You are on page 1of 14

1.

Metode yang digunakan perusahaan untuk memberikan pelatihan dan


pengembangan karyawan ada dua metode yaitu :

a. Metode On The Job Training

Pelatihan ini dilakukan di tempat kerja. Karyawan dilatih tentang pekerjaan baru
dengan pengawasan langsung seorang pelatih. Ada beberapa metode On The
Job Training, yaitu :

1) Rotasi Jabatan
Memberikan pengetahuan kepada karyawan tentang bagian organisasi
yang berbeda dan praktek berbagai macam keterampilan manajerial.
2) Memberikan instruksi pekerjaan
Petunjuk-petunjuk pekerjaan diberikan langsung pada pekerjaan dan
digunakan terutama untuk melatih karyawan tentang cara pelaksanaan
pekerjaan mereka sekarang.
3) Magang
Merupakan proses belajar dari seseorang atau beberapa orang yang
lebih berpengalaman. Pendekatan ini dapat dikombinasikan dengan latihan.
4) Coaching
Penyelia atau atasan memberikan pengarahan dan bimbingan kepada
karyawan dalam pelaksanaan kerja rutin mereka.
5) Penugasan sementara
Penempatan karyawan pada posisi manajerial atau sebagai anggota
panitia tertentu untuk jangka waktu yang ditetapkan. Karyawan terlibat
dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah organisasi nyata.

b. Metode Off The Job Training

Metode pelatihan ini dilakukan di luar tempat kerja (off the job training),
meliputi teknik-teknik presentasi informasi dan metode simulasi. Macam-
macam teknik yang biasa digunakan antara lain :

Kuliah
Merupakan suatu metode tradisional dengan kemampuan penyampaian
informasi, banyak peserta dan biaya relatif murah. Para peserta
diasumsikan sebagai pihak yang pasif. Kelemahannya yaitu tidak atau
kurang adanya partisipasi dan umpan balik, sehingga diatasi oleh diskusi
kelas.
Presentasi Video
Biasanya digunakan sebagai bahan atau alat pelengkap bentuk latihan
lainnya, seperti presentasi TV,film,dll.
Self Study
Suatu metode di mana peserta pelatihan menggunakan manual-manual atau
modul tertulis dan kaset atau video rekaman.
Metode Studi Kasus
Metode ini melibatkan peserta pelatihan untuk mengidentifikasi masalah,
menganalisa situasi dan selanjutnya merumuskan penyelesaian alternatif.
Vestibule Training Teknik ini dilaksanakan oleh pelatih-pelatih khusus dan
dilakukan di tempat terpisah yang dibangun dengan berbagai jenis peralatan
sama seperti yang akan dibangun pada pekerjaan sebenarnya.

Metode-metode pelatihan dirancang untuk meningkatkan kemampuan karyawan


sehingga kinerja karyawan meningkat. Kedua metode ini memiliki ciri-ciri yang
berbeda. Berikut penjelasan menegenai ciri-ciri metode on the job training dan
off the job training.
Ciri-ciri dari metode on the job training adalah sebagai berikut :

Dilaksanakan di tempat kerja.


Dilaksanakan pada setiap karyawan yang baru pindah kebagian lain
(mutasi), yang berganti tugas dan tanggungjawabnya, dan karyawan yang
menunjukkan prestasi kurang baik dalam pekerjaannya.
Dilaksanakan untuk memberikan kecakapan yang diperlukan dalam
pekerjaan tertentu sesuai dengan tuntutan kemampuan bagi pekerjaan tersebut
dan sebagai alat untuk menaikkan jabatan.
Pengetahuan/keterampilan berupa pengalaman (praktik langsung).
Dilaksanakan secara individual.
Biaya relatif kecil.

Sedangkan ciri-ciri dari metode off the job training adalah sebagai berikut :
Dilaksanakan dalam suatu ruangan/kelas (diluar tempat kerja) atau dilaksanakan
pada lokasi terpisah dengan tempat kerja.
Dilaksanakan pada karyawan yang bekerja tetap untuk mengembangkan diri dan
pengembangan karir.
Dipergunakan apabila banyak pekerja yang harus dilatih dengan cepat
seperti halnya dalam penguasaan pekerjaan.
Pengetahuan/keterampilan berupa konsep.
Dilaksanakan secara kelompok.
Biaya yang dikeluarkan relatif besar.

