You are on page 1of 26

ANATOMI HUMOR AKUOUS

I.PENDAHULUAN

Mempertahankan tekanan intraokuler tergantung pada keseimbangan dari


pertukaran cairan di berbagai tempat dalam mata. Tekanan intraokuler sangat
dipengaruhi produksi dan ekskresi cairan humor aquous. (1)
Humor aquos adalah cairan yang diproduksi oleh epitel yang tidak berpigmen
processus siliaris yang memenuhi bilik mata depan dan belakang. Volume humor
aquous yang memenuhi bilik mata depan 250 liter dan bilik mata belakang
60mikroliter, produksi humor aquos sekitar 2-3 liter /menit. Komposisi normal humor
aquous mirip plasma kecuali ascorbat 15 kali lebih besar dari plasma,kurang
mengandung protein,mengandung sodium,bikarbonat,karbondioksida dan
glukosa,juga mengandung antibodi dan albumin. Normal tekanan bola mata yang
dihasilkan dari aliran humor aquous adalah 15mmHg., hal ini sangat penting untuk
menjaga integritas struktur dan fungsi bola mata (2,3,4)

Gambar 1 : Struktur mata ; C=Cornea, AC=Anterior Chamber, I=Iris, L= Lens,


Z=Zonula, CB=Ciliary Body, S=Sklera, PC=Posterior Chamber

Namun jika pengaliran humur akuous mengalami hambatan akan menyebabkan


tekanan intraokuler meningkat dan menyebabkan galukoma. Untuk mengetahui
mekanisme terjadinya glaukoma kita harus mengetahui anatomi dan fisiologi humor
akuous yang akan dibahas dalam sari pustaka ini.

1
II.EMBRIOLOGI

Pada bulan kedua gestasi, pembentukan segmen anterior bola mata mulai
berkembang.Ketika vesikel lensa berpisah dengan pemukaan ektoderm, lensa
bergerak kebelakang sehingga terbentuk ruang antara lensa dan kornea yang akan
terbentuk. Ruang ini akan bertambah seiring pertumbuhan mata dan akan terbagi
menjadi bilik mata depan dan belakang. Pada saat epitel kornea terbentuk , sebagian
besar struktur sekitar bilik mata depan berasal dari sel Krista neural yang bermigrasi
ke mesoderm sekeliling cawan optik dan berpindah ke perkembangan segmen
anterior mata. Terdapat 3 migrasi yang penting : tahap pertama membentuk endotel
kornea , tahap kedua membentuk stroma iris dan memisahkan bilik mata depan dan
belakang, dan tahap ketiga membentuk stroma kornea. Sudut bilik mata depan
terbentuk dari kondensasi sisa mesenkim ditepian anterior cawan optic. 6 Pada akhir
bulan bulan ke-3, bilik mata depan telah menjadi lebih luas .Bilik mata depan akan
selesai dibentuk pada bulan ke-8 usia gestasi. 4,5,6,7

4
Gambar 2 :Pembentukan Bilik Mata depan

Kanalis schlemm mulai terbentuk pada akhir bulan ke-3 gestasi. Endotel kanalis
schlemm berasal dari mesoderm dan berbeda dengan endotel trabekular yang berasal
dari sel kristra neural. Awalnya kanalis schlemm berfungsi sebagai pembuluh darah
dan tidak mengandung akuous hingga bulan ke-5 atau ke-6 gestasi ketika produksi
dan sirkulasi akuous.4,5,6,7

2
Gambar Pembentukan kanalis schlemm
Pada minggu ke-15 gestasi, sel-sel yang membentuk trabekular meshwork
mulai berdifferensiasi dan untuk mensintesis kolagen. Sel-sel ini berbentuk bulat dan
4,5,7
kurang beraturan.

Gambar 3 : Embriologi Trabekular meshwork


4

Dua bulan kemudian, sel-sel ini kemudian memanjang, semakin banyak kolagen yang
Nampak, dan ruang interseluler semakin melebar. Aliran akuous mulai pada saat ini. 4,5

4
Gambar 4 : Embriologi trabekular meshwork

3
Bulan ke-8 gestasi trabekular cords mulai Nampak dan kolagen cores dibungkus oleh
4,5,6,7
sel endotel dan dipisahkan oleh ruang.

