Professional Documents
Culture Documents
(Skripsi)
Oleh
HJ. RAHMA AMTIRIA
Oleh
Diabetes mellitus (DM) merupakan kumpulan gejala yang timbul pada seseorang akibat
tubuh mengalami gangguan dalam mengontrol kadar gula darah. Gangguan tersebut dapat
disebabkan oleh sekresi hormon insulin yang tidak adekuat, fungsi insulin yang terganggu
(resistensi insulin) atau dapat merupakan gabungan dari keduanya. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui hubungan pola makan dengan kadar gula darah 2 jam
setelah makan pada pasien DM tipe II di Poli Penyakit Dalam RSUD Dr. H.
Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2015.
By
The results obtained variable intake (p = 0.011), type of food (p = 0.002), feeding
schedule (p = 0.010) and diet (p = 0.056) are have a significant correlation with 2
hours glucose with patients of DM at Hospital Dr. H. Abdul Moeloek Province
Lampung in 2015.
Oleh
HJ. RAHMA AMTIRIA
Skripsi
Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 20 Mei 1994 sebagai anak
tunggal dari Bapak Drs. H. Azhari Masduki dan Ibu Hj. Mislina RS, A.Ma.Pd.
i
SANWACANA
Puji dan Syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang telah mencurahakan
dengan baik.
Skripsi dengan judul Hubungan Pola Makan dengan Kadar Gula Darah Pasien
Diabetes Melitus Tipe II di Poli Penyakit Dalam RSUD Dr. H. Abdul Moeloek
Provinsi Lampung Tahun 2015 adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin selaku Rektor Universitas
Lampung;
Universitas Lampung;
3. dr. Ade Yonata, M.Mol Biol., Sp. PD dan dr. Tri Umiana Soleha, M.Kes
ii
5. dr. Khairun Nisa, M.Kes, AIFO. selaku Penguji utama pada Ujian Skripsi
selama ini;
7. Bapak (Bapak Drs. H. Azhari Masduki) dan Ibu (Ibu Hj. Mislina RS,
8. Seluruh keluarga besar yang tidak bisa disebutkan satu persatu terimakasih
9. Seluruh staf Bagian Poli Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Daerah
10. Seluruh staf Dosen FK Universitas Lampung atas ilmu yang telah
iii
memberikan semangat, berbagi canda dan tawa. Terimakasih atas
selama ini;
Ika Agustin, Siti Alvina, Tri Uli Jalika, Maya Rahmadhani, Seto
16. Teman-teman angkatan 2012 yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.
Akan tetapi, sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan
Penulis
iv
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR........ ix
BAB I PENDAHULUAN
2.3. Klasifikasi.... 11
2.10. Hipotesis 29
v
3.3. Populasi dan Sampel Penelitian ... 31
BAB V. PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA . 59
LAMPIRAN .... 62
vi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Stadium CKD . 17
2. Klasifikasi IMT .. 18
17. Analisis Jumlah Asupan Energi Dengan Kadar Gula Darah ................. 44
vii
19. Analisis Jadwal Makan Dengan Kadar Gula Darah ....................... 46
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar halaman
ix
BAB I
PENDAHULUAN
Utara yaitu 11,1%, diikuti oleh Riau 10,4%, NAD 8,5% dan Provinsi
6972 kunjungan dan pada tahun 2014 pada bulan januari agustus
salah satu penyebab utama penyakit tidak menular atau 2,1% dari
pada kelompok usia dewasa terutama usia >30 tahun dan pada
(Susilo, 2012).
3
diet tepat jumlah, jadwal dan jenis. Diet tepat jumlah, jadwal dan
Tahun 2015.
2015.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penyakit DM ditandai dengan tingginya kadar gula darah akibat tubuh tidak
mestinya. Insulin disekresikan oleh sel-sel beta yang merupakan salah satu
dari empat tipe sel dalam pulau-pulau Langerhans pankreas. Sekresi insulin
akan meningkat dan menggerakkan glukosa ke dalam sel-sel otot, hati serta
2.2.1 Genetik
mengubah integritas dan fungsi sel beta pankreas (Price and Wilson,
2006).
