You are on page 1of 11

KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

GEOLOGI LAUT

FINAL

OLEH
FANNYA AYUNIAR
D61115021

GOWA
2016
1. Gambarkan peta perjalanan dari Makassar Denpasar Gili Trawangan

Lombok

Penyelesaian :

Makassar

Gili Trawangan

Teluk Kode

Mataram

Denpasar

2. Sebutkan nama laut yang dilewati!

Jawab :

1. Laut Flores
2. Laut Bali
3. Laut Lombok
4. Samudera Hindia
3. Jelaskan ocean circulationnya

(gambar ocean circulation)

Di beberapa tempat di perairan laut, pada musim tertentu terjadi arus yang

bergerak menaik (vertikal) dari suatu kedalaman tertentu ke permukaan.


Fenomena ini disebut upwelling atau disebut arus vertikal atau penaikan massa

air. Arus vertikal tersebut membawa serta unsur hara yang cukup tinggi kadarnya

dari dasar laut ke permukaan. Melalui proses upwelling ini, perairan disekitarnya

ditingkatkan kesuburannya, sehingga produksi perikanannya pun menjadi tinggi.

Arus laut lain yang mempengaruhi karakteristik perairan di Indonesia adalah arus

laut yang dibangkitkan oleh angin. Sirkulasi angin di wilayah ini menggambarkan

keadaan angin daerah tropis dan sekaligus wilayah musim.Keadaan angin yang

demikian dicerminkan pula oleh arus lautnya terutama di permukaan.

Pada kedalaman yang cukup besar antara 500-2000 m, kecapatan arus yang

ditimbulkan angin menjadi nol. Kedalaman di mana kecapatan arus sama dengan

nol disebut kedalaman tanpa gerakan atau kedalaman Ekman. Perubahan arah dan

kecepatan arus terhadap kedalaman menimbulkan suatu transport massa air yang

arahnya tegak lurus ke arah kanan arah angin di belahan bumi utara dan ke arah

kiri di belahan bumi selatan. Transport massa air ini juga disebut dengan transport

Ekman. Pengetahuan tentang transport Ekman ini dapat digunakan untuk

menjelaskan mekanisme timbulnya fenomena laut yang dikenal nama upwelling

dan downwelling. Upwelling adalah naiknya air dingin dari lapisan dalam ke

permukaan laut sedangkan downwelling merupakan turunnya air permukaan laut

ke lapisan lebih dalam.

Walapun dinamika di lautan yang mendorong arus laut lebih banyak

terbentuk oleh angin lokal.Tetapi akibat bentuk morfologi atau rupa muka bumi

maka lautan juga memiliki arus laut yang terbentuk akibat tekanan dari morfologi

dasar laut. Arus yang terbentuk lebih karena tekanan di dalam laut ini
menyebabkan adanya aliran yang mengitari bumi. Arus yang ditemukan sebagai

hasil utama dari proyek penelitian Wolrd Ocean Circulation Experiment (WOCE)

sekitar dekade 90an dikenal dengan arus perputaran sabuk dunia atau the Great

Ocean Conveyor Belt (Gambar 3.7). Arus ini mengalir di permukaan dari samudera

Hindia menuju samudera Atlantik, lalu berputar di atlantik bagian utara sekitar

pulau Greenland dan masuk ke laut dalam (The North Atlantic over turning) ke

atlantik selatan dan mengalir menuju samudera Pasifik utara dan sebelah barat

samudera Hindia (Indian Ocean) dimana arus ini akan menyembul disana. Arus

menyembul yang merupakan gejala upwelling terbesar ini membawa arus dingin

dari laut dalam dan menjadi sumber nutrisi serta konsentrasi karbon ke

permukaan setempat.

Arus laut di samudera Pasifik yang merupakan samudera terluas akan

mengalir ke arah barat akibat dari tekanan momentum akibat perputaran bumi

pada rotasinya ke arah timur. Prinsip serupa terlihat pada arah angin pasat akibat

tekanan gaya serupa dan gaya koriolis yang mengarahkannya ke barat. Arus muka

air laut di daerah Pasifik yang mengalir ke barat ini akan berkumpul di daerah

ekuator sekitar daerah kolam hangat (warm pool) atau sebelah utara pulau Papua.

