Professional Documents
Culture Documents
Tidak ada bantuan yang lebih besar pada keahlian pembedahan daripada
retroperitoneal yang penting pada pembedahan urologi diuraikan secara rinci dan
RETROPERITONEUM
Retroperitoneum dibatasi secara posterior oleh dinding perut, yang terdiri dari
1
Lihat Gambar 13 sampai 16 dan Tabel 11. Fasia lumbodorsal mengitari
spinous vertebrae lumbal dan meluas secara anterior dan secara kranial.
Kemudian berkembang ke arah atas, lalu terbagi ke dalam tiga lapisan: posterior,
lapisan fasia yang memisahkan aspek anterior otot sacrospinalis dari aspek
transversus.
antara iga (rib) ke-12, spine, dan iliac crest. Quadratus lumborum mempunyai
sejumlah fungsi. Yaitu mendukung iga ke-12, yang dengan demikian memperbaiki
inspirasi dan kontraksi diafragmatik, dan juga membantu fungsi otot intercostal
2
trunk. Sacrospinalis juga mengontrol gerakan trunk dengan mendorong perluasan
lumbotomy. Sebagaimana terlihat dalam Gb. 17, ini adalah sayatan vertikal yang
3
4
5
Sistem Otot Flank Lateral
6
Lihat Gb. 18 dan Tabel 11. Tiga lapisan otot membentuk muskulatur flank
superfisial adalah otot oblique eksternal. Otot ini muncul dari tulang-tulang iga
bawah dan berubah dari lateral ke medial ketika ia berkembang secara kaudal.
Perlekatan terakhir adalah ke iliac crest secara kaudal dan rectus sheath secara
anterior. Batas posterior tetap bebas karena ia berhenti sebelum mencapai fasia
lumbodorsal. Berikutnya adalah otot oblique internal. Otot ini juga muncul dari
cage iga bawah, tetapi orientasi fiber-fiber (serabut) itu adalah dari medial ke
lateral ketika bergerak secara kaudal. Perlekatan terakhir adalah pada iliac crest
muncul dari fascia lumbodorsal dengan fiber secara langsung bergerak melintang
7
hingga ia melekat (attach) secara anterior dan medial ke rectus sheath. Langsung
Otot psoas major bermula pada vertebrae torasik ke-12 melewati vertebrae lumbar
ke-5 (lihat Gb. 16). Sebuah psoas minor yang lebih kecil dapat diidentifikasi
dalam sekitar setengah dari populasi dan terletak medial ke psoas major. Otot
psoas ditutupi oleh psoas fascia. Otot psoas berdekatan dengan otot iliacus, yang
melekat pada aspek dalam (inner aspect) dari iliac pelvic wing. Ketika iliacus
8
otot theiliopsoas. Kemudian otot gabungan ini bergabung pada trochanter yang
lebih kecil (lesser trochanter) dari femur dan mengontrol fleksi pinggul.
Lihat Gb. 19. Selain dari perlindungan yang diberi oleh lapisan-lapisan otot dari
dinding perut posterior lateral, Iga ke-10, -11, dan -12 mengamankan ruang
ginjal. Karena kedekatannya, cedera pada iga-iga ini bisa terkait dengan
serta paru dan pleura yang menyertai membatasi keterpaparan surgikal pada
retroperitoneum atas. Batas-batas pleura adalah iga ke-8 secara anterior, iga ke-
10 dalam garis midaxillary, dan iga ke-12 secara posterior. Karena lokasi pleura
ini, sayatan flank di atau di atas iga ke-11 atau ke-12 bisa mengakibatkan
perusakan pleura.
9
Pembuluh-pembuluh besar
Aorta abdominal dan vena inferior cava (IVC) adalah pembuluh-pembuluh besar
Abdominal Aorta
Aorta memasuki perut melalui hiatus aortic yang ditemukan di antara crura
diaphragmatic dalam diafragma posterior pada level vertebrae torasik ke-12 (lihat
bifurkasi ke dalam arteri iliac common. Sepanjang jalurnya melalui perut, aorta
10
berpasangan adalah yang pertama. Arteri-arteri ini memasok diafragma inferior
dan bagian superior kelenjar adrenal (lihat Gb.12). Berikutnya adalah celiac
trunk, yang merupakan asal dari arteri-arteri hepatik biasa, gastrik kiri, dan
splenik yang memasok liver, perut, dan limpa, secara berturut-turut. Arteri-
sisi anterior dan memasok keseluruhan usus kecil dan sebagian besar usus
besar.
Juga perlu dicatat, arteri ini berkomunikasi dengan vasculature celiac trunk
anatomi arteri ginjal jelas sangat penting dan diulas rinci dalam sesi mengenai
ginjal.
