Professional Documents
Culture Documents
Ditinjau dari asal bahasa, geomorfologi terdiri dari tiga kata, yaitu geos,
morphos, dan logos. Geos berarti bumi, morphos berarti bentuk, dan logos berarti
permukaan bumi.
PROSES GEOMORFOLOGI
Proses Geomorfologi adalah semua peristiwa baik secara alami maupun non
alami yang berperanan dalam merubah bentang-alam yang sudah lebih dahulu
kimiawi yang dialami permukaan bumi. Penyebab proses tersebut yaitu benda-benda
alam yang kita kenal dengan nama geomorphic agent, berupa air dan angin.
Keduanya merupakan ad penyebab yang dibantu dengan adanya gaya berat, dan
permukaan muka bumi. Tenaga-tenaga perusak ini dapat kita golongkan dalam tenaga
asal luar (eksogen), yaitu yang datang dari luar atau dari permukaan bumi, sebagai
lawan dari tenaga asal dalam (endogen) yang berasal dari dalam bumi. Tenaga asal
luar pada umumnya bekerja sebagai perusak, sedangkan tenaga asal dalam sebagai
pembentuk. Kedua tenaga inipun bekerja bersama-sama dalam mengubah bentuk
(morphology of landforms) dikontrol oleh tiga faktor utama, yaitu struktur, proses,
morfologi cukup berjalan sangat lambat atau terus menerus, tapi mampu
perubahan yang terjadi pada masa lalu juga terjadi pada masa sekarang, dan
temperatur tidak kurang dari 8.000 C secara hipotetik diyakini sebagai sumber dari
proses asal dalam bumi ini. Bloom (1978) menyebutkan proses ini sebagai proses
1. Tektonik
Pada skala dunia/global, pancaran panas dari inti bumi menimbulkan aliran panas
geotermal (geothermal heat flow), dan konveksi pada lapisan mantel bumi /
convection in the mantle (Selby, 1985). Arah gerakan aliran panas geotermal vertikal
dari inti bumi menuju kerak bumi, menimbulkan amblesan tektonik (tectonic
movement).
Ditinjau dari pandangan skala lokal maupun regional, disebabkan oleh proses
2. Volkanisme
satu dari dua cara, yaitu akibat pemekaran lantai samudra (sea floor spreading) dari
kerak samudra (oceanic crust), atau akibat tumbukan dua lempeng (subduction) dari
Sebaran gunungapi aktif di sekeliling Samudra Pasifik mencapai >60 % dari total di
dunia.
Sumber utama proses asal luar bumi berasal dari radiasi matahari (solar
menghasilkan enerji yang berputar dan atraksi vertikal (Gambar 2.1b, Selby, 1985).
Dari kedua-duanya berkembang berbagai proses eksogenik. Proses ini tidak akan
pernah membentuk bentangalam baru tanpa merusak yang sudah ada sebelumnya,
dengan alasan itu Bloom (1978) menamakannya sebagai proses yang merusak
(destructional process)
Degradasi
tempat, dan diakhiri dengan agradasi di tempat lain. Degradasi pada morfologi
dicirikan oleh penurunan elevasi akibat pelapukan, erosi, gerakan tanah, atau
transportasi bahan hasil pelapukan & erosi maupun gerakan tanah. Hasil akhir dari
- Pelapukan
dengan komposisi dominan mineral kuarsa lebih sukar lapuk dibandingkan dengan
batulanau. Batuan yang sama akan lebih cepat mengalami pelapukan di daerah
mengalami interaksi dengan proses eksogenik yang kemudian berlangsung, dan zone
terjadi erosi. kecuraman lereng bentang-alam, dan atau penambahan kandungan air
dalam batuan. Kedua penambahan tadi akan mengurangi angka sudut geser dalam
batuan. Ketika erosi berlangsung, yaitu pemisahan batuan dari induknya (massa
asal) segera diikuti oleh proses transportasi ke tempat lain yang secara elevasi lebih
rendah posisinya. Sebagai agen erosi & transportasi secara alam dilakukan oleh aliran
air, gelombang & arus laut, angin, gletser, dan organisme. Selain itu, meskipun relatif
- Gerakan tanah
yaitu adanya proses pelepasan dan pemindahan batuan dari induknya. Pembeda
antara dua proses tersebut yaitu pada gerakan tanah memerlukan waktu relatif
singkat, dan cakupan luasan daerah yang mengalami relatif sempit. Proses gerakan
tanah terjadi oleh kondisi penyebab yang bersifat pasiv, dan pengaktifan (Sharpe,
1938, dalam Thornbury, 1969). Peluang tersebut akan bertambah besar, apabila hadir
Agradasi
Apabila erosi & transportasi purna, maka di tempat baru terjadi pengendapan
atau membentuk agradasi dan dihasilkan endapan yang relatif menghasilkan elevasi
yang lebih tinggi dari sebelumnya. Dikarenakan gerakan bahan pada proses ini
bersifat gravitasional, maka dapat terjadi di mana saja, asal elevasinya lebih rendah
di mana sudah tidak lagi berlangsung proses erosi, dan disebut sebagai aras erosi
(base level of erosion). Hasil agradasi yang dekat dengan sumber bahkan di kaki
lerengnya, disebut talus (scree). Agradasi terjauh berlangsung di dasar laut pada
berbagai kedalaman.
Aktifitas Organisme
proses pelapukan fisik maupun kimia.Hewan juga dapat sebagai agen proses
mencakup luasan yang sempit, sehingga tidak segera tampak oleh pandangan mata
proses geomorfologi. Dengan mengandalkan ukuran jasad dan karunia akal pikiran,
dampak degradasi bentang-alam lebih luas dibandingkan dengan yang dihasilkan oleh
hewan atau tumbuh-tumbuhan. Walaupun demikian dalam pandangan geomorfologi
c. Luar Angkasa
Jatuhan meteor merupakan proses geomorfologi dari luar angkasa yang paling
umum terjadi pada permukaan bumi. Ukuran meteor yang jatuh bervariasi, dan kalau
terlalu kecil tidak akan sampai membentuk bentang-alam yang nyata. Di Indonesia,
salah satu lokasi temuan meteor jatuh dalam ukuran kecil (tektit / tectite) yaitu di
Sangiran. Thornbury (1969) mencatat ada dua lokasi jatuhan meteor yang sampai
Dua lokasi dimaksud adalah di Siberia (Rusia), dan Arizona (USA). Selanjutnya
(pseudo volcanic).
Kondisi seperti diuraikan di atas memberi makna bahwa proses jatuhan meteor dari
atau global hal itu kurang signifikan memberi kontribusi dalam dinamika bentang-
alam.