4
Gambar 5 : Embriologi Trabekular meshwork
Lapisan epitel korpus siliaris berasal dari cawan optic. Migrasi sel mesenkim
kedepan lensa sepanjang bagian anterior tunika vaskulosa lentis membagi segmen
anterior menjadi bilik mata depan dan beakang. Kemudian, kedua lapisan sel pada
pinggir cawan optic berdiferensiasi menjadi sel epithelial dan menekan kedalam
melewati permukaan lensa dan tunika vaskulosa lentis. Hasilnya adalah substrat epitel
untuk sel undiferensiasi yang akan membentuk stroma iris dan korpus siliaris. Karena
lapisan epithelial terbentuk saat pinggir cawan optik berkembang melewati lensa,
pertama dikuti dengan terbentuknya epitel siliaris lalu epitel iris. Otot siliaris tidak
berdiferensiasi sampai minggu ke-16. Sel-sel yang akan membentuk korpus siliaris
bermigrasi-krista neural telah menjadi sel mesenkin yang undiferensiasi disekitar
cawan optik . Perkembangan otot siliris terus berkembang mengikuti pertambahan
bola mata hingga periode postnatal. Produksi humor akuous dimulai segera setelah
otot siliaris berdiferensiasi pada bulan ke-4. 4,5,6,7
Pembentukan pembuluh darah disel mesenkim sekitar cawan optik dimulai
sejak awal gestasi, membentuk dasar sirkulasi koroid dan korpus siliaris. Lipatan
jaringan ; prosesus siliaris yang kita lihat pada orang dewasa tampak setelah sistem
kapiler terbentuk.4,7

4
4
Gambar 6 : Embriologi korpus siliaris

II.ANATOMI STRUKTUR DAN VASKULARISASI

A.BILIK MATA DEPAN

Bilik mata depan di anterior dibatasi oleh permukaan dalam kornea dan
diposterior oleh permukaan anterior lensa. Sudut bilik mata depan dibentuk oleh akar
iris, bagian paling anterior dari korpus siliaris, skleral spur, trabekular meshwork dan
schwalbes line . Diameter bilik mata depan bervariasi antara 11,3-12,5
mm,kedalamannya 3,5mm, dan volumenya 240-280L dan diisi oleh humor
akuous.1,2,3

8
Gambar7: struktur bilik mata depan potongan cross-sectional

5
.Garis schwalbe(Schwalbes line) menandai berakhirnya endotel kornea. Jalinan
trabekula (trabekular meshwork) berbentuk segitiga pada potongan melintang, yang
dasarnya mengarah ke korpus siliaris. Garis ini tersusun dari lembar-lembar berlobang
jaringan kolagen dan elastic yang membentuk suatu filter dengan memperkecil
ukuran pori ketika mendekati kanalis schlemm. Bagian dalam jalinan ini, yang
menghadap kamera anterior dikenal sebagai jalinan uvea; bagian luar , yang berada
didekat kanalis schlemm disebut jalinan korneoskleral. Serat-serat longitudinal otot
siliaris menyisip ke dalam jalinan trabekula tersebut. Taji sclera(Skleral spur)
sebenarnya adalah batas yang tebal dari sclera sekeliling apeks dari sudut bilik mata
depan dan penonjolan sclera kearah dalam diantara korpus siliaris dan kanalis
sclemm,. Fungsi dari skleral spur merupakan tempat perlengketan sebagian besar otot
siliaris. Saluraan-saluran eferen dari kanalis schlemm (sekitar 300 saluran pengumpul
dan 12 vena aquaeus) berhubungan dengan vena episklera. 6

Gambar 6 : struktur sudut bilik mata depan

B.KORPUS SILIARIS
Korpus siliaris adalah perluasan posterior dari iris dan berisikan otot-otot siliar
yang secara kasar berbentuk segitiga pada potongan melintang, membentang
kedepan dari ujung anterior koroid ke pangkal iris. Menghubungkan segmen anterior
dan posterior, satu-satunya tempat perlengketan korpus siliaris ke sclera melalui serat
otot longitudinal dimana serat otot tersebut berinsersi di skeral spur. 1,4,5