Dalam pria, arteri ini juga dinamakan arteri testicular dan dalam wanita
dinamakan arteri ovarian. Alur (course) awal dalam pria dan wanita serupa,
dengan arteri bergerak secara kaudal dan secara lateral dari aorta, dengan arteri
gonadal kanan melintas anterior ke vena cava inferior. Dalam pria, arteri
11
meninggalkan pelvis, arteri melintas secara medial kembali di atas pembuluh
suspensori ke ovari. Tempat tujuan arteri gonadal (testis dalam pria dan ovari
dalam wanita) mempunyai sumber daya kolateral signifikan darah arterial, dari
arteri-arteri deferensial dan kremasterik dalam pria dan arteri uterine dalam
12
13
14
Setelah arteri-arteri gonadal, arteri mesenterik inferior ditemukan pada sisi
common. Pembuluh ini memberi pasokan vaskular ke sepertiga bagian kiri dari
colon transversus, colon descenden, colon sigmoid, dan rectum. Dalam pasien
yang tidak mempunyai penyakit vascular signifikan, arteri ini dapat dikorbankan
tanpa efek buruk karena ada sirkulasi kolateral ke segmen-segmen bowel ini dari
SeIain dari arteri-arteri tersebut yang meninggalkan aorta dari aspek anterior
15
atau lateral-nya, ada sejumlah cabang kecil dari sisi posterior aorta. Cabang-
Cabang-cabang ini memasok dinding tubuh (body wall) posterior dan spine.
Arteri-arteri ini juga umumnya dapat di-ligasi tanpa efek buruk, walaupun spinal
ischemia dan paralysis telah terjadi setelah ligasi pada multi level. Cabang
posterior akhir dari aorta adalah arteri sacral tengah, yang meninggalkan
retroperitoneum.
Vena cava Inferior (IVC) muncul dari pertemuan (confluence) vena-vena iliac
common pada level lumbar vertebra kelima (lihat Gb. 110). Karena vena-vena
vena-vena iliac adalah posterior dan ke kanan bifurkasi aorta. Ketika IVC maju
ginjal, adrenal, and hepatik. Selain itu, vena sacral tengah memasuki IVC secara
16
Tributari pertama yang ditemukan sepanjang IVC adalah vena sacral tengah,
yang masuk pada sambungan (junction) vena-vena iliac biasa. Vena-vena lumbar
juga masuk sepanjang aspek posterior dari IVC sepanjang alurnya. Vena-vena ini
menghubungkan IVC ke sistem vena azygous di sisi kanan dan sistem vena
hemiazygos pada sisi kiri toraks. Ini memberi jalur-jalur alternatif drainase vena
dengan arteri-arteri gonadal hingga mendekati IVC. Selama bagian kranial dari
alur mereka, vena-vena ini lebih lateral dan lebih dekat pada ureter ipsilateral.
Yang penting dalam pembedahan adalah drainase terminal mereka karena vena-
gonadal kiri mengalir ke aspek inferior vena ginjal kiri (lihat Gb. 110).
Pembuluh vena ginjal (ginjal vena) ditemukan setelah vena gonadal. Vena ginjal
umumnya berada pada posisi anterior secara langsung terhadap arteri ginjal
arah kraniocaudal. Vena ginjal kanan biasanya pendek dan tidak bercabang,
tetapi dalam sejumlah kecil pasien vena gonadal kanan dapat memasuki vena
ginjal kanan, yang berlawanan dengan IVC. Dalam variasi anatomik yang kedua,
17
vena lumbar (lumbar vena) akan masuk pada ujung posterior vena ginjal kanan,
sementara IVC dimasukinya secara langsung. Pembuluh vena ginjal kiri jauh
lebih panjang daripada pembuluh vena ginjal kanan dan mendapat cabang-
hilum, pembuluh vena ginjal kiri menerima satu lumbar vena secara posterior,
vena gonadal kiri secara inferior, dan vena adrenal secara superior. Kemudian,
pembuluh vena ginjal kiri melintas secara anteri ke aorta dan di bawah tepi
darah ke IVC. Vena ginjal kiri jarang melintasi aorta ke IVC pada alur retroartic
Berlanjut secara kranial, ujung posterior dari IVC menerima pembuluh vena
adrenal kanan. Pembuluh vena yang pendek ini berada pada posisi posterior pada
atau adrenal kiri. Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, pembuluh vena
adrenal kiri mengalirkan darah ke pembuluh vena ginjal kiri dan bukan kepada
IVC. Pembuluh vena phrenic inferior di sisi kanan memasuki ujung posterior
atau ujung lateral posterior IVC, sementara vena phrenic inferior kiri
IVC sebelum keluar dari retroperitoneum merupakan vena hepatic pendek yang
memasuki darah ke liver. Secara inferior pembuluh vena ini kecil; namun secara
18
19
Limfatik
Saluran limfatik anggota badan bagian bawah, genitalia eksternal, testis, ginjal,
limfatik lumbar vertical yang menaik. Terdapat aliran yang bukan hanya secara
kranial melainkan juga secara lateral, terutama dari kanan ke kiri. Aliran
20
pembuangan limfatik gastrointestinal juga mengikuti aliran darah vaskular, di
mana mayoritas saluran limfatik sejajar dengan arteri mesenteric inferior, arteri
mesenteric superior, dan arteri celiac. Pada akhirnya saluran limfatik ini
bergabung secara posterior dengan aorta pada jenjang lumbar vertebrae pertama
atau kedua hingga membentuk saluran thoracic (thoracic duct). Pergabungan ini
secara klasik ditandai dengan pemelaran lokal yang disebut cysterna chyli, yang
cenderung berada dalam rongga dada (thorax) tepat di kanan aorta dalam posisi
retrocrural.
