You are on page 1of 2

ABTRAKSI

Ide awal Tugas Akhir ini berangkat dari besarnya minat penulis terhadap
Kajian Terjadinya Tertiary Lock Selenoid Failure pada Thrust Reverser Pada
Pesawat Airbus A330-200 PK-GQG dan Upaya Penanggulangannya. Selain itu
alasan penentuan judul ini adalah karena sejauh pengetahuan penulis mengenai
masih minimnya tulisan yang membahas kajian tentang sistem thrust riverser.
Kenyataan inilah yang menggugah penulis untuk mengambil topik ini sebagai
judul tugas akhir.

Thrust Reverser adalah salah satu bagian terpenting pada pesawat terbang.
suatu Pesawat Terbang digunakan untuk kontrol arah ketika pesawat taxi di darat.
Thrust Reverser Dalam perkembangannya Thrust Reverser dirancang
sedemikian canggih, untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Pada saat penulis melaksanakan On The Job Training di Line Maintenance


PT. Garuda Maintenance Facility Aero Asia Bandar udara ngurah rai Denpasar
bali,pesawat terbang Airbus A323-200 PK-GQG mengalami kegagalan Tertiary
Lock Selenoid Failure pada Thrust Reverser saat landinng dan pilot melaporkan
bahwa thrust reverser nya tidak bias lock sesaat sesudah landing dan pilot
mngetahuinya di cockpit dengan melihat dalam keadaan fault stow di ecam.

Indikasi menunjukan thrust reverser internal fauly komponent men trigger


fault msg dan fault indikasi di ecam mengalami kerusakan.Akibat rusaknya
Tertiary Lock Selenoid Failure pada Thrust Reverser akan mengganggu proses
landing secara normal dimana pesawat terbang dapat tergelincir atau hilang
kendali sehingga akan berakibat mengganggu kenyamanan dan keselamatan
penumpang. Upaya penanggulangan pada kegagalan nose wheel steering system
pesawat Airbus A320-200 saat taxing, dengan cara mengganti komponen nose
wheel steering servo control (P/N C247-36001.1) dengan mengikuti petunjuk
AMM (Aircraft Maintenace Manual) Chapter 32 Landing Gear.

ix
ix

You might also like