You are on page 1of 13

TUGAS MATA

NAMA : NYCODEMUS SESA

NIM : 0110840032

1. Seorang anak dibawa ibunyan dengan keluhan mata sering merah, gatal dan digosok-
gosok serta berair. Visus ODS 5/5, injeksi konjungtiva, cobble stone (+) pada konjungtiva
palpebra superior. Apakah diagnosis pada kasus tersebut ?
a. Konjungtivitis viral
b. Konjungtivitis bacterial
c. Konjungtivitis vernal
d. Konjungtivitis jamur
e. Konjungtivitis gonorrhea

Jawaban : C

Gejala mata merah, gatal, berair, hilang timbul (ada pemicu), dengan riwayat atopi, dan
pada pemeriksaan didapatkan fotofobia, blefarospasme, secret mata mukoid, visus dalam
batas normal. Biasanya dimulai dalam tahun-tahun prapubertas dan berlangsung 5-10
tahun. Pada pemeriksaan ditemukan hambatan reaksi papilar yang besar (tampilan
Cobblestone) pada palpebra superior, khas untuk Konjungtivitis Vernal.

2. Laki-laki 65 tah datang ke UGD RS dengan keluhan penglihatan menurun pada mata
kanan sejak 1 tahun yang lalu. Pasien juga mengeluh matanya berair dan terasa
mengganjal. Tidak didapatkan riwayat keluhan mata merah sebelumnya. Pada
pemeriksaan mata di dapatkan konjungtiva hiperemis, terdapat selaput berwarna putih
mulai dari bagian nasal kantung mata sampai anak mata yang berwarna hitam.
Ditemukan injeksi konjungtiva. Visus OD 2/60, OS 6/6. Pada pemeriksaan slit lamp
ditemukan selaput mata mencapai 2/3 jarak dari limbus sampai anak mata. Apa diagnosis
kasus diatas?
a. Pinguculitis
b. Pterygium grade II
c. Pterygium grade III
d. Pseudopterygium
e. Keratitis pungtata

Jawaban : C

Perygium adalah pertumbuhan fibrovaskular konjungtiva yang bersifat degenerative dan


invasive.Pertumbuhan biasanya terletak pada celah kelopak bagian nasal atau temporal
yang meluas ke daerah kornea.
Pterygium di duga kuat berhubungan dengan paparan sinar UV, paparan debu, angina dan
iritan lain yang memicu inflamasi kronis.
Gejala Klinis :
Dapat asimtomatik.
Rasa tidak nyaman dan sensasi benda asing.
Tampak pertumbuhan selaput segitiga dengan puncak disentral atau di daerha kornea.
Pelebaran pembuluh darah yang membuat mata tampak merah.
Visus dapat terganggu apabila sudah menggangu aksis visual.

Klasifikasi :

Stadium I : Belum melewati limbus.


Stadium II : Sudah melewati limbus dan belum mencapai pupil.
Stadium III : Sudah mencapai pupil.
Stadium IV : Sudah melewati pupil.

Pterygium grade III Jika pterygium sudah melebihi derajat 2 tetapi tidak melebihi
pinggiran pupil mata dalam keadaan cahaya normal (diameter pupil sekitar 3-4mm)

3. Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun dengan keluhan mata gatal dan berair. Pasien juga
mengeluhkan silau jika terkena cahaya. Pada saat pemeriksaan didapatkan hasil
blepharospasme (+), injeksi konjungtiva (+),secret mukoid, gambaran cobblestone pada
konjungtiva tarsal superior. Terapi yang diberikan pada pasien ini adalah :
a. Antibiotika topical
b. Antivirus topical
c. Mast Cell Stabilizer
d. Artificial Tear Drops
e. Sikloplegik Topikal

Jawaban : C
D/: Konjungtivitis Vernal

Etiologi: rekasi hipersensitivitas (tipe I) yang mengenai kedua mata dan bersifat
rekuren. Pada mata ditemukan papil besar dengan permukaan rata pada konjungtiva
tarsal, dengan rasa gatal berat, secret gelatin yang berisi eosinofil atau granula eosinofil,
pada kornea terdapat keratitis, neovaskularisasi, dan tukak indolen. Mengenai pasien usia
muda antara 3-25 tahun pada pria dan wanita. Paling sering pria dengan usia dibawah 10
tahun. Sring alergi terhadap tepung sari rumput-rumputan.