Bagi urolog, limfatik lumbar penting sebagai (saluran) pengeluaran limfatik primer
dari dua organ urologis: ginjal dan testis. Ketika mempertimbangkan lokasi
21
mengherankan dan dibahas secara lebih mendalam dalam bab ini. Secara
darah (arteri testikular) dan saluran limfatik melalui daerah ini bahkan setelah
testis turun ke dalam scrotum. Untuk menjelaskan secara lebih baik saluran atau
praktik. Sistem ini menetapkan tiga daerah nodal utama: daerah nodal paracaval
kanan, daerah nodal interaortocaval, dan daerah nodal para-aortic kiri. Daerah
nodal paracaval kanan terentang dari garis pertengahan (midline) IVC hingga
garis pertengahan aorta, dan daerah para-aortic kiri terbentang dari garis
pertengahan aorta hingga ureter kiri. Hasil kajian metastasis limfatik dari
dan mengikuti skema umum aliran vertikal yang disertai aliran lateral dari
nodes kanan. Di samping itu, ada sejumlah kecil aliran ke nodul para-aortic
kiri. Di lain pihak, cairan dari testis kiri mengalir terutama ke nodul para-
22
Struktur Sistem Saraf
Struktur saraf dalam retroperitoneum adalah bagian dari sistem saraf periferal
dan dapat dibagi ke dalam dua kategori: saraf otonom dan saraf somatik. Saraf
tubuh, pembuluh darah, kelenjar, dan otot halus. Lebih jauh, saraf ini
dicirikan oleh kehadiran sinapsis perifer. Jadi terdapat sedikitnya dua saraf
periferal antara sistem saraf pusat dan viscera. Saraf somatik memasok
Walaupun kedua tipe saraf ini keluar dari spinal column di dalam saraf spinal
23
Sistem Otonom
Sistem otonom selanjutnya dibagi menjadi serat simpatik dan saraf parasimpatik.
Titik asal kedua tipe saraf ini cukup berbeda, dimana serat saraf pra-ganglion
simpatik berpangkal di bagian thoracic dan bagian lumbar dari spinal column
spinal colums dan segmen sacral spinal column. Serat simpatik pra-
24
dan input dari saraf lumbar spinal (Gambar 1-14). Bagian lumbar dari
organ dan abdominal viscera. Input parasimpatik dari saraf vagus juga
Secara lebih rinci, bagian lumbar dan bagian thoracic rangkaian simpatik berasal
dari berkas serat simpatik pra-ganglion yang muncul dari dada melalui saraf
lumbar spinal pertama hingga ketiga (lihat Gb. 114). Rangkaian ini terentang
terhadap otot psoas. Di dalam retroperitoneum, pembuluh arteri dan vena lumbar
25
membelah serat itu saat melintasi rangkaian itu secara tegak lurus. Dari
otonom (saraf splanchnic). Bila sudah berada di dalam plexus, serat pra-
pengeluaran catecholamines.
cabang utama aorta. Plexus ini meliputi plexus celiac, plexus hypogastric
superior, dan plexus hypogastric inferior. (Gb. 115). Plexus ini menerima input
simpatik dari rangkaian simpatik melalui saraf thoracic splanchnic yang paling
besar, yang lebih kecil, dan yang terkecil yang berasal dari berkas saraf thoracic
spinal ke-5 hingga ke-12. Mereka juga menerima input dari bagian lumbar
rangkaian (berkas) simpatik melalui saraf lumbar splanchnic, demikian pula input
26
Yang paling besar adalah plexus celiac dan terletak di kedua sisi arterial celiac
trunk sebagai sebuah struktur yang berpasangan. Melalui plexus inilah banyak
atau semua input otonom ke ginjal, adrenal, ginjal pelvis, and ureter dikirimkan.
Di samping itu, sebagian inervasi simpatik ke testis melintasi ganglion ini sebelum
berlanjut dalam posisi sejajar dengan arteri testikular ke testis. Sebuah aortico
ginjal ganglion tersendiri biasanya ada sebagai perluasan inferior dari ganglion
celiac, yang membentuk bagian dari plexus ginjal autonomic. Plexus yang terakhir
plexus celiac. Di ujung bawah aorta abdominal, banyak input otonom ke organ-
organ uriner pelvis dan saluran genital terentang melalui plexus hypogastric
superior. Plexus ini terletak pada aorta pada posisi anterior terhadap titik
retrograde.