Karena tempat ini merupakan tempat mengumpulnya arus permukaan yang

notabene hangat akibat radiasi matahari maka panas yang terbawa arus laut ini

akan mengumpul dan menciptakan daerah yang lebih hangat dari sekitarnya atau

kolam hangat. Selain menciptakan kolam hangat, arus yang mengumpul tersebut

juga akan menumpuk sehingga menciptakan tinggi muka laut yang lebih tinggi
dibandingkan di samudera Hindia dan menimbulkan tekanan geostropis.

Akibatnya akan terjadi aliran arus lintas Indonesia.

Gambar 1.Arus perputaran sabuk dunia (the Great ocean conveyor belt) yang mengitari
bumi dalam 2000 tahun.Arus permukaan masuk ke dalam di Atlantik utara, sementara
arus dalam menyembul di barat samudera Hindia (Indian Ocean) dan utara samudera
Pasifik.
4. Gambarkan morfologi pantai yang anda amati!

Jawab :

A. Tanah Lot
Tanah Lot,terletak di Kabupaten Tabanan, tepatnya berada di Desa

Beraban, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan. Bisa ditempuh dengan mudah

dari Denpasar karena jaraknya sdekitar sekitar 20 km atau setengah jam

perjalanan dan hanya berjarak 13 km dari kota Tabanan.

Tanah Lot merupakan salah satu obyek wisata yang banyak dikunjungi

oleh semua kalangan baik dari dalam negeri maupun luar negeri.Di Tanah Lot kita

dapat melihat gelombang air laut yang memecah bibir pantai dengan skala

besar,selain itu di Tanah Lot juga kita dapat menjumpai mata air. Mata air

merupakan salah satu sumber air yang ada di Bumi. Mata air merupakan suatu

tempat di daratan Bumi yang dapat mengeluarkan pancaran air yang berasal dari

dalam bumi atau dari tanah maupun dari pegunungan. Air yang keluar atau

memancar ini tentunya mengarah permukaan Bumi, dan keluarnya air tersebut

dari akuifer. Akuifer sendiri merupakan lapisan yang berada di bawah tanah yang

mengandung air dan mempunyai kemampuan untuk mengalirkan air.

Di tanah Lot batuan penyusunnya sebagian besar adalah jenis batuan Tufa

yang terbentuk dari material vulkanik klastik yang dihasilkan dari serangkaian

proses yang berkaitan dengan letusan gunung api Batur Agung,

B. Gili Trawangan
Gili Trawangan merupakan lokasi wisata pantai yang memanjang

dari Timur ke Barat.Pada lokasi pertama dijumpai material sedimen.Kemudian

ketika berjalan menuju ke Barat sekitar 200 meter dijumpai Batuan Piroklastik

yang menyusun bukit di pulau tersebut. Sekitar 500 meter ke arah Barat akan

dijumpai Pillow Lava atau Lava Bantal.

Gambar 4.Pillow Lavayang Terdapat pada Pantai Gili Trawangan(arah pengambilan


gambar 192o)
Berdasarkan hasil penelitian jenis batuan yang ditemukan di Gili

Trawangan termasuk kebdalam kelompok batuan sedimen dengan jenis

Batupasir.Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari hasil pengendapan

(sedimentasi), hasil erosi atau batuan yang terjadi dari akumulasi mineral dari

hasil perombakan batuan yang sudah ada sebelumnya atau hasil aktifitas kimia

maupun organisme yang diendapkan lapis demi lapis pada permukaan bumiyang

kemudian mengalami pembatuan (litifikasi) dan diagenesa.

Karakteristik pantai Gili Trawangan Lombok ialah terdiri atas material

sedimen yang berukuran pasir sedang (1/4 -1/2 mm).Pada meterial ini juga

dijumpai pecahan-pecahan coral hasil abrasi pantai oleh arus gelombang.

Data kemiringan (slope) pada dua titik pengambilan slope didapatkan dua

perbedaan slope yakni 2o dan 19o. Berdasarkan teori, semakin banyak perubahan

kemiringan (slope) berarti akan menunjukkan keaktifan daerah tersebut dalam

proses abrasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada daerah Gili Trawangan

Lombok cukup aktif dalam proses abrasi. Namun apabila dilihat dari ukuran butir,

masih banyak kandungan mineral seperti Biotit, Muskovit dan Kuarsa. Sehingga

pada daerah ini masih sangat dipengaruhi oleh proses sedimentasi.


Gambar 5. Foto Pecahan Coral di Dekat Garis Pantai Gili Trawangan (arah pengambilan
gambar 316o)

Gambar 6. Foto Material di Dekat Garis PantaiGili Trawangan (arah


pengambilan gambar 214o)

You might also like