Bentuk utama:

Bentuk palpebra. Terutama mengenai konjungtiva tarsal superior. Terdapat


pertumbuhan papli yang besar (Coblestone) yang diliputi secret yang mukoid.
Konjungtiva tarsal inferior hiperemi, edema terdapat papil halus dengan kelainan
kornea lebih berat. Secara klinik, papil besar ini tampak sebagai tonjolan berbentuk
polygonal dengan permukaan yang rata dengan kapiler ditengahnya
Bentuk limbal, hipertrofi papil pada limbus superior yang dapat membentuk jaringan
hiperplastik gelatin, dengan Trans dot yang merupakan degenerasi epitel kornea atau
eosinofil di bagian epitel limbus kornea, terbentuknya pannus, dengan sedikit
eosinofil

Terapi:

Umumnya sembuh sendiri


Kombinasi antihistamin sebagai profilaksis dan pengobatan pada kasus sedang hingga
berat
Pemakaian steroid topical atau sistemik dapat menyembuhkan (tidak untuk
pemakaian jangka panjang karena dapat merugikan)
Dapat diberikan kompres dingin, vasokonstriktor, natrium bikarbonat untuk
memberikan rasa nyaman terhadap pasien
Bila terdapat tukak, berikan antibiotic untuk mencegah infeksi sekunder disertai
dengan sikloplegik

4. Pasien datang dengan keluhan mata merah, keluhan disertai mata berair, silau dan
penurunana penglihatan. Pasien mengaku kemasukan debu setelah mengendarai sepeda
motor. Hasil pemeriksaan fisik mata : palpebra blepharospasme, konjungtiva injeksi
silier, kornea : infiltrate (+) berbatas tegas, edema (+), test fluorescein (+), bilik mata
depan : hipopion (+), lensa : jernih. Apakah diagnosis pada kasus diatas?
a. Uveitis anterior
b. Konjungtivitis
c. Keratitis
d. Panoftalmitis
e. Skleritis

Jawaban : A

Uveitis anterior adalah peradangan mengenai iris dan jaringan badan siliar (iridosiklitis).
Biasanya unilateral dengan onset akut.

Penyebab tidak dapat diketahui dengan melihat gambaran klinik saja. Dibedakan atas
granulomatosa akut-kronis dan non-granulomatosa. Iritis dan iridosiklitis dapat
merupakan suatu manifestasi klinik reaksi imunologik terlambat, dini atau sel mediated
terhadap jaringan uvea anterior. Pada kekambuhan atau rekuren terjadi reaksi imunologik
humoral. Bakteremia ataupun viremia dapat menimbulkan iritis ringan, yang bila
kemudian terdapat antigen yang sama dalam tubuh akan timbul kekambuhan. Penyebab
uveitis anterior akut dibedakan atas granulomatosa akut-kronis dan non-granulomatosa.