Somatik
27
Inervasi sensorik dan motorik somatik ke abdomen dan anggota badan
spinal dan sacral spinal, dengan sejumlah kontribusi dari berkas saraf thoracic
spinal ke-12 juga (Gambar 1-16). Secara superior, saraf dari plexus ini terbentuk
dalam batang otot psoas dan menembus otot ini, dimana makin banyak cabang
inferior yang terentang secara medial terhadap psoas saat memasuki pelvis
(Gambar 1-17). Asal dan fungsi saraf somatik lumbosakral ini diperlihatkan
dalam Tabel 1-3. Saraf subcostal adalah perluasan anterior saraf thoracic ke-12
dan terentang lateral di bawah tulang rusuk ke-12. Bila kita amati selanjutnya,
(perpanjangan) saraf lumbar spinal pertama. Ketiga berkas saraf ini melintasi
motorik berganda bagi otot dinding abdomen, begitu pula inervasi sensorik ke
kulit abdomen bawah dan genitalia. Saraf lateral femoral cutaneous dan saraf
genitofemoral muncul dari saraf lumbar pertama hingga ketiga dan merupakan
saraf sensorik utama bagi kulit paha bagian atas dan genitalia; akan tetapi,
cabang genital saraf genitofemoral juga memasok otot cremaster dan otot dartos
dalam scrotum. Saraf genitofemoral terletak tepat di atas dan sejajar dengan otot
28
psoas pada hampir seluruh bentangannya dan mudah diidentifikasi dalam posisi
ini. Saraf femoral adalah suatu struktur yang lebih besar yang muncul dari
berkas saraf lumbar spinal kedua hingga keempat dan sebagian besar
tersembunyi atau tertutupi oleh berkas otot psoas sebelum mengeksitasi abdomen
persis lateral terhadap arteri femoral. Struktur saraf yang penting ini memberi
pasokan kepada otot psoas dan otot iliacus, begitu pula gugus otot besar paha
anterior. Struktur ini juga memberikan inervasi sensorik bagi bagian anteromedial
anggota badan bagian bawah. Secara intraoperatif, struktur ini bisa dimampatkan
motorik yang signifikan yang mencegah pergerakan aktif lutut. Saraf plexus
lumbosacral meliputi saraf obturator dan saraf sciatic. Saraf obturator, yang
retroperitoneum dari berkas saraf lumbar spinal ketiga dan keempat. Kemudian
berkas ini terentang secara inferior, dimana fungsi utamanya adalah memasok ke
otot abduktor paha. Saraf sciatic menerima input dari berkas saraf lumbar
keempat hingga saraf sacral spinal keempat, yang mengambil bentuk akhir dalam
posterior pelvis dalam sebagai saraf terbesar tunggal dalam tubuh, yang memasok
29
30
Duodenum, Pancreas, Colon
Lihat Gambar 118 pada the Expert Consult website. Usus dua belas jari atau
duodenum terdiri atas empat komponen anatomik. Komponen atau bagian yang
yang kedua (bagian descenden) paling penting bagi urolog karena bagian ini
berada tepat pada posisi anterior terhadap ginjal hilum kanan dan pelvis.
mengekspos ginjal kanan, ginjal pelvis kanan, dan struktur abdomen atas
tambahan. Bagian kedua dari duodenum juga menerima common bile duct dan
(ascenden) dari duodenum terbentang dari kanan ke kiri di atas IVC dan aorta
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, kepala pankreas berada pada batas
medial duodenum yang menurun. Badan dan ekor pankreas berlanjut hingga
31
IVC dan aorta ke sisi kiri abdomen, dimana pankreas berhubungan erat
dengan kelenjar adrenal kiri dan kutub atas ginjal kiri. Arteri dan vena splenic
arteri yang persis superior terhadap vena. Dalam posisi ini, struktur vaskular ini
bagian yang menurun dan bagian yang menaik berposisi retroperitoneal. Baik
colon yang naik pada hepatic flexure dan colon yang menurun pada splenic
dan ligament splenocolic mengikat liver dan spleen ke bagian colon yang
ureter.
KELENJAR ADRENAL
Hubungan Anatomis
transversal terbesar dan beratnya kira-kira 5 gram. Secara gross, kelenjar ini
berwarna kuning orange dan tampak lebih orange ketimbang jaringan adipose
yang ada di sekelilingnya. Posisi kelenjar bilateral ini bervariasi dari kanan ke kiri,
32
namun kedua kelenjar ini terlingkupi dalam fascia perirenal (Gerota) dan terpisah
dari kutub atas ginjal oleh adanya suatu lapisan jaringan konektif.
piramida. Kelenjar ini nyaris langsung kranial terhadap kutub atas ginjal kanan.
anteromedial, dan vena cava inferior secara medial. Perlu dicatat, sering terdapat
perluasan retrocaval satu sayap. Kelenjar kiri lebih crescenteric dan medial
terhadap kutub atas ginjal kiri. Sisi atas dan sisi anterior berhubungan dengan
Komposisi
Secara embryologis, adrenal berbeda dari ginjal. Jadi dalam kasus ginjal ectopik,
dua komponen: medulla yang letaknya sentral dan cortex yang letaknya
33
perifer (Gb. 120 pada Expert Consult website). Medulla sendiri terdiri atas sel-
sel chromaffin yang berasal dari neural crest. Sel-sel chromaffin ini diinervasi
langsung oleh saraf simpatik prasinaptik yang masuk ke dalam kelenjar adrenal
Cortex adrenal berasal dari mesoderm dan merupakan kira-kira 90% dari
seluruh massa adrenal. Cortex ini terdiri atas tiga lapisan, dari eksternal ke
(androgen).
Pasokan arteri ke kelenjar adrenal berasal dari tiga sumber (Gb. 121). Secara
adrenal darahnya disalurkan melalui sebuah vena besar yang keluar secara
anteromedial. Di sisi kiri vena ini bergabung dengan vena phrenic inferior dan
masuk ke sisi cranial vena ginjal kiri. Di sisi kanan, vena adrenal memasuki IVC
34
secara langsung pada sisi posterolateralnya. Aliran limfatik keluar dari adrenal
mengikuti lintasan vena ini dan mengalir ke dalam para-aortic lymph nodes.
