You are on page 1of 14

LAPORAN KASUS

TYPHOID FEVER

Oleh:

Denok Kosasi

030.10.074

Pembimbing:

dr. Andri Firdaus, Sp.A

Kepaniteraan Klinik Departemen Ilmu Kesehatan Anak

Rumah Sakit Umum Daerah Karawang

11 April 2016 18 Juni 2016

Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti


LAPORAN KASUS

BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
RSUD KARAWANG

STATUS PASIEN KASUS


Nama Mahasiswa : Denok Kosasi Pembimbing : dr. Andri Firdaus, Sp.A
NIM : 030.10.074 Tanda tangan :

IDENTITAS PASIEN
Nama :An. SK Jenis Kelamin : Perempuan
Umur :13 tahun Suku Bangsa : Sunda/Indonesia
No. RM: : 00635961 Agama : Islam
Pendidikan : SMP kelas 1 Anak ke- : 1 dari 2 bersaudara
Alamat : Kosambi Jaya RT 04/RW 05 kel:mekarjati - Karawang
Orang Tua / Wali
Profil Ayah Ibu
Nama Tn. D Ny. N
Umur 58 tahun 38 tahun
Alamat Mekarjati Mekarjati
Pekerjaan Buruh Harian Ibu Rumah Tangga
Pendidikan SD SD
Suku Sunda Sunda
Agama Islam Islam
Hubungan dengan orang tua: Pasien merupakan anak kandung
I. ANAMNESIS

Dilakukan secara autoanamnesis dan alloanamnesis dengan Ny.N (ibu kandung dari pasien)
Lokasi :Bangsal Rawamerta, Kamar 155
Tanggal/Waktu : 29 April 2016, pukul 13.00 WIB
Tanggal masuk : 28 April 2016, pukul 20.00 WIB (IGD)
Keluhan utama : Demam sejak 3 hari sebelum masuk Rumah Sakit
Keluhan tambahan : Penurunan kesadaran sejak 1 hari sebelum masuk Rumah Sakit

A. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG :


Pasien datang ke IGD RSUD Karawang dibawa oleh ibunya dengan keluhan demam
sejak 3 hari sebelum masuk Rumah Sakit. Demam dirasakan naik turun dan lebih tinggi saat
menjelang sore ke malam hari. Suhu tubuh tidak diukur, belum pernah diberikan obat penurun
panas. Saat pertama kali datang ke IGD, tampak kesadaran pasien menurun, sulit diajak bicara
dan berinteraksi sejak sakit. Saat tidur pasien sering mengigau, dan jika demam pasien sulit
diajak bicara. Pasien mengeluh sakit perut pada semua bagian perut, dirasakan hilang timbul,

1
sehingga untuk makan menjadi sulit. Pasien juga mengaku batuk sejak 1 hari sebelum masuk
Rumah Sakit, batuk dirasakan jarang tetapi terasa gatal, tidak berdahak, pilek disangkal oleh
pasien, sesak nafas juga disangkal. Pasien juga mengalami mual dan muntah berisi makanan,
sejak sakit pasien tidak mau makan dan minum. Selain itu pasien juga mengeluh sakit kepala,
dan terasa sangat sakit jika demam sedang tinggi.. Mimisan dan gusi berdarah disangkal, buang
air kecil tidak ada keluhan. Menurut pengakuan pasien, teman satu kelasnya juga ada sakit yang
serupa dan tidak masuk sekolah. Sebelum sakit pasien memiliki kebiasaan jajan di depan
sekolahnya.

B. RIWAYAT KEHAMILAN / KELAHIRAN


Morbiditas kehamilan Anemia (-), hipertensi (-), diabetes mellitus (-),
penyakit jantung (-), penyakit paru (-),
merokok (-), infeksi (-), minum alkohol (-)
Perawatan antenatal Rutin kontrol ke bidan 1x setiap bulan pada
KEHAMILAN
usia kehamilan muda dan tiap minggu
menjelang masa persalinan. Riwayat imunisasi
(+), konsumsi suplementasi selama kehamilan
(-)
Tempat persalinan Praktek bidan
Penolong persalinan Bidan
Pervaginam
Cara persalinan
Masa gestasi Cukup Bulan (38 minggu)
Berat lahir: 3100 gram
KELAHIRAN Keadaan bayi
Panjang lahir: 48 cm
Lingkar kepala: (ibu tidak ingat)
Langsung menangis: (+)
Kemerahan: (+)
Nilai APGAR: (ibu tidak tahu)
Kelainan bawaan: (-)
Kesimpulan riwayat kehamilan dan kelahiran: Pasien lahir pervaginam, cukup bulan, berat
badan lahir cukup.

