Professional Documents
Culture Documents
Foramen optik terletak pada apeks rongga orbita, dilalui oleh saraf optik, arteri, vena, dan
saraf simpatik yang berasal dari pleksus karotid. Fisura orbita superior di sudut orbita atas
temporal dilalui oleh saraf lakrimal (V), saraf frontal (V), saraf troklear (IV), saraf
okulomotor (III), saraf nasosiliar (V), abdusen (VI), dan arteri vena oftalmik. 1
Fisura orbita inferior terletak di dasar tengah temporal orbita dilalui oleh saraf infra-orbita
dan zigomatik dan arteri infra orbita. 1
Fosa lakrimal terletak di sebelah temporal atas tempat duduknya kelenjar lakrimal.
Rongga orbita tidak mengandung pembuluh atau kelenjar limfa. 1
Kelopak mata berada di depan bola mata, berfungsi seperti jendela untuk melindungi
mata dari trauma maupun sinar yang terlalu kuat. Selain itu juga berfungsi dalam sistem
penyaluran air mata. 1
Tiap kelopok mata dibagi oleh sulcus horizotalis (fornix) menjadi bagian orbital dan
tarsal. Serta dibagi pula bagian superior dan inferior. Kedua kelopak mata bertemu di sudut
medial dan lateral membentuk kantus medialis dan lateralis, kantus medialis lebih tinggi
2mm dibandingkan kantus lateralis. Arpetura/fisura palpebra adalah jarak antara palpebra
superior dan inferior.2
Struktur
1. Kelenjar Meibomian
2. Kelenjar Zeis
3. Kelenjar Moll
4. Kelenjar Aksesorius Lakrimalis dari
Wolfring
SISTEM LAKRIMASI
Sistem lakrimal terdiri atas dua jaringan utama yaitu sistem sekresi lakrimal atau
kelenjar lakrimal dan sistem ekskresi lakrimal. Komponen sekresi terdiri atas kelenjar yang
menghasilkan berbagai unsur pembentuk cairan
air mata. Duktus nasolakrimalis merupakan
unsur ekskresi sistem ini yang mencurahkan
sekret kedalam hidung. Volume terbesar air mata
dihasilkan oleh kelenjar air mata utama yang
terletak di fossa lakrimalis di kuadran temporal
atas orbita. Kelenjar yang berbentuk kenari ini
dibagi oleh kornu lateral aponeurosis levator
menjadi lobus orbita yang lebih besar dan lobus
palpebra yang lebih kecil, masing-masing
dengan sistemsaluran pembuangannya tersendiri
Gambar Sistem Lakrimasi ke dalam forniks temporal superior. Lobus
palpebra kadang-kadang dapat dilihat dengan
membalikkan palpebra superior.Sekresi dari kelenjar lakrimal utama dipicu oleh emosi atau
iritasi fisik dan menyebabkan air mata mengalir berlimpah melewati tepian palpebra.