Selain ciri-ciri yang telah disebutkan, terdapat pula persamaan dari metode
on the job training dan off the job training, antara lain sebagai berikut :
Dilakukan untuk mengembangkan kemampuan karyawan agar memiliki
kecakapan yang menunjang pekerjaannya.
Dilakukan untuk meningkatkan kinerja karyawan dan kinerja perusahaan.
Dilakukan oleh suatu instansi atau perusahaan.
Diketahui bahwa terdapat beberapa metode pembelajaran dengan cara
on the job training dan off the job training dalam pelatihan.

2. Pendapat saya setelah training karyawan tidak juga menunjukkan perubahan


berarti dalam kinerja kerjanya,performa mereka masih saja standar, motivasi dan
semangat kerja pun masih begitu begitu saja. Sepertinya usaha perusahaan,
untuk menyelenggarakan pelatihan, seminar, workshop dengan mendatangkan
motivator dan pembicara ternama sia-sia belaka. Untuk dapat menentukan
bahwa training yang diberikan efektif atau tidak, perusahaan membutuhkan
data pembanding sebelum dan sesudah. Maka, penilaian terhadap kinerja
karyawan diperlukan di fase awal, dimana program pelatihan belum dijalankan.
Dalam fase ini, perusahaan akan bisa mengukur sejauh mana kompetensi sumber
daya manusiannya. Peserta diajak untuk terlibat langsung dalam pelatihan
dengan demikian pelatihan dapat terasa hidup dan berkembang dinamis.
Perlu memperhatikan hal hal sebagai berikut :

Mengawasi penyelenggaraan program pelatihan SDM


Langkah ini merupakan fase kedua pengukuran keefektivitasan training dimana
perusahaan harus melihat langsung bagaimana prosesnya berjalan. Hal
utama yang harus diperhatikan yaitu keterlibatan peserta dalam kegiatan
tersebut yang mencakup antusiasme, keaktifan dan peningkatan
kompetensi.
Mengawasi proses pengujian keefektivitasan training
Perubahan yang signifikan tentu diharapkan akan terjadi segera
setelah proses pelatihan berakhir. Akan tetapi, perusahaan harus menyadari
bahwa kemampuan intelejensi, adaptasi dan motivasi yang dimiliki setiap
peserta tentu berbeda satu sama lain. Tidak ada jaminan semua bisa
segera mempraktekkan semua materi yang diperoleh selama masa training.
Meskipun begitu, manajemen perusahaan tetap harus memonitor perubahan
yang terjadi untuk menilai apakah pelatihan yang diberikan sudah cukup
efektif.

Evaluasi dalam bentuk lembar penilaian


Hasil penilaian yang telah dilakukan oleh perusahaan harus diberitahukan
kepada semua peserta yang mengikuti pelatihan. Selain itu, dalam sesi
pertemuan tersebut, manajemen dan karyawan duduk bersama untuk
membahas kendala yang dihadapi baik selama masa training, praktek dan
setelah mendapatkan hasil penilaian.

Keseluruhan langkah pengukuran efektivitas pelatihan bisa dijadikan pedoman


bagi perusahaan untuk memberikan training yang paling dibutuhkan oleh
karyawannya. Tak jarang ditemukan masalah kurangnya antusiasme dan
motivasi sebagai kendala sulitnya para peserta menyerap ilmu dan
keahlian yang diberikan selama program. Maka, diperlukan strategi khusus
agar program training dapat berjalan lebih efektif. Caranya:

Membuat variasi dalam penyampaian materi. Ada banyak pilihan media


dan metode yang bisa dipertimbangkan. Variasikan gaya dan kecepatan saat
pelatihan untuk membangkitkan antusiasme peserta dan membuat mereka
lebih mudah menyerap materi yang diberikan.
Melakukan pengulangan dengan cara yang berbeda. Misalnya
penyampaian materi dilakukan dengan gaya formal, maka agar lebih
menarik, pengulangan bisa dilakukan dengan cara informal. Manfaatkan
berbagai media seperti gambar, foto atau ilustrasi yang membangkitkan
respon peserta dan mengingatkan mereka tentang materi yang sudah
didapat sebelumnya.