Lebar korpus siliaris sekitar 6-7mm dan terdiri dari pars plana dan pars plikata;
Pars Plana umumnya avaskular, zona pigmen halus(smooth-pigmented), lebarnya
6
4mm dan memanjang dari ora serata sampai prosessus siliaris. Pars plikata kaya akan
pembuluh darah dan terdiri dari 70 lipatan atau prosessus siliaris, lebarnya 2mm dan
diameter 0,5mm. Pleksus kapiler dari tiap prosessus siliaris disuplai arteriol dari
mayor arterial circle dan tiap pleksus didrainase oleh 1-2 venula yang berada di tepi
prosesus siliaris. Tonus spincter dalam otot polos arteriole berefek pada gradient
tekanan hidrostatik. Jadi hal ini sangat berpengaruh apakah darah mengalir kedalam
pleksus kapiler atau langsung ke vena koroid. Inervasi saraf pada otot polos dan
substans vasoaktif humoral penting juga dalam menentukanaliran darah sekitar,
permukaan kapiler yang cocok untuk pertukaran cairan, dan tekanan hidrostatik.
Semua ini mempengaruhi pembentukan humor akuos. 2,4,5,6
Korpus siliaris dua lapis sel epitel yaitu lapisan epitel tidak berpigmen disebelah
dalam yang merupakan perluasan neuroretina ke anterior yang terdiri dari sel
kolumnar rendah dan sel kuboid dan lapisan epitel berpigmen disebelah luar yang
merupakan perluasan dari lapisan epitel pigmen retina. Bagian apex lapisan epitel
tidak berpigmen dan lapisan berpigmen dihubungkan oleh system kompleks Junction
dan interdigitasi seluler. Sepanjang ruang intraseluler lateral pada lapisan epitel tidak
berpigmen dihubungkan oleh tight junction yang berfungsi sebagai Blood-akuos
barrier. Permukaan basal dari lapisan epitel tidak berpigmen yang berbatasan dengan
bilik mata belakang, dibungkus oleh lamina basalis. Lamina basalis di lapisan epitel
berpigmen, yang menghadap stroma iris, adalah tebal dan homogeny daripada yang
1,4,6
di lapisan epitel tidak berpigmen

Gambar 7 Potongan Longitudinal Korpus Siliaris

7
Gambar 8 : Struktur prosessus siliaris : CAP=Kapiler , FE=Fenestrated endothelium,
ST= ciliary process stroma, PE=Pigmented Epithelium, NPE=Non Pigmented
Epithelium, TJ=Tight Junction, GJ=Gap junction, D=Desmosom, BM=Basement
Membrane, PC=Posterior Chamber

Otot siliaris berisikan gabungan serat longitudinal bagian luar, radial bagian
tengah, dan sirkuler pada bagian dalam, yang berfungsi untuk kontraksi dan relaksasi
serat-serat zonula. Otot ini mengubah tegangan pada kapsul lensa sehingga lensa

8
mempunyai berbagai fokus, baik obyek berjarak dekat maupun yang berjaraj jauh.
Innervasi utama yang mempersarafi m.siliaris adalah saraf parasimpatis dari N.III
melaui nervus siliaris brevis. Sedangkan saraf simpatis juga mempersarafi m.siliaris
yang berperan dalam relaksasi otot.7

Gambar 9: struktur otot siliaris

VASKULARISASI KORPUS SILIARIS

Vaskularisasi korpus siliaris terutama berasal dari a.siliaris anterior dan arteri
siliaris posterior longus, cabang dari a.oftalmika dengan beberapa cabangnya
beranastomose membentuk sirkulus arterial mayor (MAC).12Drainase korpus siliaris
melalui venula-venula yang mengalir masuk ke vena-vena koroid dan pars plana yang
selanjutnya masuk melalui system vortex, sebagian lagi terjadi melalui pleksus vena
intraskleral dan vena episkleral di daerah limbus. 1,9,12Suplai darah ke korpus siliaris
sangat tinggi yaitu 154L/menit sedang kecepatan rata-rata pembentukan humor
akuous 2-4L/menit. Dengan demikian produksi HA hanya menggunakan 4-8% dari
volume plasma yang masuk ke prosessus siliaris. 13
9
Gambar 10: vaskularisasi korpus siliaris

9
C.TRABEKULAR MESHWORK, KANALIS SCHLEMM DAN SALURAN KOLEKTOR

1.Trabekular Meshwork
Trabekular meshwork merupakan jaringan ikat yang berbentuk spons sirkular
yang mirip saringan dilapisi oleh trabekulosit. Sel-sel ini bersifat kontraktil yang
berpengaruh terhadap resistensi outflow humor akuous. Pada potongan melintang,
jalinan ini berbentuk segitiga dengan schwalbes line sebagai apeks serta sclera spur
dan corpus siliaris sebagai dasar dan 90% humor akuous melewati bagian ini. 11
Trabekula meshwork dibagi atas 3 bagian :
Uveal meshwork; merupakan bagian paling dalam dari trabekular meshwork,
memanjang dari akar iris, dan badan siliar kea rah garis schwalbe. Susunan
anyaman trabekula dari uvea memiliki ukuran lubang kira-kira 25m. Ruangan

10
intertrabekular relative besar dan memberikan sedikit tahanan pada jalur
humor akuous
Korneoskleral meshwork; merupakan bagian tengah dari trabekular meshwork
dan bagian yang terbesar. Berasal dari ujung sclera sampai garis schwalbe.
Terdiri dari kepingan trabekula yang berlubang elips yang lebih kecil dari uveal
meshwork.
Juxtacanalicular (endothelial)meshwork; merupakan bagian paling luar dari
trabekular meshwork, yang menghubungkan korneoskleral meshwork dengan
endothel dari diniding bagian dalam kanalis schlemm. Bagian ini berperan besar
11
pada tahanan normal aliran humor akuous.

