You are on page 1of 3

Nama : Mohammad Fachri Rachman

Stambuk : C 301 14 083

Review Jurnal Akuntansi Gereja

Dari hasil jurnal yang telah saya baca, saya dapat menyimpulkan review yang telah saya buat
sebagai berikut:

Judul : Rekonstruksi Konsep Akuntabilitas Organisasi Gereja

Tahun : 2011

Penulis : Fransiskus Randa

Reviewer : Mohammad Fachri Rachman

Tanggal : 24 November 2016

Abstrak : Jurnal yang berjudul Rekonstruksi Konsep Akuntabilitas Organisasi Gereja


berisi tentang praktik akuntabilitas yang dipahami para stakeholder dan praktek
akuntabilitas dalam beberapa dimensi akuntabilitas dan untuk merekonstruksi
akuntabilitas.

Abstrak yang disajikan penulis hanya menggunakan satu bahasa yaitu bahasa
inggris. Secara keseluruhan, saya kurang memahami abstrak yang disajikan oleh
penulis, karena saya kurang paham Bahasa Inggris. Menurut saya penyaji
seharusnya dapat menambahkan abstrak yang Berbahasa Indonesia agar
pembaca dapat mudah memahami jurnal ini

Pengantar : Pada paragraf pertama, penulis mengatakan akan pentingnya akuntabilitas yang
meliputi transparansi dan rasa keadilan didalam setiap organisasi agar organisasi
tersebut dapat dipercaya oleh para stakeholder. Kemudian pada paragraf kedua,
penulis menjelaskan tentang organisasi gereja yang merupakan salah satu
organisasi publik non pemerintah yang menerima kritikan dan tuntutan agar
Gereja terbuka dapat melakukan praktik akuntabilitas.

Pada paragraf selanjutnya, penulis menjelaskan manfaat akuntabilitas bagi suatu


organisasi. Akuntabilitas penting bagi sebuah organisasi karena setiap organisasi
mempunyai keterkaitan dengan pihak internal dan eksternal organisasi. Paragraf
selanjutnya dijelaskan tentang para peneliti akuntansi terdahulu yang telah
meneliti akuntabilitas dalam organisasi publik non pemerintah.

Paragraf selanjutnya, penulis menjelaskan mengenai perbedaan antara penelitian


yang sekarang dan penelitian yang sebelumnya. Penelitian ini dilakukan pada
gereja katolik yang sentralistik sedangkan penelitian sebelumnya sebagian besar
pada gereja protesten yang mempunyai otonomi masing-masing gereja. Kedua
penelitian ini menggunakan metode interpretif dengan metode etnografi yang
dapat mengankat secara natural praktik akuntabilitas secara apa adanya dalam
suatu daerah atau organisasi. Selanjutnya peneliti menjeleskan pertimbangan
pemilihan objek penelitian.

Pada paragraf akhir peneliti menjelaskan alat yang digunakan dalam


penelitiannya. Penelitian ini dilakukan dengan cara observasi dan wawancara.
Dalam observasi, peneliti turun langsung menjadi bagian dari masyarakat lokal.
Melakukan wawancara dan mengamati aktivitas yang dilakukan umat dan para
pemimpin gereja.

Pembahasan : Pada bagian pembahasan, penulis membagi sub pokok bahasan menjadi dua
bagian, yaitu:

- Bagaimana pemaknaan akuntabilitas dalam organisasi Gereja Katolik lokal?


- Bagaimana rekonstruksi konsep akuntabilitas organisasi Gereja Katolik yang
terinkulturasi nilai budaya lokal?

Dari sub pokok diatas, penulis menjelaskan secara rinci bagaimana penelitian
tersebut dilaksanakan. Menurut saya, pembahasan yang dilakukan oleh
penulis dapat dipahami maksud dan tujuan bagi pembaca.
Kesimpulan : Pada bagian kesimpulan, penulis menjelaskan hasil penelitiannya. Dari hasil
penelitian ini, akuntabilitas dalam organisasi gereja dibedakan dalam tiga dimensi
utama yaitu akuntabilitas spritual, akuntabilitas kepemimpinan dan akuntabilitas
keuangan. Ketiga dimensi ini muncul di setiap jenjang organisasi.

You might also like