C. RIWAYAT PERKEMBANGAN
Pertumbuhan gigi pertama : Umur 8 bulan (Normal: 5-9 bulan)
Gangguan perkembangan mental : Tidak ada
Psikomotor:
Tengkurap : Umur 4 bulan (Normal: 3-5 bulan)

2
Duduk : Umur 8 bulan (Normal: 6-9 bulan)
Berdiri : Umur 10 bulan (Normal: 9-12 bulan)
Berjalan : Umur 12 bulan (Normal: 12-18 bulan)
Mengucapkan kata : Umur 11 bulan (Normal: 9-12 bulan)
Berbicara 2 kata : Umur 24 bulan (Normal 15-24 bulan)
Kesimpulan riwayat pertumbuhan dan perkembangan: tidak terdapat kertelambatan dalam
pertumbuhan dan perkembangan pasien, baik sesuai usia.
D. RIWAYAT MAKANAN
Umur
ASI/PASI Buah / Biskuit Bubur Susu Nasi Tim
(bulan)
02 ASI - - -
24 ASI - - -
46 Susu formula + ASI - + -
78 Susu formula + ASI - + +
8 10 Susu formula + ASI + + +
10 12 Susu formula + + +
12 16 Susu formula + + +

Jenis Makanan Frekuensi dan Jumlah Kesimpulan


Nasi / Pengganti 3 x/hari (2-3 sendok nasi) riwayat
Sayur 1x/minggu (1 mangkuk)
makanan:
Daging 1x/minggu (1 potong)
Telur 3x/minggu (3 butir) Pasien
Ikan 1x/hari (1 ekor)
mendapatkan
Tahu 3x/ minggu (1-2 potong)
Tempe 3x/ minggu (1-2 potong) ASI eksklusif.
Asupan makanan pasien sehari hai baik.

E. RIWAYAT IMUNISASI
Vaksin Dasar ( umur ) Ulangan ( umur )
Hepatitis B 0 bulan - -
Polio 0 bulan 2 bulan 4 bulan -
BCG 1 bulan - -
DPT / PT 2 bulan 4 bulan - -
Campak - - -

3
Kesimpulan riwayat imunisasi :Imunisasi dasar tidak lengkap dan tidak dilakukan imunisasi
tambahan.
F. RIWAYAT KELUARGA
a. Corak Reproduksi
No Tanggal Jenis Hidu Lahir Abortu Mati Keterangan
. lahir (umur) kelamin p mati s (sebab) kesehatan

1. 13 tahun Perempuan Ya - - - Pasien

2. 7 tahun Perempuan Ya - - - Sehat

b. Riwayat Pernikahan
Ayah / Wali Ibu / Wali
Nama D N
Perkawinan ke- 2 1
Umur saat menikah 44 tahun 28 tahun
Pendidikan terakhir Tamat SD Tamat SD
Agama Islam Islam
Suku bangsa Sunda Sunda
Keadaan kesehatan Sehat Sehat
Kosanguinitas - -
Penyakit, bila ada - -

Riwayat Penyakit Keluarga : Pada anggota keluarga pasien tidak ada yang menderita
gejala atau penyakit yang sama seperti yang dialami oleh pasien.
Riwayat Kebiasaan Keluarga : Ayah pasien memiliki kebiasaan merokok dirumah
Kesimpulan Riwayat Keluarga : Tidak ada anggota keluarga yang mengalami gejala dan
penyakit yang serupa dengan pasien, tetapi ayah pasien memiliki kebiasaan merokok.

G. RIWAYAT PENYAKIT YANG PERNAH DIDERITA

Penyakit Umur Penyakit Umur Penyakit Umur


Penyakit
Alergi (-) Difteria (-) (-)
jantung
Cacingan (-) Diare (-) Penyakit ginjal (-)
DBD (-) Kejang (-) Radang paru (-)

4
(+) saat
Otitis (-) Morbili berumur 2 TBC (-)
tahun
Parotitis (-) Operasi (-) Lain-lain: -
Kesimpulan Riwayat Penyakit yang pernah diderita: Pasien pertama kali dirawat di Rumah
Sakit.