Gambar 11 : Trabekular meshwork

2.Kanalis schlemm

Kanalis schlemm dilapisi oleh endothelium dan dihubungkan oleh septa. Kanais
ini merupakan saluran tunggal, dengan diameter rata-rata sekitar 370m. Dinding
bagian dalam kanalis sklemm dibatasi oleh sel endotel yang ireguler yang memiliki
vakuola besar. Dinding terluar dari kanal dibatasi oleh sel rata yang halus dan
mencakup pembukaan saluran pengumpul yang meninggalkan kanalis schlemm pada
sudut miring dan berhubungan secara langsung atau tidak langsung dengan vena
episklera.

11
Gambar : kanalis schlemm

4
Gambar 12. Kanalis schlemm

3. Saluran kolektor

Merupakan pembuluh darah intrasklera, jumlahnya 25-35 dan meninggalkan


kanalis schlemm pada sudut lingkaran kearah tepi kedalam vena episklera. Pembuluh
akuous intrasklera dibagi kedalam dua sistem. Pembuluh darah terbesar berjalan
sepanjang episklera dan berakhir langsung kedalam vena episklera (system direk)
dan beberapa saluran kloektor membentuk pleksus intrasklera sebelum memasuki
vena episklera (system indirek)
4
Gambar 13 : Saluran kolektor

12
IV.FISIOLOGI HUMOR AKUOUS

FUNGSI HUMOR AKUOUS


Humor akuous sangat penting dalam proses fisiologi mata. Berikut ini beberapa fungsi
dari humor akuous, yaitu :
1. Memberi suplai nutrisi (seperti glukosa, oksigen, dan asam amino) untuk
jaringan avaskuler disegmen anterior bola mata seperti lensa, kornea, dan
jaringan trabekular.
2. Membuang sisa metabolism (seperti asam laktat, karbodioksida, dan asam
piruvat) yang dihasilkan oleh lensa, kornea, dan jaringan trabekular keluar dari
bola mata.
3. Mempertahankan tekanan intraokuler.
4. Membantu mempertahankan integritas struktur bola mata.
5. Berperan sebagai media refrakta yang mentransmisikan cahaya melalui jalur
visual
6. Menfasilitasi respon imun seluler dan humoral terutama saat terjadi inflamasi
dan infeksi
7. Berperan dalam transport askorbat disegmen anterior agar dapat berfungsi
sebagai antioksidan yang melindungi dari efek sinar ultraviolet. 3,9,12,16

A.PRODUKSI HUMOR AKUOUS

Humor akuous dibentuk dari plasma yang berasal dari pleksus kapiler pada
prosessus siliaris. Sel-sel epitel tidak berpigmen pada prosessus siliaris merupakan
tempat pembentukan humor akuous. Prosessus siliaris mempunyai permukaan yang
luas untuk sekresi humor akuous. Kecepatan rata-rata pembentukannya sekitar 2-
6L/menit dan total volume bilik mata depan dan belakang sekitar 0,2-0,4L dan
sekitar 1-2% humor akuous terganti tiap menit. 7,11,1
13
Humor akuous diproduksi melalui 3 mekanisme fisiologis, yaitu :
Difusi
Merupakan bagian paling dalam dari trabekular meshwork, memanjang dari
akar iris dan badan siliar kearah garis schwalbe. Susunan anyaman trabekular
dari uvea memiliki ukuran lubang kira-kira 25m. Ruangan intertrabekular
relatif besar dan memberikan sedikit tahanan pada jalur akuos humor.
Ultrafiltrasi
Merupakan proses perpindahan cairan dan zat-zat yang terlarut dalam air
melalui membrane sel yang bersifat semipermiabel. Tiap menitnya 150ml
darah mengalir melalui kapiler prosessus siliaris. Selama darah melewati
prosessus siliaris sekitar 4% filter plasma mengalami penetrsi dalam dinding
kapiler ke dalam rongga interstisial antara kapiler dan epitel siliaris.. 1,2,13
Tekanan hidrostatik dan tekanan osmotic kapiler epitel siliaris mendorong
terjadinya reabsorpsi humor akuous kedalam prosessus siliaris.perbedaan
konsentrasi protein ekstravaskuler menyebabkan tekanan onkotik lebih tinggi
(15mmHg) pada stroma korpus siliaris, sehingga cairan berpindah dari
intravaskuler yang memiliki tekanan onkotik lebih rendah. Tekanan hidrostatik
kapiler lebih dari 29mmHg mengakibatkan terjadinya proses ultrafiltrasi.
Sedang tekanan hidrostatik pada prosessus siliaris sekitar 30mmHg. 2,4,6,7