Nongranulomatosa akut seperti rasa nyeri, fotofobia, penglihatan buram keratik


presipitat kecil, pupil mengecil, sering terjadi kekambuhan. Penyebabnya dapat oleh
trauma, diare kronis, penyakit reiter, herpes simpleks, sindrom behcet, sindrom
posner schlosman, pasca bedah, infeksi adenovirus, parotitis, influenza dan klamidia.
Non-granulomatosa kronis disebabkan oleh arthritis rematoid dan fuchs,
heterokromik iridosiklitis
Granulomatosa akut, tidak nyeri, fotofobia ringan, buram, keratik presipitat besar
(mutton fat) benjolan koeppe (penimbunan sel pada tepi pupil atau benjolan busacca
(penimbunan sel pada permukaan iris), terjadi askibat sarkoiditis, sifilis tuberculosis,
virus, jamur (histoplasmosis), atau parasit (toksoplasmosis)
Uveitis yang mendadak atau akut berupa mata merah dan sakit, ataupun datang
perlahan dengan mata merah dan sakit ringan dengan penglihatan turun perlahan-
lahan. Iridosiklitis kronis merupakan episode rekuren dengan gejala akut yang ringan
atau sedikit
Keluhan pasien uveitis anterior akut mata sakit, merah, fotofobia, penglihatan
menurun ringan dengna mata berair, dan mata merah. Mata sukar melihat dekat pada
pasien uveitis akibat ikut meradangnya otot-otot akomodasi.
Pupil kecil akibat rangsangan proses peradangan pada otot sfingter pupil dan
terdapatnya edem iris. Pada proses radang akut dapat terjadi miopisasi akibat
rangsangan badan siliar dan edema lensa. Terdapat fler atau efek tyndal di bilik mata
depan, jika peradangan sangat kuat maka akan terlihat hifema/hipopion. Terbentuk
sinekia posterior, miosis pupil, tekanan bola mata yang turun akibat hipofungsi badan
siliar, tekanan bola mata dapat mningkat, melebarnya pembuluh siliar dan perilimbus.
Pada yang akut dapat terbentuk hipopion di bilik mata depan, sedangkan yang kronis
terlihat edema makula dan kaadng katarak.

Keluhan: mata sakit, merah, fotofobia, penglihatan turun dengan mata berair, dan mata
merah

5. Wanita usia 25 tahun, ke rumah sakit dengan keluhan mata merah dan diikuti dengan
penglihatan kabur dan silau sejak 1 hari yang lalu. Pada pemeriksaan oftalmologi
didapatkan : injeksi perikornea, injeksi konjungtiva, kornea didapatkan bintik pungtata
dan pada pemeriksaan fluorescein (+). Apa penyebab dari kelainan diatas?
a. Bakteri
b. Virus
c. Alergi
d. Jamur
e. Parasit

Jawaban : B

Pasien mengeluh meta merah penglihatan kabur dan silau. Ditemukan bintik pungtata dan
pada pemeriksaan fluorescein (+). Keratitis pungtata superficial Tygeson bentuk kelainan
bulat atau lonjong berwarna putih abu-abu menonjol di tengah kornea. Gejala terletak
superficial dan dapat diwarnai dengan fluoresein. Penyebab diduga disebabkan oleh
Virus.

6. Seorang anak usia 5 tahun ke rumah sakit bersama ibunya dengan keluhan mata merah
sejak 5 hari yang lalu. Mata juga dirasakan gatal, peradangan tidak kabur dan berair. Pada
pemeriksaan konjungtiva tampak cobblestone. Penatalaksanaannya?
a. Kortikosteroid
b. Antibiotik
c. Antijamur
d. Antihistamin
e. Antiviral

Jawaban : D

Gejala mata gatal, merah, berair, riwayat atopic, visus tidak kabur (dalam batas normal),
didapatkan Cobblestone merupakan gejala Konjungtiva Vernal. Penatalaksanaannya
adalah dengan pemberian steroid topical atau mast cell stabilizer (antihistamin) topical.

7. Wanita usia 30 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan mata merah dan diikuti
peradangan kabur, silau. Pada pemeriksaan oftalmologi terdapat penurunan visus,
flurescein (+) dan tamoak lesi satelit. Diagnosis tepat adalah
a. Ulkus kornea jamur
b. Ulkus kornea virus
c. Endoftalmitis
d. Konjungtivitis bakteri
e. Konjungtivitis viral

Jawaban : A

Keluhan mata merah dan diikuti peradangan kabur, silau. Pada pemeriksaan oftalmologi
terdapat penurunan visus, fluorescein (+); kekeruhan berwarna putih pada kornea dengan
defek epitel yang akan berubah menjadi warna hijau ditengahnya, dan tampak lesi satelit
(infiltrate akan berwarna abu-abu dikelilingi infiltrate halus di sekitarnya) merupakan ciri
khas dari ulkus kornea yang disebabkanoleh jamur.

