You are on page 1of 5

Buku Ajar Asuhan Keperawatan Dgn Gangguan Sistem Hematologi

Wiwik Handayani

Penerbit Salemba

3 Resensi
C.Perencanaan dan Tindakan Keperawatan
Secara umum, perencanaan dan intervensi keperawatan yang dilakukan
untuk menghadapi kedukaan adalah:
1. Membina dan meningkatkan hubungan saling percaya dengan cara:
Mendengarkan pasien berbicara.
Memberi dorongan agar pasien mau mengungkapkan perasaannya.
Menjawab pertanyaan pasien secara langsung, menunjukan sikap menerima dan empati.
2. Mengenali faktor-faktor yang mungkin menghambat dengan cara:
Bersama pasien mendiskusikan hubungan pasien dengan orang atau objek yang pergi atau
hilang.
Menggali pola hubungan pasien dengan orang yang berarti.
3. Mengurangi atau menghilangkan faktor penghambat dengan cara:
Bersama pasien mengingat kembali cara mengatasi perasaan berduka dimasa lalu.
Memperkuat dukungan serta kekuatan yang dimiliki pasien dan negara.
Mengenali dan menghargai sosial budaya agama serta kepercayaan yang dianut oleh pasiendan
keluarga dalam mengatasi perasaan kehilangan.
4. Memberi dukungan terhadap respons kehilangan pasien dengan cara:
Menjelaskan kepada pasien atau keluarga bahwa sikap mengingkari, marah, tawar-menawar,
depresi, dan menerima adalah wajar dalam menghadapi kehilangan.
Memberi gambaran tentang cara mengungkapkan perasaan yang bisa diterima.
Menguatkan dukungankeluarga atau orang yang berarti.
5. Meningkatkan rasa kebersamaan antar anggota keluarga dengan cara:
Menguatkan dukungan keluarga atau orang berarti.
Mendorong pasien untuk menggali perasaannya bersama anggota keluarga lainnya, mengenali
masing-masing anggota keluarganya.
Menjelaskan manfaat hubungan dengan orang lain.
Mendorong keluarga untuk mengevaluasi perasaan dan saling mendukung satu sama lain.
6. Menentukan tahap keberadaan pasien dengan cara:
Mengamati perilaku pasien.
Menggali pikiran perasaan pasien yang selalu timbul dalam dirinya.
Secara khusus , tahap / rentang respons individual terhadap kedukaan
adalah:
a. Tahap pengingkaran
1.memberi kesempatan kepada pasien untuk mengungkapkan perasaannya
dengan cara:
Mendorong pasien untuk mengungkapkan perasaan berdukannya.
Meningkatkan kesabaran pasien secara terhadap tentang kenyataan dan kehilangan, apabila
sudah siap secara emosional.
2.Menunjukan sikap menerima dengan ikhlas dan mendorong
pasien untuk berbagi rasa dengan cara:
Mendengarkan dengan penuh perhatian dan minat mengenai hal yang dikatakan oleh pasien
tanpa menghukum atau menghakimi.
Menjelaskan kepada pasien bahwa sikap tersebut biasa terjadi pada orang yang mengalami
kehilangan.
3.Memberi jawaban yang jujur terhadap pertanyaan pasien tentang sakit, pengobatan dan
kematian dengan cara:
Menjawab pertanyaan pasien dengan bahasa yang mudah dimengrti , jelas, dan tidak berbelit-
belit.
Mengamati dengan cermat respons pasien selama berbicara.
Meningkatkan kesadaran secara bertahap.
b. Tahap marah
Mengizinkan dan mendorong pasien mengungkapkan rasa marah secara verbal tanpa melawan
kemarahan tersebut dengan cara:
Menjelaskan kepada keluarga bahwakemarahan pasien sebenarnya tidak ditujukan kepada
mereka.
Membiarkan pasien menangis.
Mendorong pasien untuk membicarakan kemarahannya.

c. Tahap tawar-menawar
Membantu pasien mengungkapkan rasa bersalah dan takut dengan cara:
Mendengarkan ungkapan dengan penuh perhatian.
Mendorong pasien untuk membicarakan rasa takut dan rasa bersalahnya.
Bila pasien selalu mengungkapkan kata kalauatau seandainya..., beritahu pasien bahwa
perawat hanya dapat melakukan sesuatuyang nyata.
Membahas bersama pasien mengenai penyebab rasa bersalah atau rasa takutnya.
d. Tahap depresi
1.Membantu pasien mengidintifikasi rasa bersalah dan takut dengan cara:
Mengamati perilaku pasien dan bersama dengannya membahas perasaanya.
Mencegah tindakan penuh diri atau merusak diri sesuai derajat resikonya.
2.Membantu pasien mengurangi rasa bersalah dengan cara:
Menghargai perasaan pasien.
Membantu pasien menemukan dukungan yang positif dengan mengaitkan terhadap kenyataan.
Memberi kesempatan untuk menangis dan mengungkapkan perasaannya.
Bersama pasien membahas pikiran negatif yang selalu timbul.
e. Tahap penerimaan
Membantu pasien menerima kehilangan yang tidak bisa dielakkan dengan cara:
Membantu keluarga mengunjungi pasien secara teratur.
Membantu keluarga berbagi rasa, karena setiap anggota keluarga tidak berada pada tahap yang
sama pada saat yang bersamaan.
Membahas rencana setelah masa berkabung terlewati.
Memberi informasi akurat tentang kebutuhan pasien dan keluarga.
D.Evaluasi Keperawatan
Evaluasi terhadap masalah kehilangan dan berduka secara umum dapat
dinilai dari kemampuan untuk menghadapi atau memaknai arti kehilangan,
reaksi terhadap kehilangan, dan perubahan perilaku yang menerima arti
kehilangan.

DAFTAR PUSTAKA
Alimul Hidayat,A.Aziz,2006,Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep dan Asuhan
Keperawatan I,Surabaya:Dirjen Dikti Depdiknas

You might also like