Gambar 14 : skematik proses ultrafiltrasi pada pembentukan humor akuous 17

Sekresi atau transport aktif


Merupakan proses yang memebutuhkan energy yang menggerakkan substansi
secara selektif melawn gradient elektrokimia menyebrangi sel.Metabolisme
aktif yang menyebabkan pergerakan zat-zat terlarut melewati membran sel.
14
Dalam keadaan normal, sekresi aktif berperan sebanyak 80-90% dari
pembentukan humor akuous dan tidak tergantung pada besarnya tekanan
intraokuler.
Gambar 15 : Sekresi atau transport aktif

Proses sekresi aktif terjadi pada epitel siliaris tidak berpigmen. Kecepatan rata-
rata pembentukan akuous tergantung pada kecepatan transport aktif zat terlarut
melalui epitel siliaris.
Sekresi aktif menggunakan energy dari hidrolisis ATP agar dapat melawan
perbedaan konsentrasi sehingga bisa mesekresi substrat yang ukurannya besar dan
membutuhkan energy aktifuntuk melewati membrane sel. Identifikasi ion-ion terlibat
belum diketahui secara tepat, namun dapat dipastikan bahwa natrium, klorida,dan
bikarbonat terlibat dalam proses ini.1,2,11,14
Sistem enzim NaK-ATPase dan glikolitik yang terdapat pada epitel tidak
berpigmen juga terlibat pada sekresi aktif. Biasanya Na + mengalami transport aktif
yang kemudian diikuti dengan transport Cl - dan HCO3- untuk memelihara
keseimbangan electron. Transpor aktif menurun pada keadaan hipoksia, hipotermia
dan adanya inhibitor aktif metabolism. Adanya hambatan pada kerja enzim NaK-
ATPase akan mengakibatkan penurunan produksi HA mencapai 70-80%. 1,4,6,8
Selain enzim NaK-ATPase ditemukan juga enzim Carbonic Anhidrase (CA) pada
membrane sel dan sitoplasma epitel pigmen dan nonpigmen prosessus siliaris. Enzim
ini akan mengkatalisasi reaksi :
CO2 + H2O H2CO3 H+ + HCO3-
CA Spontan
Adanya hambatan terhadap enzim ini akan menurunkan kadar ion bikarbonat
dalam HA sekaligus menghambat transport aktif Na + melalui epitel non pigmen
sehingga dapat mengurangi produksi HA.5,8,13

15
B.KOMPOSISI HUMOR AKUOUS
Umumnya komposisi humor akuous mirip dengan plasma, lebih hipertonisitas
dan asam (pH 7,2 di bilik mata depan), asam askorbat 15kali lebih besar dari plasma,
kurang protein di humor akuous 0,02% dan diplasma sekitar 7%, sedikit klorida dan
asam laktat, sodium, bikarbonat, karbondioksida, dan glukosa, kandungan
2,7,8,9,13
albumin,globulin mirip dengan plasma.
Berikut ini adalah sifat-sifat fisik dari humor akuous :
pH : 7,1-7,3 (alkalin)
Gaya gravitasi : 1,002-1,004
Viskositas : 1,029
Indeks Refraksi : 1,34
Komposisi air : 98,69%
Solid : 1,31%

Tabel 1. Konsentrasi Elektrolit pada Humor Akuous


SUBSTANCE AQUOUS AQUOUS PLASMA
ANTERIOR POSTERIOR
Sodium/Na(mol/ml) 146 143,5 146
16
Potassium/Ka(mol/ 5,25 5,4 5,50
ml)
Ca2+(mol/ml) 1,70 1,76 2,60
Mg2+(mol/ml) 0,8 0,78 1,00
Cl- (mol/ml) 109,5 109,00 108,00
HCO3- (mol/ml) 33,6 34,1 27,4
Oksigen (mmHg) 55 -- 100-150
Ion hydrogen 7,60 7,57 7,40
(mmHg)
Fosfat (mol/ml) 0,62 0,57 1,11

Tabel 2. Kadar zat-zat organic dalam humor akuous 9


SUBSTANCE HUMOR PLASMA
AKUOUS
Askorbat(mol/ml 0,96 0,02
)
Citrat/Ka(mol/ml) 0,38-0,48 -
Glukosa(mol/ml) 4,9-6,9 5,9-8,30
Laktat(mol/ml) 7,40 4,30
Kreatinin 0,18 0,18
(mol/ml)
Piruvat (mol/ml) 0,66 0,22
Hialuronat 4,0 4,1
(mol/ml)
Protein (mol/ml) 13,5 -
Urea(mol/ml) 6,3 7,3