H. RIWAYAT LINGKUNGAN PERUMAHAN


Pasien tinggal bersama ayah, ibu dan adiknya.Menurut pengakuan ibu pasien, lingkungan
rumah cukup padat penduduk, jarak antar rumah berdekatan. Lokasi rumah masuk gang dan
rumah saling berhadapan. Ventilasi udara baik dan pencahayaan baik. Rumah dekat dengan
sungai, air sungai bersih, tidak ada sampah disungai. Untuk sehari-hari seperti mandi dan
mencuci dengan air sumur. Air minum selalu dimasak terlebih dahulu.
Kesimpulan Keadaan Lingkungan: Lingkungan rumah padat, jarak antar rumah sangat
berdekatan memungkinkan terjadinya penularan penyakit antar tetangga.

I. RIWAYAT SOSIAL EKONOMI


Ayah pasien adalah seorang penarik andong dengan penghasilan tidak menentu, kurang
lebih Rp. 1.000.000,-/bulan. Sedangkan ibu pasien adalah ibu rumah tangga. Menurut ibu pasien
penghasila tersebut kurang untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.
Kesimpulan sosial ekonomi: Penghasilan ayah pasien tersebut kurang cukup untuk memenuhi
kebutuhan pokok sehari-hari.

II. PEMERIKSAAN FISIK (Tanggal 28 April 2016 Pukul 13.00 WIB)


STATUS GENERALIS
Keadaan Umum
Kesan Sakit : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
GCS : 15 (E4M6V5)
Kesan Gizi :Gizi normal
Keadaan lain : Pucat (-), ikterik (-), sesak (-), sianosis (-)

Data Antropometri
Berat Badan sekarang : 40kg
Tinggi Badan : 153cm
Status Gizi
BB/TB x 100% = 40/43 x 100% = 93%

5
Status gizi diatas berdasarkan kurva CDC, pasien termasuk dalam kategori gizi normal.

Tanda Vital
Tekanan Darah: 110/70 mmHg
Nadi :86x/menit, kuat, isi cukup, ekual kanan dan kiri, regular
Nafas :24x/menit,
Suhu :38,6C (diukur dengan thermometer)
KEPALA :Normosephalic
RAMBUT : Rambut hitam, lurus, lebat, distribusi merata dan tidak mudah dicabut
WAJAH :Wajah simetris, tidak ada pembengkakan, luka atau jaringan parut
MATA:
Visus : tidak dilakukan Ptosis : -/-
Sklera ikterik : -/- Lagofthalmus : -/-
Konjungtiva anemis : -/- Cekung : -/-
Exophthalmus : -/- Kornea jernih : +/+
Enophtalmus : -/- Strabismus : -/-
Lensa jernih : +/+ Nistagmus : -/-
Refleks konvergensi :tidak dilakukan Pupil : 2mm, bulat, isokor
RCL/RCTL : +/+ Air mata : sedikit

TELINGA :
Bentuk : normotia Tuli : -/-
Nyeri tarik aurikula : -/- Nyeri tekan tragus : -/-
Liang telinga : lapang Membran timpani : sulit dinilai
Serumen : -/- Refleks cahaya : sulit dinilai
Cairan : -/- Ruam merah : -/-
HIDUNG :
Bentuk : simetris Napas cuping hidung : -/-
Sekret :-/- Deviasi septum :-
Mukosa hiperemis : -/-

BIBIR :Mukosa berwarna merah muda, kering (-), sianosis (-), pucat (-)
MULUT :Trismus (-), oral hygiene cukup baik, halitosis (-),mukosa gusi berwarna merah
muda, mukosa pipi berwarna merah muda, arcus palatum simetris dengan mukosa palatum
berwarna merah muda
LIDAH : Normoglosia, mukosa berwarna merah muda, hiperemis (-), atrofi papil (-),
tremor (-), lidah kotor (+), kering (-)
TENGGOROKAN : Dinding posterior faring tidak hiperemis, uvula terletak di tengah, ukuran
tonsil T1/T1 tidak hiperemis, kripta tidak melebar, tidak ada detritus
LEHER :Bentuk tidak tampak kelainan, edema (-), massa (-), tidak tampak dan tidak
teraba pembesaran tiroid maupun KGB, trakea teraba di tengah
THORAKS :
Jantung

