Professional Documents
Culture Documents
Radiologi
Foto toraks
Dari foto toraks PA/ lateral sudah dapat ditentukan lokasi tumor, anterior,
medial atau posterior, tetapi pada kasus dengan ukuran tumor yang besar sulit
ditentukan lokasi yang pasti.
Tomografi
Selain dapat menentukan lokasi tumor, juga dapat mendeteksi klasifikasi pada
lesi, yang sering ditemukan pada kista dermoid, tumor tiroid dan kadang-
kadang timoma. Tehnik ini semakin jarang digunakan.
Batu pada kandung empedu dan salurannya biasa dijumpai pada kuadran kanan
atas dan biasanya berbentuk poligonal. Foto polos abdomen biasanya tidak
memberikan gambaran yang khas karena hanya sekitar 10-15% batu kandung
empedu yang bersifat radioopak. Kadang kandung empedu yang mengandung
cairan empedu berkadar kalsium tinggi dapat dilihat dengan foto polos. Pada
peradangan akut dengan kandung empedu yang membesar atau hidrops, kandung
empedu kadang terlihat sebagai massa jaringan lunak di kuadran kanan atas yang
menekan gambaran udara dalam usus besar, di fleksura hepatica.
Bayangan batu empedu kalsium di dalam lumen kandung empedu yang berasal
dari endapan kalsium karbonat.
Kalsifikasi Pankreas
Anatomi
Kandung empedu adalah sebuah kantung berbentuk seperti buah pir, yang terletak
pada permukaan inferior dari hati pada garis yang memisahkan lobus kanan dan kiri,
yang disebut dengan fossa kandung empedu.Ukuran kandung empedu pada orang
dewasa adalah 7cm hingga 10 cm dengan kapasitas lebih kurang 30mL. Kandung
empedu menempel pada hati oleh jaringan ikat longgar , yang mengandung vena dan
saluran limfatik yang menghubungkan kandung empedu dengan hati. Kandung
empedu dibagi menjadi empat area anatomi: fundus, korpus, infundibulum, dan
kolum.
Saluran biliaris dimulai dari kanalikulus hepatosit, yang kemudian menuju ke duktus
biliaris. Duktus yang besar bergabung dengan duktus hepatikus kanan dan kiri, yang
akan bermuara ke duktus hepatikus komunis di porta hepatis.
Ketika duktus sistika dari kandung empedu bergabung dengan duktus hepatikus
komunis, maka terbentuklah duktus biliaris komunis.Duktus biliaris komunis secara
umum memiliki panjang 8 cm dan diameter 0.5-0.9 cm, melewati duodenum menuju
pangkal pankreas, dan kemudian menuju ampula Vateri.
Suplai darah ke kandung empedu biasanya berasal dari arteri sistika yang berasal dari
arteri hepatikus kanan.Asal arteri sistika dapat bervariasi pada tiap tiap orang, namun
95 % berasal dari arteri hepatik kanan.Aliran vena pada kandung empedu biasanya
melalui hubungan antara vena vena kecil.Vena-vena ini melalui permukaan kandung
empedu langsung ke hati dan bergabung dengan vena kolateral dari saluran empedu
bersama dan akhirnya menuju vena portal.Aliran limfatik dari kandung empedu
menyerupai aliran venanya.Cairan limfa mengalir dari kandung empedu ke hati dan
menuju duktus sistika dan masuk ke sebuah nodus atau sekelompok nodus. Dari
nodus ini cairan limfa pada akhinya akan masuk ke nodus pada vena portal. Kandung
empedu diinervasi oleh cabang dari saraf simpatetik dan parasimpatetik, yang
melewati pleksus seliaka.Saraf preganglionik simpatetik berasal dari T8 dan T9.Saraf
postganglionik simpatetik berasal dari pleksus seliaka dan berjalan bersama dengan
arteri hepatik dan vena portal menuju kandung empedu.Saraf parasimpatetik berasal
dari cabang nervus vagus.
D E
Gambar 1.Bowler hat signpadadivertikel (A) danpolip (B) sertaapple
coresignpadaca colon (C), Hirscprung disease (D),lead pipe appearance pada
colitis ulseratif (E).
Kelainan-kelainan yang dapat ditemukan dengan pemeriksaan IVP antara lain
hidronefrosis, pielonefritis, batu saluran kemih, keganasan,
A B C
D E
Gambar 2. Gambaran radiologis hidronefrosis (A), pielonefritis kronik (B),
nefrolitiasis (C), ureterolitiasis (D), vesicolitiasis (E)
5. Kelainan yang dapat terjadi pada vertebrae (nomor 7)
a. Kongenital
Spina bifida
Hemivertebra
Sacralisasi
Lumbalisasi
Scoliosis
b. Infeksi
Spondilitis
- Diskus intervertebralis menyempit
- Perubahan bentuk korpus vertebrae lumbal 2 berbentuk baji dengan lesi
korotik
- Pada kasus yang terlambat pembentukan tulang baru dan sklerotik
tidak sempurna
Osteomyelitis
- Pembengkakan jaringan lunak di dekat tulang yang terkena
- Stadium awal tanda destruksi tulang, terbentuk sequester karena
nekrosis tulang
- Terbentuk tulang baru tulang menjadi opak (sklerotik)
- Destruksi corpus destruksi diskus diskus menyempit abses
paravertebrae
c. Neoplasma
Tumor vertebrae
Metastasis vertebrae
d. Trauma
Fraktur Vertebrae
Fraktur Kompresi
e. Degenerasi
Osteoporosis
Spondilosis
- Ditemukan adanya osteofit pada kolumna vertebrae yang bisa berupa
lipping, spur formation, atau bridging
- Tonjolan yang asimetris dan berbeda bentuk
- Penyempitan diskus intervertebralis
- Tulang menjadi porotik
- Korpus menjadi lebih pipih