Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Mahasiswa dapat dapat menentukan karakteristik optik pada bahan hasil
pertanian
3.1.2 Bahan
1. Jus buah 3 macam
2. Kertas asturo putih dan hitam
3. Tisu
C = a b
* 2 * 2
1
2
(2)
BAB IV
HASIL PERCOBAAN
Jus D
2 98,381 -10,574 38,499 34,124 8,577 36,66 74,623
4.2 Perhitungan
1 Jus A
a Ulangan 1
1
C = [(a )2 +(b )2 ] 2
= H = tan-1 [ ]
b
a
[(0,253)2 +(0,691)2 ]2
= 0,7358
1
= tan-1 [ ]
0,691
0,253
= 69,890
b Ulangan 2
1
C = [(a )2 +(b )2 ] 2
=
1
H = tan-1 [ ]
b
a
[(1,279)2 +(3,353) ]
= 3,588
2 2
= tan-1 [ ]
3,353
1,279
= 69,120
c Ulangan 3
1
C = [(a )2 +(b )2 ] 2
= H = tan-1 [ ]
b
a
[(0,427)2+(1,173)2] 2
= 1,248
1
= tan-1 [ ]
1,173
0,427
= 69,997
2 Jus B
a Ulangan 1
1
C = [(a )2 +(b )2 ] 2
[ ]
b
= H = tan-1
a
[(15,851)2 +(9,099)2] 2
= 18,276
1
= tan-1 [ ]
9,099
15,851
= 29,857
b Ulangan 2
1
C = [(a )2 +(b )2 ] 2
= H = tan-1 [ ]
b
a
[(15,517)2+(8,862)2] 2
= 17,869
1
= tan-1 [ ]
8,862
15,517
= 29,731
c Ulangan 3
1
C = [(a )2 +(b )2 ] 2
= H = tan -1
[ ]
b
a
2
[(15,619) +(6,151) ]
= 16,786
1
2 2 = tan-1 [ ]
6,151
15,619
= 21,495
3 Jus C
a Ulangan 1
1
C = [(a )2 +(b )2 ] 2
= H = tan -1
[ ]
b
a
2
[(2,724) +(7,705) ]
= 7,207
1
2 2 = tan-1 [ ]
7,705
2,724
= 70,529
b Ulangan 2
1
C = [(a )2 +(b )2 ] 2
= H = tan-1 [ ]
b
a
p
[(10,713) +(46,617) ]
= 40,7550
[
46,617
10,713 ]
q s = 75,7426
t x
u y
v z
w aa
ab
ac
5 Jus B + D
a. Ulangan 1
1
C = [(a )2 +(b )2 ] 2
ad =
H = tan-1 [ ]
b
a
ag = tan-1
1
[(8,607)2 +(15,532) ] 2 2
ae
af
= 17,757 [
42,654
11,511 ]
ah = 74,897
ai
b. Ulangan 2
1
C = [(a )2 +(b )2 ] 2 al
[ ]
b
aj = H = tan -1
a
ak
2
[(7,702) +(14,035) ]
= 16,009
1
2 2 am = tan-1 [ 14,035
7,702 ]
an = 61,243
c. Ulangan 3
1
C = [(a )2 +(b )2 ] 2
H = tan -1
[ ]
b
a
ao = aq = tan-1 [ 15,632
8,725 ]
1 ar = 60,831
2 2 2
[(8,725) +(15,632) ] as
ap = 17,902 at
au BAB V
av PEMBAHASAN
aw
ax Praktikum kali ini melakukan pengukuran tingkatan warna pada suatu
jus yang terdiri dari jus guava, jus anggur, jus sirsak dan jus jeruk.