Persarafan kelenjar utama datang dari nucleus lakrimalis pons melalui nervus intermedius
dan menempuh jalur rumit dari cabang maxillaris nervus trigeminus. 2
Kelenjar lakrimal tambahan, meskipun hanya sepersepuluh dari massa
utamamempunyai peran penting. Kelenjar Krause dan Wolfring identik dengan kelenjar
utama namun tidak memiliki sistem saluran. Kelenjar-kelenjar ini terletak di dalam
konjungtiva, terutama di fornix superior. Sel goblet uniseluler, yang juga tersebar
dikonjungtiva menghasilkan glikoprotein dalam bentuk musin. Sistem ekskresi terdiri atas
puncta, kanalis, sakus lakrimalis dan duktus nasolakrimalis. 2
Gambar Penyaluran Air Mata
Setiap berkedip, palpebra menutup menyebarkan air mata secara merata di atas kornea
dan menyalurkan kedalam system ekskresi pada aspek medial palpebra. Dalam keadaan
normal, air mata dihasilkan dengan kecepatan sesuai dengan jumlah yang diuapkan dan itulah
sebabnya hanya sedikit yang sampai kesistem ekskresi. Bila memenuhi sakus konjungtiva, air
mata akan memasuki puncta sebagian karena sedotan kapiler. 2
Dengan menutup mata, bagian khusus orbikularis pra-tarsal yang mengelilingi ampula
mengencang untuk mencegahnya keluar. Bersamaan waktu, palpebra ditarik kearah Krista
lakrimalis posterior dan traksi fascia mengelilingi sakus lakrimalis berakibat memendeknya
kanalikulus dan menimbulkan tekanan negative di dalam sakus. Kerja pompa dinamik ini
menarik air mata ke dalam sakus yang kemudian berjalan melalui duktus nasolakrimalis
karena pengaruh gaya berat dan elastisitas jaringan ke dalam meatus inferior hidung. 2
SKLERA
Sklera adalah pembungkus fibrosa pelindung mata di bagian luar, jaringan ini pada dan
berwarna putih serta bersambung dengan kornea di sebelah anterior dan dura mater nervus
optikus di belakang. 1,2
Sklera anterior ditutupi oleh 3 lapis jaringan ikat vaskular. Sklera mempunyai kekakuan
tertentu sehingga mempengaruhi pengukuran tekanan bola mata. Dibagian belakang saraf
optik menembus sklera dan tempat tersebut disebut kribosa. Bagian luar sklera berwarna
putih dan halus dilapisi oleh kapsul Tenon dan dibagian depan oleh konjungtiva. Diantara
stroma sklera dan kapsul Tenon terdapat episklera. Bagian dalamnya berwarna coklat dan
kasar dan dihubungkan dengan koroid oleh filamen-filamen jaringan ikat yang berpigmen,
yang merupakan dinding luar ruangan suprakoroid. 1
Kekakuan sklera dapat meninggi pada pasien diabetes melitus, atau merendah pada
eksoftalmos goiter, miotika. 1
KORNEA
Kornea merupakan bagian mata yang tembus cahaya dan menutup bola mata di
sebelah depan. Pembiasan sinar terkuat dilakukan oleh kornea, dimana 40 dioptri dari 50
dioptri pembiasan sinar masuk kornea dilakukan oleh kornea. Kornea (Latin cornum = seperti
tanduk) adalah selaput bening mata, bagian selaput mata yang tembus cahaya, merupakan
lapis jaringan yang menutup bola mata sebelah depan dan terdiri atas lapis1,2,3 :
1. Epitel
Tebalnya 50 pm, terdiri atas 5 lapis sel epitel tidak bertanduk yang sating tumpang
tindih; satu lapis sel basal, sel poligonal dan sel gepeng.
Pada sel basal Bering terlihat mitosis sel, dan sel muds ini terdorong ke depan
menjadi lapis sel sayap dan semakin maju ke depan menjadi sel gepeng, sel basal
berikatan erat dengan sel basal di sampingya dan sel poligonal di depannya melalui
desmosom dan makula okluden; ikatan ini menghambat pengaliran air, elektrolit, dan
glukosa yang merupakan barrier.
Sel basal menghasilkan membran basal yang melekat erat kepadanya. Bila terjadi
gangguan akan mengakibatkan erosi rekuren.
Epitel berasal dari ektoderm permukaan.
2. Membran Bowman
Terletak di bawah membran basal epitel komea
yang merupakan kolagen yang tersusun tidak
teratur seperti stroma dan berasal dari bagian depan
stroma.
Lapis ini tidak mempunyai daya regenerasi
3. Stroma
Terdiri atas lamel yang merupakan susunan kolagen
yang sejajar satu dengan lainnya, pada permukaan
terlihat anyaman yang teratur sedang di bagian
perifer serat kolagen ini bercabang; terbentuknya
kembali serat kolagen memakan waktu lama yang
kadang-kadang sampai 15 bulan. Keratosit
merupakan sel stroma kornea yang merupakan
fibroblas terletak di antara serat kolagen stroma.
Diduga keratosit membentuk bahan dasar dan serat
Gambar Penampang Melintang Kornea
kolagen dalam perkembangan embrio atau sesudah
trauma.