GINJAL
fungsi fisiologis manusia yang normal. Ginjal merupakan organ primer untuk
yang memegang peranan vital dalam mengatur tekanan darah, dan erythropoietin,
Secara besar (gross), ginjal merupakan organ coklat kemerahan yang berpasangan
secara bilateral (lihat Gambar 1-1 dan 1-22). Secara tipikal, masing-masing ginjal
berbobot 150 gram pada pria dan 135 gram pada wanita. Ginjal umumnya
dalam dimensi anteroposterior. Karena tertekan oleh liver, ginjal kanan cenderung
lebih pendek dan lebih lebar. Pada anak-anak, ginjal relatif lebih besar dan
mempunyai lebih banyak lobus fetal yang mencolok. Lobus ini sudah ada sejak
lahir dan umumnya menghilang setelah mencapai usia satu tahun, namun
kadang tetap bertahan hingga menginjak usia dewasa. Salah satu ciri tambahan
35
anatomi ginjal secara gross adalah adanya tonjolan focal ginjal parenchymal pada
kontur lateral ginjal, yang dikenal sebagai dromedary hump. Ini merupakan variasi
normal tanpa signifikansi patologis. Hal ini lebih sering terlihat di ginjal kiri
ketimbang ginjal kanan dan diyakini disebabkan oleh adanya tekanan ke arah
Bila kita mengamati dari bagian tengah hingga bagian pinggir dari
mengeksitasi ginjal secara medial. Struktur ini dikelilingi lemak sinus kuning,
parsial. Pada batas medialnya, sinus ginjal menyempit dan membentuk hilum
ginjal. Melalui hilum inilah pembuluh arteri ginjal, vena ginjal dan ginjal pelvis
keluar dari ginjal dan terentang ke tujuan masing-masing. Baik secara gross
maupun secara mikroskopis ada dua komponen khas dalam ginjal parenchyma:
36
Tidak seperti kelenjar adrenal, ginjal medulla bukan lapisan yang
yang khas yang warnanya lebih gelap jika dibanding dengan cortex. (lihat
Gambar. 122). Struktur yang sama juga sering disebut sebagai piramida
Cortex ginjal warnanya lebih terang daripada medulla dan tidak hanya menutupi
itu sendiri. Perluasan cortex di antara piramida ginjal diberi nama khusus:
kolumna inilah pembuluh ginjal terbentang dari sinus ginjal ke cortex perifer,
yang makin kecil diameternya bila kolumna itu makin periferal posisinya. Karena
37
anatomi inilah akses percutaneous ke sistem pengumpul dibuat melalui suatu
Hubungan Anatomis
inspirasi, posisi tubuh, dan kehadiran anomali anatomis (Gambar. 124 pada
Umumnya, ginjal kanan terletak dalam rongga antara puncak lumbar vertebrae
pertama hingga dasar lumbar vertebrae ketiga. Ginjal kiri menempati ruang yang
lebih superior dari batang vertebral ke-12 hingga lumbar vertebrae ketiga.
Untuk keperluan bedah, struktur sekeliling ginjal berperan enting (lihat Gambar
Figs. 19 dan 125). Kedua ginjal memiliki lingkungan muskular yang sama.
ginjal, dengan rusuk ke-12 memotong diafragma tersebut. Untuk prosedur ginjal
dan penyayatan flank, perlu dicatat bahwa pleura membentang ke level tulang
rusuk ke-12 secara posterior. Secara medial, dua pertiga bagian bawah ginjal
38
terletak berhadapan dengan otot psoas, dan secara lateral quadratuslumborum
muskular terhadap ginjal ada banyak (Gambar 1-26). Pertama, kutub bawah
ginjal terletak pada posisi lateral dan anterior terhadap kutub atas. Kedua, sisi
derajat. Pemahaman tentang orientasi ginjal ini menarik dan penting bagi
situs akses.
Pada posisi anterior, ginjal kanan dibatasi oleh sejumlah struktur (lihat Gb. 1-25).
Secara kranial, kutub atas menekan hati dan dipisahkan (dari hati) oleh
39
peritoneum, kecuali untuk bagian posterior hati yang tidak tertutup. Ligament
peritoneum ini menjembatani kutub atas ginjal kanan dengan hati bagian
posterior. Juga di kutub atas, kelenjar adrenal kanan ditemukan. Pada aspek
ginjal dan struktur hilum. Yang terakhir, pada ujung anterior kutub bawah
Ginjal kiri dibatasi dari atas oleh ekor pankreas dengan pembuluh-pembuluh
splenic yang berdekatan dengan hilum dan kutub atas ginjal kiri. Juga kranial
terhadap kutub atas, terdapat kelenjar adrenal kiri dan pada posisi superolateral
Pelekatan ini menimbulkan sobekan splenic capsular jika tekanan yang terlalu
besar dikenakan ke arah bawah kepada ginjal kiri. Dalam posisi superior terhadap
ekor pankreas, dinding gastrik posterior dapat menutupi ginjal dari permukaan
atas. Secara kaudal, ginjal ditutupi oleh flexure splenic dari colon.
Fascia Gerota
Terletak di antara ginjal dan struktur sekelilingnya terdapat fasia perirenal atau
fascia Gerota (Gb. 1-27 hingga 1-29). Lapisan fasia ini meliputi lemak perirenal
dan ginjal dan menutupi ginjal dari tiga sisi: superior, medial, dan lateral. Dari
posisi superior dan lateral fascia Gerota ditutup, tetapi secara medial fascia
40
kontralateral. Secara inferior, fascia Gerota tidak tertutup dan tetap merupakan
ruang (rongga) yang potensial terbuka. Fascia Gerota berfungsi sebagai rintangan
anatomis bagi penyebaran penyakit menular dan sebagai salah satu cara untuk
dapat ditelusuri pada posisi inferior ke pelvis tanpa melewati atau menembus
Fascia Gerota.
