan Volume tiap segmen hingga seluruh APBS


sepanjang 38.000m

Detail langkah pekerjaan akan diberikan dalam bab Metodologi

3. Keluaran
Studi ini akan memberikan keluaran berupa Laporan yang terdiri dari
sebagai berikut:

1. Album Gambar Kontur APBS tiap segmen sepanjang 38.000m


pada kertas A3

2. Gambar Lengkap APBS sepanjang 38.000m pada kertas A2

3
3. Hasil Perhitungan Volume pengerukan tiap segmen APBS
sepanjang 38.000m

Pada Laporan tersebut terdapat Deskripsi tulis, gambar, foto, table, peta
dicetak dalam format A4 , dengan lampiran dalam format A3 dan A2
HVS, dengan sampul berwarna standard berlogo PT Pelindo Marine
Service dan LPPM ITS sejumlah 5 eksemplar. Untuk Lampiran berupa
Album Gambar, disajikan berwarna dicetak dalam format kerta A3
9226000

HVS, dengan sampul berwarna standard berlogo PT PELINDO III


9224000

9222000

4. Lokasi Kegiatan
9220000

Kegiatan Plotting Hasil Survey Batimetri Alur Pelayaran Barat Surabaya


9218000

dan Analisa Volume Pengerukan dilakukan di selat Madura sebagaimana


9216000
ditunjukkan dalam Gambar 2 di bawah ini:
9214000

9212000

9210000
Bathymetry [m]
Above 0
9208000 -2 - 0
-4 - -2
-6 - -4
-8 - -6
9206000 -10 - -8
-12 - -10
-14 - -12
9204000 -16 - -14
-18 - -16
-20 - -18
-22 - -20
9202000 -24 - -22
-26 - -24
-28 - -26
9200000 Below -28
Undefined Value
680000 685000 690000 695000
0:00:00 12/30/1899 Time Step 0 of 0.

Gambar 1. Lokasi Studi Survey Batimetri Alur Pelayaran Barat Surabaya

4
5. Metodologi
Untuk mendapatkan Gambar Hasil Plotting Data Survey Batimetri dan
Hitungan Volume Pengerukan dilakukan dalam serangkaian tahapan
kegiatan. Dalam kegiatan ini Software Surfer versi 10 dari Golden
Software, Inc dan juga AutoCAD versi 12 akan digunakan sebagai alat
bantu untuk penggambaran dan analisa hasil survey batimetri.

Secara umum Metodologi Pekerjaan ditunjukkan dalam Gambar 2


berikut ini, namun secara detail tahapan pekerjaan yang akan dilakukan
adalah sebagai berikut:

Untuk mendapatkan keluaran tersebut di atas, diperlukan langkah


kegiatan-kegiatan sebagai berikut: (a) Pengumpulan Data Sekunder, (b)
Pengumpulan Data Primer, (c) Analisa Hasil Survey dan (d) Penyusunan
Album Gambar dan Laporan Hasil Perhitungan Volume Dredging

Pengumpulan Data Sekunder


Data Meteorologi Oceanografi
Data Hidrologi, Geoteknik
Peta Lingkungan Laut

Pengumpulan Data Primer


Data Hasil Pengukuran Batimetri

Analisa Hasil Survey


1. Tabulasi Data Hasil Survey
Batimetri
2. Gridding Data Hasil Survey
3. Plotting Data Penggambaran
Garis Kontur
4. Analisa Stabilitas Lereng

Penyusunan Album
Gambar
dan
Laporan Hasil Perhitungan

Gambar 2. Metodologi Pekerjaan

5
Detail rangkaian kegiatan-kegiatan pada Gambar 2 tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut:

Pengumpulan Data

Kegiatan ini berupa pengumpulan Data Sekunder berupa , Peta


Lingkungan Laut, Peta Batimetri terdahulu dari Dinas Hidrooseanografi
TNI AL atau Bakosurtanal, Data Meteorologi Oseanografi an Tabel
Pasang Surut maupun Data Primer Batimetri hasil survey lapangan serta
Data KOndisi Tanah (Geoteknik) alur APBS.

Analisa Hasil Survey

a. Kegiatan ini dimulai dengan Proses Tabulasi Data Hasil Survey


Batimetri dalam koordinat XYZ sebagai input software Surfer v10.
Tampilan Antar Muka Software Surver ditunjukkan dalam Gambar 3.
Software ini mempunyai kemampuan untuk menganalisa / interpolasi
hasil survey Batimetri dan membentuk pola-pola garis kontur untuk
digambarkan dalam bentuk 2 atau 3 dimensi. Software ini juga harus
mampu menghitung volume galian atau timbunan material.