Berikut ini adalah zat-zat yang terkandung dalam humor akuous, yaitu :

1. Ion Inorganik
Konsentrasi kalium, natrium, dan magnesium pada akuous hamper sama
dengan plasma, hanya kadar kalsiumnya setengah dari kadar kalsium plasma.
Ada 2 anion utama dalam akuous yaitu klorida dan bikarbonat. Fosfat juga
ditemukan dalam akuous : plasma =0,5. Besi,tembaga, dan zinc juga
ditemukan dalam humor akuous dengan konsentrasi 1mg/ml. 6
2. Anion Organik
Laktat merupakan anion anorganik yang terbanyak dalam humor akuous
dengan konsentrasi yang selalu lebih tinggi dibandingkan plasma. Asam
askorbat dalam humor akuous konsenrasinya 10-15kali lebih banyak
dibandingkan plasma; berkisar antara 0,6-1,5mol/ml. Perannya sebagai
antioksidan penting dalam humor akuous maupun bagi struktur lain dalam
segmen anterior.

17
Asam askorbat secara aktif ditransportasikan oleh sel eitel dari stroma ke bilik
mata posterior melalui sebuah Na+ dependent L-ascorbic acid transporter. 6
3. Karbonhidrat
Konsentrasi glukosa dalam humor akuous sekitar 70% dari konsentrasi glukosa
dalam plasma, dimana konsentrasi ini meningkat pada penderita diabetes.
Glukosa masuk ke dalam plasma melalui proses difusi sederhana dari plasma.
Transport glukosa melalui korpus siliaris meningkat seiring dengan peningkatan
permeabilitas sepitel siliaris seperti yang ditemukan pada penderita
diabetic.6,8,10
4. Glutation dan urea
Glutation merupakan tripeptida penting yang ditemukan dihumor akuous.
Kadarnya 1-10 mol/ml. Selain glutation berasal dari difusi darah atau melalui
transport aktif melalui epitel siliaris, kemungkinan juga berasal dari pelepasan
glutation dari lensa dan kornea.
Konsentrasi urea dalam akuous berkisar antara 80-90% dari konsentrasinya
dalam plasma. Senyawa ini didistribusikan secara aktif melalui system
membrane biologic disekitarnya.6,8
5. Protein
Protein plasma masuk ke dalam akuous kemungkinan melalui akar iris karena
adanya blood akuous barrier pada epitel siliaris tidak berpigmen yang
menghambat difusi protein plasma ke bilik mata belakang. Pada manusia,
normalnya akuous mengandung sekitar 0,02g/100ml protein, sedangkan protein
plasma 7g/100ml. Jenis protein plasma yang paling banyak ditemukan dalam
akuous adalah albumin dan transferin .6,8

6. Growth Modulatory Factor


Sifat-sifat fisik dan kimia humor akuous berperan penting dalam pengaturan
proliferasi, diferensiasi, fungsi viabilitas dan penyembuhan luka jaringan okuler.
Sifat ini sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang memacu pertumbuhan dan
diferensiasi yang ditemukan pada humor akuous, seperti dibawah ini :
Transforming Growth Factor 1 dan 2 (TGF-1 dan TGF-2)
Acidic dan Basic Fibroblast Growth Factor(FGF dan FGF)
Insulin -Like Growth Factor (IGF-I)
Insulin -Like Growth Factor Binding Protein (IGFBPs)
Vasculer Endothelial Growth Factor (VEGF)
Transferin 2,9

7. Oksigen dan Karbondioksida


Tekanan parsial oksigen dalam humor akuous berkisar 55mmHg; sepertiga dari
kadar oksigen di atmosfer. Berasal dari pembuluh darah di korpus siiaris dan
iris. Endotel kornea sangat bergantung pada oksigen akuous untuk mekanisme
transport aktif dalam memelihara transparansi kornea. Lensa dan endotel pada
jaringan trabekula juga mendapat suplai oksigen dari humor akuous. 9
18
Kadar karbondioksida dalam humor akuous berkisar antara 40-60mmHg dan
mengandung sekitar 3% dari total bikarbonat. Kadar CO2 dan HCO3 -
menentukan derajat pH humor akuous yang berkisar antara 7,5-7,6.
Karbondioksida dalam humor akuous berkurang secara bertahap melalui proses
difusi melewati kornea ke dalam tear film dan udara. 9