Vasculature Ginjal
Secara klasik, pedikel ginjal terdiri dari arteri tunggal dan vena tunggal yang
masuk kedalam ginjal melalui hilum ginjal (lihat Gb. 122). Struktur ini
bercabang dari aorta dan vena cava inferior persis di bawah arteri mesenteric
superior pada level lumbar vertebrae kedua. Vena ini berposisi anterior
terhadap arteri. Pelvis ginjal dan ureter terletak jauh pada posisi posterior
41
Arteri Ginjal
Secara spesifik, arteri ginjal kanan keluar dari aorta dan terentang dengan posisi
miring kaudal di bawah IVC menuju ginjal kanan. Arteri ginjal kanan terentang
secara langsung lateral terhadap ginjal kiri. Mengingat sumbu rotasional ginjal
(lihat Gb. 126), kedua arteri ginjal terentang secara posterior saat memasuki
ginjal. Kedua arteri juga memiliki cabang-cabang menuju kelenjar adrenal, pelvis
Pada posisi mendekati ginjal, arteri ginjal terbagi menjadi empat cabang atau
lebih, paling sering menjadi lima cabang. Ini merupakan arteri-arteri ginjal
bagian tertentu dari ginjal tanpa peredaran kolateral di antaranya (Gb. 131).
42
dan paling konstan adalah cabang segmental posterior, yang terpisah dari arteri
ginjal sebelum memasuki hilum ginjal. Pada dasarnya ada empat cabang anterior,
yang dari superior ke inferior, yakni cabang apikal, atas, tengah, dan bawah.
disebabkan adanya pembuluh yang melintang bisa terjadi bila cabang posterior
terdapat sebuah bidang avascular (lihat Gb. 1-26 dan 1-31). Bidang longitudinal
ini terletak pada posisi posterior terhadap ujung lateral ginjal. Penyayatan dalam
penyayatan di luar bidang ini. Tetapi, ada perbedaan signifikan dalam hal lokasi
bidang ini, yang membutuhkan delineasi sebelum penyayatan. Hal ini dapat
dilakukan dengan angiografi atau injeksi pewarna, seperti methylene blue, pada
segmen arteri saat berlangsungnya operasi. Setelah memasuki sinus ginjal, arteri
cabang lagi di dalam parensima ginjal hingga membentuk arteri interlobar (Gb. 1-
32). Arteri interlobar ini terentang secara periferal dalam cortical column Bertin,
43
arteri interlobar bercabang-cabang dan membentuk arteri-arteri arcuate.
arteri aferen ke glomeruli. Dua juta glomeruli di dalam setiap ginjal mewakili inti
afferent. Seiring dengan aliran darah melalui pembuluh kapiler glomerular, filtrat
uriner keluar dari sistem arteri dan terkumpul dalam kapsul glomerular
(Bowman). Aliran darah keluar dari pembuluh kapiler glomerular capillary melalui
arteriole efferent dan berlanjut ke satu atau dua lokasi: Jaringan kapiler sekunder
di sekitar urinary tubules dalam cortex atau menurun ke ginjal medulla sebagai
vasarecta.
44
45
46
Vena Ginjal
Aliran darah dalam vena ginjal berkorelasi erat dengan aliran darah dalam arteri
vena stellate di mana vena terletak dalam lemak perinefrik (perinephric fat).
47
dalam aliran darah dalam vena ginjal (Gb. 133). Dari segi pembedahan, ini
penting karena, tidak seperti aliran darah dalam arteri, penyumbatan sebuah
cabang vena segmental menimbulkan efek kecil terhadap aliran darah vena
ke luar dari ginjal. Vena ginjal terletak persis pada posisi anterior terhadap
arteri ginjal, walaupun posisi ini dapat bervariasi dari 1 hingga 2 cm secara
kranial atau kaudal terhadap arteri. Vena ginjal kanan umumnya memiliki
panjang 2 sampai 4 cm dan masuk dari tepi lateral kanan ke tepi postolateral IVC.
ujung lateral kiri IVC setelah melewati dari posterior ke superior arteri mesenterik
dan anterior terhadap aorta (Gb. 1-34 pada Expert Consult website). Dibanding
dengan pembuluh vena ginjal kanan, pembuluh vena ginjal kiri masuk ke dalam
IVC pada level yang lebih kranial dan lokasi yang lebih anterolateral. Di samping
itu, vena ginjal kiri menerima vena adrenal kiri secara superior, vena lumbar
secara posterior, dan vena gonadal secara inferior (lihat Gb. 133). Vena ginjal
48
Varian Anatomik yang sering (Common Anatomic Variants)
Variasi anatomik dalam vaskulatur ginjal adalah hal yang lazim, yang terjadi
pada 25 hingga 40% ginjal. Variasi yang paling lazim adalah arteri ginjal yang
sangat banyak, hingga lima arteri yang sudah dilaporkan. Variasi ini lebih sering
terjadi di kiri. Arteri tambahan ini dapat masuk melalui hilum atau langsung ke
dalam parensima. Arteri kutub bawah pada ginjal kanan cenderung terentang
anterior terhadap IVC, sedangkan arteri kutub bawah pada kedua sisi dapat
arteri itu lebih lazim terlihat dan asalnya lebih bervariasi, dengan celiac trunk,
arteri mesenterik superior, atau arteri iliaka, semuanya mungkin menjadi sumber
49
Pembuluh vena yang membentuk polar kurang sering terlihat. Contoh yang paling
lazim adalah vena ginjal duplicate yang mengalirkan ginjal kanan melalui hilum
ginjal kanan. Vena kutub (polar vena) agak jarang terlihat. Yang terakhir, vena
ginjal kiri bisa terentang di belakang aorta atau membelah dan meneruskan satu
anggota secara anterior dan satu anggota secara posterior ke aorta, yang
Limfatik Ginjal
Limfatik ginjal sebagian besar mengikuti pembuluh darah melalui kolumna Bertin
dan kemudian membentuk beberapa batang limfatik besar dalam sinus ginjal.