Perlu umpan balik atau feedback dari peserta training. Penyelenggara


pelatihan sebaiknya lebih peka terhadap penilaian karyawan yang mengikuti
program tersebut. Meminta pendapat objektif yang nantinya bisa
digunakan untuk mengevaluasi kualitas dari pelatihan beserta
kontennya.

Menyampaikan materi pelatihan dengan singkat dan jelas. Karyawan


yang mengikuti program training bukan lagi peserta seumuran anak sekolah
dasar yang menghabiskan waktu mereka di kelas dengan mendengarkan.
Pengetahuan dan kemampuan peserta telah jauh berkembang sehingga
penyampaian materi yang hanya berbentuk tulisan panjang saja akan
terasa membosankan.

Memanfaatkan jasa trainer yang handal dan terpercaya. Apabila


perusahaan kesulitan memilih kandidat intern untuk memberikan
pelatihan, langkah alternatif yang bisa diambil yaitu meminta bantuan
perusahaan penyedia jasa training. Pastikan mereka profesional dan
memiliki reputasi yang baik.

Memberikan kesempatan yang sama bagi semua peserta untuk terlibat


langsung dalam masa pelatihan. Contohnya kesempatan bertanya dan
mengutarakan pendapat. Partisipasi ini penting untuk mengetahui
antusiasme peserta dan pemahaman mereka terhadap materi yang
diberikan.

3. Menurut pendapat saya tentang karyawan dalam karir dapat memanajemen


keberuntungan adalah pada Peningkatan kualitas sumber daya manusia
itu sendiri berperan aktif atau terlibat aktif sebagai pelaku utama
pembangunan memerlukan suatu manajemen sumber daya manusia melalui
perencanan karir yang sangat penting dalam kehidupan semua pegawai
yang mendambakan kemajuan dan perkembangan dalam bekerja. Dibangunnya
suatu perencanaan memberikan arahan tahapan atas semua pekerjaan
yang dipegang seseorang selama kehidupan pekerjaannya. Untuk
beberapa orang, pekerjaan-pekerjaan tersebut sebagai bagian dan sebuah
perencanaan yang disiapkan secara terarah. Untuk yang lainnya,
bisa jadi sebuah karir dikatakan sebagai keberuntungan. Hanya
pada kenyataannya merencanakan karir tidaklah menjamin sebuah
kesuksesan. Keputusan karir memang hendaknya didasarkan pada ukuran-
ukuran yang obyektif. Akan tetapi, tidak jarang muncul karena unsur-unsur
subyektifitas dan kalangan otoritas tertentu. Kinerja superior, termasuk
pengalaman, pendidikan dan ditambah dengan keberuntungan
memainkan peranan penting dalam mencapai karir yang diraihnya.
Bagi karyawan bahwa suatu keberuntungan/ dalam bahasa jawanya bejo
terjadi manakala kesempatan sejalan dengan upaya memenuhi
segala persiapan yang dilakukannya. Dengan kata lain, pegawai
model tipikal seperti ini tidak langsung pasrah pada
nasi begitu saja / tidak ada upaya pengembangan diri atau keadaan yang
ada dalam arti menerima apa adanya, akan tetapi tetap berusaha membekali
diri sesuai dengan kompetensinya .

4. Menurut pendapat saya Indonesia masih memerlukan hubungan industrial


pancasila. Hubungan Industrial adalah hubungan antara para pelaku
kegiatan proses produksi (pekerja, pengusaha), untuk menghasilkan
barang dan jasa sebagai hasil usaha, dan pemerintah yang mengayomi
dan berkepentingan untuk pembinaan ekonomi nasional. Jika diperinci pada
dasarnya hubungan industrial meliputi hal-hal:

Pembentukan perjanjian kerja/ perjanjian kerja bersama yang merupakan titik


tolak adanya hubungan industrial;
Kewajiban pekerja/buruh melakukan pekerjaan pada atau dibawah pimpinan
pengusaha, yang sekaligus merupakan hak pengusaha atas pekerjaan dari
pekerja/buruh;
kewajiban pengusaha membayar upah kepada pekerja/buruh yang sekaligus
merupakan hak pekerja/buruh atas upah;
Berakhirnya hubungan industrial dan;
Caranya perselisihan antara pihak-pihak yang bersangkutan diselesaikan
dengan sebaik-baiknya. Hubungan Industrial terbentuk dengan mengacu pada
landasan falsafah bangsa dan negara, yang kerena setiap bangsa dan
negara mempunyai falsafah yang berbeda maka system hubungan
industrialnya pun cenderung berbeda antara satu negara dengan negara
lainnya. Indonesia dengan Pancasila sebagai falsafah bangsa dan negara,
hubungan industrialpun
Mengacu pada Pancasila, karenanya hubungan industrial di Indonesia lebih
dikenal dengan nama Hubungan Industrial Pancasila. Dengan bersumberkan
Pancasila sebagai landasan filosofis, maka secara normative segala aturan
hukum yang mengatur Hubungan Industrial Pancasila, berupa hukum dasar .

UUD 1945, juga merupakan Peraturan Perundang-undangan lainnya adalah


pengimplementasian dari nilai-nilai Pancasila. Karenannya secara normative
hukum yang mengatur hubungan industrial di Indonesia haruslah senantiasa
dikontrol keserasiannya dengan nilai-nilai Pancasila. Hubungan Industrial
Pancasila adalah suatu sistem hubungan yang terberntuk antara para
pelaku dalam proses produksi barang dan jasa (pekerja, pengusaha dan
pemerintah) yang didasarkan atas nilai-nilai yang merupakan manifestasi dari
keseluruhan sila-sila dari Pancasila dan UUD 1945, yang tumbuh dan
berkembang diatas keperibadian bangsa dan kebudayaan Nasional Indonesia.
Hubungan Industrial Pancasila terdapat keseimbangan antara hak dan
kewajiban kedua belah pihak dalam perusahaan. Keseimbangan itu dicapai
bukan didasarkan atas perimbangan kekuatan (balance of power), akan
tetapi atas dasar rasa keadilan dan kepatutan.

Disamping itu juga Hubungan Industrial Pancasila juga mempunyai


pandangan bahwa hasil-hasil perusahaan yang telah dicapai berdasarkan
kerjasama antara pekerja dan pengusaha, harus dapat dinikmati secara adil
dan merata sesuai dengan pengorbanan masing-masing pihak. Hubungan
Industrial Pancasila adalah suatu sistem hubungan yang terberntuk antara para
pelaku dalam proses produksi barang dan jasa (pekerja, pengusaha dan
pemerintah) yang didasarkan atas nilai-nilai yang merupakan manifestasi dari
keseluruhan sila-sila dari Pancasila dan UUD 1945, yang tumbuh dan
berkembang diatas keperibadian bangsa dan kebudayaan Nasional Indonesia.