4. Membran Descement
Merupakan membran aselular dan merupakan batas belakang stroma komea
dihasilkan sel endotel dan merupakan membran basalnya. Bersifat sangat elastik dan
berkembang terns seumur hidup, mempunyai tebal 40 m.
5. Endotel
Berasal dari mesotelium, berlapis satu, bentuk heksagonal, besar 20-40 pm. Endotel
melekat pada membran descement melalui hemidesmosom dan zonula okluden.
Kornea dipersarafi oleh banyak saraf sensoris terutama berasal dari saraf siliar longus,
saraf nasosiliar, saraf ke V saraf siliar longus berjalan suprakoroid, masuk ke dalam stroma
kornea, menembus membran Bowman melepaskan selubung Schwannya. Seluruh lapis epitel
dipersarafi sampai pada kedua lapis terdepan tanpa ada akhir saraf. Bulbul Krause untuk
sensasi dingin ditemukan di daerah limbus. Daya regenerasi saraf sesudah dipotong di daerah
limbus terjadi dalam waktu 3 bulan. 1
Trauma atau penyakit yang merusak endotel akan mengakibatkan sistem pompa
endotel terganggu sehingga dekompensasi endotel dan terjadi edema kornea. Endotel tidak
mempunyai daya regenerasi. 1
UVEA
Uvea merupakan dinding kedua bola mata yang lunak, terdiri atas 3 bagian, yaitu iris,
badan siliar, dan koroid. Pendarahan uvea dibedakan antara bagian anterior yang diperdarahi
oleh 2 buah arteri siliar posterior longus yang masuk menembus sklera di temporal dan nasal
dekat tempat masuk saraf optik dan 7 buah arteri siliar anterior, yang terdapat 2 pada setiap
otot superior, medial inferior, satu pada otot rektus lateral. Arteri siliar anterior dan posterior
ini bergabung menjadi satu membentuk arteri sirkularis mayor pada badan siliar. Uvea
posterior mendapat perdarahan dari 15 - 20 buah arteri siliar posterior brevis yang menembus
sklera di sekitar tempat masuk saraf optik. 1,2
Persarafan uvea didapatkan dari ganglion siliar yang terletak antara bola mata dengan
otot rektus lateral, 1 cm di depan foramen optik, yang menerima 3 akar saraf di bagian
posterior yaitu1 :
1. Saraf sensoris, yang berasal dari saraf nasosiliar yang mengandung serabut sensoris
untuk kornea, iris, dan badan siliar
2. Saraf simpatis yang membuat pupil berdilatasi, yang berasal dari saraf simpatis yang
melingkari arteri karotis; mempersarafi pembuluh darah uvea dan untuk dilatasi pupil.
3. Akar saraf motor yang akan memberikan saraf parasimpatis untuk mengecilkan pupil.
Pada ganglion siliar hanya saraf parasimpatis yang melakukan sinaps. Iris terdiri atas
bagian pupil dan bagian tepi siliar, dan badan siliar terletak antara iris dan koroid. Batas
antara korneosklera dengan badan siliar belakang adalah 8 mm temporal dan 7 mm nasal. Di
dalam badan siliar terdapat 3 otot akomodasi yaitu longitudinal, radiar, dan sirkular. 1
Ditengah iris terdapat lubang yang dinamakan pupil, yang mengatur banyak
sedikitnya cahaya yang masuk kedalam mata. Iris berpangkal pada badan siliar dan
memisahkan bilik mata depan dengan bilik mata belakang. Iris merupakan membrana sirkuler
yg berwarna,terletak di belakang kornea, tepat di depan lensa. Iris terdiri dari jaringan halus
yg mengandung sel-sel pigmen, otot polos, pembuluh darah dan saraf. Permukaan depan iris
warnanya sangat bervariasi dan mempunyai lekukan-lekukan kecil terutama sekitar pupil
yang disebut kripti. 1
BADAN SILIAR
Badan siliar dimulai dari basis iris kebelakang sampai koroid, yang terdiri atas otot-
otot siliar dan proses siliar. Otot-otot siliar berfungsi untuk akomodasi. Jika otot-otot ini
berkontraksi ia menarik proses siliar dan koroid kedepan dan kedalam, mengendorkan zonula
Zinn sehingga lensa menjadi lebih cembung. 1,2
Humor aqueus adalah suatu cairan jernih yang mengisi kamera anterior dan posterior
mata. Volumenya adalah sekitar 250ul, dan kecepatan pembentukannya, yang bervariasi
diurnal, adalah 1,5-2 ul/menit. Tekanan osmotik sedikit lebih tinggi dari plasma. Komposisi
humor aqueus serupa dengan plasma kecuali bahwa cairan ini memiliki konsentrasi askorbat,
piruvat dan laktat yang lebih tinggi dari protein, urea dan glukosa yang lebih rendah. 2,3
Humor Aqueus diproduksi oleh corpus siliare. Ultrafiltrat plasma yang dihasilkan di
stroma prosesus siliaris dimodifikasi oleh fungsi sawar dan prosesus sekretorius epitel siliaris.