Gambar 3 Tampilan Surferv10

b. Proses tabulasi data hasil survey yang sudah terkoreksi dengan


pasang surut ke bentuk koordinat XYZ dilakukan dengan
menggunakan modul spreadsheet yang ada dalam software

6
Surferv10. Koordinat X, Y dan Z diletakkan dalam kolom A, B dan C
secara berurutan sebagaimana terlihat dalam Gambar 4 di bawah
ini:

Gambar 4. Proses Tabulasi Data Hasil Survey

c. Setelah proses Tabulasi Data Hasil Survey selesai dilakukan, maka


proses Gridding Data dilakukan untuk menghasilkan garis-garis
interpolasi antara titik grid yang akan memberikan gambaran garis-
garis kontur. Sedapat mungkin dalam proses Gridding dilakukan
sehalus mungkin untuk mendapatkan gambar garis kontur yang
halus (smooth). Gambar 4 menunjukkan berbagai alternative pilihan
method proses gridding beserta pengaturan jarak grid untuk
mendapatkan hasil kontur yang terbaik.

7
Gambar 4. Proses Gridding Data

Gambar 5 berikut ini menunjukkan contoh proses data pengolahan


sebelum dan sesudah Gridding dan garis-garis kontur yang
dihasilkan.

(a) (b) (c)


Gambar 5. Hasil Proses Sebelum (a) dan Sesudah Gridding (b) serta
Penggambaran Kontur (b)

Selain untuk menggambarkan garis-garis kontur hasil gridding juga


dapat digunakan untuk menghitung volume galian / timbunan dan juga
menggambarkan lokasi kajian dalam bentuk 3 dimensi.

Tipikal Hasil penggambaran daerah studi dalam bentuk 3 dimensi untuk


keperluan perhitungan volume diberikan dalam Gambar 6. Untuk
perhitungan Volume yang baik dan tepat, diperlukan grid-grid yang
halus, sehingga proses gridding sebelumnya harus dilakukan dengan
kerapatan yang cukup tinggi. Semakin halus hasil yang diinginkan
dalam proses gridding, waktu komputasi yang diperlukan cukup lama.

(a) (b)

8
Gambar 6. Hasil Gridding Kasar (a) dan Halus (b) dan Tipikal Analisa
Volume Pengerukan

Selain Analisa Volume Pengerukan perlu juga dilakukan kajian Analisa


Stabilitas lereng rencana APBS agar diperoleh lereng dengan kemiringan
yang stabil, sehingga memperpanjang usia pakai APBS. Untuk analisa
stabilitas lereng ini digunakan perangkat lunak yang mampu
memperhitungkan stabilitas lereng dalam kondisi terendam air
(submerged). Gambar 7 di bawah ini menunjukkan tipikal analisa
stabilitas lereng 1:10 pada kondisi lereng terendam air (submerged)

9
5
4
3
2
1
0
-1
-2
Elevation (m)

-3
-4
-5
-6 23.764
-7
-8
Slope 1:10
-9 Name: Low er Layer
Unit Weight: 16.27 kN/m Slope 1:10
-10
Cohesion: 10 kPa
-11
-12
-13
-14
-15
-35 -30 -25 -20 -15 -10 -5 0 5

Distance (m)
Gambar 7. Tipikal Analisa Stabilitas Lereng

Penyusunan Laporan
Laporan Hasil pekerjaan disampaikan dalam bentuk Album Gambar
berukuran A3 dilengkapi dengan Hitungan Volume pengerukan untuk
tiap tiap segmen hingga seluruh APBS sepanjang 38000m terpetakan
dan terhitung volume keruknya

6. Waktu Pelaksanaan dan Tenaga ahli


Waktu pelaksanaan studi diperkirakan selama 1 bulan dengan
melibatkan tenaga Ahli sebagai berikut:

1. Ketua Tim dan Ahli Teknik Pantai:


Ketua Tim memiliki latar belakang pendidikan S-3 Teknik Pantai / Teknik
Sipil yang berpengalaman dibidangnya minimal 5 tahun dan
berpengetahuan luas dibidang teknik pantai yang menguasai
pemodelan numerik, analisa volume sedimentasi dan berpengalaman
dalam survey hidrografi.

2. Ahli Hidrograf :
Memiliki latar belakang pendidikan S-2 Teknik Sipil / Kelautan Pantai
yang berpengalaman dibidangnya minimal 3 tahun dan berpengetahuan
luas dibidang survey lapangan antara lain survey arus, pasang surut,

10
sampling sedimen, dan terutama pemetaan hidrografi serta menguasai
pengunaan alat survey batimetri.

Para tenaga ahli tersebut akan didampingi oleh seorang asisten sebagai
tenaga sub profesional yang memiliki latar belakang pendidikan S-1
Teknik Sipil / Teknik Sipil Pantai / Teknik Kelautan yang berpengalaman
dibidangnya minimal 5 tahun. Selain itu juga diperlukan 10 seorang
drafter untuk proses penggambaran hasil survey batimetri .

7. Anggaran Biaya
Biaya untuk keperluan kegiatan yang diusulkan Total sejumlah Rp
213.000.000,00 (Duaratus tigabelas juta rupiah) sebagaimana dirinci
dalam Tabel 1 di bawah ini:
Tabel 1. Rencana Angaran Biaya

11
Biaya studi tersebut tersebut dibayarkan dalam 2 Termin masing-masing
50%; Termin I setelah penandatanganan Kontrak dan Termin II setelah
Presentasi Hasil Akhir.

12

You might also like