5. Rencana pelaksanaan pelatihan Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Provinsi
Jawa Tengah adalah sebagai berikut :
Agenda Pelatihan
Pelatihan Ketrampilan Usaha Produktif Berbasis Permintaan Pasar
Tanggal : 6 November 2017 - 11 November 2017
Pelatihan Ketrampilan Usaha Produktif Berbasis Permintaan Pasar
Tanggal : 6 November 2017 - 11 November 2017
Pelatihan Ketrampilan Usaha Produktif Berbasis Permintaan Pasar Bidang Batik Di
Kabupaten Cilacap
Tanggal : 6 November 2017 - 11 November 2017
Pelatihan Berbasis Sumber Daya Lokal
Tanggal : 17 October 2017 - 20 October 2017
Pelatihan Ketrampilan Usaha Produktif Berbasis Permintaan Pasar Bidang
Pengolahan Singkong Di Kabupaten Karanganyar
Tanggal : 9 October 2017 - 14 October 2017
Pelatihan Ketrampilan Usaha Produktif Berbasis Permintaan Pasar Bidang Batik Di
Kabupaten Purbalingga
Tanggal : 9 October 2017 - 14 October 2017
Pelatihan Perkoperasian Dan Umkm Berbasis Kompetensi
Tanggal : 9 October 2017 - 14 October 2017
Pelatihan Manajemen Pemasaran Dan Komunikasi Bisnis
Tanggal : 11 September 2017 - 19 September 2017
Pelatihan Akuntansi
Tanggal : 11 September 2017 - 15 September 2017
Pelatihan Ketrampilan Usaha Produktif Berbasis Sdl Di Desa Miskin Di Kabupaten
Blora
Tanggal : 5 September 2017 - 8 September 2017
Pelatihan Ketrampilan Usaha Produktif Berbasis Sdl Di Desa Miskin Di
Kabupaten Kebumen
Tanggal : 5 September 2017 - 8 September 2017
Pelatihan Perkoperasian Dan Umkm Berbasis Kompetensi
Tanggal : 7 August 2017 - 12 August 2017
Pelatihan Ketrampilan Usaha Produktif Berbasis Permintaan Pasar
Tanggal : 7 August 2017 - 12 August 2017
Pelatihan Ketrampilan Usaha Produktif Berbasis Permintaan Pasar
Tanggal : 7 August 2017 - 12 August 2017
Pelatihan Penumbuhan Wirausaha Baru
Tanggal : 7 August 2017 - 12 August 2017
Pelatihan Pemasaran Tingkat Lanjut
Tanggal : 17 July 2017 - 25 July 2017
Pelatihan Akuntansi
Tanggal : 17 July 2017 - 21 July 2017
Pelatihan Pengawasan Bagi Pengawas Koperasi
Tanggal : 17 July 2017 - 21 July 2017
Pelatihan Ketrampilan Usaha Produktif Berbasis Sdl Di Desa Miskin Di Kabupaten
Temanggung
Tanggal : 11 July 2017 - 14 July 2017
Pelatihan Ketrampilan Usaha Produktif Berbasis Sdl Di Desa Miskin Di Kabupaten
Karanganyar
Tanggal : 11 July 2017 - 14 July 2017
Pelatihan Pemasaran Tingkat Lanjutan
Tanggal : 15 May 2017 - 23 May 2017
Pelatihan Manajemen Ksp/Usp Koperasi Berbasis Kompetensi
Tanggal : 15 May 2017 - 20 May 2017
Pelatihan Perkoperasian
Tanggal : 15 May 2017 - 19 May 2017
Pelatihan Ketrampilan Usaha Produktif Berbasis Sdl Di Desa Miskin Di Kabupaten
Banyumas
Tanggal : 2 May 2017 - 5 May 2017
Pelatihan Ketrampilan Usaha Produktif Berbasis Sdl Di Desa Miskin Di Kabupaten
Purbalingga
Tanggal : 2 May 2017 - 5 May 2017
Pelatihan Ketrampilan Usaha Produktif Bidang Jahit Di Provinsi
Tanggal : 1 May 2017 - 6 May 2017
Pelatihan Ketrampilan Usaha Produktif Bidang Batik Tingkat Dasar Di Provinsi
Tanggal : 1 May 2017 - 6 May 2017
Pelatihan Ketrampilan Usaha Produktif Berbasis Sdl Di Desa Miskin Di Kabupaten
Brebes
Tanggal : 25 April 2017 - 28 April 2017
Pelatihan Ketrampilan Usaha Produktif Berbasis Sdl Di Desa Miskin Di Kabupaten
Tegal
Tanggal : 25 April 2017 - 28 April 2017
Pelatihan Ketrampilan Usaha Produktif Bidang Kerajinan Bambu Di Provinsi
Tanggal : 17 April 2017 - 22 April 2017
Pelatihan Ketrampilan Usaha Produktif Bidang Pengolahan Makanan Berbahan
Baku Pisang Dan Singkong Di Provinsi
Tanggal : 17 April 2017 - 22 April 2017
Pelatihan Manajemen Resiko
Tanggal : 17 April 2017 - 21 April 2017
Pelatihan Manajemen Usaha Kecil (Muk)
Tanggal : 17 April 2017 - 21 April 2017
Pelatihan Ketrampilan Usaha Produktif Bagi Wirausaha Pemula Bidang Boga Di
Kabupaten Wonogiri
Tanggal : 10 April 2017 - 13 April 2017
Pelatihan Ketrampilan Usaha Produktif Bagi Wirausaha Pemula Bidang Pengolahan
Pelepah Pisang Di Kabupaten Tegal
Tanggal : 10 April 2017 - 13 April 2017
Pelatihan Berbasis Sumber Daya Lokal
Tanggal : 10 April 2017 - 13 April 2017
Pelatihan Pemasaran Bagi Ukm
Tanggal : 3 April 2017 - 7 April 2017
Pelatihan Ketrampilan Usaha Produktif Bidang Batik Tingkat Mahir Di Provinsi
Tanggal : 3 April 2017 - 8 April 2017