Pengukuran warna dilakukan dengan alat citra digital yang memanfaatkan
image processing dan spektrofotometer ultraviolet visible. Pengukuran
dilakukan untuk mengukur nilai hue dan kecerahan warna. Proses
pengukuran dilakukan dengan tiga kali pengukuran masing masing jus
namun pada posisi yang berbeda beda.
ay Hasil pengukuran menunjukkan jus A memiliki rata rata nilai
chroma adalah 33,457 dari pengukuran menggunakan alat namun ketika
melakukan perhitungan dengan menggunakan rumus maka dapatlah nilai
chroma secara teoritis adalah 1,857. Hal ini jelas terjadi suatu kesalahan dari
pengukuran karena berdasarkan literatur nilai chroma hanya berabada pada
nilai 0 8 dan nilai 8 merupakan nilai yang paling cerah pada warna suatu
buah. Sehingga nilai chroma secara teoritis dinilai yang paling benar. Hal
serupa terjadi pada nilai HUE, hasil yang ditunjukkan pengukuran dan hasil
perhitungan memiliki perbedaan yang sangat jauh, hal ini akan
mengakibatkan kesalah dalam identifikasi warna pada suatu bahan hasil
pertanian. Namun jika kita meihat pada tabel kisaran warna kromatis maka
nilai yang lebih mendekati warna yang terlihat adalah hasil pengukuran
secara teoritis dan warna yang ditunjukkan adalah yellow red. Nilai
kecerahan pada jus A adalah hamper sempurna karena memiliki nilai rata
rata 99,725 sehingga warna tersebut dapat dikategorikan kelompok warna
yang memiliki keceraha yang sangat tinggi dan kecerahan jus A merupakan
kecerahan yang paling tinggi jika dibandingkan dengan jus yang lain. Nilai a
pada jus A lebih relatif kehijau hijauan hal itu ditujukkan dengan semua
hasil pengukuran a bertanda negatif namun nilainya masih kecil yaitu hanya
0,653 sehingga nilai warna hijau tidak terlalu kuat, nilai b yang ditunjukkan
relatif lebih condong pada warna kuning karena semua hasil pengukuran
memiliki tanda positif, dan kekuatan kuning pada sampel kuat karena
memiliki nilai 1,739 dan memiliki nilai lebih besar jika dibandingkan dengan
nilai a.
az Pada jus B memiliki karakteristik jika dilihat secara kasat mata
memiliki warna kehitam hitaman. Namun jika melihat pada hasil
pengukuran nilai HUE yang memiliki nilai rata rata teoritis yaitu 27,028
cenderung berwarna red sedangkan untuk nilai HUE hasil pengukuran
dengan menggunakan alat adalah 8,460 yang memiliki warna red purple.
Karakteistik warna pada jus B sehingga menjadi warna red purpel adalah
pada nilai a menunjukkan nilai rata rata yaitu 15,662 angka ini
menunjukkan waran merah pada bahan sangat kuat sedangkan nilai b pada
bahan adalah 8,037 yang menunjukkan warna kuning. Namun nilai b akan
didominasi oleh nilai a yang memiliki nilai yang jauh lebih besar jika
dibandingkan dengan b yang hanya 8,037. Nilai kecerahan yang dihasilkan
adalah 66,261, namun jika kita melihat angka ini kecerahan pada jus
cenderung memiliki warna yang cerah sedangkan penampakan secara kasat
mata jus ini memiliki kecerahan warna yang sangat kecil karena sangat gelap.
Nilai hue jus B merupakan nilai yang paling kecil jika dibandingkan dengan
jus yang lain.
ba Hasil pengukuran nilai hue pada jus C adalah 70,796 secara teoritis
dan 8,667 dengan menggunakan alat ukur. Perbedaan hasil yang ditunjukkan
sangat besar. namun ketika kita melihat penampakan warna yang dilihat
secara kasat mata maka warna yang dihasilkan cenderung yellow maka nilai
yang mendekati kebenaran adalah nilai secara teoritis. Begitu pula dengan
pengukuran pada jus D yang menunjukkan perbedaan hasil nilai hue yang
sangat besar antara nilai hasil pengukuran dengan nilai hasil perhitungan.