Dengan keluarnya limfatik (cairan limfa) ini dari hilum, cabang-cabang dari
50
kapsul ginjal, jaringan perinefrik, pelvis ginjal, dan ureter atas mengalirkan ke
berhubungan dengan vena ginjal dekat ginjal hilum. Dari sini, aliran limfatik di
antara kedua ginjal berbeda-beda (135 dan 136). Di kiri, aliran limfatik
primer adalah ke dalam lateral para-aortic lymph nodes kiri yang meliputi
nodes yang anterior dan posterior terhadap aorta antara inferior arteri
mesenterik dan diafragma. Kadang terdapat aliran tambahan dari ginjal kiri
paracaval lymph nodes kanan yang meliputi nodes yang terletak pada posisi
anterior dan posterior terhadap vena cava, dari pembuluh iliak common ke
diafragma. Kadang ada aliran tambahan dari ginjal kanan ke retrocrural nodes
glomerulus ketika filtrat masuk ke dalam kapsul Bowman (Gb. 137 pada
corpuscle) (Gb. 138). Jaringan kapiler glomerulus dilapisi oleh sel-sel epithelial
51
khusus yang dinamakan podocytes, yang, bersama-sama dengan kapiler
dialirkan. Filtrat ini mula-mula ditampung dalam kapsul Bowman dan kemudian
epitel cuboidal tebal yang ditutupi oleh microvilli yang padat. Microvilli
memungkinkan sebagian besar filtrat urine diserap kembali pada bagian nephron
berubah menjadi loop of Henle. Loop of Henle terentang dengan jarak yang
membalikkan lintasan dan bergerak balik ke periferi ginjal. Ketika keluar dari
medulla, loop itu menebal dan berubah menjadi tubulus convulted distal.
Tubula ini pada akhirnya kembali ke suatu posisi yang berdekatan dengan
distal berbalik sekali lagi untuk bagian interior ginjal dan menjadi tubula
penampung yang terentang ke arah dalam melalui medulla ginjal dan akhirnya
struktur gross pertama dari sistem penampung ginjal. Biasanya, ada 7 hingga
52
9 papillae per ginjal, namun angka ini bervariasi, yang berkisar dari 4 sampai 18.
kira-kira 90 derajat dari satu sama yang lain. Ada satu barisan anterior yang
karena orientasi ginjal menghadap ke arah lateral dan satu barisan posterior yang
terentang langsung (lihat Gb. 1-26 dan 1-39). Masing-masing papillae ditutupi
oleh sebuah calyx minor (lihat Gb. 122). Di kutub atas dan kutub bawah,
calyces compound sering ditemukan. Calyces compound ini adalah hasil fusi
menimbulkan refluks ke parensima ginjal (Gb. 140). Secara klinis, hal ini dapat
menimbulkan bekas luka yang lebih parah pada parensima yang menutupi
calyces compound.
Karena sering ada variasi dalam jumlah calyces, diameter dan panjang
tiga cabang calyceal utama. Ini sering disebut sebagai pole calyces atas,
tengah, dan bawah, dan calyces ini selanjutnya bergabung membentuk pelvis
ginjal. Pelvis ginjal sendiri bisa sangat bervariasi ukurannya, yang berkisar
dari intraginjal pelvis kecil hingga extraginjal pelvis yang besar. Pada
menandai titik pangkal (permulaan) ureter. Bila diamati lebih cermat, terlihat
53
dengan jelas bahwa ada variasi signifikan dalam anatomi sistem
infundibuli, dan ukuran pelvis ginjal semuanya sangat bervariasi untuk masing-
masing individu normal. Bahkan dalam individu yang sama, sistem penampung
ginjal mungkin serupa tetapi jarang identik. Karena variasi ini, sulit
Sebaliknya, hal itu telah diperlihatkan sebagai disfungsi yang perlu untuk
penampung ginjal.
54
Saraf pra-ganglion simpatik berasal dari segmen lumbar spinal kedelapan dan
arteri ginjal. Urat parasimpatik berasal dari saraf vagus dan terentang bersama
inervasi ini, perlu disadari bahwa ginjal berfungsi dengan baik tanpa kontrol
neurologis ini, seperti yang dibuktikan oleh fungsi ginjal cangkokan yang tetap
bagus.