Pelatihan Ketrampilan Usaha Produktif Bidang Sapu Glagah Di Provinsi


Tanggal : 3 April 2017 - 8 April 2017
Pelatihan Ketrampilan Usaha Produktif Berbasis Sdl Di Desa Miskin Bidang
Pembuatan Keramik Di Kabupaten Klaten
Tanggal : 21 March 2017 - 24 March 2017
Pelatihan Ketrampilan Usaha Produktif Berbasis Sdl Di Desa Miskin Bidang
Pembuatan Keramik Di Kabupaten Banjarnegara
Tanggal : 21 March 2017 - 24 March 2017
Pelatihan Manajemen Pameran Bagi Ukm
Tanggal : 20 March 2017 - 24 March 2017
Pelatihan Manajemen Usaha Kecil (Muk)
Tanggal : 20 March 2017 - 24 March 2017
Pelatihan Pemasaran Bagi Ukm
Tanggal : 13 March 2017 - 17 March 2017
Pelatihan Ketrampilan Usaha Produktif Bidang Boga Di Provinsi
Tanggal : 13 March 2017 - 18 March 2017
Pelatihan Ketrampilan Usaha Produktif Bidang Sulam Pita Tingkat Lanjutan Di
Provinsi
Tanggal : 13 March 2017 - 18 March 2017
Pelatihan Ketrampilan Usaha Produktif Berbasis Permintaan Pasar Bidang
Handycraft Di Kabupaten Demak
Tanggal : 6 March 2017 - 11 March 2017
Pelatihan Ketrampilan Usaha Produktif Berbasis Permintaan Pasar Bidang
Kecantikan Di Kabupaten Brebes
Tanggal : 6 March 2017 - 11 March 2017
Pelatihan Komputer Dasar Bagi Ukm
Tanggal : 6 March 2017 - 10 March 2017
Pelatihan Akuntansi
Tanggal : 6 March 2017 - 10 March 2017
Pelatihan Ketrampilan Usaha Produktif Bagi Wirausaha Pemula Bidang Batik
Warna Alam Di Kabupaten Temanggung
Tanggal : 21 February 2017 - 24 February 2017
Pelatihan Ketrampilan Usaha Produktif Bagi Wirausaha Pemula Bidang Kerajinan
Anyaman Enceng Gondok Di Kabupaten Cilacap
Tanggal : 21 February 2017 - 24 February 2017
Pelatihan Ketrampilan Usaha Produktif Bagi Wirausaha Pemula Bidang Handycraft
Di Kabupaten Purworejo
Tanggal : 21 February 2017 - 24 February 2017
Pelatihan Achievement Motivation Training (Amt)
Tanggal : 20 February 2017 - 24 February 2017
Pelatihan Perkoperasian
Tanggal : 20 February 2017 - 24 February 2017
Pelatihan Penumbuhan Wirausaha Baru Bidang Boga Di Provinsi
Tanggal : 20 February 2017 - 25 February 2017
Pelatihan Manajemen Usaha Kecil (Muk)
Tanggal : 20 February 2017 - 24 February 2017

Pelatihan Ketrampilan Usaha Produktif Bidang Batik Tingkat Dasar Di Provinsi


Tanggal : 20 February 2017 - 25 February 2017
Pelatihan Ketrampilan Usaha Produktif Bidang Boga Pengolahan
Makanan/Minuman Berbahan Baku Jambu Di Provinsi
Tanggal : 20 February 2017 - 25 February 2017

Materi Pelatihan
Kurikulum Dan Silabi Kewirausahaan Dalam Peningkatan Ovop Bidang
Pembuatan Makanan Berbahan Baku Ikan Materi Pelatihan :
1. Orientasi.
2. Dinamika Kelompok.
Materi Inti :
1. Teori Dan Praktek Pembuatan Nugget Ikan.
2. Teori Dan Praktek Pemnbuatan Siomay Ikan.
3. Teori Dan Praktek Pembuatan Tahu Bakso Berbahan Baku Ikan.
4. Teori Dan Praktek Pembuatan Krupuk Ikan.
Materi Penunjang :
1. Evaluasi.
2. Kebijakan Pengembangan Umkm Berbasis Ovop.