2.2.2 Usia
berlanjut pada tingkat jaringan dan akhirnya pada tingkat organ, yang
dari berat badan total, dan pada perempuan sekitar 20-25%. Jadi
kali lipat lebih tinggi dibandingkan pada laki-laki yaitu 2-3 kali lipat
(Soegondo, 2007).
otot. Aktivitas fisik yang semakin jarang maka gula yang dikonsumsi
10
integritas dan fungsi sel beta individu yang rentan (Prince & Wilson,
2.2.7 Stress
(Guyton, 2006).
11
gestasional.
Hal ini disebabkan oleh penyakit tertentu (antara lain infeksi virus
tidak terkait dengan marker HLA kromosom ke-6 dan tidak berkaitan
Pada kebanyakan kasus, DM ini terjadi pada usia >30 tahun dan
untuk kadar gula darah puasa normal adalah 126 mg/dl, sedangkan
untuk kadar gula darah 2 jam setelah makan yang normal adalah
200 mg/dl.
2007).
menuju sel target, yaitu sel otot, dan jaringan tubuh lainmya.
dan kelemahan.
lain), namun pada penderita defisiensi insulin, proses ini akan terjadi
terjadi akibat sekresi insulin yang berlebihan dan kadar glukosa akan
15
tidak dapat mempertahankan kadar glukosa plasma puasa yang normal, atau
dan melebihi ambang ginjal untuk zat ini, maka akan akan menimbulkan
defisiensi insulin secara absolute namun hanya relatif. Sejumlah insulin tetap
hiperglikemia berat dan pasien berespon terhadap terapi diet, atau terhadap
sendiri mungkin berkurang, normal atau malahan tinggi, tetapi tetap tidak
Wilson,2006).
Tujuan terapeutik pada setiap tipe DM adalah mencapai kadar glukosa darah
pada pola aktivitas pasien. Menurut Konsensus Perkeni 2011, ada empat
2.6.1 Edukasi
aktif pasien dalam merubah perilaku yang tidak sehat. Tim kesehatan
dan mineral)
(Perkeni, 2011).
dll.
berasal dari lemak jenuh, 10% dari lemak tak jenuh ganda,
panjang untuk mengendalikan kadar glukosa darah, jika diet dan obat
Prinsip diet DM adalah tepat jadwal, tepat jumlah, dan tepat jenis
(Tjokroprawiro, 2012) :
intervalnya yang dibagi menjadi enam waktu makan, yaitu tiga kali
seperti ini adalah agar jumlah kalori terus merata sepanjang hari,
2011).
22
a. Karbohidrat
sehingga tidak mudah menaikkan kadar gula darah dan lebih bisa
2013).
dapat ditemukan pada ikan, daging ayam bagian paha dan sayap
tanpa kulit, daging merah bagian paha dan kaki, serta putih telur
(Susanto, 2013).
24
c. Konsumsi Lemak
d. Konsumsi Serat
mentah.
Keterangan:
Penderita
DM
Terapi
Pola Makan
Keterangan:
2.10 Hipotesis
a. Ada hubungan jumlah asupan kalori dengan kadar gula darah 2 jam
b. Ada hubungan jenis bahan makanan dengan kadar gula darah 2 jam
c. Ada hubungan jadwal makan dengan kadar gula darah 2 jam setelah
BAB III
METODE PENELITIAN
(Notoadmodjo, 2005).
3.3.1. Populasi
3.3.2. Sampel
2005). Sampel dalam penelitian ini adalah pasien jawat jalan yang
/ P(1 P)N
=
( 1) + / (1 )
Keterangan:
n : besar sampel
Z21-x/2 : Nilai Z pada derajat kemaknaan
(biasanya95%=1,96)
P : 6,2% proporsi penderita penyakit diabetes
melitus di Lampung tahun 2008
d : eror yang ditolerir 5-10% (7,25%)
N : besarnya populasi 581 pasien
Tingkat Kepercayaan : 95%
32
3,8416x(0,062)x(0,938)581
=
0,005625x580 + 3,8416x(0,062)x(0,938)
129.74
=
3.05 + 0.223
n = 42,5 = 43 responden
kebutuhan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti
secara kebetulan dan sesuai dengan kriteria maka di ambil sebagai sampel.