URETER
mengangkut urine dari pelvis ginjal ke kandung kemih (lihat Gb. 1-1). Umumnya
panjangnya 22 sampai 30 cm dengan dinding yang terdiri dari lapisan ganda (Gb.
membentuk lapisan mucosal. Yang melapisi lamina propria adalah sebuah lapisan
55
otot halus yang berdampingan dengan otot yang menutupi calyces ginjal dan
pelvis, walaupun dalam ureter lapisan ini terbagi menjadi lapisan longitudinal
dalam dan lapisan sirkuler luar. Secara bersama-sama, lapisan otot ini
sistem penampung ginjal melalui ureter ke kandung kemih. Lapisan paling luar
adalah adventitia. Lapisan tipis ini mengelilingi ureter dan meliputi pembuluh
56
Hubungan Anatomis
(ureteropelvic junction), yang terletak pada posisi posterior terhadap arteri dan
vena ginjal. Kemudian ureter ini berlanjut secara inferior sepanjang tepi anterior
otot psoas. Secara anterior, ureter kanan terhubung dengan ascending colon,
57
cecum, colonic mesentery, dan appendix (usus buntu). Ureter kiri terhubung
secara rapat dengan colon descenden dan colon sigmoid serta mesentery yang
pelvis, ureter terentang secara anterior ke vessel iliac. Titik perpotongan ini
penularan dan inflamasi dari ileum terminal, appendix, colon kanan atau kiri,
58
dan colon sigmoid bisa jadi melibatkan ureter. Efeknya bisa berkisar mulai dari
ureter dipotong (disilang) secara anterior oleh pembuluh arteri uterine dan
terhubung dengan rapat dengan uterine cervix. Lokasi ini menempatkan ureter
patologis tuba fallopian dan ovarium juga bisa mengganggu atau menghambat
59
60
Variasi Normal dalam Kaliber Ureter
Ureter normal tidak memiliki kaliber yang seragam, dengan tiga penyempitan
proximal ureter. Dalam berbagai kasus, penyempitan ini bisa jadi lebih semu
ketimbang nyata, yang tanpa bukti penyempitan yang terlihat dalam pemeriksaan
radiografis atau endoskopis. Bagian kedua dari penyempitan terjadi saat ureter
kompresi ekstrinsik ureter oleh pembuluh iliac dan angulasi anterior yang
diperlukan terhadap ureter saat memotong pembuluh iliac dan memasuki pelvis.
Juga tidak ada perubahan intrinsik dalam kaliber ureter di lokasi ini. Tempat
junction. Ada suatu pembatasan fisik yang nyata terhadap ureter saat
ureteral (ureteral orifice). Ketiga tempat penyempitan ureter ini signifikan secara
klinis karena merupakan lokasi umum bagi calculus urinarius untuk berdiam
selama buang air seni. Di samping itu, angulasi ureter, mula-mula secara anterior
keberhasilan pemasangan endoskop yang kaku. Apresiasi angulasi normal ini dan
61
lintasan tiga dimensi ureter sangat penting bagi endoskopi ureteral yang aman
dan sukses.
menjadi ureter abdominal yang terentang dari pelvis ginjal ke pembuluh iliac dan
pelvis ureter yang terentang dari pembuluh iliac ke kandung kemih. Atau ureter
dapat dibagi menjadi segmen atas, segmen tengah, dan segmen bawah (Gb. 1
46). Ureter atas terentang dari pelvis ginjal ke batas atas sacrum. Ureter
tengah terdiri dari segmen dari batas atas ke batas bawah sacrum. Ureter
bawah (distal or pelvic) terentang dari batas bawah sacrum hingga kandung
kemih.
62
63
Pasokan Darah Ureteral dan Pengaliran Cairan Limfatik
lintasannya (Gb. 147). Yang terpenting bagi ahli bedah adalah bahwa cabang-
cabang-cabang arterial ke ureter pelvic mendekat dari arah lateral. Bagi ureter
atas, cabang-cabang ini berpangkal dari arteri ginjal, arteri gonadal, aorta
abdominal aorta, dan arteri iliaca common. Setelah masuk ke dalam pelvis,
cabang-cabang arterial kecil tambahan ke ureter distal bisa timbul dari arteri
uterine, melainkan juga dari arteri-arteri rectal medial dan arteri vaginal. Setelah
64
periureteral adventitia dalam sebuah anastomoses plexus ekstensif.
bahwa periureteral adventitia tidak dipotong. Aliran limfatik dan vena keluar
dari ureter sejajar dengan pasokan arteri. Jadi, aliran keluar limfatik ureteral
abdomen, para-aortic lymph nodes kiri merupakan situs pengaliran keluar primer
bagi ureter kiri, sedangkan bagian abdominal ureter kanan dialirkan isinya
limfatik ureter atas dan pelvis ginjal bergabung dengan limfatik ginjal dan identik
Inervasi Ureter
Peran pasti input otonom ureteral tidak jelas. Peristalsis ureteral normal
tidak membutuhkan input otonom luar tetapi, lebih daripada itu, berasal dan
menyebar dari situs pacemaker otot halus intrinsik yang terletak dalam
minor calyces sistem penampung ginjal. Sistem saraf otonom bisa melepaskan
efek modulatif terhadap proses ini, namun peran pastinya belum jelas. Ureter
menerima input simpatik pra-ganglion dari segmen thoracic ke-10 hingga segmen
65
lumbar spinal ke-2. Urat postganglion muncul dari beberapa ganglia dalam
Serat nyeri ginjal dirangsang oleh distensi dalam kapsul ginjal, sistem
simpatik ginjal dan ureter (thoracic kedelapan hingga lumbar kedua). Nyeri
dan reflek kejang otot biasanya terjadi bersama distribusi saraf-saraf subcostal,
nyeri dan hyperalgesia flank, groin, scrotum, yang bergantung pada lokasi
66