Kurikulum Dan Silabi Kewirausahaan Dalam Peningkatan Ovop Bidang Usaha


Konveksi Materi Pelatihan :
1. Orientasi.
2. Dinamika Kelompok.
Materi Inti :
1. Teori Dan Praktek Pembuatan Kaos.
2. Teori Dan Praktek Pembuatan Jaket.
3. Teori Dan Praktek Pembuatan Celana Cargo.
4. Praktek Pengoperasian Mesin Over Deck & Mesin Kansei.
Materi Penunjang :
1. Evaluasi.
2. Kebijakan Pengembangan Umkm Berbasis Ovop.

Kurikulum Dan Silabi Kewirausahaan Pengembangan Unggulan Daerah Di


Bidang Pengolahan Singkong Menjadi Tepung Mocaf Materi Pelatihan :
1. Orientasi.
2. Dinamika Kelompok.
Materi Inti :
1. Pengenalan Usaha Pengolahan Singkong Menjadi Tepung Mocaf.
2. Teori Dan Praktek Pemilihan Bahan Baku Varietas Dan Kualitas.
3. Teori Dan Praktek Proses Pengolahan Singkong Menjadi Tepung Mocaf.
4. Teori Dan Praktek Fermentasi.
5. Teori Dan Praktek Pembuatan Aneka Makanan / Kue Dari Tepung Mocaf.

Materi Penunjang :
1. Evaluasi.
2. Kebijakan Pengembangan Umkm Berbasis Unggulan Daerah.

Kurikulum Dan Silabi Kewirausahaan Pengembangan Unggulan Daerah Bidang


Design Dan Pewarnaan Batik Materi Pelatihan :
1. Orientasi.
2. Dinamika Kelompok.
Materi Inti :
1. Pengetahuan Umum Tentang Batik.
2. Teori Dan Praktek Pembuatan Design.
3. Teori Dan Praktek Membatik.
4. Teori Dan Praktek Pewarnaan.
Materi Penunjang :
1. Evaliasi.
2. Kebijakan Pengembangan Umkm Berbasis Unggulan Daerah.

Kurikulum Dan Silabi Ketrampilan Usaha Produktif Bidang Boga Materi Pelatihan :
1. Orientasi.
2. Dinamika Kelompok.
Materi Inti :
1. Teori Dan Praktek Membuat Kudapan Berbahan Baku Terigu Dan Non Terigu.
2. Teori Dan Praktek Membuat Aneka Butter Cookies.
3. Teori Dan Praktek Membuat Sosis Solo.
4. Teori Dan Praktek Membuat Donat.
Materi Penunjang :
1. Evaluasi.

Kurikulum Dan Silabi Akuntansi Bagi Pengelola Koperasi Materi Pelatihan :


1. Orientasi.
2. Dinamika Kelompok.
Materi Inti :
1. Pengantar Akuntasi.
2. Sak Etap.
3. Buku Besar Dan Jurnal.
4. Laporan Keuangan.
5. Akun Dan Siklus Akuntansi.
6. Jurnal Dan Buku Pembantu.
7. Neraca Lajur.
8. Implementasi Akuntansi.
Materi Penunjang :
1. Kebijakan Pengembangan Bidang Kop.
2. Evaluasi.

Kurikulum Dan Silabi Manajemen Pemasaran Materi Pelatihan :Materi Pengantar :


1. Orientasi
2. Dinamika Kelompok.
Materi Inti :Materi Inti :
1. Pengertian Bisnis.
2. Pemuasan Pelanggan.
3. Rencana Aksi.
4. Pengenalan.
5. Costing.
Materi Penunjang :Materipenunjang :
1. Evaluasi.