Setelah masuk kekamera posterior Humor Aqueus mengalir melalui pupil ke kamera anterior
lalu ke jalinan trabekular di sudut kamera anterior. Selama periode ini, terjadi pertukaran
diferensial komponen-komponen dengan darah di iris. 2,3
Di dalam bola mata terdapat cairan humor aqueos yang diproduksi oleh badan siliar
dan dialirkan ke bilik mata depan melewati kanal- kanal didalam sudut bilik mata (antara
kornea dan iris). Cairan tersebut kemudian diserapoleh system venosa melalui sudut bilik
mata depan. Bila pengaliran dan penyerapan humor aqueos ini tidak lancar, karena
hambatan/penyempitan salurannya, maka terjadi akumulasi cairan didalam bola mata,
tekanan bola mata meninggi dan menekan syaraf optik. Kerusakan lapang pandang terjadi
sesuai dengan tinggi dan lamanya penekanan. 2
KOROID
Koroid adalah suatu membran yang berwarna coklat tua, yang letaknya
Gambardiantara
Koroidsklera
dan. retina terbentang dari ora serata sampai kepapil saraf optik.
Koroid kaya pembuluh darah dan berfungsi terutama memberi
nutrisi kepada retina. 1
PUPIL
Pupil waktu tidur kecil , hal ini dipakai sebagai ukuran tidur, simulasi, koma dan tidur
sesungguhnya. Pupil kecil waktu tidur akibat dari1 :
Bila subkorteks bekerja sempurna maka terjadi miosis. Di waktu bangun korteks
menghambat pusat subkorteks sehingga terjadi midriasis. Waktu tidur hambatan subkorteks
hilang sehingga terjadi kerja subkorteks yang sempurna yang akan menjadikan miosis. 1
Fungsi mengecilnya pupil untuk mencegah aberasi kromatis pada akomodasi dan
untuk memperdalam fokus seperti pada kamera foto yang difragmanya dikecilkan. 1
LENSA MATA
Lensa merupakan badan yang bening, bikonveks 5 mm tebalnya dan berdiameter 9 mm pada
orang dewasa. Permukaan lensa bagian posterior lebih melengkung daripada bagian anterior.
Kedua permukaan tersebut bertemu pada tepi lensa yang dinamakan ekuator. Lensa
mempunyai kapsul yang bening dan pada ekuator difiksasi oleh zonula Zinn pada badan
siliar. Lensa pada orang dewasa terdiri atas bagian inti (nukleus) dan bagian tepi (korteks). 1,2
CORPUS VITREUS
Yaitu badan kaca yang terletak antara lensa dengan retina. Berfungsi :
mempertahankan bola mata agar tetap bulat, mengisi ruang untuk meneruskan sinar dari lensa
ke retina. Badan kaca tidak mempunyai pembuluh darah dan menerima nutrisinya dari
jaringan sekitarnya: koroid, badan siliar dan retina. 1,4
RETINA
Retina adalah suatu membran yang tipis dan bening, terdiri atas penyebaran daripada
serabut-serabut saraf optik. Letaknya antara badan kaca dan koroid. Bagian anterior berakhir
pada ora serata. Dibagian retina yang letaknya sesuai dengan sumbu penglihatan terdapat
makula lutea (bintik kuning) kira-
kira berdiameter 1 - 2 mm yang
berperan penting untuk tajam
penglihatan. Ditengah makula lutea
terdapat bercak mengkilat yang
merupakan refleks fovea.