8. Seorang anak usia 8 tahun datang bersama ibunya dengan mata merah sejak 1 hari yang
lalu. Mata juga dirasakan gatal, berair, pendangan tidak kabur. Pada konjungtiva palpebra
ditemukan cobblestone app. Penyebab pada kasus ini adalah
a. Virus
b. Bakteri
c. Jamur
d. Alergi
e. Parasit

Jawaban : D
Mata merah (konjungtivtis), mata gatal, berair, dan pandangan tidak kabur, serta
ditemukannya cobblestone app (gambaran batu kali; papil besar dengan permukaan rata
pada konjungtiva tarsal) merupakan gambaran khas pada konjungtivtis vernal yang
merupakan bentuk konjuntivitis akibat alergi.

9. Seorang laki-laki datang dengan keluhan penglihatan. Riwayat terkena tumbuhan waktu
bekerja. Mata merah, nyeri, silau, terdapat kotoran mata. Dari pemeriksaan mata tampak
lesi satelit pada kornea, injeksi kornea, konjungtiva hiperemis, visus 6/60. Apa
diagnosisnya?
a. Keratitis bakteri
b. Konjungtivitis alergi
c. Keratitis Jamur
d. Keratokonjungtivitis
e. Keratitis Viral

Jawaban : C

Keratitis jamur dimulai dengan suatu trauma pada kornea oleh ranting pohon,daun dan
bagian tumbuh-tumbuhan. Pasien biasa datang dengan keluhan nyeri,penglihatan
menurun,kemerahan pada mata,lakrimasi berlebihan(menyebabkan kotoran
mata),fotopobia (silau). Manifestasi klinis yang spesifik adalah adanya infiltrasi berupa
bercak putih,lesi satelit pada kornea dan plak endotel.

10. Seorang laki-laki 32 tahun datang dengan keluhan mata kanan merah sejak 4 hari yang
lalu disertai mata silau. Visus OD 5/30 dan OS 5/5. Palpebra spasme minimal,
konjungtiva hiperemia, kornea terdapat infiltrate berbentuk dendritik dan fluorescein test
(+). Pemeriksaan bilik mata depan sampai lensa dalam batas normal. Kemungkinan
penyebab penyakit diatas adalah :
a. Infeksi bakteri
b. Alergi
c. Infeksi virus
d. Infeksi klamidia
e. Paparan bahan toksik

Jawab : C
Pasien tersebut mengalami keratitis dendritik yang disebabkan oleh virus Herpes
Simpleks yang biasanya bermanisfestasi dalam bentuk keratitis dengan gejala seperti
fotofobia(silau),kelilipan, tajam penglihatan menurun, konjungtiva hyperemia. Gambaran
spesifiknya berupa infiltrat pada kornea dengan bentuk seperti ranting pohon yang
bercabang-cabang(dendritik) dengan uji fluorescein (+)

11. Seorang pria datang dengan kedua matanya merah, penglihatan tidak kabur, didapat
secret mukopurulen, injeksi konjungtiva, visus tidak menurun, tekanan bola mata normal,
diagnosisnya?
a. Konjungtivitis
b. Iridis
c. Keratitis
d. Episkleritis
e. Dacryosistitis

Jawaban : A. Konjungtivitis.

Konjungtivitis adalah peradangan yang terjadi pada selaput mata konjungtiva.

Gejala klinis :

Mata terasa benda asing.


Gatal.
Merah.
Lakrimasi.
Fotofobia.

12. Seorang anak laki-laki datang dengan keluhan mata merah, gatal, berair, tidak ada
penurunan penglihatan. Riwayat kontak dengan penderita disangkal. Ibu memiliki
riwayat atopi. Dari pemeriksaan didapatkan injeksi konjungtiva, yang lain dalam batas
normal. Apa diagnosisnya?
a. Konjungtivitis bakteri
b. Konjungtivitis atopi
c. Konjungtivitis virus
d. Keratitis
e. Uveitis

Jawaban : : B. Konjungtivitis atopi.

Diagnosa :
Riwayat alergi.
Riwayat keluarga atopic.
Sensasi terbakar dimata.
Mata ada secret mukopurulent.
Fotofobia.
Palpebral eritematosa.
Konjungtiva tampak putih seperti susu.
Terdapat papilla halus.