Kurikulum Dan Silabi Manajemen Keuangan Bagi Umkm Materi Pelatihan :Materi
Pengantar :
1. Orientasi.
2. Dinamika Kelompok.
Materi Inti :Materi Inti :
1. Pengertian.
2. Perpajakan.
3. Auditing Dan Atensi.
4. Lingkungan Bisnis.
5. Hukum Komersial.
6. Pasar Modal.
7. Akuntansi Mgt.
8. Biaya.
9. Pelaporan.
Materi Penunjang :Materi Penunjang :
1. Evaluasi.

Kurikulum Dan Silabi Manajemen Perkoperasian Materi Pelatihan :Materi


Pengantar :
1. Orientasi.
2. Dinamika Kelompok.
Materi Inti :Materi Inti :
1. Pengertian.
2. Organisasi.
3. Aspek Pengembangan.
4. Aspek Usaha.
5. Perencanaan Usaha Koperasi.
Materi Penunjang :Materi Penunjang :
1. Evaluasi.

Kurikulum Dan Silabi Ketrampilan Usaha Produktif Bidang Sablon Materi


Pelatihan :
1. Orientasi.
2. Dinamika Kelompok.

Materi Inti :
1. Teori Dasar Cetak Sablon.
2. Pembuatan Design Dan Acuan Cetak.
3. Penganalan Dan Menyiasati Alat / Bahan.
4. Praktek Afdruk Dan Expose.
5. Praktek Cetak Water Base Ink.
6. Pengembangan Motivasi.
Materi Penunjang :
1. Evaluasi.

Kurikulum Dan Silabi Ketrampilan Usaha Produktif Bidang Kecantikan Materi


Pelatihan :
1. Orientasi.
2. Dinamika Kelompok.
Materi Inti :
1. Pengetahuan Rias Pengantin Modern / Muslim.
2. Tehnik Rias Pengantin Modern / Muslim.
3. Tehnik Pembuatan Sablon.
4. Tehnik Pembuatan Jilbab.
5. Praktek Rias Pengantin Modern / Muslim.
6. Menjadi Penata Rias Yang Handal.
7. Kiat Untuk Memuaskan Pelanggan.
Materi Penunjang :
1. Evaluasi.

Kurikulum Dan Silabi Ketrampilan Usaha Produktif Bidang Jahit Materi Pelatihan :
1. Orientasi.
2. Dinamika Kelompok.
Materi Inti :
1. Pengetahuan Busana.
2. Pembuatan Pola Dasar.
3. Memotong Kebaya Dan Furing.
4. Tehnik Pemasangan Furing.
5. Proses Pemberian Fantasi.
6. Tehnik Pengambilan Ukuran.
7. Pecah Pola Mode Kebaya.
8. Proses Penjahitan Kebaya.
9. Pemasangan Lengan Dan Krah.
10. Penyelesaian.
Materi Penunjang :
1. Evaluasi.

Kurikulum Dan Silabi Manajement Ksp / Usp Berbasis Kopmetensi Materi


Pelatihan :
1. Orientasi.
2. Dinamika Kelompok.
Materi Inti :
1. Prinsip Organisasi.
2. Spi
3. Negosiasi & Kemitraan.
4. Pkt / Taa
5. Perencanaan Strategi.
6. Kontrak Pinjaman.
7. Presentasi.
Materi Penunjang :
1. Evaluasi.

Kurikulum Dan Silabi Achievement Motivation Training ( Amt ) Materi Pelatihan :


1. Orientasi.
2. Dinamika Kelompok.
Materi Inti :
1. Thematic
2. Appriception Test.
3. Test Pendengaran.
4. Reaksi Pribadi.
5. Motivasi.
Materi Penunjang :
1. Evaluasi.

Kurikulum Dan Silabi Manajemen Usaha Kecil ( Muk ) Materi Pelatihan :Materi
Pengantar :
1. Orientasi.
2. Dinamika Kelompok.
Materi Inti :Materi Inti :
1. Kewirausahaan.
2. Permodalan.
3. Kemitraan.
4. Pengembangan Usaha.
5. Pemasaran.
6. Administrasi Usaha.
7. Perencanaan.
Materi Penunjang :Materi Penunjang :
1. Kebijakan Pengembangan Umkm.
2. Evaluasi.

You might also like