You are on page 1of 2

ABSTRAK

AYU LESTARI. Karakterisasi Fusarium sp. Penyebab Penyakit Kuning Piper nigrum
L. di UPTD Balai Proteksi Tanaman Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Di bawah
bimbingan BUDI AFRIYANSYAH dan LUTFIANA MUTMAINNAH.

Lada (Piper nigrum L.) merupakan salah satu tanaman rempah yang penting di
Indonesia dibandingkan jenis rempah-rempah lainnya dan merupakan komoditas ekspor
dari sektor pertanian, selain itu lada (Piper nigrum L.) memiliki peran penting dalam
meningkatkan perekonomian Indonesia. Salah satu daerah penghasil lada yang cukup
terkenal di Indonesia adalah Bangka Belitung. Akan tetapi, beberapa tahun terakhir
produksi lada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengalami penurunan. Salah satu
faktor yang mempengaruhi penurunan produksi lada adalah serangan penyakit kuning
yang salah satunya disebabkan oleh jamur Fusarium sp. Praktek lapang ini bertujuan
untuk mengetahui karakterisasi jamur Fusarium sp. secara makroskopis dan
mikroskopis dan mengetahui faktor-faktor ekologi yang menyebabkan jamur Fusarium
sp. dapat tumbuh. Metode yang digunakan eksplorasi, purposive dan pengenceran.
Karakterisasi di Laboratorium Penyakit UPTD Balai Proteksi Tanaman, pengelolaan
isolat jamur Fusarium sp. untuk pengkarakterisasian meliputi pengamatan secara
makroskopis dan mikroskopis. Pengamatan makroskopis dilihat dari warna koloni,
permukaan koloni, pola pertumbuhan koloni dan kecepatan tumbuh/diameter (cm)
koloni, sedangkan pengamatan mikroskopis dilihat dari mikrokonidia dan
makrokonidia, klamidospora dan hifa jamur Fusarium sp. Hasilnya, diperoleh 5 (lima)
isolat genus Fusarium, dilihat secara makroskopis menunjukkan warna koloni yang
lebih dominan, yaitu warna kuning dan putih pada isolat AL. 1, AL. 2 dan AL.3,
kemudian dilihat dari permukaan koloni yang lebih dominan, yaitu permukaan rata pada
isolat Al. 1, AL. 2 dan AL. 3. Sedangkan untuk pola pertumbuhan yang lebih dominan,
yaitu berkoloni menyebar dan berkoloni pada isolat AL. 2, AL. 3, AL. 4 dan AL. 5.
Rata-rata diameter yang diperoleh pada setiap isolat mencapai 6,96 cm dengan diameter
tertinggi diperoleh pada isolat AL. 2 dan AL. 3, yaitu 9,2 cm. Diameter tertinggi
menunjukkan kecepatan tumbuh yang tinggi dan berkaitan dengan kemampuan
virulensi isolat tersebut dalam menimbulkan baik gejala maupun kerusakan pada akar
lada. Secara mikroskopis menunjukkan semua isolat jamur Fusarium sp. memiliki hifa
bersekat dan memiliki bentuk makrokonidium seperti bulan sabit 3-5 septat dengan
dominan 3 septat dan didapatkan tiga isolat yang memiliki klamidospora, yaitu isolat
AL. 1, AL.3 dan AL. 5.

You might also like