6
Inspeksi : ictus cordis terlihat pada ICS V linea midklavikularis sinistra
Palpasi :ictus cordis teraba pada ICS V linea midklavikularis sinistra
Perkusi : batas kiri jantung : ICS V linea midklavikularis sinistra
Batas kanan jantung : ICS III-V linea sternalis dextra
Batas atas jantung : ICS III linea parasternalis sinistra
Auskultasi :BJ I-II regular, murmur (-), gallop (-)
Paru
Inspeksi : bentuk toraks simetris pada saat statis dan dinamis, tidak ada pernafasan
yang tertinggal, pernafasan torakoabdominal, pada sela iga tidak terlihat
adanya retraksi, pembesaran KGB aksila -/-, ruam (-)
Palpasi : nyeri tekan (-), benjolan (-), gerak napas simetris kanan dan kiri, vocal
fremitus kanan melemah.
Perkusi : Sonor dikedua lapang paru.
Batas paru-lambung : ics VII linea axillaris anterior
Batas paru-hepar : ics VI linea midklavikularis dextra
Auskultasi : Dextra: suara nafas vesikuler,regular, ronkhi -/-, wheezing -/-
Sinistra: suara nafas vesikuler, reguler, ronkhi -/-, wheezing -/-

ABDOMEN :
Inspeksi :warna kulit sawo matang,ruam (-), kulit keriput (-), umbilikus normal, gerak
dinding perut saat pernapasan simetris, gerakan peristaltik (-)
Auskultasi :bising usus (+), frekuensi 2x/menit
Perkusi : timpani pada seluruh lapang perut, shifting dullness (-)
Palpasi : supel,nyeri tekan (+) pada seluruh regio abdomen, turgor kulit kembali cepat,
hepar dan lien tidak teraba membesar
GENITALIA :
Jenis kelamin perempuan
KELENJAR GETAH BENING:
Preaurikuler : tidak teraba membesar
Postaurikuler : tidak teraba membesar
Submandibula : tidak teraba membesar
Supraclavicula : tidak teraba membesar
Axilla : tidak teraba membesar
Inguinal : tidak teraba membesar

EKSTREMITAS :
Simetris, tidak terdapat kelainan pada bentuk tulang, posisi tangan dan kaki, serta sikap
badan, tidak terdapat keterbatasan gerak sendi, akral hangat pada keempat ekstremitas,sianosis
(-), edema (-), capillary refill time<2 detik
KULIT :Warna sawo matang merata, tidak ikterik, tidak sianosis,lembab,tidak ada efloresensi
yang bermakna

7
STATUS NEUROLOGIS

Refleks Fisiologis Kanan Kiri

Biseps + +

Triceps + +

Patella + +

Achiles + +

Refleks Patologis Kanan Kiri


Babinski - -
Chaddock - -
Oppenheim - -
Gordon - -
Schaeffer - -
Rangsang meningeal
Kaku kuduk -
Kanan Kiri
Kerniq - -
Laseq - -
Brudzinski I - -
Brudzinski II - -

III. PEMERIKSAAN LABORATORIUM (28 April 2016, pukul 20.00 WIB):

8
Hematologi Hasil Nilai Normal

Leukosit 5,42 ribu/L 5 - 14.50

Eritrosit 4,42 jt/L 3.9 - 5.3

Hemoglobin 12,2 g/dL 11,5-13,5

Hematokrit 34,8 % 34 -40

Trombosit 172 ribu/L 150 - 440

Dif. Count 0/0/55/18/27 0-1 / 1-3 / 40-70 / 20-40 / 2-8

MCV 79 fL 75 95

MCH 28 pg 25 33

MCHC 35 g/dL 31 - 37

RDW 12,7% 12.2 15.3 %

GDS 109 mg/dL <140

Ureum 24,4 15,0 50,0

Creatinin 0,6 0,60 1,10

Serologi

S.Typhosa H Negatif Negatif

S. H. Paratyphi A Negatif Negatif

S. H. Paratyphi B Negatif Negatif

S. H. Paratyphi C Negatif Negatif

S. Typhosa O (+)1/320 Negatif

S. O. Paratyphi A Negatif Negatif

S. O. Paratyphi B (+)1/160 Negatif

S. O. Paratyphi C (+)1/80 Negatif

RESUME

Seorang anak perempuan, 13 tahun dibawa oleh ibunya dengan keluhan demam sejak 3
hari sebelum masuk Rumah Sakit. Demam dirasakan naik turun dan lebih tinggi saat menjelang
sore ke malam hari. Suhu tubuh tidak diukur, belum pernah diberikan obat penurun panas. Saat