C.REGULASI PRODUKSI HUMOR AKUOUS


Tekanan intraokuler sangat dipengaruhi oleh rata-rata kecepatan produksi
humor akuous. Epitel siliaris mengandung kompleks reseptor enzim (adenilat siklase)
yang kolamin pada merespon pembentukan siklik AMP (cAMP), second messenger di
intraseluler. Stimulasi pada komplek enzim ini dapat menurunkan kecepatan produksi
humor akuous . Adenilat siklase diaktivasi oleh katekolamine, hormon glikoprotein,
flurida organic dan lain-lain .2
Produksi cAMP oleh adenilat siklase berperan penting dalam jalur akhir pada
regulasi tekanan intraokuler yang kemungkinan diatur oleh sejumlah hormon,
neurohormonal dan obat-obatan farmakologik.2
Pada mata yang sehat, kecepatan rata-rata pembentukan humor akuous
2,75L/menit. Penurunannya hanya berkisar 30% seumur hidup dan jumlahnya sama
antara laki-laki dan perempuan. Dalam sehari, produksi humor akuous yang paling
rendah terjdi pada malam hari; sekitar 1,2L/menit, sedang pada pagi hari
produksinya meningkat lebih dari 2kali lipat yaitu sekitar 3L/menit. Kemungkinan hal
ini terjadi akibat penurunan stimulasi oleh sirkulasi katekolamin pada epitel siliaris. 1,13

19
Gambar : Reseptor pada membran epitel dan efeknya pada cAMP
D. ALIRAN HUMOR AKUOUS
a.Aliran Trabekular Meshwork
Jalur ini disebut juga jalur konvensional. Sebagian besar humor akuous melewati
jalur ini; sekitar 80% dari total aliran HA.
Jalur ini meliputi jaringan trabekular-kanalis schlemm-sistem vena. Aliran ini
melalui pori-pori kecil pada jaringan trabekula, selanjutnya akan masuk ke kanalis
schlemm, kemudian ke kolektor channel dan selanjutnya akan masuk ke vena-vena
episkleral. Trabekular meshwork berfungsi sebagai katub 1 arah, sehingga
memungkinkan akuous dialirkan keluar bola mata tanpa adanya aliran balik. 2,11,16,17

D. ALIRAN HUMOR AKUOUS


a.Aliran Trabekular Meshwork

20
Jalur ini disebut juga jalur konvensional. Sebagian besar humor akuous melewati
jalur ini; sekitar 80% dari total aliran HA.
Jalur ini meliputi jaringan trabekular-kanalis schlemm-sistem vena. Aliran ini
melalui pori-pori kecil pada jaringan trabekula, selanjutnya akan masuk ke kanalis
schlemm, kemudian ke kolektor channel dan selanjutnya akan masuk ke vena-vena
episkleral. Trabekular meshwork berfungsi sebagai katub 1 arah, sehingga
memungkinkan akuous dialirkan keluar bola mata tanpa adanya aliran balik. 2,11,16,17
Gambar 13: Aliran humor akuous melewati jalur konvensional

2.Aliran Uveoskleral
Jalur ini disebut juga jalur nontrabekular. Diperkirakan pada orang dewasa
sekitar 10-15% aliran humor akuous melalui rute ini, sedang pada anak-anak sekitar
40-50%. Mekanisme bervariasi, yang dominan adalah aliran akuous dibilik mata depan
ke m.siliaris dan selanjutnya memasuki ruang suprasiliaris dan suprakoroidal, Cairan
ini kemudian meninggalkan mata melalui sclera dan mengikuti saraf dan pembuluh
darah yang ada untuk selanjutnya akan masuk ke jaringan orbita. 4,10,11

21
Aliran melalui jalur ini dapat meningkat dengan pemberian sikloplegik,
epinefrin, prostaglandin analog dan beberapa prosedur operasi seperti siklodialisis
serta dapat menurun dengan pemberian miotik. 16

Gambar 14 : sirkulasi dan drainase humor akuous17

Pengaruh Humor Akuos Pada Jaringan sekitarnya


Salah satu fungsi humor akuos adalah suplai nutrisi dan membawa sisa metabolism
bagi jaringan mata yang avaskuler seperti kornea dan lensa.

1.Kornea
Aliran humor akuos dari bilik mata belakang selanjutnya akan menuju bilik mata
depan dimana bagian posterior kornea(endotel) merupakan batas anteriornya.
Lapisan endotel kornea berfungsi sebagi Na-K pump. Jika tekanan intraokuler
meningkat maka akan menggangu fungsi Na-K pump endotel sehingga air yang
masuk bertambah sehingga stroma akan hidrasi, pada keadaan endotel yang normal
air yang masuk tidak terlalu mengganggu karena stroma masih bisa dehidrasi namun
jika fungsi endotel terganggu maka kornea menjadi edema dan tidak menjadi
5,18
transparan.
2. Lensa
Lensa merupakan struktur yang avaskular dan kebutuhan metabolism
seluruhnya tergantung pada humor akuos dan untuk membawa sisa metabolismenya.
Transparansi lensa dipertahankan oleh keseimbangan air dan kation (sodium
dan kalium). Kedua kation berasal dari humur akuos dan vitreous. Kadar kalium di
bagian anterior lensa lebih tinggi di bandingkan posterior. Dan kadar natrium di
22
bagian posterior lebih besar. Ion K bergerak ke bagian posterior dan keluar ke aqueous
humour, dari luar Ion Na masuk secara difusi dan bergerak ke bagian anterior untuk
menggantikan ion K dan keluar melalui pompa aktif Na-K ATPase, sedangkan kadar
kalsium tetap dipertahankan di dalam oleh Ca-ATPase. Energi metabolisme terbesar
lensa berasal dari metabolisme glukosa. Glukosa masuk kedalam lensa melalui humor
akuos melalui proses difusi sederhana.5