1. Lapis fotoreseptor, merupakan lapis terluar retina terdiri atas sel batang yang
mempunyai bentuk ramping, dan sel kerucut.
2. Membran limitan eksterna yang merupakan membran ilusi.
3. Lapis nukleus luar, merupakan susunan lapis nukleus sel
kerucut dan batang. Ketiga lapis diatas avaskular dan
mendapat metabolisme dari kapiler koroid.
4. Lapis pleksiform luar, merupakan lapis aselular dan
merupakan tempat sinapsis sel fotoreseptor dengan sel
bipolar dan sel horizontal
5. Lapis nukleus dalam, merupakan tubuh sel bipolar, sel
horizontal dan sel Muller Lapis ini mendapat
metabolisme dari arteri retina sentral
6. Lapis pleksiform dalam, merupakan lapis aselular
merupakan tempat sinaps sel bipolar, sel amakrin dengan
sel ganglion
7. Lapis sel ganglion yang merupakan lapis badan sel daripada neuron kedua.
8. Lapis serabut saraf, merupakan lapis akson sel ganglion menuju ke arch saraf
optik.
SARAF OPTIK
Otot ini menggerakkan mata dengan fungsi ganda dan untuk pergerakkan mata tergantung
pada letak dan sumbu penglihatan sewaktu aksi otot.1 Otot penggerak mata terdiri atas 6 otot
yaitu 1,4:
1. Oblik inferior
aksi primer - ekstorsi dalam
abduksi
sekunder - elevasi dalam
aduksi, abduksi dalam elevasi
2. Oblik superior
aksi primer- intorsi pada
abduksi
sekunder - depresi dalam
aduksi, abduksi dalam depresi
3. Rektus inferior
aksi primer - depresi pada
abduksi
sekunder - ekstorsi pada abduksi, aduksi pada depresi
4. Rektus lateral
aksi abduksi
5. Rektus medius
aksi aduksi
6. Rektus superior
aksi primer - elevasi dalam abduksi
sekunder - intorsi dalam aduksi - aduksi dalam elevasi
FISIOLOGI PENGLIHATAN
Setiap benda memiliki energi yang sebanding dengan panjang gelombang tertentu.
Saat suatu benda terkena radiasi cahaya pada panjang gelombang sinar tampak (visible),
maka energi yang sebanding dengan panjang gelombang yang dimiliki oleh benda tersebut
akan diteruskan, sedangkan energi yang sebanding dengan panjang gelombang yang berbeda
akan diserap. Sehingga panjang gelombang yang diteruskan tersebut akan sampai pada mata
kita. 2
Cahaya yang masuk pertama-tama akan melewati selaput kornea sebagai lapisan
terluar dari mata, kemudian melewati bilik mata depan. Selanjutnya cahaya akan diteruskan
ke dalam rongga mata oleh pupil. Pupil adalah lubang di tengah bola mata yang dibentuk oleh
iris. Fungsi iris sama seperti diafragma pada kamera, yaitu untuk mengatur banyak dan
sedikitnya cahaya yang masuk ke dalam rongga mata. Saat cahaya tersedia banyak, maka iris
akan membuat pupil mengecil agar cahaya yang masuk tidak berlebih. Sementara saat cahaya
yang tersedia sedikit, maka iris akan membuat pupil melebar sehingga cahaya yang masuk
akan semakin banyak. 2
Setelah melalui pupil, cahaya melewati bilik mata belakang kemudian menuju lensa
mata yang menjadikan bayangan benda menjadi nyata, tegak dan diperkecil. Selanjutnya
bayangan benda akan jatuh pada retina tepat di bintik kuning. Bayangan benda kemudian
akan diteruskan ke pusat syaraf (otak) dan di otak, bayangan benda dikembalikan ke bentuk
semula, sehingga kita dapat melihat. 2
DAFTAR PUSTAKA