9
pertama kali datang ke IGD, tampak kesadaran pasien menurun, sulit diajak bicara dan
berinteraksi sejak sakit. Saat tidur pasien sering mengigau, dan jika demam pasien sulit diajak
bicara. Pasien mengeluh sakit perut pada semua bagian perut, dirasakan hilang timbul, sehingga
untuk makan menjadi sulit. Pasien juga mengaku batuk sejak 1 hari sebelum masuk Rumah
Sakit, batuk dirasakan jarang tetapi terasa gatal, tidak berdahak, pilek disangkal oleh pasien,
sesak nafas juga disangkal. Pasien juga mengalami mual dan muntah berisi makanan, sejak sakit
pasien tidak mau makan dan minum. Selain itu pasien juga mengeluh sakit kepala, dan terasa
sangat sakit jika demam sedang tinggi.. Mimisan dan gusi berdarah disangkal, buang air kecil
tidak ada keluhan. Menurut pengakuan pasien, teman satu kelasnya juga ada sakit yang serupa
dan tidak masuk sekolah. Sebelum sakit pasien memiliki kebiasaan jajan di depan sekolahnya.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran compos mentis dengan keadaan umum
tampak sakit sedang.Tanda vital didapatkan tekanan darah: 110/70 mmHg, suhu: 38,6 derajat
celcius, nafas: 24x/menit, nadi: 86x/menit, kuat, isi cukup, ekual kanan dan kiri, regular. Pada
hasil pemeriksaan pada lidah terdapat lidah kotor(+). Pada pemeriksaan tenggorok dinding
posterior faring tidak hiperemis, uvula terletak di tengah, ukuran tonsil T1/T1 tidak hiperemis,
kripta tidak melebar, tidak ada detritus Abdomen bising usus (+) 2x/menit, turgor kulit kembali
cepat, terdapat nyeri tekan (+) pada seluruh region abdomen, hepar dan lien tidak teraba
membesar. Akral hangat pada keempat ekstremitas dan capillary refill time <2 detik. Pada
pemeriksaan status neurologis reflex fisiologis: biceps (+), triceps (+), patella (+), achilles (+)
sedangkan untuk reflex patologis: babinski (-), chaddock (-), Oppenheim (-), Gordon (-),
schaeffer (-), tanda rangsang meningeal: kaku kuduk (-), kerniq (-), laseq (-), brudzinski I dan II
(-).

Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb normal (12,2 g/dL) leukosit normal (5,42
g/dL), trombosit normal (173 ribu), hematrokit normal (34,8%), dif count dalam batas normal
0/0/55/18/27, MCV normal (79 fL), MCH normal (28pg). Pada pemeriksaan serologi widal
didapatkan S.Typhosa O (+)1/320, S. O. Paratyphi B (+)1/160, S. O. Paratyphi C (+)1/80.

IV. DIAGNOSIS KERJA


Suspect Typhoid Fever

10
V. DIAGNOSIS BANDING

Dengue Fever
Dengue Hemorrhagic Fever

VI. PENATALAKSANAAN
Usulan pemeriksaan tambahan:
- Pemeriksaan biakan darah
Non-medika Mentosa:
- Dirawat inap
- Observasi keadaan umum dan tanda vital
- Penuhi kebutuhan volume cairan intravascular dan jaringan
- Pelihara keadaan nutrisi
Medika Mentosa:
- IVFD Ringer Laktat 20 tetes/menit
- Inj. Kloramfenikol 3x750mg (intravena)
- Jika demam > 390C berikan antipiretik(paracetamol 4x500mg intravena)

Edukasi:
- Menjelaskan kepada keluarga pasien mengenai penyakit
- Diet makanan tidak berserat dan mudah dicerna
- Setelah demam reda, pasien dapat segera diberikan makanan yang lebih padat dengan
kalori yang cukup
- Setelah diperbolehkan pulang, berikan edukasi untuk mencuci tangan sebelum makan dan
setelah buang air
- Makan makanan yang bersih dan bergizi serta untuk tidak jajan sembarangan