23
V.PENUTUP

Humor akuous diproduksi oleh korpus siliaris epitel tidak berpigmen, sangat
memegang peranan penti ng dalam menjaga tekanan intraokuler bola mata selain
fungsinya sebagai media refrakta.

Mekanisme pembentukan Humor akuous terbagi menjadi difusi, ultrafiltrasi dan


transport aktif sekitar 80% humor akuous diproduksi melalui proses transport aktif.

Trabekular meshwork terbagi menjadi 3 lapisan : uveaskleral meshwork,


korneoskleral meshwork, dan juxtakanalikuler meshwork. Komposisi humor akuous
mirip dengan plasma dan mengandung sedikit protein dan banyak asam askorbat.
Dalam pengaliran humor akuous dikenal aliran trabekular (conventional) sekitar 90%
humor akuous akan mengalir melewati jalur ini dan jalur uveoskleral yang dilewati
sekitar 10% humor akuous.

24
DAFTAR PUSTAKA

1. Solomon I, Aquous Humor Dynamics, revised 2002, available on www.nyee.edu


2. Morrison JC, Freddo TF and Toris CB ; Anatomy and Physiology of Aqueous
Humor Formation, in Glaukoma and science practice. New York, 2003 : p.24-77
3. Civan Mortimer, The Eyes Aqueous Humor, edition 2,American Publishing,San
Diego, 2008 : 22-33
4. Oyster C, The Human Eye ; Structure and Function, Sinauer Associates,
Massachutes,1999: 379-490
5. Cibis W Gerhard, Beaver A Hillary, Johns Karla , et al, Fundamental and
Principles of Ophtalmology,Section 2 San Fransisco, 2008-2009 : 62-66, 129-
139
6. Khurana A K, Comprehensive Ophtalmology, 4th ed, New Age International
Limited, Publishers, New Delhi, 2007 : p.133-136
7. Dudek Ronald W and Fix james P,Eye in Embriology 3 rd edition, Lippincott
Williams and Wilkins, Baltimore, 2005 :p. 92-97
8. Kaufman Paul L and Alm Albert, Aqueous Humor Hydrodynamics in Adlers
Physiology Clinical Application, 10th ed, St. Louis, Missouri,Mosby, 2005 : p.237-
73
9. Vaughan DG, Asbury T, Riordan-Eva P ; Oftalmologi Umum, ed.14 (alih Bahasa :
dr.Jan Tjambong dan dr.Brahm U Pendit, Sp.KK), widya Medika, Jakarta, 1996 :
p.1-29
10.Garg A, Mastering the technique of Glucoma Diagnosis and Management, 1 st ed,
jetpee Brother Medical Publisher, India, 2006 : p.1-38
11.Orhaily, Basic Human Anatomy, Dartmouth Medical School, 2009, available on :
www.dartmouth.edu/.../chapter_46/46-10.HTM
12.Cantor L, Fechtner RD, Michael AJ, et al, BCSC section 10, Glukoma, San
Fransisco, 2008 : 5-24
13.Aqueous Humor, Wikipedia the free ency clopedia, 11 Februari 2011, available
from www.wikipedia.com
14.Green Keith, Physiology and pharmacology of Aqueous Humor Inflow in Survey
of Ophtalmology , volume 29 , number 3, November-Desember 1984, Georgia,
1984 : 208-14
15.Bryan Reay and Lynch Mary, Device and method for monitoring aqueous flow
within the eye, Atlanta, 2005, available at :
www.freepatentsonline.com/6939298
16.Netland P.A, galukoma Medical Therapy, Principle and management, Oxford
University Press, New York, 2008, p.3-36
25
17.Stamper, R.L, Lieberman M.F, and Drake M.V, Diagnosis and Therapy of the
Glaukoma, Mosby St.Louis, 1999, p.2-60
18.Skuta L.Gregory et al, Lens and Cataract, Section 11 San Fransisco, 2008-2009,
p.11-21

26

You might also like