Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULAN
I. Latar Belakang
Selalu ada resiko kegagalan (risk of failures) pada setiap
aktifitas pekerjaan. Dan saat kecelakaan kerja (work accident) terjadi, seberapapun
kecilnya, akan mengakibatkan efek kerugian (loss). Karena itu sebisa mungkin
dan sedini mungkin, potensi kecelakaan kerja harus dicegah atau setidak-
tidaknya dikurangi dampaknya. Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam
sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius oleh seluruh komponen pelaku
usaha, tidak bisa secara parsial dan diperlakukan sebagai bahasan-bahasan marginal
dalam perusahaan.
Kecelakaan ditempat kerja merupakan penyebab utama penderita
perorangan dan penurunan produktivitas. Menurut ILO (2003), setiap hari rata-
rata 6000 orang meninggal akibat sakit dan kecelakaan kerja atau 2,2 juta orang
pertahun meninggal akibat sakit atau kecelakaan kerja.
Pengetahuan keselamatan kerja sangat dibutuhkan untuk mengatasi
masalah-masalah yang muncul akibat kerja untuk mencapai keamanan yang baik
dan realistis dalam memberikan rasa tentram dan kegairahan dalam bekerja pada
tenaga kerja, agar dapat mempertinggi mutu pekerjaan, meningkatkan produksi
dan produktivitas kerja.
Visi
Misi
Tujuan Perusahaan
e. Sektor usaha
Perusahaan ini didirikan pada tahun 1978 dan mulai beroprasi secara komersial pada
tahun 1979 Memulai usaha perbengkelan kendaraan bermotor dengan produk
pertama yang dibangun adalah Mobil Pemadam Kebakaran. Bidang Usaha Bukaka
Engineering, Procurement and Construction dan Kegiatan usaha utama yang
dijalankan Bukaka, antara lain: Steel Tower (pembangunan transmisi tegangan listik
hingga menara komunikasi), Steel Bridge (produsen jembatan rangka), Power
Generation(pembangkit listrik), Boarding Bridge(produksi garbarata), Plant
System,Road Construction Equipment(memproduksi beragam peralatan jalan,
seperti Asphalt Mixing Plant, Asphalt Patch Mixer, Tandem Vibration Roller, Slurry
Seal, Asphalt Sprayer, Road Roller dan Stone Crusher, Vibratory Roller, serta Road
Maintenance Truck), Offshore Maintenance & Services (menangani kebutuhan
konstruksi serta pemeliharaan pada industri minyak dan gas bumi), Oil & Gas
Equipment (memproduksi alat-alat minyak dan gas seperti Beam Balance,
Conventional Crank Balance, Mark II, Mud Separator Tank, High Pressure Tank, dan
Sucker Road), Special Purpose Vehicles(memproduksi di antaranya adalah Fire
Fighting Truck, Aerial Telescopic Ladder, Vacuum Road Sweeper, Aerial Platform
Articulating, Compactor Truck, Arm Roll Truck, Dump Truck, Water Tank Truck,
Vacuum Truck, Fire Jeep, Wrecker Truck, Catering Truck, Stick Boom Crane Truck,
dan Service & Recondition of Fire Fighting Truck) dan Galvanize.
f. Jam
Gambar 2.2 Sektor usaha PT. Bukaka Teknik kerja
Factory : Jam kerja
Office : Jam Kerja
..
...
g. Asuransi
...
....
h. Sertifikasi perusahaan
Sertifikat Sistem Mutu SNI ISO 9001 Tahun 1990. Pada tahun 1995,
perusahaan Mendapatkan sertifikat American Petroleum Institute
(API) untuk kegiatan bidang minyak Dan gas bumi dan Memperoleh
Sertifikat Quality Assurance & OHSAS.
i. Kelembagaan P2K3
.....
Dalam melaksanakan K3, terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan yaitu:
1. Identifikasi potensi bahaya
Merupakan tahapan yang dapat memberikan informasi secara menyeluruh dan
mendetail mengenai risiko yang ditemukan dengan menjelaskan konsekuensi dari
yang paling ringan sampai dengan yang paling berat. Pada tahap ini harus dapat
mengidentifikasi hazard yang dapat diramalkan (foreseeable) yang timbul dari
semua kegiatan yang berpotensi membahayakan kesehatan dan keselamatan
terhadap:
1. Karyawan
2. Orang lain yg berada ditempat kerja
3. Tamu dan bahkan masyarakat sekitarnya
Pertimbangan yang perlu diambil dalam identifikasi risiko antara lain :
1. Kerugian harta benda (Property Loss)
2. Kerugian masyarakat
3. Kerugian lingkungan
Identifikasi risiko dapat dilakukan dengan melalui tahapan-tahapan sebagai
berikut:
1. Apa Yang Terjadi Hal ini dilakukan untuk mendapatkan daftar yang
komprehensif tentang kejadian yang mungkin mempengaruhi tiap-tiap elemen.
2. Bagaimana dan mengapa hal itu bisa terjadi Setelah mengidentifikasi daftar
kejadian sangatlah penting untuk mempertimbangkan penyebab-penyebab
yang mungkin ada/terjadi.
3. Alat dan Tehnik Metode yang dapat digunakan untuk identifikasi risiko
antara lain adalah: a. Inspeksi b. Check list c. Hazops (Hazard and Operability
Studies) d. What if e. FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) f. Audits g.
Critical Incident Analysis h. Fault Tree Analysis i. Event Tree Analysis j. Dll
Dalam memilih metode yang digunakan tergantung pada type dan ukuran
risiko.
2. Penilaian Risiko
Terdapat 3 ( tiga) sasaran yang akan dicapai dalam pelaksanaan penilaian risiko di
tempat kerja yaitu untuk :
a. mengetahui, memahami dan mengukur risiko yang terdapat di tempat kerja;
b. menilai dan menganalisa pengendalian yang telah dilakukan di tempat
kerja;
c. melakukan penilaian finansial dan bahaya terhadap risiko yang ada.
d. mengendalikan risiko dengan memperhitungkan semua tindakan
penanggulangan yang telah diambil;
3. Pengendalian Risiko
Pengendalian dapat dilakukan dengan hirarki pengendalian risiko sebagai berikut:
1. Eliminasi Menghilangkan suatu bahan/tahapan proses berbahaya
2. Substitusi
a. Mengganti bahan bentuk serbuk dengan bentuk pasta
b. Proses menyapu diganti dengan vakum
c. Bahan solvent diganti dengan bahan deterjen
d. Proses pengecatan spray diganti dengan pencelupan
3. Rekayasa Teknik
a. Pemasangan alat pelindung mesin (mechin guarding)
b. Pemasangan general dan local ventilation
c. Pemasangan alat sensor otomatis
4. Pengendalian Administratif
a. Pemisahan lokasi
b. Pergantian shift kerja
c. Pembentukan sistem kerja
d. Pelatihan karyawan
5. Alat Pelindung Diri
BAB II
PELAKSANAAN