13. Seorang laki-laki datang dengan keluhan mata merah, gatal, secret mukopurulent. Tidak
ada penurunan penglihatan. Dari pemeriksaan didaoatkan injeksi konjungtiva, giant papil
di konjungtiva tarsus, yang lain dalam batas normal, apa diagnosisnya?
a. Konjungtivitis bakteri
b. Konjungtivitis virus
c. Konjungtivitis vernal
d. Keratitis
e. Uveitis

Jawaban: A

Diagnose konjungtivitis vernalis ditegakkan berdasarkan :

Keluhan utama :

- Gatal yang menetap


- Bilateral
- Fotofobia
- Lakrimasi
- Rasa ada ganjalan pada mata
- Ptosis, terjadi jika cobble stone sangat berat
- Secret mata berbentuk mucus seperti benang tebal berwarna hijau atau kuning tua
berserabut pseudomembran fibrinosa (tanda Maxwell-Lyons).
- Bentuk palpebral terdapat cobble stone
- Bentuk limbal disertai hipertrofi limbus yang dapat disertai bintik-bintik yang sedikit
menonjol keputihan dikenal sebagai Horner Trantas dots.

14. Seorang anak perempuan berusia 9 tahun dibawa oleh ibunya ke poliklinik dengan
keluhan matanya berair terus dan keluar secret warna kuning kehijauan pada pungtum
lakrimalis. Selain itu, kulit daerah tersebut nampak kemerahan dan bengkak. Diagnosa
pada pasien ini adalah :
a. Perdarahan subkonjungtiva
b. Obstruksi duktus nasolakrimalis
c. Dry eye syndrome
d. Dakriosistitis
e. Dakriadenitis

Jawaban: D

Dakriosistisis (peradangan sakus lakrimal). Gejala-gejala Dakriosistisis Akut:

Mata berair
Pembengkakan kantung mata dan merah sekitar sakus lakrimal
Nyeri tekan
Secret mukopurulen

15. Seorang perempuan berusia 24 tahun dengan keluhan terdapat benjolan pada kelopak
mata kiri sejak 2 bulan yang lalu. Benjolan tidak terasa nyeri, sudah diberi antibiotic dan
kompres air hangat namun tidak ada perubahan. Pada pemeriksaan fisisk didapatkan
benjolan sebesar biji kacang hijau pada kelopak mata kiri, tidak hiperemis, mudah
digerakkan dan tidak nyeri tekan. Diagnosis pada kasus ini adalah
a. Hordeolum intenum
b. Hordeolum eksternum
c. Kalazion
d. Karsinoma kelenjar sebasea
e. Disfungsi kelenjar meibom

Jawaban : D

Gejala spektrum luas, mirip kalazion keras, kadang seperti kalazion tidak khas yang
berulang dan kenyal, meibom mengalami penebalan plak, berwarna kekuningan,
tatalaksana terapi bedah.

16. Seorang laki-laki 25 tahun, datang dengan keluhan kedua matanya merah sejak kurang
lebih 3 hari yang lalu, saat bangun pagi matanya sulit dibuka karena lengket dan terdapat
kotoran yang putih yang lengket. Sebelum pasien menggunakan tetes mata yang ia beli
diwarung 3x1 tetes/hari. Pada pemeriksaan visus didapatkan ODS 5/5, pemeriksaan fisik
mata palpebra edema, konjungtivitis kemosis berat dan kornea jernih. Pemeriksaan lain
dalam batas normal. Kemungkinan penyebab penyakit ini adalah
a. Virus
b. Bakteri
c. Terpapar bahan toksis
d. Alergi
e. Jamur

Jawaban : B

Konjungtivitis bakteri : gejala sekret mukopurulen dan purulen, kemosis konjungtiva,


edema kelopak, kadang disertai kertitis dan blefaritis. Pada akut hiperemi konjungtiva,
edema kelopak, papil dengan kornea yang jernih.