Namun jika dilihat kasat mata warna yang Nampak adalah sangat kuning
sehingga nilai hue teoritis adalah yang tepat dan nilai Hue pada jus B
merupakan nilai yang paling besar diantara jus lain . Namun berbeda dengan
jus campuran antara B dan D yang telah diidentifikasi nilai B cenderung
memiliki warna merah legam sedangkan nilai D memiliki nilai kuning yang
sangat cerah namun ketika dicampurkan nilai hue yang didapatkan adalah
61,027 yang berarti cenderung netral yaitu kuning kemerah - merahan. Hal
ini bisa terjadi karena kekuatan warna atau chroma pada kedua jus memiliki
nilai yang hampir sama sehingga ketika mencampurkan kedua warna tersebut
saling membaur maka mendapatkan hasil yang netral. Namun jika melihat
nilai L maka warn tersebut cenderung cerah karena nilai L pada jus D sangat
tinggi mendekati sempurna sedangkan nilai kecerahan pada jus B tidak
terlalu gelap.
bb Perbedaan nilai yang sering terjadi antara hasil pengukuran dengan
alat citra digital dengan teoritis terutama pada nilai Hue dan chroma
dikarenakan performa alat yang sudah mulai membutuhkan perbaikan karena
jika dilihat pebandingkan nilai diantara keduanya sangat besar dan
dicocokkan dengan penampakan warna asilnya maka perhitungan secara
teoritis adalah yang paling benar karena mendekati warna asli buah tersebut.
bc
bd
be
bf
bg BAB VI
bh PENUTUP
bi
bj 6.1 Kesimpulan
1. Tingkat kematangan dapat ditentukan dengan menggunakan indikator warna
yang ditunjukkan oleh buah.
2. Jus A, B, C, D dan B+D berturut turut memiliki warna yellow red, red,
yellow red, yellow red, yellow red, yellow red.
3. Jus D memiliki nilai hue yang paling besar jika dibandingkan dengan nilai hue
pada jus yang lain dan nilai hue pada jus B adalah yang paling kecil.
4. Jus A memiliki kecerahan yang paling besar diantara jus yang lain sehingga
warna yang dihasilkan cenderung putih karena sangat cerah.
5. jus B memiliki nilai kecerahan yang sangat kecil namun cenderung cerah
karena memiliki nilai kecerahan yang lebih dari lima puluh.
6. Campuran B dan D memiliki warna yang netral artinya saling membaur
karena kekuatan warna hasil pengukuran masing masing jus hampir sama.
7. Perbendaan nilai yang sangat besar antara hasil pengukuran dengan hasil
perhitungan dikarenakan kondisi alat yang tidak optimal sehingga diperlukan
perbaikan, dan keakurasian alat masih rendah.
bk
bl 6.2 Saran
1. Pemeriksaan keakurasian alat perlu dilakukan agar dapat terlebih dahulu
melakukan perbaikan pada alat sehingga hasil pengukuran tidak menunjukkan
hasil yang salah.
2. Praktikan harus membaca terlebih dahulu teori teori tentang alat ukur citra
digital agar dapat menganalisis kesalahan yang terjadi saat praktikum.
bm
bn
bo
bp
bq
br
bs DAFTAR PUSTAKA
bt
bu DeMann, John M. 1989. Principles of Food Chemistry. Wadsworth,Inc :
Canada
bw Hutching, J.B. 1999. Food Color and Apearance. Aspen publisher Inc.,
Maryland.
co
cp LAPORAN PRAKTIKUM
cq KARAKTERISTIK BAHAN HASIL PERTANIAN
cr (Karakteristik Optik: Pengukuran Warna dengan Alat Pengambil Citra Digital)
cs
ct Oleh :
cu Nama cv : Irdan Herdiat
cw NPM cx : 240110140067
cy Hari, Tanggal Praktikum cz : Selasa, 18 September 2016
da Waktu / Shift db : 12.30-15.00 WIB / B1 2014
dc Co. Ass dd : 1. Rifki Amrullah
de df 2. Adryani Tresna W.
dg dh 3. Arinda Nur Ariva
di dj 4. Bintari Ayuningtyas
dk dl 5. Eki Dwiyan Saputra
dm dn 6. M. Hanief Bayhaqqi P.
do dp 7. Mizanul Hakam
dq dr 8. Umaya Nur Uswah
ds
dt
du
dv
dw
dx LABORATORIUM PASCA PANEN DAN TEKNOLOGI PROSES
dy DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM
dz FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
ea UNIVERSITAS PADJADJARAN
eb 2016
ec
ed
ee
ef
eg
eh
ei
ej