informed-consent.
b. Pasien vegetarian
(Notoatmodjo, 2010)
jika pasien
melakukan
kurang dari
3 indikator
jumlah, jenis
dan jadwa
c. Jumlah Jumlah asupan Recall 1x24 Formulir food 1 = Baik, bila Ordinal
Makanan energi yang jam recall 1x24 AKG >80%
dikonsumsi jam 2 = Tidak baik,
responden bila AKG
selama 24 jam <80%
dibandingkan
dengan
kebutuhan dan
dinyatakan
dalam persen
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat tulis, kuesioner,
cara pengisiannya.
Berikut adalah dummy table yang akan digunakan pada analisis univariat
saat penelitian.
Data yang telah diperoleh dari proses pengumpulan data akan diubah
kuesioner.
(Notoatmodjo, 2010)
37
a. Analisa univariat
jenis makan dan kadar gula darah. Data disajikan dalam bentuk
b. Analisa bivariat
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
ruang poli penyakit dalam RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung
5.1.2 Sebagian besar responden memiliki kadar gula darah 2 jam setelah
71
58
5.2 Saran
lain:
penderita DM
kesehatan dasar.
59
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.2008. Profil Kesehatan Kota. Jawa Tengah
Depkes R.I. 2008. Pedoman Pengendalian Diabetes Melitus dan Penyakit Metabolik.
Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Dewi, Ayu BFK. 2013. Menu Sehat 30 Hari Untuk Mencegah dan Mengatasi
Diabetes.Agro. Jakarta: Media Pustaka.
Guyton AC, Hall JE. 2006. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC
Ignatavicius & Workman. 2006. Medical surgical nurshing critical thingking for
collaborative care. Vol. 2. Elsevier sauders : Ohia
IDF. Diabetes and Impaired Glucose Tolerance. International Diabetes Federation, 2010.
(disitasi tanggal 23 maret 2015). Tersedia dari
http://www.idf.org/sites/default/files/TheGlobalburden.pdf
Fibriana, D. 2010. Hubungan Pola Makan Dengan Kadar Gula Darah Pada Penderita
Diabetes Mellitus. Semarang: Universitas Dipenegoro
Price, SA. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Edisi ke-6.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Ratnasari, A. 2004. Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Pengelolaan DM dengan Kadar Glukosa
Darah pada pasien DM Rawat Jalan di Poli Penyakit Dalam RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
Karya Tulis Ilmiah D3 Gizi, Surakarta.
Smeltzer SC, Bare BC. 2002 .Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth. Edisi ke-8. Jakarta: EGC.
Susilo, PJ. 2012. Pola Diit Tepat Jumlah, Jadwal, dan Jenis Terhadap Kadar Gula
Darah Pasien Diabetes Melitus Tipe II, Jurnal Volume 5, STIKES Baptis Kediri,
Kediri
Suyono, S. 2006. Patofisiologi Diabetes Melitus Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid
III, Edisi 4, Jakarta: FKUI.
Tjokroprawiro, A. 2012. Garis Besar Pola Makan dan Pola Hidup Sebagai Pendukung
Terapi Diabetes Melitus. Surabaya: Fakultas Kedokteran Unair,
Utaminingsih, WR. 2009. Penyakit Hipertensi, Diabetes, Stroke dan Serangan Jantung
Untuk Hidup Lebih Berkualitas. Media Ilmu: Yogyakarta
61
Wawan A, Dewi. 2010. Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia.
Yogyakarta: Nuha Medika
WHO. 2010. Diabetes Fact Sheet [internet]: World Health Organization, [disitasi tanggal
23 maret 2015]. Tersedia dari http://www.who.int/mediacentre/factsheets- /fs312-
/en/index.html
Willet, WC. 1998. Is dietary fat amajor determinant of body fat. Dalam: Lipoeto I, Dr.,
MMedsci, PHD. 2006. Zat Gizi dan Makanan pada Penyakit Kordiovaskuler.
Andalas: University Press.