17. Seorang perempuan berusia 20 tahun datang dengan keluhan mata kiri terkena pembersih
lantai saat sedang bersih-bersih dirumahnya. Pada pemeriksaan visus mata kiri 6/6. Pada
inspeksi mata kiri didapatkan injeksi konjungtiva (+), tidak ada iskemik limbus, kornea
jernih. Bagaimana penatalaksaan yang tepat pada pasien ini?
a. Irigasi bola mata dengan normal saline dilanjutkan dengan steroid topical
b. Irigasi bola mata dengan normal saline dilanjutkan dengan miotik topical
c. Irigasi bola mata dengan boorwater dilanjutkan dengan steroid topical
d. Irigasi bola mata dengan boorwater dilanjutkan dengan miotik topical
e. Irigasi bola mata dengan boorwater dilanjutkan dengan antibiotik topical

Jawaban : A

Trauma Kimia Mata merupakan terpaparnya bahan kimia baik yang bersifat asam atau
basa yang dapat merusak struktur bola mata tersebut. Kornea Jernih dan tidak ada
iskemik limbus (prognosis baik). Tatalaksananya : Irigasi untuk meminimalkan durasi
kontak mata dengan bahan kimia dan menormalkan pH mata; dengan larutan normal
saline (atau setara). Tatalaksana Medikamentosa dengan steroid untuk mengurangi
inflamasi dan infiltrasi neutrofil.

18. Seorang pria berusia 35 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan kedua mata kabur
dan merah sejak 3 hari yang lalu setelah kecipratan lumpur. Pekerjaan pasien adalah
petani. Visus ODS 6/30. Pada pemeriksaan mata ditemukan bercak putih berbentuk
cakram dibagian kornea. Diagnosis pada pasien ini adalah
a. Glaukoma
b. Ulkus kornea
c. Uveitis
d. Konjungtivitis
e. Iridosiklitis
Jawaban : B

Diketahui bahwa ditemukan bercak putih berbentuk cakram di bagian kornea pasien dan
dapat disimpulkan bahwa letak gangguan pada pasien adalah pada kornea, oleh karena itu
glaucoma, uveitis, konjungtivitis, dan iridosiklitis dapat disingkirkan dari diagnosis pada
pasien. Ulkus kornea yang merupakan hilangnya sebagian permukaan kornea akibat
kematian jaringan kornea. Ditemukan adanya kolagenenase yang dibentuk oleh sel epitel
baru dan sel radang. Dengan gejala mata merah, fotofobia, penglihatan menurun, disertai
sekret, dan memberikan kekeruhan berwarna putih pada kornea dengan defek epitel yang
sesuai dengan keluhan dan hasil pemeriksaan pada pasien. Oleh karena itu diagnosis pada
pasien ini adalah ulkus kornea.

19. Seorang perempuan berusia 35 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan mata kiri
nyeri sejak 3 hari yang lalu. Pasien mengalami demam dan mata menonjol. Tidak ada
keluhan penurunan penglihatan, 4 hari sebelumnya pasien mencet jerawat di wajah.
Pasien nampak kesakitan. Kemungkinan diagnose pasien ini adalah
a. Glaukoma
b. Abses palpebra
c. Selulitis orbita
d. Panoftalmitis
e. Endoftalmitis

Jawaban : B

Abses palpebra dapat terjadi karena adanya infeksi bakteri. Hal ini karena wanita tersebut
memencet jerawatnya . Gejalanya : mata nyeri, merah, bengkak, tidak adanya penurunan
penglihatan

20. Seorang pria berusia 25 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan timbul benjolan di
kelopak mata kanan sejak 1 bulan yang lalu. Pemeriksaan fisik mata terdapat benjolan
konsistensi keras, tidak nyeri dan warna sama dengan sekitarnya. Diagnosis yang tepat
pada pasien ini adalah
a. Konjungtivitis
b. Keratitis numularis
c. Hordeolum
d. Kalazion
e. Ulkus kornea
Jawaban: D

Peradangan kelenjar Meibom yang tersumbat. Gejala-gejala:

- Benjolan pada kelopak


- Tidak hiperemi
- Tidak ada nyeri tekan
- Ada pseudoptosis

You might also like