Professional Documents
Culture Documents
sering terjadi di dunia. Perkiraan prevalensi anemia secara global sekitar 51%. Anemia gizi besi
lebih cenderung berlangsung di negara-negara yang sedang berkembang dibanding negara yang
sudah maju. Menurut catatan dan perhitungan Dep.Kes RI , di Indonesia sekitar 67% bumil
mengalamai anemia dalam berbagai jenjang (Manuaba,2007). Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan PT Merck Tbk tahun 2003 di Jawa Timur, Jawa Barat, dan Sumatera Utara prevalensi
anemia cukup tinggi. Di Jawa Timur dengan melibatkan 5.959 peserta tes darah di tiga kota,
Kediri, Jombang, dan Mojokerto, didapat 33% di antaranya anemia.
Faktor penyebab anemia pada umumnya adalah kurang gizi (malnutrisi); kurang zat besi
dalam diet; malabsorpsi; kehilangan darah banyak seperti persalinan yang lalu, haid dan lain-
lain; penyakit-penyakit kronik seperti TBC paru, cacing usus, malaria dan lain-lain (Mochtar,
2004). Faktor resiko pada ibu hamil yang mengalami anemia selama kehamilan yaitu mengalami
dua kehamilan yang berdekatan, hamil dengan lebih dari satu anak (25%), hamil saat masih
remaja usia kurang dari 20 tahun (14%), hamil saat usia di atas 35 tahun (14,5%), dan masih
banyak kebiasaan yang bertentangan dengan upaya kesehatan modern. Adapun pengaruh anemia
dalam kehamilan yaitu abortus, kelainan konginental, perdarahan antepartum dan pada saat
inpartu menyebabkan gangguan his serta memicu terjadinya atonia uteri pada masa pascapartus
(Manuaba, 2010).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Husni Tamrin tahun 2010 di
RSUD dr.Soetomo tentang karakteristik ibu hamil risiko tinggi yang mengalami anemia hasilnya
71 ibu hamil risiko tinggi yang mengalami anemia, 79% berusia 19-34 tahun, 45%
berpendidikan terakhir SMA, 56% merupakan ibu rumah tangga, 65% dengan jumlah kehamilan
multigravida, 54% termasuk kriteria anemia ringan, dan 64% disertai faktor risiko penyakit.
Dari uraian di atas menunjukkan bahwa ibu hamil yang mengalami anemia lebih banyak
terjadi pada usia yang tidak berisiko, hal ini tidak sesuai dengan teori yang dikemukakan
Manuaba. Maka masalah ini tertarik untuk diteliti.
1. Perumasan Masalah
a. Apakah ada hubungan antara kejadian anemia pada ibu hamil dengan usia ibu hamil
b. Apakah ada hungan antara kejadian anemia pada ibu hamil dengan paritas ibu hamil
2. Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Mengetahui apakah ada hubungan ibu hamil yang mengalami anemia dengan usia
Tujuan Khusus
hamil
3. Manfaat Penelitian
puskesmas dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil khususnya untuk
mendeteksi dini adanya anemia yang dapat meningkatkan risiko kehamilan pada ibu
hamil.
c. Bagi Masyarakat
Sebagai masukan bagi masyarakat untuk lebih termotivasi untuk menjaga
kehamilannya dan melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin untuk deteksi dini
adanya kehamilan risiko tinggi dan komplikasi selama hamil sehinggga morbiditas
TAHUN
- IBU HAMIL MULTIGRAVIDA (HAMIL >1)
TEKNIK SAMPLING : STRATIFIED SAMPLING
3. DEFINSI OPERASIONAL
IBU HAMIL DENGAN ANEMIA :
- CONJUNGTIVA PUCAT
- KADAR Hb : <11 gr% pada trimester I dan III serta pada trimester II kadar Hb <10,5
gr%
- PARITAS : MULTIGRAVIDA (hamil >1)
- IBU HAMIL USIA <20 TAHUN DAN IBU HAMIL USIA >35 TAHUN
DAFTAR PUSTAKA
- Manuaba, Ida Ayu Chandranita, et al. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan,
dan KB untuk Pendidikan Bidan Edisi 2. Jakarta : Buku Kedokteran EGC
- Sudoyo, Aru W, et.al. 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Pusat
Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI
- Tarwoto, Wasnidar. 2007. Buku Saku Anemia pada Ibu Hamil, Konsep dan
Penatalaksanaan. Jakarta: Trans Info Media.
- WHO. 2002. Panduan Praktis Pelayanan kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta:
WHO.
.