VII. PROGNOSIS
Ad Vitam :Ad Bonam
Ad Functionam :Dubia Ad Bonam
Ad Sanationam :Dubia Ad Bonam
FOLLOW-UP

Tanggal S O A
30/04/16 - Demam hari ke-5 Tampak sakit sedang, compos mentis Suspect Typhoid
Perawatan - Batuk (+) jarang TTV : Fever
hari - 2 - Mual muntah 2x/hari TD 100/70 mmHg
- Nyeri kepala N 86x/m

11
Pkl 15.00 - Tidak nafsu makan RR 22x/m
WIB - Nyeri perut S 39,80C
- Lemas Kepala : normocephale,
BB = 40kg - BAB cair berampas Mata: Konjuntiva anemis -/- , sklera ikterik
warna hitam, darah (-) -/-
2x/hari Hidung : nafas cuping hidung -/-
Mulut : bibir sianosis (-)
Leher : pembesaran kelenjar getah bening
(-), pembesaran tiroid (-)
Tho : SN vesikuler, Rh -/-, Wh -/-, BJ I-II
reguler, M (-), G (-)
Abd : datar, BU (+), supel, turgor kulit baik,
nyeri tekan (+) seluruh region abdomen
Ekst : edema pada keempat ekstremitas (-),
CRT < 2

Hasil lab (30/04/2016) :


Hb : (14,2 g/dL)
Leukosit: (3,57 g/dL)
Eritrosit: (5,8 jt/uL)
Trombosit* : (126 ribu) menurun
hematrokit : (41,1%)

01/05/16 - Demam hari ke-5 Tampak sakit sedang, compos mentis Suspect Typhoid
Perawatan - Batuk (+) jarang TTV : 100/70 Fever
hari - 3 - Mual-muntah N 90x/m
berkurang R 24x/m
BB = 40kg - Nyeri kepala S 37,20C
- Tidak nafsu makan Kepala : normocephale,
- Nyeri perut Mata: Konjuntiva anemis -/- , sklera ikterik
- Lemas -/-
Hidung : nafas cuping hidung -/-
Mulut : bibir sianosis (-)
Leher : pembesaran kelenjar getah bening
(-), pembesaran tiroid (-)
Tho : SN vesikuler, Rh -/-, Wh -/-, BJ I-II
reguler, M (-), G (-)
Abd : datar, BU (+), supel, turgor kulit baik,
nyeri tekan (+) seluruh region abdomen
Ekst : edema pada keempat ekstremitas (-),
CRT < 2

02/05/16 - Demam (-) Tampak sakit sedang, compos mentis Suspect Typhoid

1
Perawatan TTV : Fever
hari - 4 - Batuk (+) jarang TD 90/70
- Mual-muntah (-) N 92x/m
BB = 39kg - Nyeri kepala (-) R 20x/m
- Nyeri perut (-) S 37,20C
Kepala : normocephale,
Mata: Konjuntiva anemis -/- , sklera ikterik
-/-
Hidung : nafas cuping hidung -/-
Mulut : bibir sianosis (-)
Leher : pembesaran kelenjar getah bening
(-), pembesaran tiroid (-)
Tho : SN vesikuler, Rh -/-, Wh -/-, BJ I-II
reguler, M (-), G (-)
Abd : datar, BU (+), supel, turgor kulit baik,
nyeri tekan (+) epigastrium
Ekst : edema pada keempat ekstremitas (-),
CRT < 2
03/05/2016P Suspect Typhoid
Tampak sakit ringan, compos mentis Fever
Perawatan
- Demam (-) TTV :
hari ke-5 - Batuk (+) jarang TD 100/70
- Mual muntah (-) N 89x/m
BB=39kg - Nafsu makan R 20x/m
membaik S 376,50C
- Nyeri perut (-) Kepala : normocephale,
Mata: Konjuntiva anemis -/- , sklera ikterik
-/-
Hidung : nafas cuping hidung -/-
Mulut : bibir sianosis (-)
Leher : pembesaran kelenjar getah bening
(-), pembesaran tiroid (-)
Tho : SN vesikuler, Rh -/-, Wh -/-, BJ I-II
reguler, M (-), G (-)
Abd : datar, BU (+), supel, turgor kulit baik,
nyeri tekan (-)
Ekst : edema pada keempat ekstremitas (-),
CRT < 2

You might also like